Anda di halaman 1dari 4

Apa yang memotivasi saudara untuk mengikuti Program Nusantara Sehat?

Saya dokter. Saya berniat mencari pengalaman, mengabdikan keilmuan saya Saya ingin menjadi
penggerak dan pembentuk kader-kader kesehatan daerah dalam meningkatkan kesehatanhingga gap
kesehatan antara daerah dan pusat bisa dipersempit. Saya ingin mengimplementasikan kemampuan
riset saya untuk menemukan dan menganalisa masalah lalu merumuskan solusi terbaik dalam hal
menyediakan pemerataan kesehatan bagi seluruh rakyat indonesia termasuk di daerah terpencil, terluar
dan perbatasan

Apa yang menjadi modal utama bagi saudara untuk mendukung Program Nusantara Sehat?

Skill dan keilmuan saya di bidang medis, kemampuan saya dalam riset dan analisis masalah, pengalaman
saya dalam memimpin organisasi dan event pengabdian kesehatan menjadi modal saya untuk dapat
mengikuti Nusantara Sehat Individu ini. Pengalaman pelatihan, praktek kedokteran dan ke-organisasian
lainnya juga dapat menjadi nilai lebih saya dalam seleksi nusantara sehat Individu ini

Ceritakan pengalaman bagaimana saudara keluar dari situasi yang menekan emosi / kesedihan luar
biasa / keterpurukan

Tidak jadi menikah/ Desember 2017 / Saya bertemu dengan teman teman saya , jalan-jalan dengan
saudara, menelpon orang tua saya dan memperbanyak beribadah serta mendekatkan diri kepada Allah
membuat saya bisa menginstrospeksi diri akan kekurangan saya, lalu saya mengalihkan kesedihan saya
dengan penelitian, menghasilkan beberapa jurnal dan memenangkan beberapa lomba dan presentasi
riset nasional internasional.

Ceritakan pengalaman saudara yang paling bermakna dalam mencapai keberhasilan

Presentasi Riset di Belanda/ Juni 2017

Saya berasal dari keluarga menengah namun saya bercita cita tinggi bisa menjadi professor. Ketika S1
terbantu dengan beasiswa untuk Pendidikan dokter deggan syarat harus konsisten dan lolos evaluasi di
tiap semester dalam hal IPK, Organisasi, Kepemimpina dan Penelitan. Oleh karena itu saya sudah
terbiasa terjun ke masyarakat baik dalam hal penelitian maupun pengabdian masyarakat. Setelah lulus 1
saya lanjut s2 dengan system akselerasi satu tahun (fasttrack). Saya tertarik dan mengambil topik
penyakit autoimun untuk thesis saya yaitu SLE . Saya melakukan penelitain dan pegabdian masyaraat
Bersama professor pembimbin sya khusus untuk pasien dengan SLE. Peneitian yang saya lakukan lolos
untuk dipresentasikan di Belenda. Saya tidak punya biaa untuk berangkat tapi saya masih berusaha. Saya
pinjam uang ke teman-teman saya, saya kirim proposal ke sponsor dan bahkan ke Belanda sendiri dan
saya juga mengajar sebagai tutor. Alhamdulillah saya tidak menyangka saya menjadi juara 1 riset dalam
acara tersebut yang dikuti hampr 70 negara dengan peserta s1 s2 s3 sampai psot doc.

Ceritakan pengalaman saudara ketika menghadapi masalah / tugas terberat.

IMSS, Indonesia Medical Student Summit /Menjadi Wakil Ketua Umum/ Tahun 2014

Pada tahun 2014 dilakukan acara terbesar untuk mahasiswa kedokteran. Baik itu dalam hal
kepengurusan maupun dalam hal penelitian dan media promosi Kesehatan. Acara ini bersifat nasional
dan dihadir seluruh perwakila mahasiswa kedokteran dari semua universitas. Acara ini juga dihadiri
petinggi-petinggi Kementrian Kesehatan termasuk Menteri Kesehatan yang saat itu dijabat Prof Nila
Moelok. Amanah yang berat tersebut saya terima dengan konsekuensi saya mundur dari kepengurusan
di satu organisasi. Beratnya tugas dalam mengatur keuangan, proposal dan materi acara serta
banyaknya kegiatan sosial medis yang dilakukan bersamaan dapat saya lakukan berkat adanya kerja
sama yang baik dari para staf-staf saya tersebut.

Ceritakan pengalaman saudara dalam melayani pasien / orang yang sulit.

Menangani Pasien Severe Covid dengan Cardiorespiratory Failure dd shock Hopovolemik. Pasien
ditempatkan di ICU. Saya lakukan intubasi dan setting ventilator. Saya laporkan untuk acc ke dokter
Anestesi. Saya usulkan untuk pemberian obat vasopressor, loading Gelofusin. Pasien sempat bradikardi,
saya berikan SA setiap 3-5 menit. Pasien arrest, dilakukan RJP sampai 6 siklus Epinefirin masuk setiap 3
menit dan akhirnya pasien ROSC. Pasien selamat. 6 hari saya follow up alhamdulillah sudah pindah ke
ruang perawatan biasa

Ceritakan pengalaman tersulit ketika bekerjasama dengan orang lain

Penelitian/ Tahun 2017 /Ketua Tim Penilitian

Saya pernah menjadi ketua Penelitian, ada yang disebut tim inti dan tim pendukung. Ternyata tim
pendukung kurang memiliki basic knowledge dan effort yanag cukup sehingga saya harus menjelaskan
beberapa hal. Menjadi tantangan karena proyek penelitian ini harus segera berjalan dan tim haris sudah
siap, Ditambah lagi saya kehilangan satu tim ini yang tiba-tiba hilang tanpa kabar dan menjadi sulit untuk
dihubungi. Sebagai ketua yang saya lakukan adalah senantiasa mencoba untuk berkomunikasi
dengannya, memotivasi dan membimbing tim step by step apa saja yang harus kami lakukan. Setiap ada
masalah dalam persiapan hingga pelaksanaan saya selalu memberikan semangat. Saat pelaksanaanpun
saya selalu aktif turun ke lab dan memberikan arahan kepada tim. Saya menjalaskan bahwa penelitian
ini bisa menjadi step awal penelitian-penelitian esar sehingga bermanfaat untuk orang lain. Akhirnya
proyek penilitian dapat terlaksana dengan baik dan semua tim bangga dengan hasil penelitian tersebut.

Ceritakan pengalaman saudara ketika berkomunikasi dengan orang yang tidak mau mendengarkan

Master Class/ Case Study ISCOMS

Pada saat acara ISCOMS, saya mengikuti Masterclass dimana masterclass itu berisi tentang bagaimana
mengusulkan suatu project penelitian untuk menyembuhkan kanker prostat. kami disajikan dengan
sebuah case study dan diminta untuk berdiskusi dalam sebuah forum kecil 5 peserta. Dari peserta
tersebut, terdapat peserta yang selalu paling banyak bicara dan tidak ingin memberi kesempatan
peserta yang lain untuk berbicara. Dia tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan menganggap
dirinya sebagai ketua diskusi yang pendapatnya selalu benar karena dia mengatakan bahwa di S3
Bioteknologi dari Brazil. Untuk berhadapan dengan orang tersebut yang saya lakukan adalah memohon
maaf untuk memotong perkataannya dan menegaskan posisi masing masing dari kita sebagai peserta
yang setara, dilanjutkan dengan memberikan argumentasi saya dengan singkat, padat dan jelas,
kemudian beralih memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk dapat berbicara. Dari pengalaman
tersebut saya belajar bahwa dalam menghadapi orang yang tidak mau mendengarkan (yang tidak
mempuyai landasan ilmu), DIAM adalah cara yang terbaik. Diam bukan untuk mengalah atau berarti kita
lebih inferior, tapi untuk memahami bagaimana cara yang tepat untuk meluruskan argumentasi yang
disampaikan orang yang tidak mau mendengarkan saat berkomunikasi.

Pengembangan diri apa yang sudah saudara lakukan untuk mendukung profesi saudara

Seminar - Seminar / Medical Continuing Education

Dalam menjalankan profesi dokter, kami senantiasa dituntut untuk memperbarui ilmu yang dimiliki.
Upgrade ilmu pengetahuan harus senantiasa dilakukan oleh setiap dokter. Oleh karena itu saya
berusaha untuk memperbanyak mengikuti Pelatihan ACLS, ATLS, Hiperkes, seminar seminar, bahkan di
masa pandemi ini dengan mengikuti webinar webinar kedokteran yang bersifat online. Saya juga sering
melakukan jurnal reading untuk mengupdate dan upgrade ilmu pengetahuan saya

Ceritakan pengalaman saudara bahwa saudara adalah seorang yang memiliki komitmen (konsisten)
Istiqomah Untuk Tidak Pacaran/ Sedari kecil saya selalu diajarkan agama oleh keluarga saya. Saya
diajarkan untuk senantiasa hidup berpedoman pada Al-Qur'an dan Sunah Rasul. Orang tua dan guru
spiritual saya juga menjadi panutan dalam membentuk karakter saya. Saya diberikan "wejangan" agar
tidak pacaran karena hal itu dilarang oleh agama. Dari pendidikan agama yang diberikan sedari dini
tersebut, saya menjadi berkomitmen untuk tidak pacaran. Sulit memang, tapi alhamdulillah hingga saat
ini saya bisa konsisten dengan prinsip hidup saya agar saya tetap tidak berpacaran dan akan mencari
jodoh melalui proses ta'aruf

Apakah saudara memiliki phobia (ketakutan) terhadap: ketinggian / laut / binatang / hal-hal lain.
Ceritakan

Saya memiliki ketakutan pada kelabang, Dari segi bentuk dan racun sengatannya menurut saya
membuat saya cemas dan intimidatif.

Ceritakan pengalaman saudara yang berkaitan dengan inovasi. Apa dan kapan

Penelitian tentang terapi berbasis imun pada lupus dan Program Posbindu Jantung

Saya melakukan penelitan yang bertujuan untuk inovasi terapi untuk penyakit autoimun terbaru dengan
efek samping yang minimal. Saya melakukan penelitian ini selama dua tahun. Hasilny sangat baik tapi
tetap perlu follow up penelitian lebih lanjut. Saya ikut andil dalam inovasi pembuatan posbindu jantung
dan aplikasi yang kaitannya tentang pengenalan dan penanganan penyakit jantung khusunya jantung
coroner. aplikasi yang bertujuan untuk agar mempersingkat proses rujukan dan mempermudah dokter
spesialis jantung untuk mengfollow up pasienHingga kini proses inovasi ini masih berjalan

Anda mungkin juga menyukai