OLEH
KELOMPOK I :
NAMA STAMBUK
PASCASARJANA MANAJEMEN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah. Salawat dan salam di persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
membawa risalah islam sebagai pedoman hidup untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan
di akhiarat nanti.
Penyusunan makalah ini di maksudkan untuk memenuhi ruang bagi para mahasiswa
dalam rangka mengembangkan sikap dan pedoman atau pertimbangan dalam proses
pembelajaran.
Kehadiran makalah ini khususnya menjelaskan tentang Sejarah dan urgensi filsafat ilmu
islami. Mudah mudahan makalah ini dapat menambah dan memberi wawasan baru tentang
kajian Ilmu dalam kedudukannya untuk menempatkan pemikiran yg benar agar berada dalam
jalan kebenaran.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi amal usaha kita, dan menempatkan makalah
ini terbuka bagi kritik baru dalam Makalah Kami. Semoga bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
1.1. Latar belakang..................................................................................................................................3
1.2. Rumusan masalah.............................................................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1 Sejarah konsep Filsafat ilmu Islam...............................................................................................5
2.2 Urgensi Filsafat ilmu Islam...........................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
KESIMPULAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Filsafat adalah alat. Sebagai alat, ia tidak saja mengantarkan kita untuk masuk
memahami kekehidupan, tetapi juga menuntukan kearifan di balik kehidupan itu
sendiri. Kearifan adalah puncak berfilsafat. Kearifan akan muncul jika antara
aktualitas teori sebagi entitas filsafat dengan realitas perilaku kita berpadu:
membumi dan nyata adanya.
Ketika filsafat Islam dibicarakan, akan terbayang beberapa nama tokoh yang
disebut filsuf muslim seperti Al- Kindi, Ibnu Sina , Al-Farabi, Ibnu Rusyd, dan Al-
Ghazali. Kehadiran para tokoh ini tidak dapat dihindarkan. Mereka tidak hanya
mengenalkan filsafat Islam, tetapi mengembangkan filsafat Islam itu sendiri.
Untuk itu, sudah sepatut kita berterima kasih kepada para filosof. Hidup
serasa bermakna berkat amal jariah mereka berupa alat-alat berfikir, metode, dan
pendekatan yang mereka ciptakan dan temukan sehingga menjadikan kehidupan
kita berkualitas.
3
Berangkat dari itu makalah ini dibuat guna memahami sejarah dan urgensi
filsafat ilmu Islami yang akan penyusun jelaskan didalam rumusann masalah
sebagai berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat dan ilmu adalah satu kata yang saling terkait, baik secara
substansial maupun secara historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan
filsafat. Sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Cakupan objek
filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu hanya terbatas pada persoalan
yang empiris, sedangkan filsafat mencakup empiris dan yang non empiris. Karena itu
filsafat oleh para filosof disebur sebagai induk ilmu. Sebab dari filsafatlah ilmu-ilmu
modern dan kontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu dan
sekaligus buahnya, yaitu teknologi. Bahkan dalam perkembangannya filsafat tidak
hanya dipandang sebagai induk dan sumber ilmu, tetapi sudah merupakan ilmu itu
sendiri.
Filsafat sebagaimana yang sudah dikatakan sebagai akal, sudah
semestinya digunakan dalam beragama. Akal dalam pemahaman keagamaan
mendapatkan tempat yang tinggi dan mulia. Kaum agamawan sendiri tidak menampik
peran akal dalam memahami agama. Namun sebagian juga menolak akal sebagai
otoritas tertinggi untuk memahami agama. Dengan alasan karena masih ada hati
atau qolbu yang bisa digunakan. Benarkah demikian? Jawabnya tidak, sebab hati/qolbu
sendiri masih meminjam peran akal untuk menjelaskan apa itu qolbu. Berarti, peran
tertinggi masih dipegang oleh akal.
Adapun beberapa pengertian pokok tetang filsafat menurut kalangan filosof, adalah:
5
Agama diturunkan sebagai pedoman moral untuk manusia dengan cara memahami,
menafsirkan dan mengamalkannya. Di sisi lain, filsafat merupakan olah pikir refleksif
manusia sehingga memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan memahami
dan menafsirkan butir-butir ajaran agama. Dengan demikian filsafat berfungsi sebagai
supporting factor bagi pemeluk agama untuk meningkatkan kualitas peribadatannya.
Hirarkhi kemampuan manusia untuk memahami, menafsirkan dan mengamalkan
ajaran agama.
