Anda di halaman 1dari 14

KONSEPSI FILSAFAT ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN KEILMUAN ISLAM

DAN FILSAFAT YUNANI

(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Islam)

Dosen Pengampu: Drs. Study Rizal LK, M.A

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Dasa Oktaviani 11220511000008


Rosdiana 11220511000014
Ainun Ilma 11220511000023
Bipasha Bilbina Rislam 11220511000024

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala nikmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Filsafat Islam serta untuk
memberikan wawasan mengenai salah satu materi pada Filsafat Islam yaitu “Konsepsi
Filsafat Islam Hubungannya Dengan Keilmuan Islam dan Filsafat Yunani”.

Tak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A.
selaku dosen pengampu pada kuliah Filsafat Islam yang telah memberikan dukungan, baik
ide maupun materi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa menjadi
referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini dapat dipahami
oleh teman-teman semuanya. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang benar-benar membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

Ciputat, 15 September 2023

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 3

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................3

1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 3

1.3 TUJUAN MASALAH............................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................... 4

2.1 KONSEP FILSAFAT ISLAM.................................................................................. 4

2.2 HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN KEILMUAN ISLAM................... 6

2.3 HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI....................5

BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................6

3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam perkembangannya, ruang lingkup filsafat Islam akhir-akhir ini meluas


hingga mencakup seluruh aspek ilmu pengetahuan yang memuat beberapa pemikiran
Islam. Sebagaimana dikemukakan Muhammad 'Athif al-'Iraqy, filsafat Islam secara
umum mencakup ilmu kalam, ilmu ushul fiqh, ilmu tasawuf dan ilmu-ilmu lain yang
diciptakan oleh para pemikir Islam. Sedangkan makna khusus sesuai dengan
pokok-pokok atau landasan ideologis yang dikemukakan para filosof muslim.
Dari fakta-fakta yang ada terlihat bahwa hubungan filsafat Islam merupakan
wujud kohesi dan saling melengkapi antara filsafat Islam di satu sisi dengan ilmu
pengetahuan Islam di sisi lain. Faktanya, masih ada semacam model yang berkaitan
dengan filsafat Yunani dan ilmu-ilmu Islam lainnya, meskipun pada prinsipnya sangat
berbeda karena berkaitan dengan aspek Ketuhanan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu konsep filsafat islam?


2. Bagaimana hubungan filsafat islam dengan keilmuan islam?
3. Bagaimana hubungan filsafat islam dengan filsafat yunani?

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui konsep filsafat islam secara lebih dalam.


2. Untuk mengetahui hubungan filsafat islam dengan keilmuan islam.
3. Untuk mengetahui hubungan filsafat islam dengan filsafat yunani.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP FILSAFAT ISLAM

Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philo dan sophia. Philo berarti cinta dan
sophia berarti kebijaksanaan atau kebenaran. Sedang menurut istilah, filsafat diartikan
sebagai upaya manusia untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik
mengenai Tuhan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia
dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut.
Dalam perspektif Islam, filsafat merupakan upaya untuk menjelaskan cara
Allah menyampaikan kebenaran atau yang haq dengan bahasa pemikiran yang
rasional. Sebagaimana kata Al-Kindi (801-873M), bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang hakikat hal-ihwal dalam batas-batas kemungkinan manusia. Ibn Sina
(980-1037M) juga mengatakan, bahwa filsafat adalah menyempurnakan jiwa manusia
melalui konseptualisasi hal ihwal dan penimbangan kebenaran teoritis dan praktis
dalam batas-batas kemampuan manusia.1
Filsafat Islam adalah cabang dari filsafat yang mempelajari dan mengkaji
aspek-aspek keagamaan dan spiritual dalam Islam. Berdasarkan konsep dasar, filsafat
Islam memiliki beberapa prinsip inti, seperti:
● Tauhid : Keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada
Tuhan selain-Nya, dan memiliki sifat-sifat yang unik dan tidak dapat
dicocokkan dengan apapun.
● Risalah : Keyakinan bahwa Allah mengutus nabi-nabi untuk membawa
wahyu- Nya dan menjadi pemimpin umat manusia.
● Akhirat : Keyakinan bahwa hidup manusia tidak berakhir pada kematian,
melainkan ada kehidupan setelah mati dan pemikiran tentang hari kiamat.
● Ilmu : Keyakinan bahwa ilmu adalah amal sholeh dan bahwa pengetahuan
adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
● Kebenaran : Keyakinan bahwa kebenaran mutlak dan bahwa setiap individu
memiliki kewajiban untuk mencari kebenaran.

