AIK 2
“Tokoh – tokoh Pembaharuan Islam Serta Fokus Pemikiran dan
Pembahasannya”
Dosen Pengampu :
HUSNIL HIDAYAT, M. T., M.M
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Biografi dan Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari............................. 3
B. Biografi dan Pemikiran KH. Samanhudi.................................... 5
BAB III PENUTUP....................................................................................
.................................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................
.....................................................................................................10
B. Saran............................................................................................
.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
.................................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembaharuan merupakan terjemahan bahasa Barat “Modernisasi“,
atau bahasa Arab al-tajdid mempunyai pengertian “Pikiran, gerakan untuk
menyesuaikan pahampaham keagamaan Islam dengan perkembangan baru
yang ditimbulkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern“ dengan jalan itu para pemimpin Islam modern
mengharap akan dapat melepaskan umat Islam dari suasana kemunduran
kepada kemajuan.
Pembaharuan Islam sering kali dikelompokan sebagai kebalikan
dari Islam Tradisionalis, merupakan corak paham ke-Islaman yang mulai
intensif pada awal abad 20 M, yaitu setelah timbulnya gerakan
pembaharuan Islam yang terjadi dibeberapa Negara mayoritas
penduduknya Islam, seperti Saudi Arabia, Mesir, India, Turki, Pakistan
dan Indonesia.
Munculnya jaringan keagamaan antara timur tengah dan Indonesia
pada abad ke-20 telah membentuk adanya kesinambungan tradisi
keagamaan Islam, Gerakan Islam modern pada dekade awal mereflesikan
proses tersebut, sebuah proses yang kemudian melahirkan usaha-usaha
pembaharuan.
Paradigma yang mendasari proses pembaharuan di dunia Islam,
terutama didasarkan pada argumen bahwa prinsip dasar Islam
mengandung benih-benih agama rasional, keadaan sosial, dan moralitas
yang bisa menjadi dasar kehidupan modern, rasioanalitas juga dilihat
sebagai mampu menciptakan sebuah elit keagamaan yang bisa
mengartikulasikan dan menafsirkan makna nilai-nilai Islam yang
sesungguhnya dan karenanya memberikan pondasi bagi lahirnya
masyarakat baru.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi dan pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang
pembaharuan islam?
2. Bagaimana biografi dan pemikiran KH. Samanhudi tentang
pembaharuan islam?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui biografi dan pemikiran KH. Hasyim Asy’ari
tentang pembaharuan islam
2. Untuk mengetahui biografi dan pemikiran KH. Samanhudi tentang
pembaharuan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi dan Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari
1. Biografi Singkat KH. Hasyim Asy'ari
KH. Hasyim Asy’ari dilahirkan pada tanggal 24 Dzulqaidah 1287
H/ 14 Juli 1871 M, di Desa Gedang, salah satu desa di Kabupaten
Jombang, Jawa Timur. Nama lengkapnya adalah Muhammad Hasyim
Asy’ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim.
Ayahnya bernama KH.Asy’ari, seorang Ulama yang berpengaruh
di Jawa Timur. Guru pertamanya adalah ayahnya sendiri yang
mendidiknya dengan membaca Al Quran dan literarur Islam lainnya.
Jenjang pendidikan selanjutnya yang ia tempuh diberbagai
pesantren.Pada awalnya belajar agama Islam pada ayahnya, kemudian
diteruskan ke beberapa pondok pesantren yang ada di Pulau Jawa. Di
antaranya Pesantren Wonokoyo Probolinggo, Pesantren Langitan
Tuban, Pesantren Trenggalis Semarang, Pesantren Siwalan Sidoarjo.
Sedangkan para ulama yang ikut mempengaruhi perkembangan
intelektualnya adalah KH. Ya’kub dari Sidoarjo.15 KH. Ya’kub yang
menjadi gurunya yang terkesan pada kecerdasan dan tingkah lakunya
yang terpuji, pada akhirnya KH. Hasyim Asy’ari dinikahkan dengan
putrinya yang bernama Khadijah pada tahun 1892. Tidak lama
kemudian ia dan isteri serta mertuanya berangkat haji ke Mekkah yang
dilanjutkan belajar di sana. Akan tetapi, setelah isterinya meninggal
karena persalinan, disusul kemudian putranya, menyebabkannya
kembali lagi ke tanah air.
Tidak berapa lama kemudian, ia berangkat lagi ke tanah suci, tidak
hanya untuk menunaikan ibadah haji, tetapi juga untuk belajar. Ia
menetap di sana kurang lebih tujuh tahun, dan berguru pada sejumlah
ulama. Diantara Syekh Ahmad Amin al Aththar, Sayyid Sultan Ibnu
Hasyim, Sayyid Ahmad Ibnu Hasan Al Aththar dan lainlain.
Pada tahun 1899/1900, ia kembali ke Indonesia dan mengajar di
Pesantren ayahnya, baru kemudian mendirikan pesantren sendiri,
yakni pesantren Tebu Ireng, pada tanggal 6 Februari 1906. Penting
untuk dicatat bahwa mengajar merupakan profesi yang ditekuninya
sejak masih di Pondok. KH. Hasyim Asy’ari juga salah satu Ulama’
dari kalangan tradisional yang banyak menulis kitab.
Di samping bergerak dalam dunia pendidikan, KH.Hasyim Asy’ari
menjadi perintis dan pendiri organisasi Nahdhatul Ulama’ (NU). Pada
bagian lain, ia juga bersikap konfrontatif terhadap penjajahan Belanda.
3
4
10
DAFTAR PUSTAKA
Haque, Ziaul. 2000. Revelation And Revolution In Islam diterjemahkan
oleh E. Setywati dengan judul Wahyu dan Revolusi. Yogyakarta:
LKiS.
Mastuki. 2004. Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala
Pemikiran di Era Perkembangan Pesantren. Cet. II: Jakarta: Diva
Pustaka.
Ramayulis dan Samsul Nizar. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:
Kalam Mulia.
Suharto, Toto. 2006. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media.
11