Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN


REMAJA

Dosen:Ns. Fendy Yesayas,M.Kep


Disusun oleh
MISTINA: 2 B

181067

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN RS.HUSADA


Jl. Raya Mangga Besar No 137-139, Jakarta Pusat 2018/2019

DAFTAR ISI

1
HALAMANJUDUL ..................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................3
1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................4
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN...................... .....................................................5


2.1 Pengertian Remaja..........................................................................6
2.2.Pengaruh Lingkungan Dalam Perkembangan Remaja.................7

BAB III KERANGKA TEORI.....................................................................8


BAB IV METODE PENELITIAN..............................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................10

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hidayah dan rahmat yang telah
diberikan-Nya, sehingga proposal usaha ini dapat terselesaikan dengan teratur.Dengan itu, usaha
yang akan saya bangun nanti ialah usaha rumah makan khas Lampung. Awal ide didirikan usaha ini
ialah karena di tempat tinggal saya belum ada satu pun rumah makan khas Lampung. Padahal,
beberapa orang Lampung juga tidak sedikit yang tinggal di daerah ini. Oleh karena itu, ide usaha
tersebut saya ajukan untuk didirikan di daerah ini. Tetapi, usaha yang ingin saya dirikan itu
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Itulah sebabnya mengapa saya mengajukan proposal ini ke
yang bersangkutan sekalian.Saya mengharapkan agar proposal ini dapat berguna atau bermanfaat,
khususnya bagi saya sendiri selaku pemohon, dan bagi Ibu/Bapak yang bersangkutan sekalian. Saya
menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Maka, saya sangat mengharapkan atas
kritik dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu sekalian.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)

masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan
pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:masa peralihan diantara masa kanak-
kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional.yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa
remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192) dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remajaadalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

B.Rumusan Masalah

1.Adakahh pengaruh lingkungan pergaulan remaja pada prestasi masa belajar nya.kemudian, faktor
apa saya yg dapat mempengaruh masa perkembangan remaja.

4
C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial dan sikap remaja terhadap
perubahan tata nilai didesa tanxjung harapan kecamatan seputih banyak kabupaten Lampung
Tengah Tahun 2016.

1.Tujuan Umum: untuk mengetahui adakah faktor-faktor yang lain yg dapat mempengaruh
perkembangan remaja,selain dari faktor lingkungan dan keluarga

2.Tujuan Khusus: Untuk mengetahui seberapa banyak Anak remaja yang dekat dan terbuka dengan
orang tuanya.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaa dari t penelitian ini adalah:

1.Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui/menambah khasanah ilmu pengetahuan baik
dalam bidang ilmu kedokteran maupun dibidang psikologi terutama mengenai perkembangan yang
terjadi pada anak usia pubertas/remaja.

2.Menambah pengetahuan orang tua dalam mendampingi serta mempersiapkan remaja putrinya
memasuki usia pubertas awal.

E.Ruang Lingkup

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umun Tentang Pengaruh Lingkungan Dalam Perkembangan Remaja

5
A.Pengertian Remaja

Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks,dkk
(2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalamSantrock,
2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan
para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja
sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilahremaja yang diperpanjang dan remaja
yang diperpendek.

Menurut Ericson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas
diri.Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status
identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure,dan Identity
achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988).Karakteristik remaja
yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga seringmenimbulkan masalah pada diri
remaja.

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai
permasalahan pada diri remaja, yaitu:

1.Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.

2.Ketidakstabilan emosi.

3.Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.

4.Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.

5.Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan- pertentangan


dengan orang tua.6.Kegelisahan karena banyak hal d

istilah adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin Adolescere yangartinya tumbuh atau
tumbuh untuk mencapai kematangan. Perkembangan lebih lanjut,istilah Adolescenceseperti yang
dipergunakan saat ini sesungguhnya memiliki arti yangluas, mencakup kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini didukungoleh Piaget, yang mengatakan bahwa3

Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasidengan masyarakat dewasa,
usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkatan yang sama. Sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masalah
masyarakat (dewasa)mempunyai banyak aspek apektif, kurang lebih berhubungan dengan masalah
puber.ermasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari
cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi dalamhubungan sosial orang
dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umumdari priode perkembangan ini.

6
"Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas, mereka sudah bukan termasuk golongan
anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk kegolongan

orang dewasa, remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu,remaja seringkali
dikenal dengan fase 1mencari jati diri2 atau fase "topan dan badai"masa remaja menunjukan masa
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Suatu tahap transisi menuju ke status orang dewasa
mempunyai beberapa keuntungan.tahap transisi memberi remaja itu suatu masa yang lebih panjang
untuk mengembangkan berbagai keterampilan serta untuk mempersiapkan masa depan, tetapi
masa itu cenderung menimbulkan masa pertentangan konflik kebimbangan antara ketergantungan
dan kemandirian.

Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan karena pada masa ini seseorang
banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Terjadinya banyak perubahan
tersebut sering menimbulkan kebingungan-kebingunngan atau kegoncangan-kegoncangan jiwa
remaja, sehingga ada orang yang menyebutnya sebagai periode sturm und drang atau pubertas.
Mereka bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan diri, memahami dan
menyeleksi serta melaksanakan nilai-nilai yang ditemui dimasyarakat, disamping perasaan ingin
bebas dari segala ikatan pun muncul dengan kuatnya. Sementara fisiknya sudah cukup besar,
sehingga disebut anak tidak mau dan disebut orang dewasa tidak mampu. Tepatlah kiranya kalau
ada ahli yang menyebutnya sebagai masa peralihan. Di lain pihak Hurlock menyebutnya dengan
duaistilah terpisah tapi berdekatan, yaitu puberty dan adolescence. +emang masa remajatidak
seluruhnya berada dalam kegoncangan, tapi pada bagian akhir dari masa ini kebanyakan individu
sudah berada dalam kondisi yang stabi.

B.Pengaruh Lingkungan dalam Perkembangan Remaja Secara Psikologis

Insting pertama sebagai orang tua tentunya adalah untuk melindungi anak. Sangat wajar apabila
orang tua khawatir terhadap perilaku anak seiring dengan pertumbuhan anak menuju kedewasaan.
Masa – masa remaja sering kali menjadi masa yang sulit dalam perkembangan anak, khususnya
ketika anak sudah mulai menginginkan sedikit kebebasan akan tetapi kebebasan tersebut harus
diberikan dengan pengawasan yang sepantasnya pula oleh orang tua.Pengawasan oleh orang tua
diperlukan agar anak tidak berakhir dengan salah pergaulan dan membuat keputusan – keputusan
yang salah.

Lingkungan Keluarga Lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak pada masa
remaja tidak terbatas hanya pada kondisi di luar rumah saja, melainkan juga termasuk kondisi di
rumah sang anak itu sendiri. Beberapa pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja yaitu
antara lain:

1.Pola Asuh

7
Lingkungan yang pertama kali menanamkan pengaruhnya kepada anak adalah dari keluarganya
sendiri, terutama orang tua. Peran keluarga dalam perkembangan remaja berasal dari pola asuh
dalam keluarga.

2.Hubungan orang tua

Bentuk hubungan orang tua akan turut menjadi salah satu pengaruh lingkungan dalam
perkembangan remaja. Kedua orang tua yang hubungannya harmonis dengan satu sama lain akan
menciptakan iklim yang kondusif dalam pengasuhan anak.

3.Pendidikan keagamaan dari orang tua

Pemberian pendidikan agama pada anak ditujukan agar anak dapat berkembang menjadi orang yang
dapat mengetahui dan menjauhi hal – hal yang tidak baik dan dilarang dalam agama, serta
mengetahui dan melakukan hal yang diperintahkan oleh agamanya.

4.Nilai kesusilaan dari lingkungan

Kesusilaan yaitu hal – hal yang berkaitan dengan orang lain seperti pengaruh dalam bersopan
santun, kemampuan bekerja sama, bertenggang rasa, saling menghormati sesama manusia,
menghargai orang lain, saling memahami satu sama lainnya.

5.Mempengaruhi kepribadian anak

Lingkungan sekitar anak akan memberi pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak dalam
hal pembentukan keberanian, memiliki rasa malu yang sewajarnya, kejujuran, kemandirian, budi
pekerti yang dapat dilakukan melalui teladan orang tua dan orang dewasa lainnya yang ada di sekitar
anak.

6.Tingkat ekonomi keluarga

Perilaku beresiko dari remaja bisa datang dari kondisi sosial ekonominya. Resiko ysng dibawa oleh
kondisi kemiskinan merupakan satu penyebab besar dari kegagalan sosial dan akademis. Kondisi
perekonomisn keluarga merupakan salah satu pemegang peranan penting dari perawatan dasar
yang diterima seorang anak. Misalnya, akses terhadap fasilitas kesehatan atau fasilitas anak usia dini
lainnya. Anak yang tumbuh dalam kemiskinan memiliki resiko lebih besar dalam mengembangkan
masalah perilaku dan mudah terekspos terhadap kekerasan dan perbuatan ilegal. Mereka juga akan
beresiko tumbuh menjadi remaja yang agresif, depresi, dan penuh kemarahan.

