Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

DALAM ISLAM
*
Nurul Aulia1, Aulia Azzahra2, M. Nauval3
Fakultas
Penulis yang sesuai: *@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan
ilmu pengetahuan di dalam islam. Metode yang digunakan adalah
studi kepustakaan dengan menggunakan jurnal dan buku. Dalam
sejarah perkembangan islam penulis menemukan bahwa dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam terdapat empat
masa yaitu Masa Awal Islam, Masa Umawiyah, Masa Abbasiyah
dan Masa Modern. Secara garis besar, sejarah peradaban Islam
terpusatkan di dua periode, yaitu pada masa Umayyah dan
Abbasiyah. Sebab pada periode ini, umat Islam mengalami
kemajuan di satu sisi, serta mengalami masa disintegrasi di sisi
lain.
Kata kunci: Islam, Perkembangan, Peradaban

Perkenalan
Kata sejarah sudah tidak asing lagi bagi para penuntut ilmu, sejak dari
bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi pun, kata ini masih sering
didengarkan. Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajârat
yang berarti pohon. Dalam istilah bahasa asing lain, sejarah dalam bahasa
Inggris disebut history, dalam bahasa Perancis histore, dan dalam bahasa
German geschicte. Sedangkah istilah kata history yang lebih popular
digunakan saat ini, berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti
pengetahuan tentang gejala-gejala alam, termasuk gejala-gejala manusia yang
bersifat kronologis. Berbeda dengan penyebutan istilah science yang
merupakan gejala alam yang bersifat tidak kronologis1
Ilmu pengetahuan di sini, mencakup seluruh aspek wawasan yang
mendukung peradaban (civilization) manusia semakin berkembang dan
mutakhir. Mulai kemahiran dalam bercakap yang disimbolkan dengan karya
1
Anang Arif, “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam,” 3rd ed, (2
Desember 2019): 108, https://ln.run/UuWcIP.
sastra, kemampuan mendiagnosa terhadap suatu penyakit, sampai pada
puncaknya pengetahuan ilmu hitung bangun ruang atau yang lebih dikenal
dengan ilmu eksak. Sehingga demikian ini mampu mengantarkan kehidupan
umat manusia kearah yang lebih sosial dan bermasyarakat atau meminjam
istilah Koentowijoyo, sebagai manusia yang berperadaban (insân madaniy).2
Sedangkan dalam Islam, definisi ilmu pegetahuan terdapat beberapa
pendapat ulama. Bahkan Haji Khalifah menuturkan terdapat lima belas
perbedaan pendapat mengenai definisi ilmu pengetahuan. Kata Islam di sini,
berarti mengarah pada arti sebuah komunitas kepercayan (monotheism) atau
sebuah agama tertentu yang dipeluk pada umat Muhammad (umat ijâbat).
Penamaan agama ini sungguh jelas keberadaanya seperti yang dijelaskan
dalam kita suci Al-Qur’an. Berbeda dengan penamaan agama-agama lain
yang lebih edintik di atas namakan pada pembawanya. Islam—datang
sebagai ajaran, bukan hanya mengatur kehidupan-kehidupan paska
meninggal (akhirat), namun lebih penting dari itu, Islam juga sebagai ajaran
yang menuntun pada kehidupan manusia (way of life) ke arah yang lebih
saleh. Sehingga Islam sangat menganjurkan pemeluknya agar selalu
mengembangkan pengetahuannya dalam semua bidang. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini untuk dapat mengetahui sejarah ilmu pengetahuan
dalam agama islam3.