Hikmah menurut Muhyi Ad-din Al- Arabi dalam kitabnya fususi Al-hikmah
adalah proses pencarian hakikat sesuatu dan perbuatan. Ar-Raghib juga
mendefinisikan hikmah adalah memperolah kebenaran dengan perantaraan ilmu dan
akal. Begitu pula dengan tulisan Nurcholis Madjid bahwa hikmah itu berarti ilmu
pengetahuan, filsafat, kebenaran bahaka merupakan rahasia Tuhan yang
tersembunyi yang hanya bisa diambil manfaat dan pelajaran pada masa dan waktu
yang lain. Dengan demikian, istilah filsafat dengan hikmah itu memiliki makna yang
sama.
6
a. Menurut Plato (427-374 SM), filsafat adalah ilmu yang membicarakan
hakikat sesuatu. Adapun Aristiteles berpendapat bahwa filasat adalah
ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika,
metafisika, dan pengetahuan praktis.
b. Menurut Al-Farabi (W.950 M), filsafat adalah ilmu tentang alam yang
maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah hasil
akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan sesuatu kebenaran dengan
sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakekat kebenaran segala sesuatu serta seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dengan logika yang sistematis.
7
Dari beberapa penjelasan tentang filsafat dan filsafat Islam, baik dari filsuf barat
maupun Islam. Secara pengertian filsafat adalah berfikir secara mendalam, radikal dan
bebas. Bebas artinya dapat memilih apa saja untuk dipikirkan, tidak ada yang haram
untuk dipikirkan, semuanya tergantung pada pilihan dan kesanggupan seseorang untuk
memikirkannya.
Sedangkan Islam itu sediri berasal dari salima yang berarti “sejahtera”, tidak
tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar salamat (yang dalam bahasa
Indonesia “selamat”). Dari akar kata itu juga terbentuk kata-kata salm, salm yang artinya
kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Berdasarkan uraian tersebut, maka yang
terkandung dalam Islam adalah kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan
(diri), ketaatan, dan kepatuhan. Berdasarkan etimologi al-quran, Islam dapat diartikan
sebagai berikut : pertama,lawan kata dari syirik, sebagaiman tertuang dalam surat Al
an‘am, ayat 14. Kedua lawan kufur sebagaimana dalam surat Ali-Imron ayat 80. Ketiga,
Kemurnian kepada Allah sebagaimana dalam qur’an surat An-Nisa’ ayat 12. Keempat
ketundukan dan kepatuhan kepada Allah sebagaimana terdapat dalam qur’an Az-zumar
ayat 54.
Hampir dari semua khazana Intelektual Islam banyak yang menyerang dan
memojokan filsafat, tanpa memedulikan posisinya sebagai produk, pendekatan atau
metodologi. Padahal, Al-Ghazali sendiri tidak pernah menyerang atau menyalahkan
filsafat secara keseluruhan, tetapi hanya pada aspek metafisikanya yang merupakan
produk pemikiran, yang dinilai dapat menyeret kedalam kekufuran. Namun, filsafat
sebuah proses penalaran dan metodologi justru tetap dinilai penting dan harus di kuasai.
Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan dan kajian keilmuan Islam saat ini,
kita tidak bisa berpaling dan meninginggalkan filsafat. Tanpa sentuhan filsafat, pemikiran
dan kekuatan spiritual Islam akan sulit menjelaskan jati dirinya dalam era global. Namun,
yang dimaksud filsafat di sini bukan sekedar uraian sejarah dan metafisikanya yang
notabene merupakan produk pemikiran, melainkan lebih pada sebuah metodologi atau
epistemologi. Karena itulah, Fazlur Rahman (1919-1988 M) menyatakan bahwa filsafat
adalah ruh atau ibu pengetahuan (mother of sciene) dan metode utama dalam berfikir,
bukan produk pemikiran. Tanpa filsafat, seorang tidak akan mampu mengembangkan
ilmunya, bahkan tanpa filsafat ia berarti telah melakukan bunuh diri intelektual. Tentunya
dalam konteks ini dipadukan dengan Islam.
Selanjutnya, yang perlu kita ketahui adalah urgensi filsafat. Yang jelas dari
pengertian filsafat sebelumnya, kita mengetahui bahwa lewat metodologi berpikir filsafat
yang ketat dan penuh pertimbangan untuk mencapai kebenaran, mengajarkan kepada
kita untuk meneliti, mendiskusikan, dan menguji kebenaran dan validitas setiap gagasan
dan pikiran akan menjadikan semua itu bisa dipertanggungjawabkan.
8
Selain urgensi filsafat Islam di atas, setidaknya ada tiga manfaat mempelajari dan
mengembangkan wacana filsafat dalam kehidupan menurut Haidar Bagir dalam Buku
Saku Filsafat Islam (2006). Pertama, dengan filsafat dapat membekali kita untuk
memajukan sikap kritis dalam melihat fenomena masyarakat yang ada sekarang ini.
