Anda di halaman 1dari 41

USULAN PENELITIAN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS


PENDANAAN, DEVIDEN YIELD DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MAKAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2018-2019

Oleh:

Wiji Lestari

NIM: 20180209044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

PURWOKERTO

2022
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................ii

I. PENDAHULUAN................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................... 9
C. Tujuan Penelitian............................................................. 9
D. Manfaat Penelitian........................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS......................
A. Tinjauan Pustaka.............................................................
1. Landasan Teori..........................................................
a. Teori Sinyal.........................................................
b. Teori Akuntansi...................................................
2. Return Saham............................................................
a. Pengertian Return Saham....................................
b. Jenis-Jenis Return Saham....................................
c. Faktor Mempengaruhi Return Saham.................
3. Arus Kas....................................................................
a. Pengertian Arus Kas............................................
b. Pengertian Laporan Arus Kas.............................
c. Tujuan Laporan Arus Kas...................................
4. Devidend Yield.........................................................
a. Pengertian Deviden Yield...................................
5. Laba Akuntansi.........................................................
a. Pengertian Laba Akuntansi.................................

ii
b. Karakteristik Laba Akuntansi..............................
B. Hipotesis..........................................................................
III. Metode Penelitian................................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................
1. Tempat Penelitian......................................................
2. Waktu Penelitian.......................................................
B. Alat Ukur dan obyekk penelitian....................................
1. Alat Ukur Penelitian..................................................
2. Objek Penelitian........................................................
C. Rencana Percobaan atau rencana pengambilan sampel. .
1. Populasi.....................................................................
2. Sampel.......................................................................
D. Variabel dan Pengukuran................................................
E. Analisis data....................................................................
1. Statistik Deskriptif.....................................................
2. Analisis Regresi Linier Berganda.............................
3. Uji Asumsi Klasik.....................................................
a. Uji Normalitas.....................................................
b. Uji Multikolinieritas............................................
c. Uji Heterokedastisitas.........................................
4. Uji Hipotesis..............................................................
a. Uji Persial (Uji t).................................................
b. Uji Simultan (Uji F)............................................
c. Koefisien Determinasi.........................................
F. Garis Besar Pelaksanaan Penelitian................................
1. Tahap Perencanaan....................................................
2. Tahap Pengumpulan Data.........................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembiayaan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting
bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan. Fungsi ini penting untuk
melakukan usaha untuk mendapatkan dana. Baik perusahaan besar
maupun perusahaan kecil membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan
usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh baik melalui pembiayaan
dari dalam perusahaan maupun pembiayan dari luar perusahaan. Sumber
pembiayaan modal internal adalah berupa manfaat laba yang dibagikan
sebagai deviden. Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan
dengan melakukan pinjamaan kepada pihak lain atau menjual sahamnya
kepada masyarakat (go public) dipasar modal.
Di Indonesia, pasar modal merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan kegiatan perekonomian. Pasar Modal merupakan pertemuan
antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan
demikian pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk pemperjual
belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun,
seperti saham dan obligasi. Umumnya, perusahaan bersaing untuk
menemukan investor untuk mengamankan pendanaan yang optimal,
sehingga mereka mencari cara untuk mengangkat harga saham perusahaan.
Seorang investor menganalisis saham perusahaan yang
diinginkannya sebelum berinvestasi di dalam perusahaan. pertama, berapa
tingkat pengembalian saham yang dihasilkan perusahaan. Jika
pengembalian saham adalah imbal hasil yang cukup tinggi sehingga akan
menarik investor untuk berinvestasi di perusahaannya.
Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi sekarang untuk
digunakan dalam produksi yang efisien selama prioede tertentu (Diyah,

1
2021). Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara salah satunya yaitu
dengan berinvestasi di pasar modal. Salah satu fungsi pasar modal yaitu
sebagai sarana untuk menyalurkan dana yang bersumber dari masyarakat
ke sektor yang melaksanakan investasi (Wahidahwati, Widya dan
Trisnawati 2013). Instrumen pasar modal terdiri dari beragam jenis tetapi
dalam penelitian ini instrumen yang akan diteliti adalah mengenai saham.
Investor memutuskan untuk melalukan kerjasama dan menanam modal di
suatu perusahaan akan selalu berusaha agar investasi mendatangkan
tingkat return yang melebihi dari biaya modalnya. Return saham adalah
nilai yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi
yang diharapkan dimasa mendatang (Jogiyanto, 2012). Untuk
meminimalisir kerugian yang terjadi dimasa mendatang, seorang investasi
mempertimbangkan return yang diharap akan diterima dan besaran resiko
yang harus ditanggung sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah
diambil.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analisis
fundamental sebagai analisis yang mempelajari brosur atau data
perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapta, produk dan penyerapan pasar,
evaluasi manajemen perusahaan, membandingkan dengan pesaing dan
memperkirakan nilai intrinsik dari saham tersebut (Putra, 2014). Analisis
fundamental erat kaitannya dengan penggunaan laporan keuangan sebagai
bahan pokok untuk menentukan investasi dalam bentuk saham (Diyah,
2021). Setiap perusahaan yang sudah go public akan mempubblikasikan
laporan keuangan setiap priode untuk memberikan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajer, karyawan, masyarakat,
investor, pemerintah dan lain sebagainya. Bagai investor laporan keuangan
tersebut sangat penting untuk menganalisis saham yang akan dibeli dengan
pendekatan fundalmental. Dengan demikian investor dapat memprediksi
bagaimana prospek keuntungan penanam saham pada perusahan tersebut.
Investor selalu memperhatikan kinerja perusahaan yang digunakan sebagai

2
tempat penanaman saham. Hal ini dilakukan agar investor mendapat return
yang diharapkan. Penilaian kinerja pada perusahaan menjadi suatu hal
yang penting untuk dijadikan informasi supaya dapat mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat pengembalian yang
di harapkan iinvestor (Suarjaya, 2015). Investor menilai, semakin tinggi
kinerja keuangan perrusahaan maka semakin tinggi pula return yang
diperoleh investor jika menanam modalnya di perusahaan tersebut
(Puniaya, 2016).
Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari
investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas.
Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi tersebut, investor
dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus
perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan
kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan di masa depan
dengan lebih baik. Selain kedua ukuran kinerja tersebut investor dan
kreditur juga perlu pempertimbangkan karakteristik keuangan setiap
peruusahaan. Karakteristik perusahaan yang berbeda-beda antara
perusahaan menyebabkan relefansi angka-angka akuntansi yang tidak
sama pada perusahaan (Chairunnisa, 2017).
Salah satu cara untuk memprediksi return saham adalah informasi
keuangan perusahaan. Informasi keuangan salah satu laporan arus kas
perusahaan (statement of cash flow). Laporan arus kas menyajikan
informasi yang berguna sebagai penerimaan dan pengeluaran kas selama
tahun pelaporan. Arus kas memiliki kandungan informasi keuangan yang
positif jika pada saat diumumkan berakibat dengan adaya reaksi pasar atas
perusahaan yang sersangkutan. Reaksi pasar ditunjukan adanya perubahan
harga sekuritas yang diukur dengan return yaitu nilai per bahan attau
menggunakan abnormal reeturn (Mutia, 2012). Menurut Budi (2020),
laporan arus kas dapat diklarifikasikan pada setiap penerimaan dan
pengeluaran kedalam katagori aktivitas-aktivitas. Aktivitas operasi berasal
dari kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang

3
mengakibatkan penentuan la bersih, seperti penerimaan kas dari transaksi
yang mengakibatkan penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari
penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. Yang
kedua aktivitas dari investasi bersumber dari kegiatan investasi umumnya
melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup pemberian serta
penagihan pinjaman, dan perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva
produktif jangka panjang dan ketiga aktivitas dari pendanaan yang
bersumber dari kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemegang saham serta mencangkup perolehan kas dari kreditor
dan pembayan kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik
(Adiwiratman, 2015).
Penelitian mengenai pengaruh arus kas terhadap return saham telah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Menurut budi (2020) dengan judul
pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba
akuntansi terhadap return saham dengan hasil penelitian secara parsial
hanya variabel arus kas pendanaan yang berpengaruh signifikan terhadap
return saham, sedangkan variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan
laba akunatnsi tidak berpengaruh terhadap return saham. Berbeda dengan
penelitian menurut Chairunnisa (2017) dengan judul pengaruh komponen
arus kas, laba akuntansi dan ukuran perusahaan terhadap return saham
dengan hasil arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan
terhadap return saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi, arus kas
pendanaan, laba akuntansi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Selain arus kas, return saham diduga dipengaruhi oleh laba
akuntansi. Laba memegang peranan yang sangat penting bagi seluruh
perusahaan, dalam bentuk penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal selain untuk menilai kinerja laba akuntansi bisa juga
digunakan untuk memprediksi kemampuan laba serta menaksir resiko

4
dalam investasi dan kredit (Yocelyn & Christiawan, 2012). Laba akuntansi
adalah alat untuk memprediksi pengembalian saham, yang memungkinkan
investor memprediksi tingkat pengembalian investtasi yang telah
ditanamkan pada perusahaan itu. Jika perusahaan menghasilkan laba yang
cukup besar, tentu akan menarik perhatian investor yang akan berinvestasi.
Pernyataan ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan Anif & Manaf
(2016) dengan judul arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan dan laba akuntansi terhadap return saham hasil penelitian
bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham, arus kas
investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap
return saham, laba bersih tidak berpengaruh terhadap return saham.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Keisya, Ventje, dan
Heince (2021) dengan judul pengaruh arus kas dan laba akunatnsi terhadap
return saham hasil penelitian arus kas operasi berpengaruh positif terhadap
return saham, arus kan investasi tidak perpengaruh positif dengan return
saham, arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham, dan
laba akuntansi berpengaruh positif terhadap return saham.
Selain arus kas dan laba akuntansi seorang investor juga perlu
melihat deviden yield. Deviden yield merupakan pembagian laba bersih
badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan melalui rapat
umum pemegang saham. Besarnya deviden yang dibagikan tergantung
dari besar kecilnya laba yang yang diperoleh perusahaan dan kebijakan
pembagian deviden. Dalam penetapan besarnya devidenyang dibagikan
dalam kepada pemegang saham, perusahaan menetapkan kebijan berupa
deviden payout ratio (DPR), yang merupakan penetapan presentase laba
bersih yang dibagikan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang di
lakukan Yogie & Mimin (2016) dengan judul pengaruh laba akuntansi,
komponen arus kas, dan deviden yield terhadap return saham sektor
pertambangan hasil penelitian bahwa laba akuntansi, arus kas operasi, arus
kas investasi, arus kan pendanaan dan deviden yield berpengaruh positif
terhadap return saham. Berbeda dengan penelitian menurut Cynthia &

5
Susanto (2020) dengan judul pengaruh deviden yield, sales growth, firm
value, firm size terhadap return saham hasil penelitian menunjukan secara
simultan deviden yield, sales growth, firm value, dan firm size
berpengaruh signifikan terhadap return saham dan secara parsial deviden
yield, firm value, dan firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham sedangkan sales growth berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang tergabung dalam
Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu yang terdaftar di BEI adalah
perusahaan industri yang bergerak dalam sektor makan dan minuman.
Mentri perundistrin Agus Gumiwang mengatakan, Industri makan dan
minuman merupakan salah satu sektor yang mendapatkan prioritas
pengembangan dengan menerapkan teknologi industri 4.0. Transformasi
digital ini dinilai membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi
dan produktifitas di sektor industri dan menciptakan tenaga kerja yang
kompeten. Kementerian perindustrian mencatat, kinerja industri makanan
dan minuman selama priode 2015-2019 rata-rata pertumbuhan 8,16 persen
atau di atas rata-rata pertumbuhan industri pengelolahan non-migas
sebesar 4,69 persen. Lalu, di tengah dampak pendemi sepanjang kuartal IV
tahun 2020 terjadi kontraksi pertumbuhan industri non migas sebesar 2, 53
persen. Namun demikian, industri makanan dan minuman masih mampu
tumbuh positif sebesar 1,58 persen pada tahun 2020.(Kompas.com) Sektor
makan dan minuman mempunyai peranan yang cukup besar dalam
pertumbuhan ekonomi di indonesia. Terlebih, indonesia dengan populasi
melebihi 250 juta penduduk merupakan pasar yang sangat lebih besar bagi
industri tersebut.
Peneliti memeilih topik mengenai return saham karena hingga saat
ini saham masih menjadi produk utama dalam tingkat peredaran keuangan
di indonesia, utamanya bagi perusahaan-perusahaan dalam skala yang
cukup lebih besar dalam perkembangannya. Terlibat dari banyaknya
perusahaan yang menggunakan saham sebagai media untuk berinvestasi

6
termasuk perusahaan makan dan minuman. Faktor lain yang menjadi
alasan dilakukannya penelitian mengenai saham adalah untuk mengamati
kesiapan dari perusahaan-perusahaan besar seperti perusahan makanan dan
minuman dalam kejadian yang tak terduga seperti adanya covid-19 yang
terjadi pada awal tahun 2020.
Faktor-faktor yang dikatagorikan dapat mempengaruhi tingkat
return saham dalam penelitian ini diantaranya arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan, deviden yield dan laba akuntansi. Dibawah
ini adalah alasan mengapa faktor-faktor tersebut digunakan dalam
penelitian ini :
1. Alasan memilih arus kas operasi
Menurut Fanny, Arief, dan Abdul (2019) arus kas operasi
merupakan informasi penting yang dibutuhkan investor untuk
mengetehui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
bagi investor, memenuhi kewajiban keuangan, membayar
deviden maupun mempertahankan dan memperluas kapasitas
operasional perusahaan sehari-hari. Aktivitas operasi meliputi
transaksi-transaksi yang tergolong sebagai penentu besarnya
laba atau rugi bersih. Penerimaan kas dari penjualan barang
atau pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang
utama. Penerimaan kas lainya berasal dari deviden, dan
sebagainya. Sedangkan arus kas keluar meliputi pembayaran
untuk membeli barang dagangan, membayar gaji karyawan
atau upah, beban pajak,bunga, beban utilitas, sewa, dan
sebagainya.
2. Alasan memilih deviden yield
Menurut Marlina (2017) deviden merupakan return yang di
terima oleh pemegang sahams sebagai keuntungan dari laba
perusahaan. Deviden bagi investor merupakan salah satu
penyebab timbulnya motivasi investor untuk menanamkan
dananya di perusahaan. Besar kecilnya deviden yang akan

7
dibayarkan oleh perusahaan tergantuk pada kebijakan
perusahaan, sehingga pertimbangan manajem sangat penting
3. Alasan memilih laba akuntansi
Laba atau keuantungan menjadi salah satu tujuan utama
dalam menjalankan aktivitasnya. Laba yang diperolah
perusahaan digunakan untuk berbagai kepentingan, salah
satunya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Laba
yang berkualitas dapat menentukan bagaimana kinerja dari
suatu perusahaan dan juga akan mempengaruhi laba perusahaan
tersebut dimasa mendatang. Jadi laba memegang peranan
penting bagi sebuah perusahaan karena laba merupakan alat
untuk mengukur keberhasilan dalam suatu usaha dan laba
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak
manjeman ataupun investor.

Alasan penulis memilih objek perusahaan makanan dan minuman


karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang produknya sering
dicari atau dibutuhkan oleh banyak orang. Riset dan penciptaan produk
baru selalu diciptakan agar memiliki variasi dipasar dan juga menghindari
kebosanan di kalangangan masyarakat, dan juga barang yang dijual
dikirim mulai dari perkotaan hingga pedesaan. Jadi, dapat dikatakan
bahwa produk tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Faktor lain yang menjadi alasan peneliti untuk melakukan


penelitian ini adalah menganai return sahambukan harga saham. Karena,
return akan memberikan model estiminasi yang lebih tepat. Hal ini
dikarenakan harga saham akan memberikan bias terhadap reaksi investor,
karena sifat harga saham yang relatif berubah-ubah terhadap harga saham
perusahaan lain, artinya bahwa harga saham yang lebih tinggi belum tentu
mencerminkan kinerja saham yang baik dibandingkan harga saham yang
lebih rendah.

8
Berdasarkan uraian yang penulis paparkan diatas, penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Arus Kas
Operasi, Arus Kas Investasi, Arus kas Pendanaan, Deviden Yield, Laba
Akuntansi Terhadap Return Saham Pada perusahaan Sektor Makan dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2018-2019.

.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dari
penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh arus kas operasi terhadap return saham?
2. Apakah ada pengaruh arus kas investasi terhadap return saham?
3. Apakah ada pengaruh arus kan pendanaan terhadap return saham?
4. Apakah ada pengaruh deviden yield terhadap return saham?
5. Apakah ada pengaruh laba akuntansi terhadap return saham?
6. Apakah ada pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan, devidend yield dan laba akuntansi terhadap return saham?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap return saham.
2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas investasi terhadap return saham.
3. Untuk mengetahui pengaruh arus kas pendanaan terhadap return
saham.
4. Untuk mengetahui pengaruh deviden yield terhadap return saham.
5. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi terhadap return saham.
6. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus
kas pendanaan, devidend yield dan laba akuntansi terhadap return
saham.

D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berupa:

9
1. Bagi Investor
Penelitian ini berguna dalam menilai dan menganalisis kondisi
perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan
menguntungkan bagi orang yang mau berinvestasi.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu dan pengalaman, mengaplikasikan teori
yang didapat dalam perkuliahan ke kerja pratek, mempelajari lebih
dalam tentang analisa untuk menentukan return saham.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan lebih luas tentang arus kas operasi, arus kan investasi,
arus kas pendanaan dan laba akuntansi terhadap return saham.
Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai refrensi dan bahan kajian
dalam penelitian yang lebih luas.
4. Bagi Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
Bagi pihak kampus yaitu bisa menjadi tambahan koleksi karya
ilmiah, yang nantinya bisa menjadi referensi bagi mahasiswa UNU
Purwokerto terutama Fakultas Sosial, Ekonomi dan Humaniora.

10
BAB II

TINJUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori
a. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Menurut Noor (2015), teori sinyal atau signaling theory
merupakan dampak dari asimetri informasi. Mayangsari (2018)
menyatakan bahwa teori signaling adalah suatu cara untuk
pandangan pemegang saham terhadap peluang perusahaan untuk
meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang, dimana
informasi tersebut diberikan oleh manajemen perusahaan kepada
para pemegang saham.
Teori sinyal menjelaskan bahwa suatu tindakan memberi
sinyal atau isyarat yang dilakukan manajemen perusahaan dalam
memberikan petunjuk bagi investor dalam memandak prospek
perusahaan untuk masa mendatang. Sinyal atau isyarat tersebut
berupa sebuah informasi yang dilakukan oeleh manajemen untuk
merealisasikan kebutuhan pemilik atau pihak yang berkepentingan.
Informasi penting bagi investor karena dianggap mampu
menyajikan keterangan, cacatan atau gambaran untuk keadaan
masa lampau, saat ini, dan masa mendatang bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Kurangnya informasi yang di peroleh investor
akan menyebabkan ketidakseimbangan informasi dimana
manjemen memiliki lebih banyak informasi mengenai perusahaan
dibandingkan pihak eksternal (investor) sehingga informasi yang
relevan, akurat, lengkap sangat diperlukan dalam membantu
investor untuk mengambil keputusan berinvestasi (Brigham &
Houton, 2014). Jika informasi tersebut berupa sinyal baik, maka

11
investor akan tertarik dan tidak ragu untuk melakukan investasi
saham pada perusahaan tersebut sehingga akan berdampakk pada
harga saham dimana harga saham menjadi naik sehingga return
saham pada perusahaan tersebut mengalami peningkatan.

b. Teori Akuntansi
Akuntansi keuangan adalah suatu proses dalam pelaporan
keuangan oleh akuntan dengan laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi untuk kepentingan pihak ketiga (Kieso, 2013).
Pentingnya akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
Fungsi utama dari akuntansi keuangan memberikan
infoormasi terkait perorangan, organisasi atau perusahaan.
Informasi ini dapat digunakan untuk melihat keadaan keuangan
dab apa saja yang telah terjadi didalamnya. Selain itu pihak
manajemen informasi ini sangat berguna untuk pengambilan
keputusan yang tepat (Kieso, 2013)
2. Return Saham
a. Pengertian Return Saham
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi,
sedangkan saham merupakan bukti kepemilikan dalam perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Kemudian kembali saham
adalah pembayaran yang diterima untuk hak kepemilikan. Dengan
kata lain, itu bisa disebut keuntungan investasi atau tingkat
pengembalian. Setiap investasi, baik jangka panjang dan baik
jangka pendek maupun jangka panjang memiliki tujuan utama
mendapatkan keuntungan yang disebut pengembalian, baik secara
langsung atau tidak langsung. Dalam melakukan investasi,
investor yang rasional akan mempertimbangkan dua hal, yaitu
return yang diharapkan (tingkat pengembalian yang diharapkan)

12
dan risiko (risiko) terkandung dalam alternatif investasi yang
dilakukan. (Rika Verawati, 2014).
Menurut Verawati (2014), komponen return terdiri dari 2
jenis yaitu curren income dan capital gain. Curren income adalah
keuntungan diperoleh melalui pembayaran berkala seperti
pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan
sebagainya. Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang
diterima karena selisih harga jual dengan harga beli saham suatu
instrumen investasi.
Menurut Jogiyanto (2014), penghitungan besarnya return
saham diruumuskan sebagai berikut:
Rit = Pit – (Pit – 1)
Pit -1
b. Jenis-Jenis Return Saham
Menurut Jogiyanto (2014), return saham di bagi menjadi 2 jenis
yaitu :
1) Return Realisasi
Return realisasi adalah hasil perolehan dari investasi
yang telah terjadi. Jenis return ini dianggap sebagai salah
satu yang penting dalam pengukuran kinerja perusahaan.
Return realisasi juga mempunyai fungsi sebagai penentuan
return ekspetasi.
2) Return Ekspetasi
Return ekspetasi adalah hasil perolehan dari investasi yang
diharapkan investor untuk diperoleh lagi pada masa
mendatang. Dengan kata lain return ekspetasi ini sifatnya
belum terjadi.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham
Menurut Verawati (2014), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi return saham antara lain :
1) Faktor Internal

13
a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan
seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga,
penarikan produk baru, laporan produksi, laporan
keamanan produk, dan laporan penjualan.
b) Pengumuman pendanaan , seperti pengumuman yang
berhubungan dengan ekuitas atau hutang.
c) Pengumuman badan direksi manajemen seperti perubahan
dan pergantian direktur manajemen, dan struktur organisasi.
d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan
merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh
pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan
lainnya.
e) Pengumuman investasi, seperti melakukan ekspansi pabrik,
pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f) Pengumuman ketenagakerjaan, seperti negoisasi baru,
kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti
peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir
tahun fiskal, Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per
Share (DPS), Price Earnings Ratio (PER), Net Profit
Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), Price to Book Value (PBV), maupun Economic
Value Added (EVA), dan Market Value Added (MPV)
yang nilainya tidak tercantumkan dalam laporan keuangan,
dan lain-lain.
2) Faktor Eksternal
a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku
bunga tabungan deposito, kurs valuta asing, inflasi serta
berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan
oleh pemerintah.

14
b) Pengumuman hukum , seperti tuntutan karyawan terhadap
perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan
perusahaan terhadap manajernya.
c) Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan
tahunan, insider trading, valume atau harga saham
perdagangan, pembatasan atau penundaan trading.
d) Gejolak politik luar negeri dan fluktuasi nilai tukar
juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada
terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu
negara.
e) Berbagai isu baik dalam negeri dan luar negeri.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi return saham


baik yang bersifat makro maupun mikro ekonomi. Faktor
makro ada yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi.
Untuk faktor makro terinci dalam beberapa variabel
ekonomi misalnya inflasi, suku bunga, kurs valuta asing,
tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di
pasar internasional, dan indeks saham regional. Faktor makro
nonekonomi mencakup peristiwa politik domestik, peristiwa
sosial, peristiwa hukum, dan peristiwa politik internasional.
Sedangkan, faktor mikro terinci dalam beberapa variabel
ekonomi, misalnya laba per lembar saham, dividen per saham,
nilai buku per saham, debt equity ratio, dan rasio keuangan
lainnya. (Rika Verawati, 2014).

3. Arus Kas

a. Pengertian Arus Kas

15
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2012),
pengertian laporan arus kas adalah :

Arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Setara kas (cash
equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang sifatnya likuid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang
signifikan.
Informasi tentang arus kas perusahaan berguna bagi pengguna
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas ini. Tujuan dari informasi
arus kas adalah untuk menyediakan informasi historis tentang
perubahan kas dan setara kas suatu perusahaan melalui laporan arus
kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, dan pembiayaan selama periode akuntansi.
Menurut Siska Aprianti (2017) arus kas dapat berasal dari tiga
sumber utama yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan
1) Arus Kas Dari Kegiatan Operasi
Menurut Syam (2019) tujuan penyusunan laporan arus kas
adalah: memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pembayaran kas dilakukan oleh perusahaan selama periode
tertentu untuk mencapai tujuan itu, pernyataan arus laporan kas: (1)
informasi tentang jumlah arus kas yang diperoleh dari aktivitas
operasi suatu entitas selama periode tertentu. (2) informasi tentang
jumlah uang tunai yang diperoleh dari kegiatan investasi. (3)
informasi jumlah uang tunai yang diperoleh dari pengeluaran,
kenaikan atau penurunan kas bersih selama periode tertentu.
Laporan ini bermanfaat, karena dapat memberikan jawaban atas
beberapa pertanyaan penting tentang dari mana sumber kas

16
perusahaan berasal, bagaimana penggunaan kas oleh perusahaan
dan perubahan apa yang terjadi pada kas.
2) Arus Kas Dari kegiatan Investasi
Menurut Purwanti, Endang, dan Yuli (2015) aktivitas investasi
adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Beberapa aktivitas
investasi adalah sebagai berikut :
a. Pembayaran utang untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tidak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lainnya.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, aktiva jangka
panjang, dan aktiva tidak berwujud lainnya.
3) Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan
Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan mencakup
transaksi dan peristiwa yang melibatkan pos-pos kewajiban
sehingga mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
modal dan pinjaman perusahaan (Purwanti, Endang, dan Yuli
2015). Beberapa contoh arus kas pendanaan adalah sebagai
berikut :
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menebus
sahamnya
b. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainya
c. Pelunasan pinjaman
Arus kas pendanaan diangggap sebagai informasi yang relevan
dan berguna bagi investor sebagai dasar pengambilan keputusan
investasi.
b. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menurut Kasmir (2012) yaitu laporan
yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar di
perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari
pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya- biaya yang
telah dikeluarkan.

17
Menurut Hery (2012) laporan arus kas adalah laporan yang
menggambarkan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar dari
aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan.
Berdasar kanpengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan
arus kas merupakan suatu laporan yang menunjukan arus kas
masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi, aktivitas investasi,
aktivitas pendanaan.

c. Manfaat Laporan Arus kas


Hery (2012) menyatakan bahwa laporan arus kas dibutuhkan
karena:
1) Kedangkalan ukuran laba tidak menggambarkan kondisi
perusahaan yang sesungguhnya
2) Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode
tertentu dapat diperoleh lewat laporan ini
3) Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas
perusahaan di masa mendatang
d. Tujuan Laporan Arus Kas
Menurut Prastowo (2019) tujuan laporan arus kas sebagai berikut:
1) Mengetahui perubahan aset bersih, struktur keuangan, dan
kemampuan mempengaruhi arus kas
2) Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas
3) Mengembangkkan modal untuk menilai dan membandingkan
nilai sekarang arus kas di masa depan dari berbagai perusahaan.
4) Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai
indikator jumlah waktu dan kapasitas kas dimasa depan
5) Meneliti kecematan taksiran arus kas di masa depan dan
menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih
serata dampak perubahan harga.
4. Devidend Yield
Pengertian Deviden Yield
Deviden Yield adalah salah satu bentuk dari tingkat pengembalian
saham atau sebagian total return yang akan dibagikan ke investor.
Nilai deviden yield yang besar berkaitan dengan harga saham yang

18
dimiliki perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Manajemen
membagian deviden yield yang tinggi untuk menyampaikan informasi
penting bagi para investor dalam pasar modal yang kemudian akaun
menarik investor untuk menginvestasikan dana pada perusahaan
tersebut (Hanafi dan Halim, 2016). Deviden yield dapat digunakan
sebagai alat analisi oleh investor dalam memperkirakan return saham
salah satunya melalui adanya pertumbuhan deviden (Latief dan
Purwanto, 2015). Jadi deviden yield merupakan salah satu cara dalam
menentukan beberapa besar return yang diberikan perusahaan karena
investor akan bereaksi positif terhadap perusahaan yang akan
memberikan tingkat return yang besar.
Rumus untuk menentukan deviden yield adalah sebagai berikut:
Deviden Yield = Deviden per lembar saham / Harga Saham
5. Laba Akuntansi

a. Pengertian Laba Akuntansi


Laba akuntansi biasanya dinyatakan dalam satuan uang.
Keberhasilan perusahaan dapat dilihat pada tingkat laba yang
diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama perusahaan
pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya.
Laba akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan
yang direalisasikan dari transaksi yang terjadi selama satu priode
dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut (Yocelyn
& Christiawan, 2012).
Laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang
direalisasi dari transaksi yang terjadi selama periode dengan biaya
yang berkaitan dengan pendapatan tersebut (Ghozali, 2016).
b. Karakteristik Laba Akuntansi
1) Income akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang
diadakan oleh perusahaan(terutama revenue yang berasal dari

19
penjualan barang dan jasa dikurangi cost yangdibutuhkan untuk
mencapai tujuan tersebut).
2) Income akuntansi didasarkan pada periode tertentu pada kinerja
keuanganperusahaan selama satu periode dan berjalannya
waktu.
3) Income akuntansi didasarkan pada prinsip revenue memerlukan
definisi pengukuran,dan pengukuran revenue. Secara umum,
prinsip realisasi merupakan penguji bagipengukuran revenue,
pada gilirannya untuk pengakuan income.

Beberapa penelitian telah melakukan penelitian tentang pengaruh arus kas


operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, deviden yield dan laba akuntansi
terhadap return saham seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang. Hasil
penelitian dari beberapa peneliti ini digunakan untuk membantu mendapatkan
gamabaran dalam kerangka berpikir mengenai penelitian ini. selain itu, juga untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan dari beberapa penelitian dan faktor-faktor
penting lainya, sekaligus sebagai kajian yang dapat mengembangkan wawasan
berpikir peneliti.