1
Zainuddin, “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Islam”, UIN Malang, diakses dari:
https://uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/sejarah-pertumbuhan-dan-perkembangan-filsafat-islam.html,
pada tanggal 19 September 2023.

4
● Keadilan : Keyakinan bahwa setiap individu harus memperlakukan orang lain
dengan adil dan bahwa keadilan adalah salah satu sifat dasar dari Allah.
Filsafat Islam juga mencakup pemikiran tentang akidah, moral, etika, hukum,
sosial, dan politik dalam Islam, dan mengejar pemahaman yang lebih dalam
tentang ajaran-ajaran Islam dan bagaimana mereka diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

1. Pengertian Filsafat Islam


Filsafat Islam adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mengkaji
aspek-aspek keagamaan dan spiritual dalam Islam. Filsafat Islam berusaha untuk
menyediakan pemahaman yang komprehensif dan sistematis tentang ajaran-ajaran
Islam dan bagaimana mereka diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian
filsafat Islam lebih spesifik mencakup berbagai aspek seperti akidah, moral, etika,
hukum, sosial, dan politik dalam Islam. Filsafat Islam juga mencoba untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang hakikat dan makna hidup, hubungan antara
Tuhan dan dunia, dan bagaimana manusia dapat hidup selaras dengan ajaran-ajaran
Islam.
Secara umum, filsafat Islam memiliki tujuan untuk membantu individu
memahami dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik dan mencapai
keselarasan dengan Tuhan dan dunia. Filsafat Islam memainkan peran penting dalam
membentuk pemikiran dan pandangan hidup umat Muslim dan membantu mereka
dalam mengatasi tantangan-tantangan filosofis dan spiritual dalam hidup sehari-hari.
Antara Filsafat dan Islam Filsafat dan Islam adalah dua hal yang berbeda,
meskipun memiliki beberapa overlap dan kaitan yang erat. Filsafat adalah suatu
tradisi intelektual yang mempelajari hal-hal yang bersifat universal dan membahas
pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang hakikat dan makna hidup. Sementara Islam
adalah agama yang berdasar pada wahyu Allah yang diterima oleh Nabi Muhammad
dan memiliki ajaran-ajaran moral, spiritual, dan sosial yang diterima oleh umat
Muslim sebagai petunjuk hidup. Meskipun filsafat dan Islam adalah hal yang berbeda,
filsafat memiliki peran penting dalam memahami dan menafsirkan ajaran ajaran
Islam. Filsafat membantu umat Muslim untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
filosofis dan mengatasi tantangan-tantangan intelektual dalam Islam. Selain itu,
filsafat juga memainkan peran penting dalam membangun pandangan hidup dan
pemikiran umat Muslim, dan membantu mereka dalam memahami ajaran-ajaran Islam

5
secara lebih dalam dan menjalankan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Secara keseluruhan, filsafat dan Islam saling melengkapi dan memperkuat satu
sama lain. Filsafat membantu umat Muslim memahami dan menafsirkan ajaran-
ajaran Islam, sementara Islam memberikan pedoman dan tujuan hidup bagi umat
Muslim dalam menjalankan ajaran-ajaran filosofis.