Tinjauan Teori
Pengertian Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab 'lim (alima-ya'lamu-ilm), yang
berarti pengetahuan (al-ma'rifah), kemudian berkembang menjadi
pengetahuan tentang hakikat sesuatu yang dipahami secara mendalam. Dari
asal kata ilm ini selanjutnya di-Indonesia-kan menjadi ilmu atau ilmu
pengetahuan. Dalam perspektif Islam, ilmu merupakan pengetahuan
mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh (ijtihad) dari para ilmuwan
muslim Culama/mujtahid) atas persoalanpersoalan duniawi dan ukhrawi
dengan bersumber kepada wahyu Allah Al-Qur'an dan al-Hadits merupakan
wahyu Allah yang berfungsi sebagai petunjuk (hudan) bagi umat manusia,
termasuk dalam hal ini adalah petunjuk tentang ilmu dan aktivitas ilmiah, Al-
Qur'an memberikan perhatian yang sangat istimewa terhadap aktivitas ilmiah.
Terbukti, ayat yang pertama kali turun berbunyi: "Bacalah, dengan

2
Al Muqoyyin, Andik Wahyun “Masyarakat Islam Ideal Dalam Konsepsi Filsafat
Pendidikan Islam” 1st ed, (5 Februari 2014) 13, https://ln.run/UWcIP
3
Klasik, D.M & Tengah , H.M “Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam” ed Edi
Wahyudi (2007): https://ln.run/VU6LN
Nama Penulis….: Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

[menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan". Membaca, dalam


artinya yang luas, merupakan aktivitas utama dalam kegiatan ilmiah4
Ilmu memiliki kedudukan dan keutamaan yang sangat besar dalam
istam Harena itulah, make wahyu yang pertama kall citurunkan iah Allah
kepada Nabi Muhammad saw apalah al-Quran surah al-Alaq ayat 1-5, yang
berial perintah membaca. Bahkan perintah tersebut diulang dua kali untuk
menunjukkan pentingnya aktifitas membaca, dan aktivitas tersebut harus
dilakukan secara sungguh-sungguh dan berulang-ulang, karena aktifitas
membaca adalah sarana utama untuk mendapatkan ilmu. Di antara keutamaan
ilmu yang disebutkan dalam al-Quran dan Hadits yaitu:

1. Umu, bersama-sama dengan iman, merupakan salah satu dari sebab


ditinggikannya derajat seseorang alon Allah. Allah swt berfirman,
"Nicoaya Allah akan menaikkan derajat orang orang yang beriman dari
kallan, serta yang diberi limu, beberapa derakat." (QS. Al-Mujadilah 11).
2. Ilmu agalah warisan para nahi, yang tidak bisa dinilai dengan dunia dan
segala isinya. Sehingga, marupakan Heuntungan yang besar dan sampurna
bagi manusia, bila mendapatkan warisan tersebut. Rasulullah bersabda.
*Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi
mereka hanyalah mewariskan ilmu. Maka barangelapa mengambil warisan
tersebut, berarti la telah mengambil bagian warisan yang sempurna R Abu
Dawudden at-Tirmidzi).
3. Ilmu adalah syarat untuk mendapat kebalikan dari Allah swt Rasulullah
bersabda, "Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah mendapatkan
kebaikan, makala akan dipahamkan oleh Allah terhadap agamanya." (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Ilmu merupakan syarat untuk diterimanya suatu amalan Resulullah
bersabda: "Barangsiapa mengamalkan sesuatu yang tidak ada landasannya
dalam urusan kami, maka amainya tertolak (HR. Muslim).

