Anda di halaman 1dari 3

Alat Evaluasi melalui Teknologi Dalam Pembelajaran IPS

Karya Tulis oleh: Henry Lukas Hutagalung/XI MIPA-1


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran
yang efektif akan menghasilkan pendidikan yang baik dan maju pula.
Dalam menunjang pendidikan yang berkualitas, maka jelas diperlukan sebuah media
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu alat yang berguna untuk memudahkan
proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan peserta
didik. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa menerima dan
memahami pelajaran.
Media pembelajaran, seperti yang disebut, harus dapat memudahkan dan menghibur
siswa dalam pembelajaran. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
dampak kemajuan yang sangat pesat terhadap dunia pendidikan. Media yang dimanfaatkan
memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Misalnya grafik, film, slide, foto,
serta pembelajaran dengan menggunakan komputer. Gunanya adalah untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam
mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar,
mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Salah satu mata pelajaran di sekolah yang akan berguna dengan adanya IPTEK ialah
IPS. Menurut Abu Ahmadi, IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari
sejumlah disiplin ilmu sosial. Materi pelajaran yang terdapat dalam IPS memuat berbagai
disiplin ilmu sosial seperti ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu
hukum, ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya yang di jadikan sebagai bahan baku
program pendidikan dan pengajaran bagi sekolah dasar dan sederajat. IPS diformulasikan
untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah
dipelajari dan mudah dicerna.
Namun, kegiatan belajar bukanlah semata-mata menyampaikan materi pelajaran. Proses
belajar hendaknya mengubah cara pandang dan pemahaman setiap siswa dan mampu
memiliki empati mengenai perjuangan masa lampau. Setiap mata pelajaran memiliki sasaran
dampak yang akan dicapai, Ilmu Pengetahuan Sosial mengandung salah satu tujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan (Brahim, 2010:6).
Keberhasilan pada proses belajar dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar dapat
ditunjukkan melalui evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. Evaluasi
diperuntukan untuk dilakukan dengan struktur sistematis, efisien, dan terarah untuk menilai
kemampuan pengetahuan siswa. Agar mendapatkan hasil evaluasi pembelajaran yang baik,
maka seorang pengajar perlu alat evaluasi yang valid dan praktis dalam mengumpulkan hasil
belajar.
Untuk melakukan penilaian hasil belajar ini, terdapat dua jenis alat penilaian yang bisa
digunakan, yakni berupa tes dan nontes. Kemudian dalam praktiknya, penilaian berupa tes
terdiri dari tiga bentuk, yaitu tes lisan, tulisan dan tindakan. Secara umum, tes tulisan terdiri
dari dua jenis, yaitu multiple choice dan essay. Pada multiple choice para peserta didik
diberikan kesempatan untuk memilih jawaban yang dianggap benar, biasanya satu dari
beberapa pilihan yang tersedia. Sedangkan pada essay peserta didik diminta untuk menjawab
pertanyaan berupa uraian/penjelasan dengan menggunakan kata/kalimat sendiri. Dalam sisi
pengumpulan memang lebih efisien menggunakan multiple choice. Namun untuk menilai
pola pikir peserta didik lebih dalam, essay lebih efektif dalam eksekusinya.
Dari jenis tersebut, secara eksplisit sebagian besar pendidik akan memilih multiple
choice sebagai pilihan evaluasi. Pertama karena mudah, dan kedua jika diinputkan ke dalam
computer atau perangkat gawai maka akan lebih mudah diseleksi oleh system. Guru hanya
memasukkan jawaban dan system di computer yang akan melakukan pencocokan jawaban
betul atau salah.
Sistem multiple choice sangat terpakai dalam rata-rata soal IPS. Materi pelajaran IPS
tidak hanya sekedar menghafal dan memastikan jawaban atas hafalan. Tetapi hendaknya
mempelajari IPS akan menetaskan bagaimana menemukan solusi dalam sebuah benturan
dalam kehidupan sosial. Hal tersebut dapat dibuat menjadi soal mengenai suatu kasus sosial,
dimana fakta terjadinya kasus sosial tersebut memiliki banyak pilihan solusi. Maka, cocok
dijadikan pilihan ganda/multiple choice.
Dalam melaksanakan evaluasi IPS, alat yang digunakan mayoritas berupa aplikasi
seperti Kahoot, Plickers, Quizziz, dan lain-lain. Ada juga yang menggunakan Google Form,
sehingga ulangan dapat dibuat dengan cepat dan data nilai terkumpul dengan mudah.
Contohnya seperti di MTs Negeri 7 Malang, dimana dilaksanakan penilaian dengan
aplikasi Quizziz. Menurut Guru IPS Terpadu kelas VII – yang melaksanakan penilaian – alat
evaluasi menggunakan aplikasi Quizziz ini cukup mudah untuk diterapkan serta
mempersingkat proses waktu penilaian. Gurunya juga merasa terbantu dengan alat evaluasi
yang inovatif dan praktis ini.
Tidak hanya guru, tetapi siswa juga merasakan keuntungan alat evaluasi dengan
teknologi. Pelaksanaan evaluasi menggunakan Quizziz dilakukan di kelas VII E MTs Negeri
7 Malang, dengan jumlah siswa 29. Siswa kelas VII E mengatakan bahwa pelaksanaan alat
evaluasi menggunakan Quizziz cukup menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan.
Proses pembelajaran, terutama dalam IPS, pada hakikatnya memiliki tiga poin penting
didalamnya, yakni berupa perencanaan pengajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi
pembelajaran. Pada proses pembelajaran tersebut tidak terlepas dari yang namanya media dan
alat bantu pembelajaran. Perangkat gawai seperti HP, laptop, aplikasi, merupakan alat bantu
pembelajaran yang menunjang kegiatan evaluasi pembelajaran, maka proses pembelajaran
pada penulisan ini menekankan pada poin ketiga, yaitu pada kegiatan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran penting dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai atau tidak. Dengan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar
mengajar dapat merangsang minat siswa/siswi untuk mau belajar dengan cara kekinian.
Sumber – Sumber
http://etheses.uin-malang.ac.id/17757/1/16130056.pdf
http://eprints.ums.ac.id/48953/1/naskah%20publikasi.pdf
file:///C:/Users/henry/Downloads/3101414010.pdf
file:///C:/Users/henry/Downloads/17130048.pdf
file:///C:/Users/henry/Downloads/30460-Article%20Text-35749-1-10-20190828.pdf
https://www.researchgate.net/publication/328261312_Evaluasi_Pembelajaran_IPS
https://unida.ac.id/pembelajaran/artikel/apa-itu-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai