A10170280
BANDUNG
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................7
HIPOTESIS PENELITIAN.....................................................................................7
2.1.4 Saham...............................................................................................10
i
2.1.4.2 Jenis-jenis Saham.........................................................................11
BAB III..................................................................................................................24
ii
3.4.1 Sumber Data.....................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Bursa Efek Indonesia (2010) Pasar modal memiliki peran yang
sangat penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan
fungsi sebagai pendanaan usaha bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat sebagai pemodal (investor). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat
jumlah investor pada tahun 2019 di Pasar Modal Indonesia sebanyak 2,48 juta,
dimana jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 53% sepanjang periode 2018-
2019.
Di pasar bursa, investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tetapi saham
tetap menjadi salah satu instrumen keuangan yang banyak dipilih oleh para
investor. Dikarenakan saham dapat menjanjikan keuntungan yang sangat besar
bahkan dapat berkali lipat. Namun tidak ada analisis atau ahli dapat mengatakan
secara akurat mengenai tingkat masa depan pasar karena harga pasar saham naik
dan turun secara acak serta keuntungan yang didapat pun tidak langsung secara
cepat setelah investasi di lakukan melainkan hasil keuntungan dari investasi ini
baru akan terlihat setelah beberapa tahun investasi berjalan. Dalam hal ini, dapat
dikatakan bawa investasi saham terdapat ketidakpastian terhadap keuntungan
yang diharapkan diperoleh dimasa yang akan datang.
1
2
Seperti yang diketahui, bahwa tujuan akhir dari berinvestasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan, dimana keuntungan yang didapat akan sebanding
dengan besarnya risiko dalam berinvestasi. Agar meminimalisir risiko yang
diperoleh perlu dilakukannya analisis untuk pengambilan keputusan berinvestasi,
dimana investor harus cermat dalam mengahadapi risiko-risiko yang dapat
dikendalikan seperti peramalan harga saham dan menentukan perusahaan mana
yang akan menguntungkan dalam investasinya dapat menggunakan suatu metode
agar tidak salah dapat mengambi keputusannya.
Peramalan ini dimaksudkan untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk
membeli, menjual maupun berinvestasi dalam suatu perusahaan. Peramalan masa
depan dapat melihat pertumbuhan yang cepat dari perusahaan berkembang. Dalam
peramalan harga saham, salah satunya dapat menggunakan metode ARIMA.
ARIMA atau Auto Reressive Integrated Moving Average adalah peramalan yang
digunakan secara luas dalam melakukan peramalan deret berkala yang sangat
baik nilai akurasinya dan dianggap sigifikan dalam melakukan peramalan
beberapa periode kedepan dengan menggunakan analisis teknikal data time series
dari data historis sebagai dasar peramalan (forecasting).
Penelitian ini menggunakan objek dari sektor industri barang dan konsumsi
dengan sub sektor rokok. Objek ini menjadi menarik untuk diteliti karena di
penghujung pekan april 2020 kemenkeu mengeluarkan kebijakan baru. Dimana
tertuang dalam Peraturan Mentri Keuangan (PMK) Nomor 30/PMK.04/2020
tentang Perubahan Atas PMK Nomor 57/PMK.04/2017 tentang Penundaan
Pembayaran Cukai Untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai
yang Melaksanakan Pelunasan dengan Cara Peletakan Pita Cukai yang akan
mempengaruhi harga dari saham sub sektor rokok tersebut.
Menurut data yang terdapat di IDX (Indonesia Stock Exchange) harga pada
sektor industri barang dan konsumsi sub sektor rokok sebelum maupun sesudah
dari adanya kebijakan baru tidak ada perubahan yang berarti dari kenaikan dan
penurunan dari saham tersebut, karena dari sebulan terakhir sub sektor rokok telah
membukukan penguatan. Serta dengan adanya kebijakan tersebut dapat
3
70000
Gudang Garam Tbk.
60000 H.M. Sampoerna Tbk.
Indonesian Tobacco Tbk.