Imam Syafil menyimpulkan ada enam syarat atau modal untuk mencari
limu. Hal inilah tegaskan dalam baitnys: "Wahai Saudaraku, ilmu tidak akan
diperoleh kecuali dengan enam perkara Aku akan menyebutkan perinciannya
yaitu kecerdasan, semanget lambisi), saber, berkecukupan (model),
bersahabet belajar dengan ustadz (guru), dan membutuhkan waktu yang
lama5
1. Cerdas
Maksud dan cerdas di sini bukaniah orang yang ber-Q tinggi atau
berketerampilan hebat, tetapi semua orang yang mempunyai kemampuan
4
Kosim “Ilmu Pengetahuan Dalam Islam (Perspektif Filosofis-Historis) 3rd ed,
(Februari, 2008): https://ln.run/UWcIP
5
Syafii, Imam “Transformasi Madzhab Qouli Menuju Madzhab Manhaji Jamaiy
Dalam Bahtsul Asy-Syariah” 4th ed, (Maret 2018) 19: https://ln.run/HBIkk
untuk belajar. Kendati demikian, setiap individu memiliki kader beragam
calam menuntut ilmu Kadang kala ada orang yang langsung bisa
memahami mu dengan satu hali tangkap, tetapi ada juga orang yang
memahami limu seca berkali-kall diajarkan. dilansir dari laman Tebuireng,
cerdas sebagai syarat mencari ilmu ini merupakan syarat mencari ilmu
tanpa melihat kadarnya.
2. Semangat (Ambis)
Mencari ilmu harus diiringi dengan semangat atau ambal untuk
memeroleh ilmu. Serambisi dalam mencari ilmu adalah suatu yang tidak
boleh Ketinggalan karena mencari ilmu itu bukanlah hai mudan, banyak
rintangan yang akan dihadapi seperti malas. barat kata: "Seorang pelaut
tidak akan lahir dari ombak yang tenang," begitu pun dengan pencari ilmu
yang akan berhadapan dengan berbagai rintangan Tanpa semangat, upaya
mencari Ilmu hanya sebuah perkataan tanpa adanya pelaksanaan apalagi
berharap sebuat hal
3. Sabar
Proses mencari ilmu bukanlah proses yang praktis. Kita akan berhadapan
dengan banyak kendala di dalamnya, baik tekanan mental, fisik, spiritual,
maupun materi akan dihadapi saat mencari ilmu Jika kita tidak bisa
menghadapinya dengan sabar, maka kita akan mudah putus asa Dengan
demikian, sabar sangatlah dibutuhkan dalam proses mencari mu
4. Bermodal
Melansir dari laman MUI Digital, orang yang mencari limu harus
memiliki modal yang cukup mencakup modal ekonomi dan kesehatan
karena tidak semua orang sama dalam pengertian kecukupan,. Bahkan ada
yang tidak bersekolah dikarenakan kekurangan secara ekonomi, Modal
dalam mencari ilmu pun bukan hanya sebuah uang, tetapi juga modal
dalam hal ini sesuai dengan makna aslinya, yaleni sampai. Jadi dalam
mencari ilmu kita harus mempunyai sesuatu yang bisa mengantarkan kita
menujunya sebagai contoh lainnya adalah buku, alat tulis, dan lain-lain.
Semua hal yang mendukung proses kita mencari ilmu itulah yang harus
kita punya
5. Ditemani Guru
Proses mencari ilmu melibatkan murid dan guru yang di dalamnya
berlangsung interaksi salama mencari ilmu. Artinya, kita membutuhkan
pengajaran guru supaya kita bisa malisimal dalam proses mencari limu.
Selain itu dengan diajarkan guru, ilmu kita ada sanad yang bisa
dipertanggungjawabkan. Bahkan, memiliki guru adalah salah satu syarat
yang paling utama. Seseorang yang ingin belajar ilmu agama tanpa adanya
bimbingan langsung dari guru besar kemungkinan setanian yang akan
menjadi gurunya
6. Walitu yang tidak sebentar Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tergesa-gesa
Lama sebenarnya suatu proses belajar memang relatif, tetapi ia harus
Nama Penulis….: Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

diperoleh dengan proses dalam jangka waktu tertentu.. Tujuannya agar


diperoleh pemahaman yang baik serta care begaimana mengamalkannya.
Selain itu walitu menuntut ilmu yang tidak terburu-buru ini menegaskan
perlunya mulazamah, interaksi dengan guru supaya "transfer pengetahuan
dan ini bisa semnalin menguat bagi pelajar