Kedua, dengan filsafat bisa mendorong kaum Muslim agar benar benar memahami
kompleksitas persoalan dalam upayanya membangun tatanan kehidupan
Islami. Ketiga, dengan menguasai isu-isu filosofis manusia secara umum bisa ikut
berpartisipasi dalam upaya mencari tatanan kehidupan terbaik bagi kepentingan semua
orang.
Dengan mengetahui pengertian filsafat Islam, urgensi filsafat Islam, dan manfaat
filsafat Islam kita diharapkan bisa lebih menyadari, mengapresiasi dan utamanya lebih
tertarik untuk mempelajarinya. Karena sesungguhnya urgensi terbesar filsafat Islam
adalah demi mengubah dunia menjadi lebih baik.
Filsafat Islam, Islamic philishopi pada hakikatnya adalah filsafat yang bercorak
Islami. Islam menempati posisi sebagai sifat, corak dan karakter dari filsafat. Filsafat
islam bukan filsafat tentang Islam, bukan the philoshopy of Islam. Filsafat Islam selalu
merupakan upaya menjelaskan cara Allah menyampaikan kebenaran yang hakiki,
dengan bahasa intelektual dan rasional. Filsafat Islam artinya berfikir yang bebas
radikal, dan berada pada taraf makna, yang mempunyai sifat, corak dan karakter yang
meyelamatkan dan memberikan kedamaian hati. Dengan demikian, filsafat Islam berada
dengan menyatakan keberpihakkannya dan tidak netral. Keberpihakkannya adalah
kepada keselamatan dan kedamaian.
Dengan berfikir bebas, radikal dan berada dalam dataran makna, semua itu
dilakukan dalam otak manusia yang ada di kepala, dan kepala adalah salah satu organ
manusia, sedangkan tubuh manusia adalah bagian dari diri, kelakuan atau nafs
manusia. Nafs sebagai kelakuan pribadi manusia merupakan totalitas diri manusia.
Filsafat Islam memiliki metode yang jelas, yaitu rasional, transcendental, dan
berbasis dalam kitab dan hikmah, pada dialektika fungsional Al-Qur’an dan aqal untuk
9
memahami realitas. Secara operasional bekerja melalui kesatuan organik pikir dan qolb,
yang menjadi bagian utuh kesatuan diri atau nafs. Filsafat Islam tidak netral, tetapi
mempunyai tujuan untuk melibatkan diri dalam proses transformasi pembebasan dan
peneguhan kemanusiaan mencapai keselamatan dan kedamaian,baik dalam kehidupan
dunia dan akhirat.
10
BAB III
KESIMPULAN
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani, philo dan Sophia. Philo berarti cinta dan
shopia berarti kebijaksanaan atau kebenaran. Dalam Bahasa Yunani kata itu memiliki
pengertian dan makna yang lebih dibandingkan ‘Wisdon’ dalam bahasa Ingris modern.
Dalam Lisanl Arab, kata falsat berakar dari kata falsafa, yang memiliki arti Al-Hikmah.
Filsafat Islam merupakan hasil pemikiran filsuf tentang ketuhanan, kenabian,
kemanusiaan dan alam yang dilandasi ajaran Islam sebagai aturan pemikiran yang logis
dan sistematis. Selain itu, filsafat Islam memaparkan pula secara luas tentang ontologi
dan menunjukan pandangannya tentang ruang, waktu, materi, serta kehidupan. Filsafat
Islam berupaya memadukan wahyu dengan akal, antara aqidah denga hikmah, antara
agama dan filsafat, dan menjelaskan kepada manusia bahwa wahyu tidak bertentangan
dengan akal.
Tidak dapat dipungkiri bahwa filsafat Islam terpengaruh oleh filsafat Yunani, hal
ini karena kontak umat Islam dengan kebudayaan Yunani bersamaan waktunya dengan
penulisan ilmu-ilmu Islam. Oleh karena itu, unsur-unsur kebudayaan Yunani
memberikan pengaruh dan corak tertentu, terutama dan bentuk dan isi. filsafat Islam
berkembang setelah umat Islam memiliki hubungan interaksi dengan Yunani. Meskipun
terdapat variasi, semua muslim tahu bahwa wahyu sumber adalah sumber ilmu
penegtahuan. Oleh karena itu, mereka membangun berbagi teori tentang kenabiaan
sebagaiman yang dilakukan oleh Ibnu Sina dengan salah satu risalahnya yang terkenal,
Isbat An-Nubuwwat.
11
DAFTAR RUJUKAN
12