Harga Saham
50000
Bentoel Internasional
40000 Investama Tbk.
Wismilak Inti Makmur Tbk.
30000
20000
10000
Gambar 1.1. Fluktuasi harga saham sektor industri barang dan konsumsi
sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia
(Adanya data dari PT Gudang Garam Tbk)
Sumber : Data Sekunder yang telah diolah
3500
1000
500
Gambar 1.2 Fluktuasi harga saham sektor industri barang dan konsumsi sub
sektor rokok di Bursa Efek Indonesia
4
Dari grafik diatas dapat dilihat harga saham sektor industri barang dan
konsumsi sub sektor rokok mengalami fluktuasi. Dimana terdapat perubahan dari
bulan april pada saat terbitnya kebijakan ke bulan mei 2020, dimana PT Gudang
Garam Tbk (GGRM) mengalami peningkatan sebersar 10,21%, PT H.M
Sampoerna Tbk (HMSP) melonjak 11.92%, PT Wismilak Inti Makmur Tbk
(WIIM) meningkat 75% dari 79 menjadi 139/saham, PT Bentoel Internasional
Tbk (RMBA) naik 1,58% sebaliknya PT Indonesia Tobbaco Tbk (ITIC) melemah
-24.65%.
1. Kegunaan Teoritis
Untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan terutama di
konsentrasi manajemen keuangan, serta diharapkan menjadi referensi
untuk penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat berguna bagi penulis karena dengan penelitian ini
penulis mendapatkan pengetahuan terapan dalam proses analisis
pengambilan keputusan investasi. Dengan pengetahuan terapan ini dapat
bermanfaat sebagai modal awal untuk memasuki lingkungan kerja
perusahaan.
6
b. Bagi Akademik
Dapat dijadikan sumber pengetahuan serta referensi terutama untuk
mahasiswa STIE Ekuitas sebagai bahan penelitian selanjutnya.
c. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memabantu perusahaan untuk digunakan sebagai
perbandingan, pertimbangan dan menentukan langkah-langkah
selanjutnya, sehingga dapat lebih meningkatkan harga saham di masa yang
akan datang.
7
8
1. Bagi Perusahaan
Pasar modal memberikan ruang dan peluang bagi perusahaan untuk
memperoleh sumber dana yang relatif memiliki resiko investasi (cost of
capital) rendah dibandingkan dengan sumber dana jangka pendek di
pasar uang.
2. Bagi Investor
Alternative investasi bagi pemodal, terutama pada instrumen yang
memberikan likuiditas tinggi. Pasar modal memberikan ruang investor
dan profesi lain memanfaatkan untuk memperoleh return yang cukup
tinggi.
3. Bagi perekonomian nasional
Dalam daya dukung perekonomian nasional, pasar modal memiliki peran
penting dalam rangka meningkatkan dan mendorong pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi. Hal tersebut ditunjukan dengan fungsi pasar modal
yang memberikan sarana bertemunya antara lender dengan borrower.
2.1.4 Saham
2.1.4.1 Pengertian Saham
Menurut Hartono (2015:17) saham adalah surat berharga sebagai bukti
penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan.
Sementara menurut Martalena dan Malinda (2011:55), saham merupakan salah
11
1. Jangka Waktu
Jangka waktu dalam menanamkan dana penting dipertimbangkan karena
apabila dananya berjangka panjang maka dapat diinvestasikan pada
insturmen investasi jangka panjang yang trand terus mengalami
peningkatan. Namun apabila memilih jangka waktu pendek lebih baik
instrumen yang digunakan mempunyai sifat price movement. Dengan
demikian jangka waktu dapat menunjukan time frame dan petunjuk dari
investasi dalam pemilihan sifat instrumen ivestasi tersebut.
13
nilai error yang sangat kecil. Selain menurut penelitian tersebut, banyak penelitian
yang menunjukan bahwa metode ini cocok untuk meramal sejumlah variabel
dengan cepat, sederhana, dan murah karena hanya membutuhkan data variabel
yang akan diramal (Mulyono, 2000).
(closing price)
harian saham
perusahaan
periode bulan
Januari 2015 –
Desember 2016
- Pengukuran
menggunakan
model ARIMA-
Box Jenkins
7 Wilda Prediksi Harga - Data sekunder Pengukuran
Yulia Saham Garuda harga saham menggunakan model
Rusyida & Indonesia di harian PT ARIMA untuk
Versiandik Tengah Pandemi Garuda memprediksi harga
a Yudha Covid-19 Indonesia Tbk saham PT Garuda
Pratama Menggunakan periode 22 Indonesia
(2020) metode ARIMA April 2019 – 20 menunjukan bahwa
April 2020 di peramalan pada
BEI tanggal 21 April 2020
- Pengukuran sampai 13 Juli 2020
menggunakan cenderung turun.
metode
ARIMA
statistik yang biasa digunakan untuk meramalkan suatu harga, keuntungan, serata
penjualan di masa mendatang agar meminimalisir sebuah risiko yang akan
didapat. ARIMA menggunakan data-data masa lalu atau terdahulu sehingga
ARIMA dikenal sebagai analisis deret waktu atau time series.
Pentingnya pengambilan keputusan pada saat berinvestasi sama halnya
dengan mengetahui kapan harus menjual atau membeli sebuah saham yang dinilai
sangat penting karena investor menginginkan keuntungan yang besar dan
memperkecil kemungkinan kerugian atau risiko yang didapat, maka peramalan
harga saham menggunakan metode atau model ARIMA untuk mengambil
keputusan dinilai sangat tepat untuk memperkecil kemungkinan kerugian yang
didapatkan. Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan kerangka pemikiran
sebagai berikut :
Manajemen Keuangan
Laporan Keuangan
Pasar Modal
Saham
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Sumber : Gambar diolah oleh penulis 2020
Gambar 2.2
Paradigma Penelitian
Sumber : Gambar diolah oleh penulis 2020
Tabel 3.1 Sektor Industri Barang dan Konsumsi Sub Sektor Rokok yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sumber : www.idx.co.id
No Nama Perusahaan Kode Tanggal IPO
Perusahaan
1 Gudang Garam Tbk GGRM 27-Ags-1990
2 Handjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 15-Ags-1990
3 Indonesia Tobacco Tbk ITIC 04-Jul-2019
4 Bentoel International Investama Tbk RMBA 5-Mar-1990
5 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 18-Dec-2012
24
25
Perseorangan yang didirikan tahun 1958 yang terus berubah statusnya dari Firma
lalu menjadi Perseroan Terbatas, oleh karena itu terus tejadi perubahan pada
Anggaran Dasar Perseroan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Siti
Nurul Yuliani, S.H, M.Kn tanggal 21 September 2015 No. 52 untuk memenuhi
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/POJK.04/2014 dan
No.33/POJK.04/2014.
Dengan izin Mentri Keuangan No. SI-126/SHM/KMK.10/1990 tanggal 17
Juli 1990, Perseroan melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui
pasar modal sejumlah 57.807.800 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah
penuh) per saham. Dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 372/D-
129/BES/VIII/90 tanggal 21 Agustus 1990 telah disetujui untuk dicatatkan di
Bursa Efek Surabaya (BES) sebanyak 96.204.400 saham dengan kode perusahaan
GGRM sejak 27 agustus 1990. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-
204/BEJ/VI/92 tanggal 24 Juni 1992 telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dengan sejumlah saham yang sama, tanggal 27 mei 1994 telah
dicatatkan kembali sejumlah 384.817.600 saham Perseroan di kedua Bursa
tersebut sehingga seluruh saham Perseroan yang beredar saat ini telah dicatatkan,
yaitu 481.022.000 saham.