Pembahasannya
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para penulis, maka
berikut ini adalah hasil yang didaptkan:
1. Masa Awal Islam
Masa awal Islam ini sering juga disebut masa turunnya kitab suci Al-
Qur'an kepada umat manusia. Periode ini berlangsung pada abad ke 7 hingga
abad ke 13 Masehi.. Periode ini dimulai dengan kemajuan pesat dalam sestra
Arab, ajaran Islam dan penyebaran prinsip-prinsip peradaban lelam (hadlaran
Islamiyyah) yang mencakup tiga unsur penting peradaban, yaitu: agama
(aqidah), suku (qabaliyyah) dan bangsawan (aristhugrathiyyah). 6Pola
perkembangan peradaban Islam pada periode ini cenderung memadukan
peradaban islam dengan konsep-konsep bekas kerajaan timur, baik dari sudut
pandang ekonomi maupun monoteistik yang ada. Kemajuan masa ini ditandai
dengan kreatifitas masyarakat dalam membentuk konsep baru tentang
lembaga negara dan sosial yang mampu berfungsi selaras dengan lembaga
negara dan agama.. Dari sinilah kebijakan kebijakan baru yang diperkenalkan
para penguasa pasca wafatnya Nabi Alaihisalam masa khulafa' råsyldün
berhasil membawa kebijakan-kebijakan Islam dapat diterima secara lebih
luas oleh semua gender
Setelah Islam mengalami perluasan wilayah yang lebih besar, tentu
saja umat Islam semakin banyak seiring berjalannya waktu.. Dan kehidupan
masyarakat semakin pesat dalam bidang perekonomian. Bahkan para pemikir
yang datang dan pergi dari berbagai kota menjadi faktor utama lahirnya ilmu
pengetahuan dalam Islam...Dan munculnya permasalahan sosial yang
semakin kompleks mengharuskan para raja untuk turun langsung ke
pemukiman penduduk untuk mengajarkan agama islam7.
2. Masa Umawiyah
Sebutan Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn Abdi Sayms
ibn Abdi Manaf, salah satu seorang pemimpin suku Qurays pada zaman
Jahiliyah (pra-Islam). Bani Umayyah baru masuk Islam setelah Rasulullah
berhasil menaklukan kota Mekah [fathu makkah). Sepeninggalnya

6
Maryam, S “Pembinaan Literasi dan Bahasa Santun Melalui Tujuh Pilar Budaya
Cianjur” 5th ed, (Januari 2020): https://ln.run/yIyzb
7
Faiza, Arum & Sabila J Firda “Arus Metamorfosa Milenial” (Juni 2018):
https://ln.run/pboPK
Rasulullah, Bani Umayyah bercita-cita ingin mengganti jabatan Rasulullah
sebagai khalifah. Namun keinginan itu tidak mereka buka secara terang-
terangan, lantaran khalifah yang ditunjuk langsung oleh masyarakat yaitu
Abu Bakar dan kemudian digantikan Umar Ibn Khatab. Setelah diangkatnya
Usman Ion Affan sebagai khalifah, di sinilah Bani Umayyah mulai
menyebarkan misi misinya untuk meletakkan dasar-dasar khilafah Umayyah.
Dan masa inilah, Umayyah berusaha sekuat tenaga untu memperkuat
posisinya agar bisa menaklukan kota Syam tunduk di bawah kendalinya 8.
(Katika All Ibn Thalib menjabat sebagai Khalifa 6 dari 14 Mu'awiyah salaku
gubernur di Syam membentuk kekuatan partai yang sangat kuat, serta
membangang pada merian- ruan Ali di Madinah. Kemudian Mu'awiyah
mendesak All agar membalaskan dendam terhadap pembunun Usman, ateu
kalau Ali tidak bergerak, maka Mu'awiyah mengancam alian menyerang
kedudukan khilafah-khilafah dengan bantuan kekuatan tentara Syams.
Kemudian peristiwa ini meledak dalam suatu pertempuran yang kemudian
dikenal dengan perang Shiffin (37 H/657 M).

