Anda di halaman 1dari 13

eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 122-124

ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN USAHA BISNIS ONLINE SHOP DI KOTA
SAMARINDA

Alfina Dewi Ratnasari 1

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-
faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberhasilan usaha bisnis online shop
di kota Samarinda yang diukur menggunakan 4 indikator variabel indenpenden
yaitu : Modal Usaha, Pengalaman Usaha, Tingkat Pendidikan dan Tenaga
kerja. Variabel dependen diukur menggunakan 1 indikator yaitu : Laba. Teori
utama yang penulis gunakan menurut Zimmerer dalam Kasmir (2007;17)
wirausaha adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha). Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan
metode wawancara, kepustakaan dan kuisioner dan alat analisis menggunakan
uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil
pengujian hipotesis secara keseluruhan uji simultan membuktikan bahwa
hipotesis berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Dan hasil uji
parsial hanya variabel modal usaha (X1) yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan usaha, dan untuk variabel pengalaman usaha (X2),
tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan usaha, dan faktor pengalaman usaha (X2) merupakan faktor yang
paling berpengaruh dominan terhadap keberasilan. Selain itu koefisien
korelasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
keberhasilan usaha berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Dan pada
pengujian koefisien determinasi diketahui bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan usaha memiliki pengaruh besar yang berarti
tingkat variabel diluar penelitian ini lebih rendah pengaruhnya terhadap
keberhasilan usaha.

Kata Kunci: Modal usaha, Pengalaman usaha, Tingkat Pendidikan, Tenaga


Kerja, Keberhasilan Usaha.

Pendahuluan
Saat ini banyak pebisnis yang mulai beralih untuk melakukan bisnis
secara online. Hal ini dapat dijadikan celah memunculkan motivasi bagi para
pebisnis untuk mendirikan bisnis yang berbasis online atau menggunakan
internet sebagai media menjalankan bisnis. Media social seperti facebook,

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: alfinadewi42@gmail.com
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)

Instagram, whatsapp, line dan bbm sangat membantu berkembangnya bisnis


online. Dengan berkembangnya media sosial yang bisa digunakan untuk tempat
bisnis membuat susahnya untuk mengetahui data statistik penjualan online di
kota Samarinda. Berbagai fitur media sosial telah memunculkan sebuah
fenomena baru di kalangan pengguna internet, karena dapat mendorong
berbagai kalangan untuk menjadi seseorang pebisnis online shop yang sukses di
Samarinda dengan memanfaatkan handphone (Smartphone) sebagai media
Bisnis Online Shop. Berkembangnya teknologi media sosial seperti media
sosial facebook dalam akun grub “Busam Samarinda” yang memiliki anggota
grub sebanyak 83.901 anggota yang semuanya dapat melakukan transaksi jual
beli sehingga semuanya tidak dapat disebutkan sebagai penjual tetapi ada pula
sebagai pembeli, berbeda dengan media sosial akun Instagram hasil dari result
yang dilakukan sebanyak 14.549 anggota dan semuanya pasti penjual/pemilik
bisnis Online Shop tidak ada pembeli tetapi hasil yang di result hanya melalui
hastag dan bukan berarti pemilik bisnis online shop di Kota Samarinda
berjumlah 14.549.

Kerangka Dasar Teori


Pengertian Wirausaha
Menurut Zimmerer dalam Kasmir (2007;17) bahwa wirausaha adalah
suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan
dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Keuntungan dan Kelemahan Wirausaha
Menurut Alma (2013). Keuntungan menjadi seorang wirausaha adalah :
a. Terbukanya peluang untuk mencapaitujuan yang dikehendaki sendiri.
b. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi
seseorang secara penuh.
c. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal.
d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha - usaha konkrit.
e. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
Menurut Alma (2013). Kelemahan menjadi seorang wirausaha adalah :
a. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resiko. Jika
resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah
menggeser resiko tersebut.
b. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
c. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia
harus berhemat.
d. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat
walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Wirausaha
a. Modal Usaha
b. Pengalaman Usaha

123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134

c. Tingkat Pendidikan
d. Tenaga Kerja
Pengertian Keberhasilan
Menurut Mudzakar dalam Andari (2011:21) bahwa Keberhasilan usaha
adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang
sederajat/sekelasnya.
Pengertian Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7) bisnis adalah usaha yang dijalankan
yang tujuan utamanya adalah keuntungan.