Dalam tahun 1996 telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham (stock
spill) dari Rp 1.000 (rupiah penuh) menjadi Rp 500 (rupaih penuh) per saham dan
pengeluaran satu saham bonus untuk setiap saham yang beredar sehingga jumlah
saham beredar bertambah dari 481.022.000 menjadi 1.924.088.000. Dengan surat
PT Bursa Efek Jakarta No. S-039/BEJ.I.2/0596 tanggal 24 Mei 1996 dan surat PT
Bursa Efek Surabaya No. 31/EMT/LIST/BES/V/96 tanggal 27 Mei 1996 seluruh
saham Perseroan yang beredar yaitu sebanyak 1.924.088.000 saham telah
dicatatkan di kedua Bursa Tersebut. Terhitung sejak tanggal 30 November 2007,
BES telah efektif digabung ke dalam BEJ dan selanjutnya BEJ berubah nama
menjadi PT Bursa Efek Indonesia dan efektif tercatan terhitung sejak tanggal 3
Desember 2007 dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-026/LIST-
EMITEN/BES/XI/2007 dengan saham perseroan yang sebelumnya tercatat
sebanyak 1.924.088.000.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yang terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Dimana terdapat dua variabel bebas yaitu,
ditujukan untuk mengetahui peramalan harga saham ( X 1) dengan menggunakan
metode ARIMA ( X 2) yang nantinya akan digunakan dalam pengambilan suatu
keputusan (Y) yang disebut sebagai variabel terikat serta tidak perlu
membandingkan atau menghubungkan dengan variabel lain.
dan
θq ( B )=1−θ1 B−…−θ q Bq
b. Autoregressive Integrated Moving Average Model (ARIMA)
Autoregressive integrated moving average merupakan suatu model time
series yang tidak berubah terhadap mean dan memerlukan proses
d
differencing agar tidak berubah atau tetap. Pemodelan series ( 1−B ) Z t
perlu ditambahkan ke dalam model umum ARMA (p,q) sehingga dapat
mengikuti posisi stasioner (tidak berubah) dari ARIMA (p,d,q). Zt adalah
nilai pada waktu sekarang, ∅ p adalah koefisien model AR, B adalah
perbedaan orde ke-d, θq adalah koefisien model MA, sedangkan a t adalah
residual pada waktu ke t. Model ARIMA (p,d,q) dapat ditunjukan oleh
persamaan :
∅ p ( B )( 1−B )d Z t=θ q (B)a t
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang diambil dari harga penutupan (closing price) sebelumnya, karena
harga penutupan biasanya akan digunakan sebagai acuan harga pembukaan
selanjutnya. Data yang diperoleh masih bersifat umum dan tidak semuanya
digunakan pada penelitian ini. Oleh karena itu data tersebut akan diolah oleh
peneliti untuk menentukan data mana yang akan diambil dengan tujuan untuk
memfokuskan pada subset variabel atau sampel data.
Efek Indonesia yang diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id dengan periode pengambilan data dari Agustus 2019 sampai Juli
2020.
1. Kriteria Pengujian
a. Jika nilai t hitung > t tabel, H 0 ditolak dan H a diterima, hal ini berarti ada
37
1. Kriteria Pengujian
a. Jika nilai F hitung > F tabel, H 0 ditolak dan H a diterima, hal ini berarti ada
pengaruh signifikan antara variabel Peramalan Harga Saham dan Metode
ARIMA secara simultan terhadap Pengambilan Keputusan Investasi
b. Jika nilai F hitung < F tabel, H a ditolak dan H 0 diterima, hal ini berarti
tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Peramalan Harga Saham dan
Metode ARIMA secara simultan terhadap Pengambilan Keputusan
38
Investasi.
2. Penetapan signifikasi
Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95%
dengan taraf nyata 5% (α = 0,05). Tingkat signifikasi 0,05 atau 5% artinya
kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan memiliki profitabilitas
95% atau toleransi 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Kayo, E. S. (2020, Februari 10). Saham Ok. Dipetik September 15, 2020, dari
Sektor Industri Barang dan Konsumsi Sub Sektor Rokok:
https://www.sahamok.com/link-lk/link-download-laporan-keuangan-tahunan-
sektor-52/
Otoritas . (2020, September 15). Bursa Efek Indonesia. Dipetik September 15,
2020, dari Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id
39
40