3. Masa Abbasiyah
Peradaban Islam mengalami puncak kajayaan pada masa Daulah
Abbasiyah Ilmu pengetahuan pada masa ini sangat maju secara pesat,
Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa ini disebabkan adanya gerakan
terjemah besar-besaran terhadap naskah-naskah asing ke dalam bahasa Arab
terutama naskah-naskah Yunani. Meskipun gerakan terjemah naskah-naskah
asing sudah dimulai sejak masa Umayyah, namun puncak keemasan ada pada
masa Abbasiyah Upaya penerjemahan yang dilakukan Abbasiyah tidak hanya
bersumber dari naskah Yunani saja, melainkan sumber lain, seperti bahasa
Persia ke dalam bahasa Arab. Para penerjemah juga bukan hanya dari
kalangan muslim saja, namun banyak juga ditemukan penerjemah-
penerjemah (muterjim) Nasrani Syiria dan Majusi Persia. Kemajuan ilmu
pada masa Abbasiyah yang paling menonjol dibanding masa Umayyah, yaitu
adanya perpustakaan dan observatorium Baitul Hikmah. Tempat ini berfungsi
sebagai perpustakaan sekaligus tempat pusat pengembangan ilmu
pengetahuan, Institusi ini merupakan lanjutan dari institusi di masa Imperium
Sasania Persia yang bernama Jundisaphur Academy. Namun bedanya, istitusi
ini pada masa Harun Arrasyid direbuh menjadi khizanah al-Hikmah (pusat
filsafat). Serta objek penelitian pada masa Imperium Sasania Persia hanya
focus pada penyimpanan puisi-puisi dan cerita raja-raja, di masa Harun
Arrasyid diperluas penggunannya pada semua Ilmu pengetahuan.

4. Masa Modern
Periode modern ini secara umum dimulai dari akhir abad ke delapan belas
hingga saat ini. Tentu dalam perjalanan perkembangan ilmu pengetahuan di
8
Syalabi, A “Sejarah Kebudayaan Islam” Pustaka Alhusna (Jakarta, 1983)
Nama Penulis….: Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

semua Negara memiliki corak dan pembaharu masing-masing. Seperti


Indonesia, perkembangan pengetahuan islam di Negara ini tidak bisa lepas
dari peran dua organisasi masyarakat besar, yaitu Muhammadiyyah dan
Nahdlatul Ulama.
Muhammadiyyah yang didirikan Muhammad Darwisy atau kemudian
dikenal dengan KH. Ahmad Dahlan, secara garis besar membawa misi ingin
mengajak umat Islam Indonesia disamping belajar ilmu-ilmu agama juga
mendalami ilmu-ilmu umum. Keinginan itu kemudian diejawantahkan
dengan membangun lembaga-lembaga formal yang diajarkan dengan sistem
dan model seperti sekolah pada zaman kolonialisme. Dalam lembaga
tersebut, KH. Ahmad Dahlan mengenalkan pemikiran para reformis Islam
terkemuka, seperti Jamaludin Afghani, Rasyid Ridlo, Muhammad Abduh dan
sebagainya.9 Kemudian, organisasi besar kedua yaitu Nahdlatul Ulama yang
diprakarsai KH.
Hasyim Asy'ari. Secara umum, organisasi ini- dalam bidang pendidikan
lebih menfokuskan pengajaran-pengajaran dengan sistem klasik, yaitu
mengajarkan kitab-kitab kuning (turats) di lembaga non-formal atau yang
lebih umum disebut pesantren. Kemunculan organisasi NU telah membuka
pintu besar di Indonesia terhadap kajian-kajian ke-Islam-an dengan pelbagai
mazhab. Secara garis besar, dalam mazhab Fikih NU menganut mazhab
Syafi'i. Namun mazhab-mazhab Islam yang lain juga diajarkan dalam sistem
pendidikan NU. DI sini kemudian NU mengajarkan para pengikutnya bisa
bersikap lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Dalam dunia kampus
Islam di Indonesia, juga terdapat inovasi-inovasi baru dalam wacana
keislaman.