7.Pengaruh Lingkungan Sekolah

Pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja lainnya dapat berasal dari lingkungan sekolah
anak. Pada umumnya orang tua memilih sekolah untuk anak dengan harapan yang besar bahwa
sekolah dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang dan pendidikan anak.

8.Lingkungan sekolah yang kondusif

8
Anak akan mendapatkan pengaruh yang baik dari lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung
suasana belajar mengajar yang baik, sehingga anak tidak saja mendapatkan pengalaman secara
akademis namun juga mendapatkan berbagai pengalaman lainnya seperti cara bersosialisasi,
pemahaman agama, moral, dan lain sebagainya.

9.Menanamkan disiplin pada remaja

Ketertiban dan keteraturan pada sekolah anak dapat memperkuat penanaman akan perilaku disiplin
dan teratur pula pada anak remaja, yang telah ditanamkan oleh orang tua di rumah. Suasana sekolah
yang tidak teratur dan kacau akan memperkuat kesan dalam pikiran seorang anak bahwa
kedisiplinan tidak diperlukan. Bahayanya, anak – anak remaja akan terbiasa dengan kekacauan,
tanpa peraturan, tidak memiliki rasa hormat, bahkan cenderung menjadi orang yang brutal dan
agresif.

10.Kondisi belajar mengajar yang kondusif

Untuk dapat belajar dengan baik tentunya kondisi sekolah anak haruslah sangat mendukung.
Suasana belajar yang tidak kondusif akan menyebabkan anak sulit menangkap pelajaran yang
diberikan, akibatnya perkembangan kognitif anak remaja pun akan terganggu.

11.Belajar mengendalikan diri

Sekolah tanpa aturan yang jelas dan batasan yang jelas bisa menyebabkan anak tidak memiliki
pengendalian diri. Misalnya, anak tidak akan menaruh hormat kepada guru dan orang tua. Akibatnya
anak – anak terutama yang memasuki usia remaja akan sulit dikendalikan sehingga menimbulkan
suasana sekolah yang kacau dan munculnya berbagai mamsalah kenakalan remaja.

12.Pengaruh guru terhadap remaja

Tuntutan akademis yang besar di sekolah dapat membuat anak mengalami gangguan mental atau
tekanan psikologis. Untuk itu diperlukan peranan guru pembimbing agar dapat mengarahkan
tekanan yang dialami anak agar lebih dapat diterima dan dikelola oleh anak. Guru wali kelas atau
guru pembimbing kesiswaan dapat mengambil peran tersebut. Jika anak tidak mendapatkan
bimbingan yang sepantasnya, sudah pasti pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja tidak
akan menjadi baik, malah sebaliknya, akan merusak perkembangan remaja.

13.Pengaruh teman dan masyarakat

Diluar sekolah, anak akan bersosialisasi dengan teman dan masyarakat di sekitarnya. Kedua
golongan ini dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat, antara lain:

a.Membentuk rasa percaya diri anak remaja

b.Membentuk pengalaman religius remaja

c.Mempengaruhi pengambilan keputusannya

d.Menentukan hal yang benar dan salah

9
e.Pengaruh dari media dan teknologi

f.Mempengaruhi rasa peduli anak

BAB III

KERANGKA KONSEP

C..Kerangka Konsep

Gambar 2.2.Kerangka Konsep

feer education. Pengaruh Perkembang

remaja Beresiko

10
1.Resiko tinggi

2.Resiko sedang

3.Resiko rendah

Faktor faktor yang mempengaruh

Perkembangan remaja

 Faktor internal
 Faktor eksternal

D.Hipotesis

Hipotesis penelitian ini yaitu:

Ha1.tidak terdapat pengaruh feet education dalam mencegah perilaku penyimpangan remaja

Ha2.terdapat pengaruh dalam perkembangan remaja

BAB IV

METODE PENELITIAN

A.Jenis dan Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian ini adalah penelitian
case control dengan pendekatan retrospektif. Karena peneliti melakukan pengukuran pada variabel
dependen terlebih dahulu, sedangkan variabel independen ditelusuri secara retrospektif untuk
menentukan ada tidaknya faktor (variabel independen) yang berperan (Nursalam, 2011).

11
B.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian

a.Penelitian ini akan dilaksanakan di Kampung desa Bj Agung Propinsi Lampung selatan

Waktu penelitian

b.Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Juni- Juli 2020.

C Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi dalam penelitian subjek (misalnya manusia/) yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah Pengaruh lingkungan pada perkembangan Remaja

2.Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (Nursalam, 2011).

a.Besar sampel

Besar kecilnya jumlah sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek dari
penelitian itu sendiri. Semakin besar sampel yang dipergunakan semakin baik dan representatif hasil
yang diperoleh. Prinsip umum yang berlaku adalah sebaiknya dalam penelitian digunakan sampel
sebanyak mungkin. Namun demikian, penggunaan sampel sebesar 10%-20% untuk subjek dengan
jumlah lebih dari 1.000 dipandang sudah cukup (Nursalam, 2011).

Jumlah sampel yang akan diteliti pada penelitian ini sebanyak 33 sampel di Ruang Rawat Inap RS X

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Dimana :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Tingkat penyimpangan yang diinginkan

n = 33

B.Teknik sampling

12
Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh
sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2011).

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive


sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut
dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2011).

Dengan Kriteria sampel :

a Kriteria inklusi

.Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011).

Kriterianya adalah :

1). Remaja bisa Bergaul dengan lingkungan yang positif

2). Remaja bisa melaksanakan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing

3).Klien yang bersedia menjadi responden.

4).Remaja tidak berkelahi

5.)Remaja dapat menjadi patuh dan selalu mentaati orang tua

6).Remaja selalu membaca buku pelajaran atau novel ( yang positif novelnya) untuk menambah
wawasan pengetahun.

b.Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi
(Nursalam, 2011).

Kriterianya adalah :

1).Remaja dengan tawuran atau perkelahian antar pelajar

2).Remaja dengan penyalahgunaan narkotika,obat-obatan terlaranng dan minuman keras

3).Remaja dengan hubungan seksual atau seks pra nikah

4).Remaja dengan tindakan kriminal

5).Remaja yang balapah liar

6).Remaja yang memakai narkoba

13
D.Pengumpulan Data

1.Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder :

primer

Data primer adalah data yang didapatkan dari pasien dengan menggunakan tehnik wawancara dan
observasi langsung, dengan menggunakan kuisioner. Dengan tujuan agar data yang didapatkan lebih
sesuai dan akurat kebenarannya.

b.Data sekunder

Data yang didapatkan langsung di bagian lingkungan

E.Etika Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa perlunya persetejuan dari pihak-pihak terkait.
Untuk pengambilan data di lokasi penelitian, pertama yang dilakukan adalah meminta surat
rekomendasi penelitian dari kampus untuk diserahkan ke tempat penelitian yaitu di desa Kampung
Bj Agung Propinsi Lampung selatan Setelah mendapatkan persetujuan, barulah dilakukan penelitian
den̶gan menekankan etika penelitian :

1.nformed Consent

Lembar persetujuan yang akan diberikan pada responden yang akan diteliti dan memenuhi
kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.

2.Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar
tersebut diberikan kode.

3.Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang
dilaporkan sebagai hasil penelitian.

F.Langkah Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.Editing

14
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan
data, memeriksa kesinambungan data, dan memeriksa keseragaman data.

2.Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perlu
disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol tertentu, untuk setiap jawaban (pengkodean).
Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman pada daftar pertanyaan, nomor pertanyaan
, nomor variabel, nama variabel dan kode.

3.Tabulasi Data

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang
dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, tabel mudah untuk dianalisa. Tabel tersebut dapat berupa
tabel sederhana maupun tabel silang.

G.Analisa data

Setelah data tersebut dilakukan editing, koding, dan tabulasi maka selanjutnya dilakukan analisa
dengan cara :

1.Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara


mendeskripsikan tiap variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu distribusi frekuensinya.

2.Analisa bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas secara sendiri-sendiri
dengan variabel terikat. Analisa data akan di olah dengan uji statatistik chi-squar dengan
menggunakan SPSS dengan tingkat kemaknaan ɑ = 0,05.

15
DAFTAR PUSTAKA

Daradjat,Zakiah 2093.Ilmu Jiwa Agama.Jakarta:Bulan Bintang.

Hartinah,Siti.2008.Perkembangan Peserta Didik.Bandung:PT Refika Aditama.

Hurlock,Elizabeth,B.2011. Perkembangan Anak.Jakarta;Erlangga.

Wirawan,2009.Psikologi Remaja.Jakarta: Rajawali Press.

Zulkifli L, Drs 2007 Psikologi Perkembangan.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

16
17

Anda mungkin juga menyukai