Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
“Bilangan Bulat”

Dosen Pengampu :
Puput Wahyu Hidayat, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 8


1. Putri Ayuni 221186206122
2. Wulandari 221186206123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadiran
Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pembelajaran Matematika SD, dengan judul:
“Bilangan Bulat”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,
saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bungo, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Bilangan Bulat....................................................................................... 3
B. Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Contoh Bilangan Bulat............ 3
BAB III PENUTUP................................................................................................ 8
A. Kesimpulan............................................................................................ 8
B. Saran.......................................................................................................
.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
.............................................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan di dalam
pelajaran Matematika jenjang SMP/M. Ts. Kelas VII. Bilangan bulat
terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif.
Bilangan bulat positif merupakan bilangan asli yang digunakan dalam
menghitung anggota sebuah himpunan. Bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, … juga disebut bilangan yang dibilang atau bilangan-bilangan bulat
positif. Dengan kata lain, bilangan asli itu bilangan yang dimulai dari
bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya.
Himpunan bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat
negatif dinamakan himpunan bilangan bulat. Selanjutnya tidak hanya
sekedar mengetahui himpunan bilangan bulat saja, tetapi juga dikaitkan
dengan operasi hitung pada bilangan bulat. Operasi hitung bilangan bulat
jenjang SMP/M.Ts. kelas VII meliputi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian dan perpangkatan.
Sebagai contoh bilangan bulat positif dikalikan bilangan bulat
negatif. Bilangan bulat negatif dikalikan bilangan bulat negatif. Terkadang
peserta didik kurang ingat atau kurang paham tentang hasil operasi hitung
perkalian dua bilangan bulat baik bilangan positif maupun bilangan
negatif. Itu baru operasi hitung perkalian dua bilangan bulat. Belum lagi
operasi hitung perkalian lebih dari dua bilangan bulat. Ini tentunya perlu
dipahami secara mendalam agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan
bulat.
Paling tidak dimulai dari dasar operasi hitung bilangan dan
berturut-turut sampai operasi hitung bilangan bulat. Operasi hitung
bilangan sudah diajarkan sejak SD dan diharapkan dapat memahami
tentang operasi hitung bilangan beserta penyelesaiannya. Sehingga setelah
peserta didik masuk ke sekolah lanjutan yakni SMP/M.Ts. dapat

1
2

menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan bulat dengan lancar dan


baik. Ini sangat mendukung pada materi-materi selanjutnya yaitu operasi
hitung pecahan dan aljabar. Berdasarkan uraian di atas, penulis akan
membahas makalah dengan judul “Bilangan bulat”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bilangan bulat ?
2. Bagaimana cara mengoperasikan dan apasaja contoh dari bilangan
bulat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bilangan bulat
2. Untuk mengetahui cara mengoperasikan dan contoh dari bilangan
bulat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari
bilangan :
 Bulat positif (1, 2, 3, 4, 5, …)
 Nol :0
 Bulat negatif (…., -5, -4, -3, -2, -1)
Himpunan bilangan bulat
A = { …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …. }
Garis bilangan bulat :


Bilangan bulat negatif ← → Bilangan bulat positif
Bilangan nol
Di dalam bilangan bulat terdapat bilangan genap dan ganjil :
 Bilangan bulat genap {…., -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, … }
Bilangan yang habis dibagi dengan 2
 Bilangan bulat ganjil { …, -5, -3, -1, 1, 3, 5, … }
Bilangan yang apabila dibagi 2 tersisa -1 atau 1
B. Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Contoh Bilangan Bulat
Beberapa operasi hitung sederhana dalam bilangan bulat antara lain
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1. Penjumlahan dan Sifat-sifatnya
Operasi penjumlahan merupakan operasi yang melibatkan tanda “
+ “. Dalam garis bilangan, suatu bilangan yang dijumlahkan dengan
suatu bilangan positif akan bergerak ke kanan (semakin besar).
Berikut akan dijelaskan sifat-sifat dalam operasi penjumlahan.
 Sifat komutatif
Sifat komutatif dapat disebut sebagai sifat pertukaran.
Secara umum sifat komutatif yaitu a + b = b + a. Contohnya:
5 + 8 = 8 + 5 = 13

3
4

 Sifat asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga dengan sifat pengelompokan.
Secara umum sifat asosiatif dituliskan dengan (a + b) + c = a + (b
+ c). Contohnya :
(4 + 7) + 2 = 4 + (7 + 2) = 13
 Sifat identitas terhadap penjumlahan
Unsur identitas terhadap operasi penjumlahan adalah
bilangan 0. Mengapa 0 dikatakan sebagai unsur identitas terhadap
penjumlahan? Karena jika kita menjumlahkan suatu bilangan
dengan 0, hasil operasi penjumlahan akan tetap. Secara umum
dituliskan dengan 0 + a = a + 0. Contohnya:
8+0=0+8=8
 Unsur invers terhadap penjumlahan
Invers jumlah (lawan) dari a adalah -a
Invers jumlah (lawan) dari -a adalah a
a + (-a) = (-a) + a
Contohnya :
5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
 Sifat tertutup
Penjumlahan berlaku sifat tertutup artinya penjumlahan
bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat juga. Jika a dan
b adalah bilangan maka a + b = c dengan c merupakan bilangan
bulat. Contohnya :
3 + 8 = 11 ; 3, 8, 11 € bilangan bulat.
2. Pengurangan dan Sifat-sifatnya
Operasi pengurangan merupakan operasi yang melibatkan tanda
“–“. Dalam garis bilangan, suatu bilangan yang dikurangi dengan
suatu bilangan positif akan bergerak ke kiri (semakin kecil). Berikut
akan dijelaskan sifat-sifat dalam operasi pengurangan.
 Untuk sembarang bilangan bulat berlaku:
a – b = a + (-b)
5

a – (-b) = a + b
contoh:
8 – 5 = 8 + (-5) = 3
7 – (-4) = 7 + 4 = 11
 Sifat komutatif dan asosiatif tidak berlaku
a–b≠b–a
(a – b) – c ≠ a – (b – c)
Contoh :
7 – 3 ≠ 3 – 7 → 4 ≠ -4
(9 – 4) – 3 ≠ 9 – (4-3) → 2 ≠ 8
 Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat :
a – 0 = a dan 0 – a = -a
Contoh :
4 – 0 = 4 dan 0 – 4 = -4
 Bersifat tertutup, yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan
hasilnya adalah bilangan bulat juga
a dan b € bilangan bulat maka a – b = c; c € bilangan bulat
contoh :
7 – 8 = -1; 7,8,-1 € bilangan bulat
3. Perkalian dan Sifat-sifatnya
Operasi perkalian merupakan operasi matematika yang melibatkan
tanda “×”. Perkalian dapat disebut sebagai penjumlahan yang
berulang. Berikut akan dijelaskan sifat-sifat dalam operasi perkalian.
 a × b = ab → hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah
bilangan bulat positif. Contoh : 7 × 6 = 6 × 7 = 42
a × (–b) = -ab → hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif
hasilnya adalah bilangan bulat negatif. Contoh : 3 x (-4) = (-12)
(-a) × (-b) = ab → hasil perkalian dua bilangan negatif adalah
bilangan bulat positif. Contoh : (-4) × (-5) = 20
 Sifat Asosiatif
(a × b) × c = a × (b × c)
6

Contoh: (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4) = 24
 Sifat komutatif
a×b=b×a
Contoh : 5 × 4 = 4 × 5 = 20
 Sifat distributif
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Contoh : 3 × ( 2 + 6) = (3 × 2) + (3 × 6) = 24
 Unsur identitas untuk perkalian
 hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah
bilangan nol
a× 0=0
Contoh : 2 × 0 = 0
 hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan
bulat itu juga
a×1=1×a=a
Contoh :
3×1=1×3=3
 Bersifat tertutup, jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya
adalah bilangan bulat juga
a × b = c ; a, b, c € bilangan bulat
Contoh :
7 × 3 = 21; 7, 3, 21 € bilangan bulat
4. Pembagian dan Sifat-sifatnya
 Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
(+) : (+) = (+)
Contoh : 8 : 2 = 4
 Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif
(-) : (-) = (+)
Contoh : (-10) : (-5) = 2
 Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
7

(+) : (-) = (-)