2. Kemandirian Filsafat Islam


Kemandirian filsafat Islam adalah isu yang mengacu pada kemampuan filsafat
Islam untuk berdiri sendiri tanpa tergantung pada filsafat lain seperti filsafat Yunani
atau filsafat Barat. Kemandirian filsafat Islam memiliki beberapa aspek penting,
termasuk Ajaran-ajaran unik: Filsafat Islam memiliki ajaran-ajaran unik yang berasal
dari sumber-sumber Islam seperti Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad. Filsafat
Islam tidak tergantung pada filsafat lain untuk memahami dan menjelaskan
ajaran-ajaran tersebut.2

2.2 HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN KEILMUAN ISLAM

Memasuki lapangan-lapangan ilmu keIslaman dan mempengaruhi


pembatasan-pembatasannya. Penyelidikan terhadap keilmuan meliputi kegiatan
filsafat dalam dunia Islam. Dan yang menjadi perluasan ilmu dengan tidak batasi diri
dari hasil-hasil karya filosof Islam saja, tetapi dengan memperluas pembahasannya.
Hal ini meliputi ilmu kalam, tasawuf, dan ilmu fiqih.3

1. Hubungan Filsfat Islam Dengan Ilmu Kalam


Kalam dalam bahasa Arab dapat diartikan dengan perkataan dan
ucapan. Dalam ilmu kebahasaan, kalam ialah kata-kata yang tersusun dalam
suatu kalimat yang mempunyai arti. Sementara dalam ilmu agama, yang
dimaksud dengan kalam adalah firman Allah. Kemudian kata ini menunjukkan
suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang disebut dengan ilmu kalam. Di antara
alasan yang dimajukan adalah sebagai berikut:

2
Ulul Udin Albab, “Konsep Dasar Filsafat Islam”, Studocu, diakses dari:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-jakarta/al-islam-i/konsep-dasar-filsafat-isla
m/47830586, pada tanggal 19 September 2023.
3
Mintasiroh, “Filsafat Islam dengan Ilmu Kalam, Ilmu Tasawuf, dan Ilmu Ushul Fiqih”, Sekolah tinggi agama
Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad Makassar, 2018. Hal 5.

6
a. Persoalan terpenting yang menjadi pembicaraan di abad-abad
permulaan hijrah ialah firman atau kalam Allah Al-Qur‟an sebagai
salah satu sifatNya, apakah kadim, tidak diciptakan, atau hadis
(baharu), diciptakan.
b. Dasar-dasar ilmu kalam ialah dalil-dalil akal (rasio). Kaum teolog atau
mutakallim menetapkan pokok persoalan dengan mengemukakan dalil
akal terlebih dahulu, setelah tuntas baru mereka kembali pada dalil
naqal (AlQur‟an dan hadis).
c. Cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai ilmu
logika dan filsafat.
Dengan demikian, ilmu kalam merupakan salah satu ilmu keislaman
yang timbul dari hasil diskusi umat Islam dalam merumuskan akidah Islam
dengan menggunakan dalil akal dan filsafat. Hal ini disebabkan mereka
melihat bahwa antara kedua disiplin ilmu keislaman ini terdapat hubungan
yang sangat erat dan masalah-masalah yang dibicarakan antara keduanya
bercampur sehingga sulit untuk dibedakan.

2. Hubungan Antara Filsafat Islam Dan Ilmu Tasawuf


Tasawuf merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara
dan jalan bagaimana seorang Islam berada sedekat mungkin dengan Allah
SWT. Menurut Al-Iraqy, tasawuf termasuk dalam ruang lingkup filsafat Islam
secara umum. Menurutnya, hal ini disebabkan kaum sufi mempergunakan
logika dalam mempelajari al-hulul, wahdat al-wujud, al-baqa‟ dan al-fana.
Akan tetapi, kedua disiplin ilmu ini terdapat perbedaan-perbedaan sebagai
berikut:
a. Filsafat memandang dengan mata akal dan mengikuti metode
argumentasi dan logika. Sementara tasawuf menempuh jalan
mujahadah (pengekangan hawa nafsu) dan musyahadah (pandangan
batin). Jadi kaum filosof adalah pemilik argumentasi dan kaum sufi
pemilik intuisi dan perasaan batin.
b. Objek filsafat membahas segala yang ada (al- maujudat), baik fisika
maupun metafisika, termasuk di dalamnya Allah Swt, alam dan
manusia yang meliputi tingkah laku, akhlak dan politik. Sementara itu,
objek tasawuf pada dasarnya mengenal Allah, baik dengan jalan ibadah