B. Hipotensis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih
harus dilakukan pengujian. Dugaan tersebut diperkuat dengan teori atau
jurnal yang mendasari dan dari hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan
tinjauan di atas maka hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah
:
H1 : Arus kas operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham secara parsial.
H2 : Arus kas Investasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham secara persial

20
H3 : Arus kas pendanaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham secara parsial
H4 : Devidend yield mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham secara parsial.
H5 : Laba akuntansi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham secara parsial.
H6 : Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, deviden
yield, dan laba akuntansi mempunyai pengaruh terhadap return saham
secara simultan.
Berdasarkan analisa tersebut, gamabaran dari kerangka berpikir dalam
penelitian ini yaitu :

21
Arus Kas Operasi
(X1)

Arus Kas Investasi


(X2)

Arus Kas Pendanaan Return Saham (Y)


(X3)

Devidend yield (X4)

Laba Akuntansi
(X5)

Berpengaruh secara parsial

Berpengaruh secara silmutan

22
BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2016) “ Metode penelitian diartikan sebagai cara


ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian eksplanatori
atau penelitian penjelasan dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
eksplanatori atau penelitian penjelasan adalah penelitian yang memberikan
gambaran tentang variabel penelitian dan menjelaskan pengaruh yang terjadi
antara variabel-variabel peneliti dan kemudian menguji hipotensis yang telah
dirumuskan sebelumya. Dalam penelitian jenis ini, hipotensis yang telah
dirumuskan akan diuji untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel-
variabel yang hendak diteliti.

Berdasarkan rkan tingkat eksplanasinya (kejelasan), peneliti ini


termasuk ke dalam peneliti asosiatif. Peneliti yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ataupun hubungan anatara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2016).
Pendekatan yang diginakan penulis adalah pendekatan kuantitatif, Menurut
Sugiyono (2016), pendekatan kuantitatif adalah salah satu jenis kegiatan peneliti
yang spesifiknya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain peneliti, baik tentang tujuan peneliti, subjek
peneliti, objek peneliti, sampel data, meupun metodologinya (mulai pengumpulan
data hingga analisis data). Peneliti asosiatif pada penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan deviden yield dan laba akauntansi terhadap return saham baik secara
parsial maupun silmutan.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada


pengujian teori melalui pengukuran variabel-variabel peneliti dengan angka dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Sugiyono, 2016). Dalam
penelitian ini, peneliti mengarahkan pada kenyataan-kenyataan yang berhubungan
dengan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan deviden yield dan

23
laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).

A. Tempat dan Waktu


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs
resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id untuk mengambil
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2018-2019 dan yahoo finance untuk mengambil
laporan harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2018-2019.
2. Waktu penelitian
Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tahun 2018-
2019.
B. Alat Ukur dan obyek Penelitian
1. Alat Ukur penelitian
Alat ukur dalam penelitian memiliki perananan serta
keguanaan yang sangat penting dikarekan apabila penelitian tidak
mempunyai alat ukur dalam mendapatkan data penelitian, maka dapat
mengakibatkan salah dalam pengambilan kesimpulan dalam penelitian
serta mengalamikesulitan dalam melakukan pengelompokan data dan
pengolahan data yang relevan dalam penelitian tersebut. Alat ukur
dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitia. Menurut
Sugiyono (2016) Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran rasio. Skala
rasio mengatasi kekurangan titikpermulaan yang berubah-ubah pada
skala iinterval, yaitu skala rasio yang dimiliki titik nol absolut-absolut
yang berlawanan dengan beruba-ubah., yang merupakan titik
pengukuran yang berarti. Jadi, skala ratio tidak hanya mengukur

24
besarnya perbedaan antara titik pada skala, namun juga merupakan
proporsi perbedaan. Skala ratio merupakan skala pengukuran yang
ditinjukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan,
mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan yang dinyatakan
dengan angka-angka dimana perhitungannya mengunakan rumus-
rumus (Diyah, 2021). Pengolahan data dalam penelitian ini
mengunakan alat bantu SPSS 16.
2. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah data atau
dokumen-dokumen berupa jumlah angkayang berhubungan dengan
variabel penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data skunder. Data skunder adalah data penelitian yang diperoleh tidak
berhubungan lansung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2018). Sumber data yang dimagsud berupa buktik, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang
berhubungan dengan penelitian yanag akan dilaksanakan.
C. Rencana Percobaan atau Rencana Pengambilan Sempel
Percobaan dan pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik nonprobality sampling,dimana dalam penarikan
sampeltidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabiliitas,
artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk
dijadikan sampel penelitian karena sudah disesuaikan dengan kreteria
kreteria tertentu. Hal ini juga karena sifat populasi sendiri yang hetrogen
sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam uunit-unit populasi.
Sementara metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
metode sampel purposive. Tujuan dari metode sampel ini dilakukan
dengan sengaja, cara penggunaan samppel ini diantara populasi sehingga
sampel tersebut dapat mewakili krakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya (Sugiyono, 2016).
Penggunaan metode ini senantiasa berdasarkan kepada pengettahuan
tentang ciri-ciri tertentu yang telah didapat dari populasi sebelumnya.

25
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia ada 30 perusahaan selama periode 2018-2019 yang
diperoleh melalui web invesnesia.com.
Tabel 1
Populasi Penelitian

No Kode Nama Perusahaan


1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Foodd Tbk
3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
4 BTEEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk
5 BUDI Budi Starch & sweetener Tbk
6 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk
7 CEKA Wilmar cahaya Indonesia Tbk
8 CLEO Sariguna Primatirta Tbk
9 DLTA Delta Djakarta Tbk
10 DMND Diamond Food Indonesia Tbk
11 FOOD Sentra Food Indonesia Tbk
12 GOOD Garudafood Putra Puri Jya Tbk
13 HOKI Buyung Poetra Smbada Tbk
14 ICBP Indofood CBP Sekses Makmur Tbk
15 IIKP Inti Agri Resources Tbk
16 IKAN Era Mandiri Cemerlang Tbk
17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
18 KEJU Mulia Boga Raya Tbk
19 MGNA Magna Investama mandiri Tbk

26
20 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
21 MYOR Mayora Indah Tbk
22 PANI Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
23 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk
24 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
25 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
26 SKBM Sekar Bumi Tbk
27 SKLT Sekar laut Tbk
28 STTP Siantar Top Tbk
29 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
30 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & company Tbk
Sumber : invesnesia.com
2. sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat mewakili
karakteristik populasi tersebut,. Menurut Sugiyono (2013) sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang memiliki populasi.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling mthod
dengan kreteria :
a. perusahaan manufaktur yang tidak mengalami kerugian berturut-
turut selama tahun 2018-2019
b. perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2018-2019
c. perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporan keuangan
periode 2018-2019
Adapun emiten yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.

Tabel 2

Purposive Sampling

No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar 30

27
berturut-turut di BEI selama periode penelitian tahun
2018-2019
2 Perusahaan yang mengalami kerugian selama (5)
periode 2018-2019
3 Perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan (1)
periode 2018-2019
Jumlah Sampel Penelitian 24
Jumlah Tahun Observasi 2
Jumlah Data Penelitian 48

D. Variabel dan Pengukurannya


Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 variabel,
yaitu variabel dependen atau variabel terkait dan variabel independen atau
variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen., sedangkan variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen. Variabel dalam penelitian ini adalag
Return saham, sedangkan variabel independennya yaitu Arus Kas Operasi,
Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Deviden yield dan Laba
Akuntansi. Definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Return Saham
Return yang digunakan adalah return realisasi atau actual
return. Return realisasi adalah selisih antara harga saham saait ini
dengan harga saham pada periode sebelumnya dibagi dengan harga
saham periode sebelumnya. Rumus untuk menghitung return realisasi
adalah sebagai berikut:
Rit = Pit – Pit-1/ Pit-1 X 100%
2. Arus Kas Operasi

28
Arus kas operasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perubahan arus kas operasi periode pengamatan dengan arus kas
operasi periode sebelum pengamatan (t 1). Perubahan arus kas operasi
dihitung dari selisih arus kas operasi periode pengamatan (t) dikurangi
dengan arus kas operasi periode sebelum pengamatan (t-1) dibagi
dengan total asset periode sebelum pengamatan (t-1). Rumus untuk
menghitung perubahan arus kas operasi adalah sebagai berikut:
∆ AKO = (AKO t – AKO t-1 ) / TA t-1
3. Arus Kas Investasi
Perubahan arus kas investasi yang di hitung dari peresentase
perubahan arus kas investasi sekarang (t) dikurangi diperoleh dari
kegiatan investasi periode tahun sebelumnya (t-1) dibagi dengan kas
yang diperoleh dari kegiatan investasi periode tahun sebelumya (t-1)
atau dihitung dengan ruumus sebagai berikut:
∆ AKI = AKI (t)-AKI (t-1) / AKI (t-1) X 100%
4. Arus Kas Pendanaan
Perubahan arus kas pendanaan sekarang (t) dikurangi
diperoleh dari kegiatan pendanaan periode tahun sebelumnya (t-1)
dibagi dengan kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan periode
tahun sebelumnya (t-1) atau dihitung dengan rumus berikut:
∆ AKP = AKP (t) – AKP (t-1) / AKP (t-1) X100
5. Devidend Yiedl
Deviden yield suatu cara untuk menentukan seberapa besar
atau perusahaan dalam membagikan keuntungan kepada pemilik
saham dilihat dari sahamnyayang sekarang (Rinduwan Dani, 2019).
Rumus untuk menentukan deviden yield adalah sebagai berikut:
Dividend Yield = Dividen per lembar saham
Harga pasar saham per lembar
6. Laba Akuntansi
Rasio perubahan laba bersih diperoleh dari perhitungan selisih
laba bersih setelah pajak periode pengamatan (t) dikurangi laba bersih

29
setelah pajak periode sebelum pengamatan (t-1) dibagi dengan total
aset periode sebelum pengamatan (t-1). Alasan menggunakan deflator
total asset periode sebelum pengamatan adalah untuk menghindari
nilai bias jika menggunakan laba akuntansi periode sebelumnya yang
bernilai negatif. Berikut adalah rumus perhitungan perubahan laba
akuntansi:
∆ EAT = (EAT t – EAT t-1) / TA t-1 X 100%
E. Analisis Data
Data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data
Sendunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media pelantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)
yang berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan
(Surya & Ratih, 2014). Sumber data dalam penelitian ini yaitu laopran
keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dari
tahun 2017-2019 yang di dapat dari website BEI dan untuk laporan harga
saham di peroleh dari yahoofinance.com. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda yaitu
adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen
(X) dan variabel dependen (Y) dengan bantuan program SPSS 16
(Statistical Product and Service Solution). Data yang terkumpul akan
dianalisis dengan beberapa tahap, yaitu analisis statistic deskriptif, analisis
regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Langkah-
langkah uji asusmsi klasik pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai
karaktristik data yang berasal dari suatu sampel.
2. Analisis Regresi Liner Berganda

30
Regresi linier berganda adalah metode statistik untuk menguji
pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap suatu variabel
terkait (Budi Setyawan, 2020)
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji
multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data
yang terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotensis
a. Uji Persial (Uji t)
Uji T digunakan untuk mengenalisi signifikasi pengaruh
variabel independen dan secara parsial terhadap variabel dependen.
b. Uji Simutan ( Uji F)

31
Uji F dilakukan untuk menganalisi penagruh signifikasi dari
penagruhh variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan atau bersama-sama
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen.
F. Garis Besar Pelaksanaan Penelitian
Data populasi penelitian diperoleh dari perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsii yang terdaftra dibursa Efek Indonesia (BEI)
priode 2017-2019 melalui web invesnesia.com. kemudian untuk
menetapkan sampel dilakukan menggunakan motode purosive
sampling.dalam penelitian ini rerurn saham sebagai variabel dependen,
dan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba
akuntansi sebagai variabel independen. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian ini sebagai beriku:
1. Tahap Perencana
Tahap perencana adalah tahap awal dalam penelitian. Ada bebepara
hal yang ditentukkan dalam tepahap perencana ini:
a. Menentukan Masalah
Masalah adalah kunci utama mengapa tugas akhir dibuat.
Tugas akhir ini dibuat untuk mengatasi masalah tersebut yang ada.
Dalam proses perumusan masalah, peneliti mengumpulkan data
yang kemudian dianalisis menjadi beberapa masalah utama yang
akan di bahas dalam penelitian ini. data dikumpulkan dan
dianaliisis dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif/statistik

32
serta masalah umum dan masih menjadi masalah yang menarik
untuk dibahas, dalam hal ini saham. Saham menjadi perbincangan
yang menarik seperti yang telah disebutkan di latar belakang
penelitian ini.
b. Menentukan Ruang Lingkup dan Tujuan
Pentuan ruang lingkup ini dilakukan agar peneliti lebih
terarah, sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai dalam
penyusunan tugas akhir ini. Ruang lingkup yang dipilih dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)priode
2017-2019. Ruang lingkup variabel dalam penelitian ini meliputi
semua aspek yang mempengaruhi return saham yaitu arus kas
operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi.
Tujuan yang dibuat dalam penelitian ini searah dengan
masalah yang ditentukan pada tahap perencana awalyaitu saham.
Sehingga di peroleh faktor-faktor pendukung seperti yang sudah di
sebutkan dalam ruang lingkup penelitian ini yaitu mengetahui
pengaruh arus arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan dan laba akuntansi terhadap return saham.
c. Mentukan Judul
Judul akan menggambarkan isi lapiran. Bersaraskan permasalahan
yang telah disebutkan diatas, maka diperoleh judul untuk penelitian
ini yaitu “Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus
Kas Pandanaan dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Barang konsumsi Yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2017-2019”.
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap adalah tahap pengumpulan data. Data yang diperoleh
untuk mempermudah peneliti melakukan penelitian. Dalam proses
pengumpulan data, teknik yang dilakukan adalah:
Studi Pustaka dan Dokumentas.