(-) : (+) = (-)
Contoh : 6 : (-2) = (-3)
(-12) : 3 = (-4)
 Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi
a : 0 → tidak terdefinisi (~)
0 : a → 0 (nol)
5
Contoh : = ~ (Tidak terdefinisi)
0
 Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a:b≠b:a
(a : b) : c ≠ a : (b : c)
1
Contoh : 4 : 2 ≠ 2 : 4 → 2 ≠
2
(8 : 2) : 4 ≠ 8 : (2 : 4) → 1 ≠ 16
 Bersifat tidak tertutup, jika dua bilangan bulat dibagi hasilnya
belum tentu bilangan bulat juga
contoh : 6 : 2 = 3 → bilangan bulat
1
7 : 2 = 3= → bukan bilangan bulat (bilangan pecahan)
2
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari
bilangan :
 Bulat positif (1, 2, 3, 4, 5, …)
 Nol :0
 Bulat negatif (…., -5, -4, -3, -2, -1)
Himpunan bilangan bulat
A = { …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …. }
Beberapa operasi hitung sederhana dalam bilangan bulat antara lain
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1. Penjumlahan dan Sifat-sifatnya
 Sifat komutatif
a + b = b + a.
 Sifat asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c).
 Sifat identitas terhadap penjumlahan
0+a=a+0
 Unsur invers terhadap penjumlahan
Invers jumlah (lawan) dari a adalah -a
Invers jumlah (lawan) dari -a adalah a
a + (-a) = (-a) + a
 Sifat tertutup
a dan b € bilangan bulat, maka a + b = c; c € bilangan bulat
2. Pengurangan dan Sifat-sifatnya
 Untuk sembarang bilangan bulat berlaku:
a – b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
 Sifat komutatif dan asosiatif tidak berlaku

9
10

a–b≠b–a
(a – b) – c ≠ a – (b – c)
 Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat :
a – 0 = a dan 0 – a = -a
 Bersifat tertutup
a dan b € bilangan bulat maka a – b = c; c € bilangan bulat
3. Perkalian dan Sifat-sifatnya
 a × b = ab
Contoh : 7 × 6 = 6 × 7 = 42
a × (–b) = -ab
Contoh : 3 x (-4) = (-12)
(-a) × (-b) = ab
Contoh : (-4) × (-5) = 20
 Sifat Asosiatif
(a × b) × c = a × (b × c)
Contoh: (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4) = 24
 Sifat komutatif
a×b=b×a
Contoh : 5 × 4 = 4 × 5 = 20
 Sifat distributif
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Contoh : 3 × ( 2 + 6) = (3 × 2) + (3 × 6) = 24
 Unsur identitas untuk perkalian
a × 0 = 0
a × 1 = 1 × a = a
 Bersifat tertutup
a × b = c ; a, b, c € bilangan bulat
4. Pembagian dan Sifat-sifatnya
 Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
(+) : (+) = (+)
11

 Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif


(-) : (-) = (+)
 Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
 Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi
a : 0 → tidak terdefinisi (~)
0 : a → 0 (nol)
 Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a:b≠b:a
(a : b) : c ≠ a : (b : c)
 Bersifat tidak tertutup, jika dua bilangan bulat dibagi hasilnya
belum tentu bilangan bulat juga
contoh : 6 : 2 = 3 → bilangan bulat
1
7 : 2 = 3= → bukan bilangan bulat (bilangan pecahan)
2
B. Saran
Sebagai calon guru diharapkan dapat memahami tentang konsep
bilangan bulat, sifat, dan operasinya agar dapat memberikan pengetahuan
dan pengalaman kepada peserta didiknya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
mungkin banyak kekurangan untuk itu penulis memohon kritik dan saran
dari pembaca. Kritik pembaca yang yang diberikan untuk penulis sangat
berguna bagi penulis
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustian. (2023, Januari 04). Bilangan Bulat: Pengertian, Operasi Hitung,
Contoh, dan Soal. Dipetik Juni 08, 2023, dari RumusPintar:
https://rumuspintar.com/bilangan-bulat/

Bilangan Bulat: Pengertian dan Contohnya. (2023, Januari 10). Dipetik


Juni 08, 2023, dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/10/090000569/bilang
an-bulat--pengertian-dan-contohnya

Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang, D. (2022, Agustus 10). Operasi


Hitung Bilangan Bulat, Contoh Soal, dan Pembahasannya. Dipetik
Juni 08, 2023, dari detikJabar:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6227586/operasi-hitung-
bilangan-bulat-contoh-soal-dan-pembahasannya

13

Anda mungkin juga menyukai