Metode Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Menurut Priyatno (2010: 81) “Multikolinieritas adalah keadaan dimana
terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel
independen dalam model regresi”.
Uji Heteroskedatistas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Duwi Priyatno,
2010: 83).
Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual
pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Priyatno,
2010: 87).
Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis
berbentuk sebaran normal atau tidak. Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Duwi
Priyatno, 2010: 71).
Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan Regresi
Menurut Arikunto (2008:151) untuk menguji pengaruh beberapa variabel
bebas dengan variabel terikat adalah
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Dimana ;
Y = Kesuksesan Bisnis Online
a = Konstanta
b = Koefisien regresi tiaap variabel idenpenden
= Modal Usaha
= Pengalaman Usaha
= Tingkat Pendidikan
= Tenaga Kerja
e = Faktor penggangu

124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)

Koefisien Korelasi (R)


Digunakan untuk mengetahui kuatnya antara variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas. semakin besar nilai R, maka semakin tepat regresi yang
dipakai sebagai alat perhitungan. Koefisien korelasberganda dengan simbol R.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R 2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi varibel dependen.
Uji F (Simultan)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan
pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen (Ghozali,2005:84). Untuk mengetahui hasil uji F
ini, maka digunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut:
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya, tidak ada pengaruh antara variabel bebas
secara simultan terhadap keberhasilan usaha.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 artinya, ada pengaruh antara variabel bebas secara
simultan terhadap keberhasilan usaha.
Uji t (Parsial)
Untuk menguji koefisien regresi secara parsial guna mengetahui apakah
variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variable terikat digunakan
uji t. Arikunto (1998:155)
Pengujian secara individual (uji-t) yaitu pengujian koefisien regresi secara
parsial dengan menentukan formula statistik yang akan diuji, dengan hepotesa:
Ho : bί = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
Ha : bί = 0, artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolineritas
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF Tolerance
Modal Usaha (X1) 1,292 0,774
Pengalama Usaha (X2) 1,317 0,759
Tingkat Pendidikan (X3) 1,284 0,779
Tenaga Kerja (X4) 1,207 0,829
Sumber: Data diolah, 2016

123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan IBM SPSS 20 pada Tabel


diatas diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance
kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada multikonearitas
dalam penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) .195 .429 .455 .650

x1 .163 .082 .172 1.985 .050


1 x2 .322 .092 .305 3.489 .001

x3 .146 .062 .201 2.334 .022


x4 .294 .092 .268 3.205 .002
a. Dependent Variable: y
Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui hasil uji glejser nilai signifikansi
dari setiap empat variabel adalah diatas 0,05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
a
1 .670 .449 .426 .63134 2.281
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y
Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas diatas output SPSS menghasilkan nilai
DW=2,281. Selanjutnya dari tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 100, k
(jumlah variabel bebas) = 4 dan alpha 0,05 diperoleh dL = 1,5992 dan dU =
1,7582 sehingga (4-dU) = 2,2418. Dengan demikian, d terletak antara dU dan
(4-dU), berati tidak ada autokorelasi.
Uji Normalitas
Tabel dibawah ini menunjukan bahwa nilai signifikansi didapatkan 0,584,
yang berarti nilai signifikansi lebih besar 0,05, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.

124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 100
Normal Mean 0E-7
Parametersa,b Std. Deviation ,61845349
Absolute ,078
Most Extreme
Positive ,057
Differences
Negative -,078
Kolmogorov-Smirnov Z ,776
Asymp. Sig. (2-tailed) ,584
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah, 2016
Persamaan Regresi
Pengujian Analisis regresi linier berganda ini dilakukan untuk mengukur
seberapa besar pengaruh dari variabel independen yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha
(X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel
dependen keberhasilan usaha dengan sub variabel Laba (Y). Maka untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat , penulis menggunakan bantuan program
IBM SPSS versi 20. Berdasarkan hasil regresi linear berganda diperoleh hasil
sebagai berikut.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta

(Constant) .195 .429 .455 .650

x1 .163 .082 .172 1.985 .050


1 x2 .322 .092 .305 3.489 .001

x3 .146 .062 .201 2.334 .022

x4 .294 .092 .268 3.205 .002


a. Dependent Variable: y

Sumber : Data diolah, 2016


Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel diatas diperoleh persamaan
regresi linier berganda dari variabel faktor-faktor yang mempengaruhi (X)
dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha (X2), Tingkat
pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel dependen
keberhasilan usaha dengan sub variabel Laba (Y) di kolom Unstandardized
Coefficients bagian B sebagai berikut :
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Y = 0,195 + 0,163 X1 + 0,322 X2 + 0,146 X3 + 0,294 X4
Persamaan Regresi diatas memiliki pengertian sebagai berikut :

123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134

1) Konstanta (α) = 0,195. Ini mempunyai arti bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi terdiri dari modal usaha (X1), pengalaman usaha (X2),
tinngkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4) adalah bernilai nol (0).
2) Koefisien (b1) = 0,163. Variabel modal usaha (X 1) terhadap laba (Y)
menunjukkan koefisien sebesar 0,163 yang artinya bahwa jika terjadi
kenaikan variabel modal usaha (X1) sebesar 1 satuan, maka nilai laba (Y)
akan meningkat sebesar 0,163.
3) Koefisien (b2) = 0,322. Varibale pengalaman usaha (X 2) terhadap laba (Y)
menunjukkan koefisien sebesar 0,322 yang artinya bahwa jika terjadi
kenaikan variabel pengalaman usaha (X2) sebesar 1 satuan , maka nilai
laba (Y) akan meningkat sebesar 0,322.
4) Koefisien (b3) = 0,146. Variabel tingkat pendidikan (X 3) terhadap laba (Y)
menunjukkan koefisien sebesar 0,146 yang artinya bahwa jika terjadi
kenaikan variabel tingkat pendidikan (X3) sebesar 1 satuan, maka nilai
laba (Y) akan meningkat sebesar 0,146.
5) Koefisien (b4) = 0,294. Variabel tenaga kerja (X 4) terhadap laba (Y)
menunjukkan koefisien sebesar 0,294 yang artinya bahwa jika terjadi
kenaikan variabel tenaga kerja (X 4) sebesar 1 satuan, maka nilai laba (Y)
akan meningkat sebesar 0,294.
Koefisien Korelasi ( R )
Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .670a .449 .426 .63134 2.281


a. Predictors: (Constant), x4, x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y
Dalam output SPSS pada Tabel diatas Model Summaryb diperoleh nilai
koefisien korelasi (R) sebesar 0,670 atau 67% yang berarti tingkat hubungan
antar variabel faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel
Modal usaha (X1), Pengalaman usaha (X2). Tingkat pendidikan (X3), dan
Tenaga kerja (X4) terhadap variabel dependen keberhasilan usaha dengan sub
variabel Laba (Y) pada usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda termasuk
pada tingkat hubungan yang sangat kuat.
Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinsi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen
(bebas) menejlaskan variabel dependen (terikat). Dalam output SPSS, koefisien
determinasi (R2) terletak pada Tabel Model Summaryb dan tertulis R square.
Dalam output SPSS pada Tabel Model Summaryb diperoleh nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,449 atau 44,9%. Maka koefisien determinasinya = 0,
449 x 100% = 44,9 % secara serentak dalam menjelaskan variasi atau
perubahan variabel terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas

124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)

sebesar 44,9%, sedangkan sisanya yaitu 100% - 44,9% = 55,1% dipengaruhi


oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji apakan perubahan variabel independen
faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1),
Pengalaman usaha (X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen keberhasilan usaha bisnis
Online Shop di Kota Samarinda yakni dengan membandingkan F hitung dengan
Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari
perhitungan SPSS sebagai berikut:
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 30.884 4 7.721 19.371 .000b


1 Residual 37.866 95 .399
Total 68.750 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1)
Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,470 sedangkan
Fhitung sebesar 19,371. Jika dibandingkan dengan Fhitung > Ftabel dan tingkat
signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan demikian menunjukan bahwa
variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 sub
variabel Modal usaha (X1), Pengalaman usaha (X2), Tingkat pendidikan (X3),
dan Tenaga kerja (X4) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen keberhasilan sehingga dapat dinyatakan
Hipotesis diterima.
Uji T (Parsial)
Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh dan signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di
Kota Samarinda dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel dengan
tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan
SPSS.
Hasil Uji t (Parsial)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) .195 .429 .455 .650
X1 .163 .082 .172 1.985 .050
1 X2 .322 .092 .305 3.489 .001
X3 .146 .062 .201 2.334 .022
X4 .294 .092 .268 3.205 .002
a. Dependent variabel: y
Sumber : Data diolah, 2016