7
maupun dengan jalan ilham dan intuisi. Justru itu, orang sufi disebut
al-ubbad (ahli ibadah), al—zuhhad (ahli zuhud) dan al-fuqara (orang
fakir), karena kaum sufi dalam beribadah, kezuhudan, dan
kewara‟annya melebihi orang biasa.
c. Adanya saling kritik antara kaum sufi dan kaum filosof Islam seperti
kritik Al-Gazali terhadap filsafat dan kritik Ibnu Rusyid terhadap
tasawuf. Ia mengatakan bahwa metode yang dipergunakan tasawuf
bukanlah metode penalaran intelektual dan ada dugaan bahwa makrifat
kepada Allah akan hakikat-hakikat wujud yang lain adalah sesuatu
yang dijatuhkan ke dalam.
Jiwa manusia ketika yang bersangkutan bersih dari rintangan-rintangan
hawa nafsu. Jalan ini sekiranya ada, kata Ibnu Rusyid, namun ia tidaklah
merata bagi seluruh manusia. Jelaslah bahwa tasawuf Islam secara umum
dapat dikelompokkan ke dalam ruang lingkup Filsafat Islam. Adapun letak
perbedaan antara keduanya hanya dari sisi objek dan metodenya.

3. Hubungan Filsafat Islam Dengan Ushul Fiqih

Ushul fiqih adalah ilmu pengetahuan tentang kaidah dan bahasa yang
dijadikan acuan dalam menetapkan hukum syariat mengenai perbuatan
manusia berdasarkan dalil-dalil secara detail. Dengan ringkas kata, ushul fiqih
adalah ilmu tentang adalah ilmu tentang dasar-dasar hukum dalam Islam.
Penyusun disiplin ilmu ini pertama kali adalah Imam Al-Syafi‟i dengan
bukunya yang berjudul Al-Risalat.
Abd. Al-Raziq dalam bukunya Tamhid li Tarikh al-falsafah
al-Islamiyyat memasukkan ilmu ushul fiqih ke dalam ruang lingkup filsafat
Islam karena ilmu ushul fiqh ini disebut juga dengan ilmu ushul al-ahkam.
Sebagaimana ilmu kalam dan ilmu tasawuf, ilmu ushul fiqh ini juga
mempunyai hubungan yang erat dengan falsafah Islam. Hal ini dapat dilihat
dari segi pembahasan ilmu ini hampir sama dengan pembahasan yang terdapat
dalam ilmu kalam, bahkan salah satu bidang pembahasan ilmu ini apa yang
disebut dengan Mabadi‟ Kalamiyyat, yang juga termasuk bahasan dari ilmu
kalam.

8
Selain itu, ilmu ushul fiqih dalam menetapkan hukum syariat, juga
mempergunakan pemikiran filosofis. Bahkan ia cenderung mengikuti ilmu
logika dengan cara, memberikan definisi-defenisi terlebih dahulu. Maka ushul
fiqih dimasukkan ke dalam ruang lingkup filsafat Islam. Namun secara
spesifik, antara kedua disiplin ilmu ini terdapat perbedaan-perbedaan. Ushul
fiqih secara khusus adalah ilmu syariat yang berdiri atas dasar agama,
sedangkan objeknya menetapkan dalil bagi hukum dan menetapkan hukum
bagi dalil.

