Dosen Pengampu
Akmam Mutrofin S.sy.,M.H
Disusun Oleh :
Tantowi Zohri (1794094017)
Lutfi Hakimun Wahid (1794094023)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul
“SEJARAH HADRATUSSYAIKH KH. HASYIM ASY’ARI” dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Study
pemikiran Tokoh Pesantren bapak Akmam Mutrofin S.Sy., M.H. yang telah
membimbing kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini juga kami tujukkan untuk memenuhi tugas kelompok. Kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih
kurang. Oleh kerena itu kami harap kan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Biografi K.H. Hasyim Asy’ari................................................................5
B. Kehidupan Sosial dan Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari...........................6
C. Mendirikan Pesantren Tebuireng............................................................7
D. Mendirikan Nahdlatul Ulama’ (NU).......................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................11
Daftar Pustaka...............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara soal pendidikan di Indonesia, perlu melihat sejarah pendidikan
di Indonesia sendiri, sejak awal adanya kegiatan kependidikan hingga pada masa
untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan. Orang yang berkecimpung
dalam bidang pendidikan, maka tentu tidak terlepas dari pola pandangan mereka
dalam bidang tersebut. Kaitannya, demi mengembangkan dan memajukan kualitas
maupun orientasi pendidikan di Indonesia, kita juga perlu memiliki prinsip dalam
mengelola sub-sub sistem pendidikan di dalamnya. Walau bagaimanapun, prinsip
tersebut tidak serta merta sepenuhnya muncul dalam pandangan seseorang saja,
akan tetapi kita perlu mengumpulkan, memandang, dan menganalisis beberapa
pandangan para tokoh pendidikan, agar tercapai atau mendekati kesempurnaan.
Banyak pemikiran para tokoh pendidikan di dunia, bahkan dari Indonesia
sendiri, yang menjadi acuan bagi para praktisi pendidikan di Indonesia, baik
pendidikan di bidang umum maupun agama, khususnya agama Islam. Salah satu
dari beberapa tokoh agama Islam yang terkemuka di Indonesia ialah K.H. Hasyim
Asy’ari, yang mana pemikirannya tentang pendidikan menjadi pandangan banyak
pendidik di Indonesia.
Kyai Hasyim sendiri juga seorang pendidik profesional yang terkenal
dengan ilmunya, kharismanya, dan lembaga pendidikan Islam yang didirikannya,
Pesantren Tebuireng, Jawa Timur. Dari pemikirannya yang tertulis dalam kitab
karangannya berjudul “Adab al-Alim wa al-Muta’allim fima Yahtaj Ila al-
Muta’alim fi Ahuwal Ta’allum wa ma Yataqaff al-Mu’allim fi Maqamat Ta’limi”,
berisi tentang konsep pendidikan yang banyak ditekankan pada etika dalam
pendidikan. Ini sekaligus menjadi nasihat dari beliau kepada orang-orang yang
berhubungan dengan pendidikan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang biografi, setting sosial, karya-
karya beliau, kemudian bagaimana Pemikiran pendidika oleh beliau, lalu Analisa
pemikiran tentang pendidikan oleh beliau dan yang terakhir relevansi pemikiran
beliau dengan pendidikan sekarang.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi tokoh K.H. Hasyim Asy’ari?
2. Bagaimana kehidupan Sosial tokoh K.H. Hasyim Asy’ari?
3. Bagaimana Sejarah Mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng Oleh KH.
Hasyim Asy’ari?
4. Bagaimana sejarah mendirikan Nahdlatul Ulama’ oleh K.H.Hasyim Asy’ari?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Biografi Tokoh KH. Hasyim Asy’ari
2. Mengetahui kehidupan sosial KH. Hasyim Asy’ari
3. Mengetahui Sejarah Mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng Oleh KH.
Hasyim Asy’ari
4. Mengetahui sejarah mendirikan Nahdlatul Ulama’ oleh K.H.Hasyim Asy’ari
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002,) hlm, 152.
3
Lathiful Khuluq, Fajar Kebangkitan Ulama;Biografi K.H. Hasyim Asy’ari (Yogyakarta: LKiS,
2000), hlm. 14-15.
6
7
Prof. Dr. KH. Muhammad Tholhah Hasan, pemikiran KH.M. Hasyim Asy’ari tentang ASWAJA dan
aktualisasinya dalam kebhinekaan berbangsa.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
KH. Hasyim Asy’ari dilahirkan pada selasa kliwon 24 Zulqa’dah
1284 atau 14 Februari 1871 di desa gedang, jombang jawa timur. KH.
Hasyim Asy’ari wafat pada tanggal 25 Juli 1947 pukul 03.45 dini hari
bertepatan dengan tanggal 7 Ramadhan tahun 1366 dalam usia 79 tahun.
Berdasarkan data dari pemerintah Jepang pada 1942, jumlah santri
dan ulama di Pulau Jawa sebanyak 25 ribu orang, yang mana semuanya itu
pernah menyantri di Tebuireng. Di antara santri Tebuireng yang menjadi
ulama besar adalah KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, KH
Chudori, KH Abdul Karim, KH As’ad Syamsul Arifin, KH Maksum Ali,
KH Adlan Ali, dan banyak lagi yang lainnya.
Pada awal abad ke-20, Pesantren Tebuireng memiliki pengaruh
yang sangat penting di Indonesia, sehingga santri yang mondok di
Tebuireng semakin bertambah banyak. Melalui pesantren ini, Kiai Hasyim
Asy’ari banyak mencetak para ulama besar yang kemudian mendirikan
pondok pesantren di daerahnya masing-masing.
Di berbagai literatur yang menjelaskan tentang sejarah pendirian
Nahdlatul Ulama (NU), KH Cholil Bangkalan Madura (1820-1923)
mempunyai peran strategis. Peran tersebut terjadi ketika KH Muhammad
Hasyim Asy’ari (1871-1947) hendak meminta petunjuk kepada Mbah
11
DAFTAR PUSTAKA
Bintang.
Ridwan, Nur Khalik. 2010. NU dan Bangsa Pergulatan Poloitik dan Kekuasaan.
Jakarta.
Tim Dosen Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, 2016. Cahaya Penerang Jiwa (Pustaka
Tebuireng).
Mohammad, Herry dkk.2006. Tokoh- Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20.
Media Nusantara.
12