123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134

Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel diatas dapat


dijelaskan pengaruh antara variabel independen faktor-faktor yang
mempengaruhi (X) dengan 4 sub variabel Modal usaha (X 1), Pengalaman usaha
(X2). Tingkat pendidikan (X3), dan Tenaga kerja (X4) terhadap variabel
dependen laba pada keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda
sebagai berikut:
1) Variabel Modal Usaha (X1)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel modal usaha (X 1)
sebesar1,985 dengan nilai Sig. = 0,050. Karena thitung = 1,985 = ttabel =
1,985 serta nilai Sig. = 0,050 = α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan Ha ditolak. Artinya, variabel modal usaha (X 1) secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada usaha
bisnis Online shop di Kota Samarinda.
2) Variabel Pengalaman Usaha (X2)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel pengalaman usaha (X 2)
sebesar 3,489 dengan nilai Sig.= 0,001. Karena t hitung = 3,489 > ttabel =
1,985 serta nilai Sig. = 0,001 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima. Artimya, variabel pengalaman usaha (X2)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada
usaha bisnis Online shop di Kota Samarinda.
3) Variabel Tingkat Pendidikan (X3)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan (X 3)
sebesar 2,334 dengan nilai Sig. = 0,022. Karena thitung = 2,334 > ttabel =
1,985 serta nilai Sig. = 0,022 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima. Artimya, variabel tingkat pendidikan (X 3)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada
usaha bisnis Online shop di Kota Samarinda.
4) Variabel Tenaga Kerja (X4)
Nilai Sig. Thitung menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja (X 4) sebesar
3,205 dengan nilai Sig. 0,002. Karena t hitung = 3,205 > ttabel = 1,985 serta
nilai Sig. = 0,002 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H o ditolak
dan Ha diterima. Artimya, variabel tenaga kerja (X 4) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan (Y) pada usaha bisnis
Online shop di Kota Samarinda.
Pembahasan
Pengaruh Modal Usaha, Pengalaman Usaha, Tingkat Pendidikan dan
Tenaga Kerja Secara Simultan Terhadap Keberhasilan Usaha Bisnis Online
Shop di Kota Samarinda.
Dari hasil analisis variabel faktor-faktor yang mempengaruhi (X) terdiri
dari modal usaha (X1), pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan
tenaga kerja (X4), secara simultan berpengaruh signifikann terhadap
keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota Samarinda. Penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang diloakukan Bowo (2007) dengan judul

124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Usaha Kerajinan


Kuningan di Desa Growong Lor Kecamatan Juana Kabupaten Pati dengan
menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil ini menyatakan
bahwa tingkat pendidikan (X1), pengalaman usaha (X2), tenaga kerja (X3) dan
modal usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usahanya.
Hal ini tentu saja juga sesuai dengan teori Hisrich (2008: 9), bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi wirausaha hingga mencapai keberhasilannya yaitu
dengan adanya modal usaha, pengalaman, usia, tingkat pendidikan dan jumlah
tenaga kerja.
Temuan ini juga diperkuat dengan hasil penyebaran kuisioner, dimana
faktor-faktor yang mempengaruhi (X) dengan 4 item modal usaha (X 1),
pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4) sangat
berpengaruh signifikan sekali terhadap keberhasilan usaha (Y) bisnis Online
Shop di Kota Samarinda.
Pengaruh Modal Usaha, Pengalaman Usaha, Tingkat Pendidikan dan
Tenaga Kerja Secara Parsial Terhadap Keberhasilan Usaha Bisnis Online
Shop di Kota Samarinda.
Pada Uji T ini akan menunjukkan bahwa dari keempat variabel
indenpenden tersebut, secara parsial hanya 1 variabel indenpenden yang tidak
berpengaruh yaitu variabel modal usaha dan untuk variabel indenpenden
lainnya berpengaruh berpengaruh terhadap keberhasilan usaha bisnis Online
Shop di Kota Samarinda yaitu variabel pengalaman usaha, tingkat pendidikan
dan tenaga kerja.
a) Modal Usaha (X1)
Pada hasil analisis uji t (parsial) modal usaha tidak berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di kota Samarinda.
Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Nurhadi. S
(2007) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Usaha Industri Mete di Wonogiri dengan menggunakan metode anlisis regresi
linier berganda dan menyatakan bahwa Usia (X 1), Pendidikan (X2) dan
Penglaman (X3) berpengaruh secara signifikan sedangkan tidak ada pengaruh
terhadap modal usaha.
Hal ini tentu saja sesuai dengan pendapat Amirullah (2005:7) , yang
menjadi persoalan bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya
memang sangat diperlukan dan paling utama untuk memulai sebuah usaha,
akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang
dijalankan dapat berjalan dengan lancar.
Hal ini sesuai dengan faktanya faktor modal tidaklah begitu dominan
terhadap keberhasilan usaha, walaupun sebenarnya modal adalah hal yang
paling utama untuk memulai suatu bisnis. Akan tetapi modal tidaklah selalu
berupa uang, modal bias berupa keinginan, keahlian, motivasi dan hal-hal
pendukung dalam menjalankan usaha. Adanya keinginan yang besar, keahlian
ataupun motivasi dengan modal sekecil apapun juga pasti akan berjalan lancar