2.3 HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI

Filsafat Islam merupakan gabungan dari filsafat dan Islam. Menurut Mustofa
Abdur Rozik, filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh di negeri Islam dan di bawah
naungan negeri Islam, tanpa memandang agama dan bahasa-bahasa pemiliknya.
Pengertian ini diperkuat oleh Prof Tara Chand, bahwa orang-orang Nasrani dan
Yahudi yang telah menulis kitab-kitab filsafat yang bersifat kritis atau terpengaruh
oleh Islam sebaiknya dimasukkan ke dalam filsafat Islam.4
Filsafat Yunani adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah pemikiran
manusia. Dipraktikkan oleh para pemikir seperti Socrates, Plato, dan Aristotle,
periode ini membentuk dasar bagi banyak gagasan filosofis, ilmiah, politik, dan
budaya yang kita miliki hari ini. Filsafat Yunani tidak hanya menjadi tonggak dalam
perkembangan pemikiran Barat, tetapi juga memberikan landasan bagi banyak
disiplin ilmu dan pemikiran di seluruh dunia. Secara keseluruhan filsafat Yunani dan
filsafat Islam memegang peranan yang besar dalam membentuk peradaban dunia.
Sebab filsafat Yunani adalah peletak batu pertama kemunculan usaha intelektualitas
dalam memahami fenomena alam, baik yang mikro maupun yang makro, dan filsafat
Islam mengembangkan, me-reformulasi mengarahkan dan mensistemasi serta
menurunkannya ke tataran praktis hingga melahirkan peradaban cemerlang. Sekalipun
tidak ada perbedaan yang mencolok antara filsafat Islam dan filsafat Yunani, namun
prinsip yang tertanam pada hampir semua tokoh-tokoh filsafat yang lahir di dunia
Islam menyiratkan adanya perbedaan yang mendasar dengan filsafat Yunani, terutama
dalam menjawab tantangan zaman yang mencakup tentang Tuhan dan alam semesta,
wahyu dan akal, agama dan filsafat. Ditambah lagi, para filosof Muslim dalam

4
Luluk Nur Faizah, “Filsafat Islam dan Hubungannya Dengan Filsafat Masehi, Yunani, Modern”, Jurnal
Al-Makrifat, Vol.2 No. 2 (2017), 70.

9
membahas tentang alam dan manusia selalu disinari oleh semangat pesan ajaran
Islam, atau karena pengaruh Al-Quran. Pengaruh inilah yang kemudian menunjukkan
bahwa filsafat Islam berbeda dengan jenis filsafat lainnya.5
Filsafat Islam telah mampu merubah mitos menjadi logos. Dalam
perkembangan konsep dan pemikiran filosof masih bersifat Yunani terutama dalam
pembahasan ketuhanan, jiwa dan lainnya. Hal ini terbukti dalam pembahasan teori
emanasi Plotinus (pemikiran musyrikin dan zindiq) dalam penciptaan alam, yang
pengaruhnya merusak aqidah Islam. Teori-teori ini terutama dikembangkan oleh
Al-Kindi, Al-Farabi. Pada sisi lain, pemikiran tentang kenabian masih dalam tatanan
rasio, sehingga persoalan nabi belum mencapai titik temu dengan filsafat. Para filosof
Islam masih menjadikan tokoh nabi dan tokoh filosof masih sama. Padahal dalam
Islam Nabi Rasul adalah utusan Tuhan bukan seorang pemikir melainkan pemberi
petunjuk dalam menyelamatkan manusia. Hal ini sangat berbeda dengan pemikiran
filosof yang hanya mengandalkan rasio semata yang terkadang tidak mengarah pada
peningkatan keimanan. Jargon ini membuat tidak ada titik temu antara agama dan
filsafat, meskipun usaha penyatuan itu telah ada akan tetapi masih terjadi kerancuan.
Sejalan dengan perkembangannya filsafat Islam telah membonceng perkembangan
teologi Islam (Ketuhanan). Sebelumnya pembahasan mengenai Tuhan hanya tertera
dalam Al-Qur’an dan sunnah dalam arti tauhid yang murni tanpa ada pengaruh luar
yang menggunakan logika dan pengaruh filsafat Yunani, sehingga tidak terjadi
perpecahan dalam Islam.6
Perkembangan filsafat Islam diakui banyak kalangan dipengaruhi oleh
penerjemahan karya-karya Yunani klasik, seperti Plato, Aristoteles dan sebagainya.
Meskipun filsafat Yunani sangatlah berpengaruh terhadap filsafat Islam, akan tetapi
filsafat Islam tidaklah berdasarkan filsafat Yunani seperti yang ditudingkan oleh
sebagian kalangan, seperti tuduhan Ernest Renan (1823 - 1893 M) atau dari Pierre
Duhem (1861 - 1916 M) bahwa filsafat Islam hanyalah copy paste semata dari karya
Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Karena hal tersebut ditolak keras
oleh sebagian pengkaji yang lain. Seperti Oliver leaman (1950 M) (Leaman, 1989)
(orientalis asal Universitas Kentucky USA). Sebab, berguru tidak harus menunjukkan
sesuatu yang sama, setiap pemikiran tidak lepas dari latar belakang budaya