Ilmu pengetahuan telah berkembang secara signifikan sejak zaman dahulu


kala, dan sejumlah besar ilmuwan yang telah memberikan kontribusi penting
dalam perkembangannya. Beberapa di antaranya adalah ilmuwan muslim
yang telah meninggalkan jejak dalam sejarah dengan penemuan-penemuan
mereka yang signifikan dan berpengaruh di dunia tanpa terkecuali dalam
bidang kedokteran,
Sejarah Islam telah melahirkan dokter-dokter terkemuka yang perannya
begitu besar dalam ilmu pengobatan dan praktik medis. Nama-nama tersebut
antara lain10:
1. Al-Kindi (185/252), filosof, dokte, ahli astronomi, pakar ilmu pasti
sekaligus ahll kimia.
2. All ibn Suhal al-Thabary. Menurut para orientalis ia adalah peletak dasar
farmakologi, patologi, dan diet. Dokter terkenal al-Razi adalah muridnya.
9
Windi, W, D.P & Amin, A “Perubahan Gayara Muslimah di Kota Manado” 1st ed,
(Januari 2021): https://ln.run/YmDtB
10
Basyar, Syaripudin “Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam” 5th ed, (1 januari 2020)
96: https://ln.run/33wph
Al-Razi dianggap pelanjut lang- sung al-Thabary dan yang
mengembangkan ilmunya.
3. Yuhana ibn Masawaih al-Dimasyqi (abad ke-3 H), guru kedokteran di
Jundishapur. Ia menulis beberapa buku tentang penyakit mata.
4. Jabir bin Hayyan. Selain dokter in terkenal sebagai ahli meracik obat,
filosof, dan ahli kimia,
5. Ishaq Yuda (241/344), bekerja di istana Fatimiyah di Mesir.
Kesimpulan
Di dalam Islam, pengertian ilmu pengetahuan terdapat beberaapa
pendapat ulama. Namun perbedaan ini memiki satu kasamaan, yaitu ilmu
pengetahuan merupakan suatu cara pemahaman yang seperti apa adanya
suatu yang akan dipahami (ma'lum). Kemudiaan, sesuatu bisa dikategorikan
ilmu pengetahuan apabila ia merupakan sebuah perangkat yang bisa
membawa kehidupan manusia kearah yang relatif lebih mudah dan
bermartabat. Serta-bagi ilmu keagamaan, mampu membawa pemiliknya ke
jalan yang lebih positif, menyayangi semua makhluk. lingkungan, dan pada
akhirnya mendekatkan diri pada sang pencipta.
Secara garis besar, sejarah peradaban Islam terpusatkan di dua
periode, yaitu pada masa Umayyah dan Abbasiyah. Sebab pada periode ini,
umat Islam mengalami kemajuan di satu sisi, serta mengalami masa
disintegrasi di sisi lain. Terlebih pada masa Umayah yang mampu
menaklukan beberapa kerajaan besar, menjadikan Islam semakin menyebar
luas di seluruh dunia. Dan gerakan terjemah kitab-kitab asing yang dilakukan
secara besar-besaran di masa Abas.

Referensi
Al Muqoyyin, Andik Wahyun “Masyarakat Islam Ideal Dalam Konsepsi
Filsafat Pendidikan Islam” 1st ed, (5 Februari 2014) 13,
https://ln.run/UWcIP
Anang Arif, “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam,” 3rd ed,
(2 Desember 2019): 108, https://ln.run/UuWcIP
Basyar, Syaripudin “Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam” 5 th ed, (1 januari
2020) 96: https://ln.run/33wph
Faiza, Arum & Sabila J Firda “Arus Metamorfosa Milenial” (Juni 2018):
https://ln.run/pboPK
Klasik, D.M & Tengah , H.M “Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam” ed
Edi Wahyudi (2007): https://ln.run/VU6LN
Kosim “Ilmu Pengetahuan Dalam Islam (Perspektif Filosofis-Historis) 3rd ed,
(Februari, 2008): https://ln.run/UWcIP
Maryam, S “Pembinaan Literasi dan Bahasa Santun Melalui Tujuh Pilar
Budaya Cianjur” 5th ed, (Januari 2020): https://ln.run/yIyzb
Nama Penulis….: Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

Syalabi, A “Sejarah Kebudayaan Islam” Pustaka Alhusna (Jakarta, 1983)


Syafii, Imam “Transformasi Madzhab Qouli Menuju Madzhab Manhaji Jamaiy
Dalam Bahtsul Asy-Syariah” 4th ed, (Maret 2018) 19: https://ln.run/HBIkk
Windi, W, D.P & Amin, A “Perubahan Gayara Muslimah di Kota Manado”
1st ed, (Januari 2021): https://ln.run/YmDtB

Anda mungkin juga menyukai