123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134

dan mendapatkan kesuksesan tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup


besar. Modal besar juga belum tentu bisa meraih kesuksesan, seperti halnya
dengan teori diatas, hanya perlu bagaimana cara mengelola modal secara
optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar. Akan
tetapi modal usaha meimiliki nilai skor rata-rata yang dikategorikan tinggi.
b) Pengalaman Usaha (X2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman usaha secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop
di Kota Samarinda.
Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bowo (2007) dan Nurhadi. S (2007), dalam penelitian keduanya telah
menyatakan bahwa adanya pengaruh secara parsial variabel pengalaman usaha
terhadap keberhasilan usaha, dan pengalaman usaha lah yang paling penting
berpengaruh diantara variabel lainnya.
Hal ini sesuai dengan teori Chalpin (2006: 179), pengalaman merupakan
pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan dikuasai seseorang akibat
dari perbuatann atau pekerjaan yang telah dilakukannya sebelum jangka waktu
tertentu. Seseorang dikatakan memiliki pengalanan apabila telah memiliki
tingkat penguasaan keterampilan atau pengethauan yang relevan dan memadai
sesuai bidang keahlian atau usahanya. Dengan demikian terbukti bahwa
pengalaman usaha sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha.
Hal ini pun sesuai dengan faktanya pengalaman usaha sangatlah
berpengaruh bahkan yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan usaha
Karena memiliki nilai beta yang paling tertinggi dan nilai rata-rata yang cukup
lumayan tinggi diantara variabel-variabel lainnya. Keterampilan dan
pengetahuan seseorang didapatkan melalui pengalaman yang pernah
dilakukannya. Walau itu didapat dari informal maupun formal. Semakin lama
pengalaman seseorang yang didapatkannya, maka semakin banyak juga
pengetahuan yang didperoleh, sehingga seseorang tersebut memiliki peluang
besar untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses. Pengalaman usaha ini pun
juga memiliki nilai skor rata-rata yang dikategorikan tinggi.
c) Tingkat Pendidikan (X3)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop
di Kota Samarinda.
Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Bowo
(2007), Latief (2009) dan Nurhadi. S (2007) yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh secara parsial variabel tingkat pendidikan terhadap keberhasilan
usaha.
Hal ini sesuai dengan teori Kim (dalam Meg&Liang, 1996) para
wirausaha di Singapura, bahwa wirausaha yang berhasil memiliki tingkat
pendidikan yang lebih baik daripada wirausaha yang kurang berhasil. Akan
tetapi pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan

124
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan (Alfina Dewi Ratnasari)

usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa pendidikan yang lebih baik akan
memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha. Dengan
demikian terbukti bahwa tingkat pendidikan berpengaruh juga terhadap
keberhasilan suatu usaha.
Hal ini pun sesuai dengan faktanya tingkat pendidikan memang
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Para pebisnis rata-rata memiliki
pendidikan yang tinggi dan sangat sedikit untuk berpendidikan rendah. Karena
untuk melakukan sebuah bisnis tidaklah gampang, perlu adanya banyak
pemasukan pengetahuan yang diperoleh atau dipelajari dari pendidikannya.
Dengan pendidikannya yang tinggi maka seorang pebsinis akan memiliki
pikiran selangakah lebih maju dan mampu berpikir untuk kedepannyaq tentang
rencana atau strategi apa yang baik untuk dilaksanakannya. Dan nilai rata-rata
skor tingkat pendidikn ini juga dikategorikn tinggi.
d) Tenaga Kerja (X4)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota
Samarinda.
Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bowo (2007) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara parsial variabel
tingkat pendidikan (X1), pengalaman usaha (X2), tenaga kerja (X3) dan modal
usaha (X4) berpengaruh terhadap kesuksesan usaha.
Hal ini sesuai dengan teori Nugroho (dalam Kotler, 1996:30) tenaga kerja
adalah kemampuan individu atau kelompok nmanusia yang tercurah secara
penuh untuk mendukung jalannya satu mata rantai usaha.
Hal tersebut sesuai dengan faktanya tenaga kerja juga sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha, dengan adanya tenaga kerja maka usaha yang
dijalanakan pasti berjalan dengan lancar.Apalagi untuk usaha bisnis yang sudah
cukup besar pasti tidaklah mungkin memerlukan tenaga kerja, banyaknya
konsumen yang ingin berbelanja tidaklah bisa dihadapi 1 orang saja. Sedikitnya
tenaga kerja juga dapat memperlambat pelayanan kepada konsumen, sehingga
membuat konsumen merasa tidak nyaman dengan pelayanannya yang kurang.
Untuk dari itu lebih baik miliki banyak tenaga kerja karena maka semakin
banyak tenaga kerja maka semakin cepat juga pelayanannya terhadap
konsumen dan mereka pun merasa sangat nyaman. Sesuai dengan nilai skor
rata-rata dikategorikan tinggi.

Penutup
Dari hasil analisis uji f (simultan) variabel faktor-faktor yang
mempengaruhi dengan 4 sub vatiabel modal usaha (X 1), pengalaman usaha
(X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4), secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha (Y) bisnis Online Shop di
Kota Samarinda.

123
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 122-134

Dari hasil analisis uji t (parsial) ) hanya variabel modal usaha (X1) yang
tidak berpengaruh secara simultan terhadap keberhasilan usaha, dan variabel
pengalaman usaha (X2), tingkat pendidikan (X3) dan tenaga kerja (X4), secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha (Y) bisnis Online
Shop di Kota Samarinda.
Dari hasil uji koefisien regresi baku (standardized coefficients), ternyata
yang paling besar adalah variabel pengalaman usaha (X 2) yaitu sebesar 0,305
dengan demikian variabel pengalaman usaha merupakan variabel yang paling
dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha bisnis Online Shop di Kota
Samarinda.
Modal dalam usaha bisnis sebenarnya tidaklah perlu mengeluarkan
biaya yang cukup besar dan biasanya biaya yang besar tersebut digunkan untuk
penyewaan lokasi atau toko dan itu sebaiknya tidaklah terlalu diutamakan,
karena ini adalah bisnsi Online, yang dimana hanya dikerjakan melalui media
sosial dan bisa dilakukan dimana saja. Lagipula modal tidaklah selalu berupa
uang, modal bisa berupa keinginan, keahlian, motivasi dan hal-hal pendukung
dalam menjalankan usaha. Adanya keinginan yang besar, keahlian ataupun
motivasi dengan modal sekecil apapun juga pasti akan berjalan lancar dan
mendapatkan kesuksesan tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar.
Modal besar juga belum tentu bisa meraih kesuksesan.

Daftar Pustaka
Alma, Buchari. (2013). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Hisrich, Robert. D. (2008). Enterpreneurship: emprendedores. Jakarta:
Salemba.
Kasmir. (2007). Kewirausahaaan. Jakarta: Raja Graffindo Persada.
Priyatno, Dwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS.
Yogyakarta: MediaKom.
Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian, Edisi Keenam, Jilid 2.
Bandung: Alfabeta.
Suryana. (2010). Kewiraushaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
Dokumen-Dokumen:
Latief, H. Muhammad. (2009). Anlisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Usaha Pedagang Pasar. Jurnal. Surakarta: Fakultas
Ekonomi. Uniersitas Sebelas Maret Surakarta.
Muh, Nurhadi. S. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Usaha Mete di Wonogiri. Jurnal. Surakarta: Fakultas
Ekonomi. Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

124

Anda mungkin juga menyukai