5
Jon Pamil, “Transformasi Filsafat Yunani Ke Dunia Islam dan Kemunculan Filsafat Islam”, Jurnal Pemikiran
Islam, Vol.37 No. 2 (2012), 103.
6
Zulkarnaini, “Filsafat Islam”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak, Vol.3 No. 4 (2018), 73.

10
masing-masing oleh karena itu perlunya pemahaman lebih lanjut mengenai awal
terciptanya dan berkembangnya filsafat Islam itu sendiri (Hitti, 1949).7 Lahirnya
filsafat Islam mendapatkan banyak respon dari berbagai kalangan, yang menolak
beranggapan bahwa ilmu filsafat akan mengurangi rasa hormat umat Islam terhadap
ajaran agamanya sedangkan yang menerima beranggapan bahwa ilmu filsafat dapat
membantu dalam menjelaskan isi dalam kandungan Al-Qur’an dengan keterangan
keterangan yang dapat diterima oleh akal manusia. Dalam perjalanannya filsafat Islam
mengalami pasang surut terbukti pada tahun 806 M lahirlah filsuf Islam bernama
Al-Kindi dan Al-Razi, akan tetapi pada tahun 840 M terjadi pertentangan oleh Imam
Ibnu Hanbal, baru pada tahun 870 M terjadi perkembangan ilmu filsafat kembali yang
dipelopori oleh Al-Farabi dan Ibn Sina akan tetapi pada tahun 1058M pertentangan
kembali terjadi oleh Al-Ghazali yang mengakibatkan kemunduran terhadap ilmu
filsafat hingga pada akhirnya pada tahun 1153 M Integrasi Ilmu filsafat dengan
tasawuf kembali berkembang yang diprakarsai oleh Suhrawardi dan Ibn Arabi.8
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat Yunani adalah
sebuah kepercayaan dan pemikiran orang Yunani mengenai apa yang ada di alam
semesta ini termasuk hal yang berkaitan dengan metafisika yang berasal dari mitos
dan dongeng. Sedangkan filsafat Islam adalah sebuah bahasan yang meliputi
persoalan alam semesta dan permasalahan manusia atas dasar ajaran agama. Filsafat
Yunani ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan filsafat Islam,
dikarenakan banyak para filosof Islam yang mengambil pemikiran para filosof Yunani
dengan mengembangkan pemikiran mereka dan pemikiran yang bisa diarahkan ke
jalan yang benar terus dikembangkan. Namun perlu ditegaskan bahwa filsafat Yunani
bukanlah sesuatu yang mendasari filsafat Islam, karena kedua hal tersebut memiliki
sumber yang berbeda serta kesimpulan yang berbeda pula.

