Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal balik dan out come. Model
penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out come ditegaskan oleh penulisnya sebagai “ konsep
artikulasi yang baik dari seseorang sebagai pasien dan perawat dalam mekanisme luar yang beraturan “
roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan disesuaikan kepada pasien
yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam menggunakan peralatan untuk
praktik, pendidikan, dan penelitian. Konsep-konsepnya tentang person (Roy menjelaskan bahwa person
bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem
adaptasi holistik. Roy memandang person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu
kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan
lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan
lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi
perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi ) dan proses
kontribusi perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni merawat

B.  Saran

Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep dan model
keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan model praktik yang sesuai
dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan budaya.

Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau
sakit . Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun
residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat harus
mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi perubahan melalui penguatan regulator,
cognator dan mekanisme koping yang lain.

Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu mempertahankan
kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya melalui tindakan promotif perawat dapat
mengajarkan bagaimana meningkatkan respon adaptif.

Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat adanya perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal. Misalnya, seseorang yang mengalami kecacatan akibat
amputasi karena kecelakaan. Perawat perlu mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. Dimana
pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya.
Kehilangan salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. Jika perawat dapat
berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan fungsi perannya secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai