Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGI KLINIS

(Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Klinis)

Dosen Pengampu : Rini Larasati, M.Pd

Di Susun Oleh :

1. Dea Merta Jorika Hasmi (2011080040)


2. Ibrahim Kholilullah (2011080235)
3. Mas Ayu Mararia Sabila (2011080354)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021/2022

0
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-
hamba Nya. Alhamdulillah karena berkah rahmat dan karunia Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tak lupa juga sholawat serta salam kami
junjungkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang ini.

Adapun maksud dan tujuan kami disini yaitu menyajikan beberapa hal
yang menjadi materi dari makalah kami. Makalah ini membahas mengenai
gangguan pekembangan pada remaja dan permasalahannya.

Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak kekurangan,


kami mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar
lebih baik dan dapat berguna bagi pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan
penyempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 5 Maret 2021

Pemakalah

1
KATA PENGANTAR .......................................................................... 1

DAFTAR ISI ......................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 3

A. Latar Belakang ........................................................................... 3


B. Rumusa Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Masalah .......................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 4

Gangguan Perkembangan Remaja dan Permasalahannya................. 4

a. Remaja .................................................................................. 4
b. Permasalahan gangguan perkembangan remaja.................... 4
1. Gangguan Pertumbuhan Linier Remaja.......................... 4
2. Pubertas........................................................................... 6
3. Gangguan Makan............................................................ 7
4. Akne Vulgaris................................................................. 7
5. Perilaku Seks Remaja...................................................... 9
6. Kehamilan Remaja.......................................................... 9
7. Merokok Remaja............................................................. 10
8. Depresi............................................................................ 11
9. Bunuh Diri Pada Remaja................................................. 12

BAB III PENUTUP...............................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Daftar Pustaka............................................................................. 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan


interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan , sehingga dapt diukur dengan satuan panjang dan berat.
Pertumbuhan dapat dibagi dua,yaitu pertumbuhan yang bersifat linear dan
pertumbuhan massa jaringan.Pertumbuhan linear menggambarkan status gizi
yang dihubungkan pada masa lampau. Jika pertumbuhan linear pada remaja
terganggu tentu itu akan membawa dampak pada kondisi fisik remaja tersebut apa
lagi dalam hal psykologi tentu itu akan sangat berdampak.

Setiap remaja pasti akan mengalami masa yang namanya purbertas hal itu pasti
akan berdampak selain fisik juga berdampak pada perubahan psikologi dan sosial.
Mereka yang sedang mengalami masa pubertas tentu ingin melakukan hal hal
yang berbeda dalam keseharian mereka.

Dalam keseharian manusia demi menjaga kesehatan dan mengisi tenaga maka
mereka akan memenuhi kebutuhanya dengan mengomsumsi makanan. Akan
tetapi mengkomsumsi makanan yang tidak teratur bisa membuat dampak yang
buruk untuk kesehatan. Gangguan makan biasanya karena di pengaruhi oleh
beban psykologi seperti rasa cemas dan sebagainya. dan hal tersebut akan di bahas
di dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa permasalahan gangguan perkembangan yang dialami remaja ?
2. Apa penyebab permasalahan gangguan perkembangan remaja ?
3. Apa solusi dari permasalahn gangguan pekembangan remaja ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang penyebab serta solusi remaja dan
permasalahannya.
2. Untuk mengetahui tentang upaya yang dapat dilakukan dalam menangani
gangguan perkembangan remaja dan permasalahnya.

3
BAB II
PEMBAHASAN
Gangguan Perkembangan Remaja Dan Permasalahnnya

a. Remaja

Remaja adalah ketika manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa.Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood
bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood (swing) yang drastis pada
para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah,
atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah
dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.
Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja para remaja mengalami perubahan
yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-awareness).

Dalam mempelajari perkembangan remaja, remaja dapat didefinisikan


secara biologis sebagai perubahan fisik yang ditandai oleh permulaan pubertas
dan penghentian pertumbuhan fisik; secara kognitif, sebagai perubahan dalam
kemampuan berpikir secara abstrak atau secara sosial, sebagai periode persiapan
untuk menjadi orang dewasa. Perubahan pubertas dan biologis utama termasuk
perubahan pada organ seks , tinggi, berat, dan massa otot, serta perubahan besar
dalam struktur otak.1

b. Permasalahan Gangguan Perkembangan Remaja


1. Ganguan Pertumbuhan linier remaja

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan


interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Pertumbuhan linear menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada masa
lampau. Ukuran linear yang rendah biasanya menunjukkan keadaan gizi
yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu
lampau. Ukuran linear yang sering digunakan adalah tinggi atau panjang
badan.

1
Informasi ini dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja pada tanggal 03/Maret/2021.

4
- Penyebab gangguan pertumbuhan linear remaja
Soetjiningsih (1998) dalam Supariasa dkk, 2016,faktor lingkungan
pascanatal adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan anak setelah lahir yaitu :

- Lingkungan biologis
Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah status
gizi bayi yang dilahirkan. Bayi yang mengalami kekurangan gizi,
dapat dipastikan pertumbuhan anak akan terhambat dan tidak akan
mengikuti potensi genetik yang optimal (Soetjiningsih 1998 dalam
Supariasa, dkk 2016)
- Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
adalah cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan
rumah dan radiasi. Cuaca dan keadaan geografis berkaitan dengan
pertanian dan kandungan unsur mineral dalam tanah. Di daerah
endemik, gangguan akibat kekurangan iodium (GAKY) menyebabkan
petumbuhan penduduknya sangat terhambat sepeti kerdil atau
kretinisme (Soetjiningsih 1998 dalam Supariasa, dkk 2016).
- Faktor psikososial
Faktor psikososial yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak adalah stimulasi, motivasi, ganjaran, kelompok sebaya,
stres, lingkungan sekolah, cinta dan kasih sayang serta kualitas
interaksi antara anak dan orang tua. Interaksi tidak ditentukan oleh
seberapa lama orang tua berinteraksi dengan anak, tetapi
ditentukan oleh kualitas interaksi yaitu pemahaman terhadap
kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi
kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa kasih sayang
(Soetjiningsih 1998 dalam Supariasa, dkk 2016).
- Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga dan adat istiadat yang berpengaruh pada
pertumbuhan anak antara lain : pekerjaan atau pendapatan
keluarga, stabilitas rumah tangga, norma dan tabu serta urbanisasi
(Soetjiningsih 1998 dalam Supariasa, dkk 2016).1

1
YHPutri,BABIITinjauanPustaka,Diaksesdarihttps://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiM6sCtz5HvAhW
K7XMBHRCcDf0QFjABegQIAhAD&url=http%3A%2F%2Frepository.unimus.ac.id
%2F1787%2F3%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw2qoCOfxaDmTrw--AP46yfq, Pada Tanggal
3 Maret 2021 pukul 10.00.

5
2. Pubertas

Pubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa, yang
ditandai dengan munculnya tanda–tanda seksual sekunder dan kemampuan
bereproduksi dengan ditandai dengan perubahan hormonal, perubahan fisik,
maupun perubahan psikologis dan sosial (Styne, 2000).

Anak yang mengalami masa pubertas selama dua tahun atau kurang
dianggap sebagai anak yang cepat matang, sedangkan yang memerlukan tiga
sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap
sebagai anak yang lambat matang. Anak perempuan cenderung lebih cepat matang
dibandingkan anak laki-laki.

Ciri-ciri anak yang mengalami masa pubertas adalah sebagai berikut (Soetioe,
1982:5–6):

a. Mencari pergaulan di luar keluarga, usaha melepaskan diri dari ikatan


keluarga.
b. Minat subjektif dan sosial, timbul ke dalam batin sendiri.
c. Kepribadian tumbuh dan si puber menemukan diri sendiri, ia mulai
meneliti hidupnya.
d. Penemuan nilai-nilai, sikapnya menjadi emosional.
e. Daya pikir melepaskan sifat-sifat konkret dan menuju sifat-sifat abstrak.
f. Perkembangan anak laki-laki dan anak perempuan berbeda.
g. Anak puber mengalami sikap ketidak-tenangan, tidak seimbang dan
menunjukkan sifat yang bertentangan.1

Pada masa remaja banyak permasalahan yang dialami baik mental dan
fisikis mereka, masa ini adalah masa rentan dalam mencari jati diri, emosional
dan tindakan yang tidak terkendali akan keingin tahuan yang tinggi para remaja.

1
Indotesis, Pengertian, Ciri dan Tahap Masa Pubertas, diakses dari
https://medium.com/@indotesis/pengertian-ciri-dan-tahap-masa-pubertas-a4c20b9657d4, Pada
Tanggal 3 Maret 2021

6
3. Gangguan Makan

1. Pengertian gangguan makan

Gangguan makan adalah kumpulan berbagai penyakit yang ditandai


dengan kebiasaan makan tidak teratur, serta kecemasan atau kekhawatiran
berlebih terhadap berat dan bentuk tubuh.

2. Penyebab gangguan makan

Penyebab pasti dari gangguan makan tidak diketahui. Seperti penyakit mental
lainnya, ada beberapa faktor pemicu munculnya gangguan makan, seperti:

a. Genetik. Beberapa orang dapat memiliki gen yang meningkatkan risiko


terkena gangguan makan. Orang dengan kerabat langsung – saudara
kandung atau orang tua – dengan gangguan makan lebih mudah
mengalami gangguan makan.
b. Kesehatan psikologis dan emosional. Orang-orang dengan gangguan
makan dapat mengalami masalah psikologis dan emosional yang
berkontribusi terhadap gangguan. Mereka mungkin memiliki rasa percaya
diri yang rendah, perfeksionis, perilaku impulsif dan hubungan yang
bermasalah.

Lingkungan. Keberhasilan dan kesuksesan seseorang seringkali dikaitkan dengan


tubuh yang langsing. Tekanan sekitar dan media dapat mendorong keinginan
untuk menjadi kurus.

4. Akne Vulgaris ( Jerawat )


1. Definisi
Akne Vulgaris merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum.
Penyakit tersebut biasanya menyerang remaja walaupun bisa terdapat disegala
umur. Akne Vulgaris yaitu ketika kondisi pori-pori kulit tersumbat minyak dan sel
kulit mati, sehingga menimbulkan radang. Ada 6 tipe jerawat, seperti komedo
dengan jenis blackheads dan whiteheads, papul, pustul, nodul, dan kista. Untuk
jerawat tipe kista, biasanya disebut dengan istilah jerawat batu.
Umumnya, jerawat terjadi pada permukaan kulit di wajah, punggung,
dada, dan lengan atas. Gangguan pada kulit ini sebenarnya dialami oleh banyak

7
orang. Akan tetapi, jerawat kerap dialami di masa remaja. Pada sebagian wanita
yang tidak pernah berjerawat saat pubertas, masalah ini akan muncul ketika sudah
dewasa, dan biasanya terjadi sebelum masa menstruasi.
2. Penyebab
Ada beberapa faktor penyebab munculnya jerawat yang diakibatkan oleh
perubahan hormon, misalnya saat menstruasi, kehamilan, pemakaian pil
kontrasepsi, dan stres. Perubahan hormon ini merangsang kelenjar minyak
memproduksi lebih banyak minyak atau sebum. Minyak yang berlebihan pada
wajah kemudian bercampur dengan sel-sel kulit mati, debu, kotoran, dan bakteri.
Hal ini mengakibatkan pori-pori kulit yang terhubung dengan kelenjar minyak
menjadi lebih mudah tersumbat dan timbul peradangan kulit. Penyumbatan pori-
pori juga sering kali terjadi akibat penggunaan kosmetik yang mengandung
banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Selain
itu, jerawat bisa muncul karena dipicu oleh obat-obatan tertentu, seperti steroid.
3. Pencegahan
Meski Anda tidak bisa mencegah jerawat timbul, ada beberapa langkah
yang bisa dilakukan agar jerawat tidak bertambah parah, yaitu:
1. Cuci muka dan rawat kulit setiap hari. Hindari menggosok wajah terlalu
kencang atau mencuci muka terlalu sering.
2. Hindari keringat yang berlebihan, jika Anda merasa itu adalah salah satu
penyebab jerawat bertambah parah. Mandilah setelah melakukan aktivitas
yang banyak mengeluarkan keringat.
3. Keramas secara rutin bila rambut Anda termasuk tipe yang berminyak.
Sebaiknya jepit juga rambut Anda dengan rapi agar tidak menempel di
wajah.
4. Hindari menggunakan rangkaian produk perawatan rambut yang
mengandung banyak minyak, seperti gel, mousse, atau krim.
5. Jangan menyentuh wajah Anda, terutama selama atau setelah beraktivitas
di luar ruangan.
6. Kenakan pakaian serta gunakan handuk berbahan katun lembut.
7. Hindari terekspos produk dengan kandungan minyak atau bahan kimia
yang keras.
8. Lindungi kulit Anda dari sengatan sinar matahari.1

1
referensi di dapat dari https://www.guesehat.com/acne-vulgaris-jerawat /02/03/2021

8
5. Perilaku seks Remaja
Masa-masa remaja biasanya ditandai dengan adanya proses pubertas.
Pubertas yang dialami oleh remaja ini akan membawa perubahan fisik dan emosi
yang cukup dramatis, yang mungkin saja menakutkan bagi anak-anak yang belum
siap. Selain itu pada masa-masa ini, biasanya ditandai dengan rasa ingin tahu yang
tinggi dari para remaja dan cenderung kaum remaja lebih mempercayai peer group
dibandingkan dengan orangtuanya.
Pemicu Prilaku Seks Remaja yaitu pergaulan yang kian hari semakin
bebas akibat kultur dari kalangan luar dan akses yang berada digenggaman
mempermudah segalahal mengakibatkan dampak yang sangat segnifikan baik
positive dan negative. Dalam hal ini remaja kerap kali kurang bijak dalam
mengakses situs sehingga berdapak ke pemikiran dan sikapnya, komunikasi dan
edukasi orang tua berperan penting dalam perilaku seks remaja.
6. Kehamilan Remaja
Fenomena hamil di luar yang terjadi, terutama pada remaja. Berdasarkan
data WHO, sekitar 11 persen remaja di seluruh dunia mengalami hamil di luar
nikah setiap tahunnya.
Untuk mencegah hal ini terjadi, peran orangtua dibutuhkan dalam
mendidik anak-anaknya.
Faktor penyebab hamil di luar nikah
Hamil di luar nikah dapat terjadi karena beberapa faktor, mulai dari keluarga
hingga dirinya sendiri. Berbagai faktor penyebab hamil di luar nikah, di antaranya
:
 Masalah keluarga
Masalah keluarga dapat menjadi faktor penyebab hamil di luar nikah.
Sebuah studi menunjukkan bahwa peluang untuk hamil di luar nikah pada remaja
11 kali lebih banyak berasal dari keluarga bermasalah.Anak-anak yang memiliki
masalah keluarga cenderung tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarga, atau
tidak merasa aman di rumah. Selain itu, dalam keluarga yang bermasalah, anak
juga kurang mendapat dukungan dari keluarga terkait masalah yang dihadapinya,
dan cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih rendah.Contoh masalah
keluarga yang mungkin terjadi, yakni keluarga yang tak utuh (orangtua
meninggal, bercerai, atau berpisah), anak-anak dari keluarga poligami, pernikahan
orangtua tidak harmonis, hubungan bermasalah dengan ayah tiri, kemiskinan
ekstrem, orangtua cacat mental, orangtua sudah uzur dan lemah, orangtua tunggal,
dan sebagainya.
 Kurang kontrol orangtua
Sebagian besar kasus hamil di luar nikah terjadi karena kurangnya
pengawasan dan kontrol orangtua. Orangtua yang tidak memiliki kontrol, atau

9
terlalu ketat dalam mengontrol anaknya membuat risiko hamil di luar nikah
menjadi 14 kali lebih tinggi.Tidak tinggal bersama orangtua menyebabkan
kurangnya pengawasan dan kontrol yang tepat pada anak. Kontrol yang rendah
ini membuat anak merasa bebas untuk bergaul.Padahal orangtua memainkan
peran penting, terutama dalam perkembangan seksual dan perilaku anak.
Pemantauan dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan untuk menjaga remaja
dari kegiatan berisiko.
 Hubungan dalam keluarga yang buruk
Hubungan dalam keluarga yang buruk menunjukkan risiko terjadinya
hamil di luar nikah hampir 15 kali lebih tinggi.Remaja yang hamil di luar nikah
dengan hubungan dalam keluarga yang buruk tidak memiliki kebiasaan
berkomunikasi secara terbuka, atau mendiskusikan masalah dengan orangtua dan
anggota keluarga lainnya, serta orangtua pun tidak pernah membahas masalah
keluarga.Sementara, remaja dengan hubungan dalam keluarga yang baik
cenderung menunjukkan komunikasi secara intens dengan orangtua, memiliki
keterhubungan, dan masa depan yang lebih tinggi.Padahal keterhubungan
keluarga bisa menjadi bentuk protektif bagi anak dalam mengambil risiko
hubungan seksual sehingga terhindar dari hal tersebut.
 Pendidikan rendah
Lebih dari ¾ kasus pelaku hamil di luar nikah hanya mengenyam
pendidikan hingga SMA atau di bawahnya. Wanita dengan pendidikan yang
rendah empat kali lebih mungkin mengalami kehamilan yang tak diinginkan.
 Tidak berkegiatan
Remaja dan dewasa muda yang tidak terlibat dalam kegiatan produktif
lebih banyak mengalami hamil di luar nikah daripada yang produktif. Mereka
bahkan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kehamilan yang tak
diinginkan.
 Tidak tahu tentang kesehatan seksual dan reproduksi
Berbagai pengetahuan tentang menstruasi, konsepsi, infeksi menular
seksual, kontrasepsi, dan seks aman jarang diketahui diketahui oleh anak-anak
Indonesia.Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi
memiliki hubungan yang signifikan dengan kehamilan di luar nikah. Penelitian
menunjukkan bahwa ketidaktahuan, mitos, dan kesalahpahaman tentang masalah
seksual lebih banyak terjadi pada kalangan remaja yang hamil di luar nikah.1
7. Merokok Remaja
Menurut WHO, bila orang tidak merokok pada usia sebelum 21, orang itu
dapat diharapkan selamanya tidak akan merokok. Lagi pula, menurut pakar,

1
Referensi di dapat dari https://www.sehatq.com/artikel/mencegah-hamil-di-luar-nikah
03/02/2021

10
dibanding umur 18, orang berusia 21 dinilai lebih rasional, lebih matang, tidak
gampang dipengaruhi teman sebaya untuk ikut-ikutan merokok.
• Faktor
Penyebab para remaja menggunakan rokok ada banyak faktor sebagai
contoh faktor keluarga, lingkungan, pergaulan. faktor keluarga sebagai contoh
akibat dari meniru orang tua, pelarian dari masalah dalam keluarga. Kemudian
faktor pergaulan yaitu iku-ikutan teman, merasa tidak hebat kalau tidak merokok,
dan lain-lain.
Apa faktor yang mendorong seseorang merokok ?
Ingin mencoba citarasa ( menthol, cappuccino, teh hitam, dll ) yang dijanjikan
oleh iklan rokok serta harga yang murah dan mudah didapat.
Ingin tampil macho, gaul, dianggap dewasa.
Setia kawan.
Persepsi bahwa rokok dapat menghilangkan rasa stress.
Bersosialisasi, saat berada di komunitas yang sedang merokok.
• Dampak
Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan
paru pada anak-anak dan remaja yang dapat menimbulkan masalah kesehatan
kronis saat mereka beranjak dewasa. Contohnya akan timbul penyakit yang sering
dikenal dengan nama PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).
• Berikut kiat-kiat agar para remaja dapat menghindari rokok :
i. Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok. Mungkin banyak dari
teman-teman anda yang sudah merokok.
ii. Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok.
iii. Sadar Akan Bahaya Rokok.
iv. Perbanyak Melakukan Hal-hal Positif.
8. Depresi
Beragam Faktor Pemicu dan Gejala Depresi pada Remaja
Depresi pada remaja bisa dipicu oleh beragam faktor, mulai dari
lingkungan, perubahan hormon, pengalaman traumatis, hingga genetik atau faktor
keturunan.
Biasanya, depresi pada remaja menimbulkan keluhan dan gejala berupa:
Mudah menangis, tersinggung, dan marah karena hal-hal yang sederhana.
Kehilangan minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

11
Mudah menyalahkan diri sendiri.
Sulit berkonsentrasi, sering bolos, dan nilai pelajarannya turun.
Sulit tidur dan insomnia.
Mudah merasa lelah.
Sering sakit kepala atau sakit perut.
Tidak nafsu makan atau justru makan berlebihan.

Depresi pada remaja lebih sulit untuk terdeteksi, karena remaja memang
sering mengalami perubahan mood. Oleh karena itu, orang tua, keluarga, dan guru
harus lebih peka terhadap perubahan perilaku remaja.Jika perubahan mood atau
perilaku remaja terlihat berlangsung lama dan sampai mengganggu aktivitasnya,
sebaiknya remaja tersebut segera dibawa untuk berkonsultasi dengan psikolog
atau psikiater
9. Bunuh diri pada Remaja
Kaum remaja tidak jarang dihadapkan dengan berbagai masalah yang
menantang. Hal ini dapat memicu tindak kekerasan terhadap diri sendiri, termasuk
upaya bunuh diri. Meski tindakan tersebut dilakukan secara diam-diam, namun
ada tanda-tanda upaya bunuh diri remaja yang dapat dikenali.

World Health Organization (WHO) mencatat setiap 40 detik, ada satu


korban meninggal yang disebabkan oleh tindakan bunuh diri, termasuk dari
kalangan remaja. Ada banyak faktor yang bisa memicu tindakan tersebut,
umumnya dimulai dari masalah dalam kehidupan yang menyebabkan gangguan
psikologis seperti depresi, bahkan penyalahgunaan obat-obatan, masalah
keluarga, beban pendidikan, hingga perundungan di dunia maya (cyberbullying)
turut meningkatkan risiko bunuh diri di kalangan remaja.

 Mencegah Bunuh Diri pada Remaja


a) Bertanya dan tawarkan bantuan
Menanyakan tentang adanya keinginan untuk bunuh diri pada remaja yang
ingin melakukannya adalah hal yang tepat. Meski tampak sulit, hal ini justru dapat
mencegah terjadinya bunuh diri pada remaja. Tanyakan juga masalah yang sedang
di alami dan tawarkan bantu yang bisa Anda berikan.
b) Singkirkan benda berbahaya
Jauhkan semua benda berbahaya yang bisa digunakan untuk melakukan
bunuh diri, seperti racun hama, obat-obatan, benda tajam, senjata api, dari
jangkauan dirinya.
c) Berikan perhatian
Dengarkan semua yang dia ingin sampaikan dan selalu pantau
tindakannya. Jangan mengabaikan ancaman bunuh dirinya dan justru melabeli
sebagai individu yang suka bersikap berlebihan. Cobalah berdiskusi dengannya

12
untuk mengetahui masalah sedang ia hadapi dan dukung mereka untuk
menyelesaikannya.
d) Dukung ia untuk melakukan hal positif
Berikan dukungan pada remaja untuk mulai melakukan hal-hal positif,
seperti kembali menikmati hobi, berolahraga di luar lapangan, atau sekadar
bersosialisasi dengan teman-temannya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
mengurangi gejala depresi pada remaja.
e) Lakukan langkah perawatan
Bantu remaja untuk menjalani perawatan dengan psikolog atau psikiater. Yakini
bahwa langkah ini akan membantunya untuk menjadi lebih baik. Selain itu,
bantulah dia untuk mengikuti apa yang dianjurkan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari rangkaian bacaan yang sudah di jabarkan serta point point yang telah
terpaparkan, baiknya dapat memberikan pengajara sebagai berikut :
1. Pemahaman tentang Remaja, manusia yang berusia belasan tahun yang
beranjak dari masa kanak kanak
2. Pemahaman permasalahan yang di hadapi remaja yang diupayakan agar
tidak menyimpang perilakunya agar menjadi remaja yang berkehidupan
sehat dan siap dalam menghadapi masa dewasa
3. Ganguan pertumbuhan linear remaja ialah gangguan pertumbuhan remaja
yang dialami oleh faktor biologis, sosial,kultur,budaya himgga lingkungan
4. Masa pubertas yang fialami remaja yang rentan sehingga harus
mendapatkan edukasi yang baik dari orang tua hingga lingkungannya
5. Perilaku seks remaja adalah prilaku yang tidak baik yang berlawanan
dengan norma agama, hal ini membutuhkan juga membutuhkan perlakuan
khusus agar tidak terjadi
6. Kehamilan remaja adalah lanjutan jika perlakuan seks remaja yang
menyimpang ,hal ini berbahaya bagi wanita yang hamil dibawah usia 20
tahun karena resiko kematian yang tinggi
7. Meroko remaja ialah keadaan remaja karena memiliki mental yang labil
menjadikan emosi yang ingin dialmpiaskan karena ingin di perhatikan
oleh lingkungan sekitar
8. Depresi adalah dampak dari pencarian jati diri yang memerlukan perhatian
lebih agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang
9. Bunuh diri remaja ialah dampak dari depresi remaja yang kurangnya
perhatian dari lingkup sekitarnya

Remaja dan permasalahnnya dapat dilalui siapapun, dengan bimbingan


yang tepat remaja dapat mengembangkan diri dengan sangat pesat. Sebagai
mahkluk sosial manusia perlu dukungan dan perhatian karena permasalahan
yang dialami remaja bukan hal sepele yang dapat diabaikan begitu saja, Remaja
adalah generasi mendatang yang akan memimpin suatu keluarga bahkan suatu
bangsa.

14
Daftar Pustaka

Informasi ini dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja pada tanggal


03/Maret/2021.

YHPutri,BABIITinjauanPustaka,Diaksesdarihttps://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiM
6sCtz5HvAhWK7XMBHRCcDf0QFjABegQIAhAD&url=http%3A%2F
%2Frepository.unimus.ac.id%2F1787%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw2qoCOfxaDmTrw--AP46yfq, Pada Tanggal 3 Maret
2021 pukul 10.00.

Indotesis, Pengertian, Ciri dan Tahap Masa Pubertas, diakses dari


https://medium.com/@indotesis/pengertian-ciri-dan-tahap-masa-pubertas-
a4c20b9657d4, Pada Tanggal 3 Maret 2021

referensi di dapat dari https://www.guesehat.com/acne-vulgaris-


jerawat/02/03/2021
Referensi di dapat dari https://www.sehatq.com/artikel/mencegah-
hamil-di-luar-nikah 03/02/2021

15

Anda mungkin juga menyukai