7
Sri Wahyuningsih, “Sejarah Perkembangan Filsafat Islam”, Jurnal Mutabdiin, Vol.7 No. 1 (2021), 83.
8
Astuti, dkk, “Sejarah Perkembangan Filsafat Islam (Mulai Penerjemahan Filsafat Yunani Sampai
Kemunduran”, Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 274.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Filsafat Islam adalah cabang dari filsafat yang mempelajari dan mengkaji aspek-aspek
keagamaan dan spiritual dalam Islam. Berdasarkan konsep dasar, filsafat Islam
memiliki beberapa prinsip inti, seperti: Tauhid, Risalah, Akhirat, Ilmu, Kebenaran,
Keadilan. Filsafat Islam juga mencakup pemikiran tentang akidah, moral,
etika, hukum, sosial, dan politik dalam Islam, dan mengejar pemahaman yang
lebih dalam tentang ajaran-ajaran Islam dan bagaimana mereka diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hubungan antara Filsafat dengan Keilmuan Islam meliputi ilmu kalam, tasawuf, dan
ilmu fiqih. Ilmu kalam merupakan salah satu ilmu keislaman yang timbul dari hasil
diskusi umat Islam dalam merumuskan akidah Islam dengan menggunakan dalil akal
dan filsafat. Tasawuf Islam secara umum dapat dikelompokkan ke dalam ruang
lingkup Filsafat Islam, adapun letak perbedaan antara keduanya hanya dari sisi objek
dan metodenya. Dan ushul fiqih dimasukkan ke dalam ruang lingkup filsafat Islam.
Namun secara spesifik, antara kedua disiplin ilmu ini terdapat perbedaan-perbedaan.
3. Filsafat islam adalah filsafat yang tumbuh di negeri Islam dan bawah naungan negeri
Islam, tanpa memandang agama dan bahasa-bahasa pemiliknya. Prof Tara Chand
mengisikan bahwa orang nasrani dan yahudi menulis kitab-kitab filsafat yang bersifat
kritis atau mempengaruhi Islam sebagai dimasukkan ke dalam filsafat Islam. Filsafat
Yunani dan filsafat Islam membentuk peradaban dunia, membentuk usaha
intelektualitas dan memahami alam baik yang mikro-makro, dan membentuk
reformasi dan mensistemasi ke tataran praktis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Zainuddin, “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Filsafat Islam”, UIN Malang,


diakses dari:
https://uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/sejarah-pertumbuhan-dan-perkembangan-filsa
fat-islam.html, pada tanggal 19 September 2023.

Alfiatul Mintasiroh, 2018, “Filsafat Islam dengan Ilmu Kalam, Ilmu Tasawuf, dan
Ilmu Ushul Fiqih”, Sekolah tinggi agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad Makassar:
https://osf.io/k358m/

Ulul Udin Albab, “Konsep Dasar Filsafat Islam”, Studocu, diakses dari:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-jakarta/al-islam-i/konsep-
dasar-filsafat-islam/47830586, pada tanggal 19 September 2023.

Luluk Nur Faizah, “Filsafat Islam dan Hubungannya Dengan Filsafat Masehi, Yunani,
Modern”, Jurnal Al-Makrifat, Vol.2 No. 2 (2017), 70.

Jon Pamil, “Transformasi Filsafat Yunani Ke Dunia Islam dan Kemunculan Filsafat
Islam”, Jurnal Pemikiran Islam, Vol.37 No. 2 (2012), 103.

Zulkarnaini, “Filsafat Islam”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak, Vol.3 No. 4 (2018), 73.

Sri Wahyuningsih, “Sejarah Perkembangan Filsafat Islam”, Jurnal Mutabdiin, Vol.7


No. 1 (2021), 83.

Astuti, dkk, “Sejarah Perkembangan Filsafat Islam (Mulai Penerjemahan Filsafat


Yunani Sampai Kemunduran”, Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 274.

13

Anda mungkin juga menyukai