33
DAFTAR PUSTAKA

Setyawan, Budi (2020). Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi
Arus Kas Pendanaan dan Laba Akuntansi Terhadap Return
Saham Pasar Emiten Sub Sektor makanan dan
minuman.Equilibrium Vol 9. No. 1. Universitas Pamulang
Anif Sarifudin & Sodikin Manaf (2016). Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus
Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan Dan Laba Bersih
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.STIE Dharmaputra
Semarang. April 2016 : ISSN 0853-5205
Yocelyn, A., & Christiawan, Y. J. (2012). Analisis Pengaruh Perubahan
Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham pada
Perusahaan Berkapitalisasi besar. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 14(2),18-90
Ghozali, I. Dan C. (2016). Teori Akuntansi. Semarang: Universitas
Diponegoro
Hanif, M. M., & Halim, A. (2016). Analisi Laporan Keuangan, Edisi
Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Latief, W. F., & Agus, P. (2015). Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba
Akuntansi dan Deviden Yield Terhadap Return Saham (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2011-
2013). Diponegoro Journal Of Accounting, 4(2),1-11
Cynthia & Salim, S. (2020). Pengaruh Deviden Yield, Sales Growth, Firm
Value, Firm Size Terhadap Return Saham, Edisi Oktober
2020. Jakarta: Universitas Tarumanagara. Vol 2. Jurnal
Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara.
Shinta, A. D. N,. & Arief, Y. (2015). Analisis Pengaruh Perubahan Arus
Kas Terhadap Return Saham. Jurusan manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negri Semarang, Indonesia.
Management Analysis Journal 4(4).
Anggraeni, P., & Linda, P. (2013). Pengaruh Perubahan Deviden Payaout
Dan Deviden Yield Terhadap Return Saham (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia). Surabaya:
STIE Perbanas. Journal Of Business And Banking, 3(2),213-
222
Chairunnisa, S. (2017). Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi
Dan Ukuran Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

34
Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Skripsi. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Diyah, D. (2021). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance,
Informasi Arus Kas dan Rasio keuangan Terhadap Nilai
Return Saham (Studu Kasus Perusahaan Makan Dan Minuman
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019).
Skripsi. Purwokerto: Universitas Nahdlatul Ulama
Jogiyanto. (2012). Teori portopolio dan analisis investasi Edisi Tiga.
Cetakan Tujuh. Yogyakarta: BPFE.
Adiwiratman, Junda. (2015). Pengaruh informasi laba, arus kas dan size
perusahaan terhadap return saham (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI). Universitas
Brawijaya.
Verawati, Rika. 2014. “faktor-faktor penentu yang mempengaruhi return
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia (BEI) periode 2008-2013”. Skripsi. Program
sarjana. Fakultas Ekonomi Universitas Negri Yogyakarta.
Jogiyanto. (2014). Teori portofolio dan analisis investasi (Edisi Ke 10).
Yogyakarta: BPFE.
Trisnawati. Widya. & Wahidahwati. (2013). Pengaruh Arus Kas Operasi,
Investasi, dan Pendanaan Serta Laba Bersih Terhadap Return
saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. 1(1)
Putra. Afri A. (2014). Analisis Pengaruh Variabel Fundalmetal Terhadap
Harga Saham Perusahaan Pertambangan (Studi pada bursa
efek Indonesia) Semarang.
Suarjaya. A. (2015). Pengaruh faktor fundamental terhadap return saham
pada perusahaan makanan dan minuman di BEI. Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana (unud). Bali. Indonesia.
Mutia. Evi.(2012). Pengaruh Informasi Laba dan Arus kas Terhadap
Harga Saham. Junal Akuntansi 01 (01).12-22.

35
Sri, P. Endang, Masitoh., & Yuli, C. (2015). Pengaruh laba akuntansi dan
arus kas terhadap return saham perusahaan yang listing di
BEI. Surakarta: UNIBA. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 16(01) –
113
Aprianti, S. (2017). Pengaruh komponen arus kas terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
yang terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Sriwijaya. Jurnal ACSY Politeknik Sekayu, VI(01), januari-
juni 2017.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Kualitatif dan R & D (22
Ed.). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2018). Motode penelitian kuantitatif. Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Yogie, R. P., & Mimin, W. (2016). Pengaruh laba akuntansi, komponen
arus kas, dan deviden yield terhadap return saham (studi pada
perusahaan sektor pertambangan di bursa efek Indonesia
periode 2012-2014). Program Studi Akuntansi, FPEB,
Universitas Pendidikan indonesia, Bandung, indonesia. Jurnal
Riset Akuntansi Dan Keuangan, 4(2) 1047-1058
Dani, R. (2019). Pengaruh Devuden Yield dan PriceEarning Ratio
Terhadap Return Saham Di bursa Efek Indonesia Tahun 2016
Sub Sektor Industri Otomototif. Mahasiswa Fakultas Sosial
Sains, Universitas Pembangunan Panca Budi. Vol. 2. No.2.
ISSN: 2087-4669
Surya, C. T., & Ratih, I. (2014). Pengaruh Perceived Organizational
Support terhadap Corporate Entrepreneurship Pada
Perusahaan Keluarga Di Jawa Timur. Program Manajemen
Bisnis, Program Studi Manjemen, Universitas Kristen Petra.
AGORA, Vol.2, No.1

36
Keisya, L. A., Ventje, I., & Heince, R. N. W. (2021). Pengaruh arus kas
dan laba akuntansi terhadap return Saham pada perusahaan
manufaktur di BEI The effect of cash flows and accounting
profits on share return in manufacturing companies on the
Idx. Universitas Sam Ratulangi. Vol. 9. No. 1 Januari 2021.
ISSN 2302-1174

37

Anda mungkin juga menyukai