TEOLOGI ISLAM
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGUMPU :
Alhamdulillah Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT dengan izin-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Serta tidak lupa pula shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW. Dengan mengucap Allahumma shalli’ala Muhammad waala ali Muhammd.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Islam Dan Ilmu
Pengetahuan, dalam makalah ini akan membahas tentang Istilah dalam Ilmu Kalam, Ushuluddin, dan
Teologi islam.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada dosen pengampu yang telah memberikan arahan.
Kemudian karena terbatasnya pengetahuan penulis, patutlah dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan kekhilafan. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun
dalam penyelesaian makalah berikutnya.
Hormat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keimanan dalam Islam merupakan dasar atau pondasi, yang di atasnya berdiri syariat
Islam. Antara keimanan dan perbuatan atau ‘aqidah dan Syari’ahkeduanya sambung
menyambung, tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain sebagaimana pohon dan
buahnya. Keimanan atau ‘aqidah dalam dunia keilmuan (Islam) dijabarkan dalam suatu disiplin
ilmu yang sering diistilahkan dengan Ilmu Tauhid, Ilmu ‘Aqa>’id, Ilmu Kalam, Ilmu
Ushuluddin, Ilmu Hakikat, Ilmu Makrifat, dan sebagainya. Sementara dimensi lain menyangkut
syariah dimuat dalam ilmu hukum Islam yang terdiri atas syariah dan fikih.
Artikel ini akan membahas tentang persoalan ilmu tauhid atau ilmu kalam dan teologi
secara epistemologis. Pembahasan akan dilakukan dengan merujuk bangunan epistemology ilmu
tauhid dan ilmu kalam dan bangunan teologi dalam konteks kekinian. Apa yang dikaji dna
dibahas ini diharapkan mampu memberikan jawaban real dari kebutuhan manusia di era sekarang
dengan menjadikan kehidupan kesehariannya bermakna dan dilandasi fondasi keberagamaan.
Secara tidak langsung akan dijadikan upaya internalisasi ajaran agama dalam kehidupan
keseharian. Tentu, kebahagiaan abadi akan menjadi tuuan utama terutama dikaitkan dengan
kehidupan manusia secara umum.
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ilmu Kalam, Ushuluddin, dan Teologi Islam
2. Apa saja yang menjadi faktor serta pendorongnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ILMU KALAM
Ilmu Kalam adalah salah satu cabang ilmu dalam Islam yang mempelajari tentang
keyakinan dan pemahaman terhadap Allah SWT. Ilmu Kalam juga dikenal dengan sebutan Ilmu
Tauhid dan Ilmu Filsafat Islam. Ilmu Kalam mempelajari tentang kebenaran dan keabsahan
aqidah dan keyakinan yang dianut oleh umat Islam. Ilmu Kalam juga membahas tentang
hubungan antara akal dan wahyu, serta membahas tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan
keyakinan dan pemahaman terhadap Allah SWT.
Tauhid adalah konsep dasar dalam Ilmu Kalam yang membahas tentang keesaan Allah
SWT. Tauhid mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah yang Maha Esa dan tidak ada yang
setara dengan-Nya. Konsep Tauhid juga mengajarkan tentang sifat-sifat Allah SWT yang harus
dipahami dan diakui oleh umat Islam.
2. Aqidah
Aqidah adalah keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh umat Islam. Aqidah
membahas tentang kebenaran dan keabsahan keyakinan yang dianut oleh umat Islam. Aqidah
juga membahas tentang sifat-sifat Allah SWT, malaikat, kitab suci, nabi dan rasul, hari akhir,
serta qadar dan qadha.
3. Akal
Akal adalah kemampuan manusia untuk berpikir dan merenung. Akal juga merupakan
salah satu sumber pengetahuan dalam Islam. Ilmu Kalam memandang akal sebagai alat untuk
memahami kebenaran dan keabsahan keyakinan yang dianut oleh umat Islam.
4. Wahyu
Wahyu adalah sumber pengetahuan yang berasal dari Allah SWT. Wahyu diterima oleh
nabi dan rasul sebagai utusan Allah SWT. Ilmu Kalam memandang wahyu sebagai sumber
pengetahuan yang lebih tinggi dari akal manusia.
5. Sunnah
Sunnah adalah tindakan dan ucapan nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh bagi
umat Islam dalam menjalankan ajaran Islam. Sunnah juga merupakan salah satu sumber
pengetahuan dalam Islam.
2) Faktor Pendorong
a. Kebutuhan akan pengetahuan
3) Faktor Pengikat
a. Keyakinan Islam
Keyakinan Islam menjadi faktor pengikat dalam perkembangan sains Islam. Umat Islam
percaya bahwa sains dan teknologi harus digunakan untuk memajukan kehidupan manusia dan
memperbaiki dunia.
b. Etika Islam
Etika Islam juga menjadi faktor pengikat dalam perkembangan sains Islam. Umat Islam
percaya bahwa sains dan teknologi harus digunakan dengan etika yang tepat dan tidak merugikan
manusia dan lingkungan.
3) Faktor Percepatan
a. Pendidikan
b. Globalisasi
Ushuluddin adalah cabang ilmu dalam studi agama Islam yang membahas tentang
prinsip-prinsip dasar dalam memahami ajaran Islam. Dalam bahasa Arab, ushuluddin berasal
dari kata "ushul" yang berarti prinsip-prinsip dasar atau fondasi. Oleh karena itu, ushuluddin
dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam memahami
ajaran Islam.
1) Dalam Sejarah
Ushuluddin merupakan salah satu cabang ilmu yang telah berkembang sejak awal
munculnya agama Islam. Pada masa Rasulullah, para sahabat telah mempelajari prinsip-prinsip
dasar dalam memahami ajaran Islam dari beliau secara langsung. Setelah masa Rasulullah,
ushuluddin terus berkembang dan dijaga oleh para ulama agar tetap sesuai dengan ajaran Islam
yang asli.
2) PENGERTIAN
Ushuluddin dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar
dalam memahami ajaran Islam. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
Dalam memahami ajaran Islam, prinsip-prinsip dasar tersebut harus dijadikan sebagai
pedoman utama agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran ajaran Islam.
3) FAKTOR PENDORONG
a. Kepribadian individu
b. Lingkungan
c. Pendidikan
4) FAKTOR PENGIKAT
1. Al-Quran
Al-Quran sebagai sumber utama ajaran Islam menjadi faktor pengikat dalam memahami
ajaran Islam. Al-Quran mengandung prinsip-prinsip dasar yang harus dijadikan sebagai pedoman
dalam memahami ajaran Islam.
2. Hadis
Hadis sebagai penjelas dan pelengkap ajaran Islam juga menjadi faktor pengikat dalam
memahami ajaran Islam. Hadis membantu dalam memahami ajaran Islam yang terdapat dalam
Al-Quran.
3. Ijma'
Ijma' atau kesepakatan para ulama dalam memahami ajaran Islam menjadi faktor
pengikat dalam memahami ajaran Islam. Ijma' membantu dalam menjaga keutuhan dan kesatuan
pemahaman terhadap ajaran Islam.
4. Qiyas
Qiyas atau analogi menjadi faktor pengikat dalam memahami ajaran Islam. Qiyas
membantu dalam memahami ajaran Islam yang tidak terdapat dalam Al-Quran ataupun Hadis.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ilmu kalam, ushuluddin, dan teologi Islam merupakan cabang-cabang ilmu dalam studi
agama Islam yang saling terkait dan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memahami ajaran
Islam secara benar dan utuh. Meskipun memiliki perbedaan dalam pendekatan dan metodenya,
namun ketiga cabang ilmu ini memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan ilmu agama
Islam
DAFTAR PUSTAKA.
Al-Attas, S. N. (1978). A Commentary on the Hujjat al-Siddiq of Nur al-Din al-Raniri. Kuala
Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization.
Al-Buti, Muhammad Sa'id Ramadan. (2003). Al-Ushul al-Thalatha. Damascus: Dar al-Fikr.
Al-Ghazali, Abu Hamid. (2000). Ihya' Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Ma'rifah.
Fakhry, M. (1983). A History of Islamic Philosophy. New York: Columbia University Press
Ibn Taymiyyah, T. (2002). The Decisive Criterion Between the Friends of Allah and the Friends
of Shaytan. Riyadh: Darussalam Publishers.
Ibn Taymiyyah, Taqi al-Din Ahmad. (2002). Majmu' Fatawa Ibn Taymiyyah. Riyadh:
Darussalam Publishers.
Nasr, S. H. (1996). Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of
Prophecy. Albany: State University of New York Press.