Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Berdasarkan dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka
penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan
melakukan uji hipotesis karena mengacu pada perhitungan data penelitian
yang berupa angka-angka (Sugiyono, 2017: 7).
Menyimpulkan dari Sugiyono (2017:8) metode kuantitatif merupakan,
"Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan."

3.2 Obyek Dan Waktu Penelitian


3.2.1 Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2016-2020.

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu yang dilakukan penulis untuk menyelesaikan penulisan
penelitian ini dari awal pengajuan skripsi sampai selesainya
laporan ini dilakukan dari bulan April – Agustus 2021.

3.3 Variabel Penelitian


Pada penelitian ini, peneliti mengimplementasikan dua variabel,
yaitu sebagai berikut :

20
21

3.3.1 Variabel Eksogen/Independen (X)


Berdasarkan pemaparan Sugiyono (2017:39) variabel
eksogen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab berubahnya atau berkembangnya variabel terikat
(dependen)
Dalam penelitian ini yang menjadi variable eksogennya yaitu
corporate governance (X1), leverage (X2), Return On Assets (X3),
dan ukuran perusahaan (X4).

3.3.2 Variabel Endogen/Dependen (Y)


Berdasarkan pemaparan Sugiyono (2017:39) pengertian variabel
endogen adalah dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel
terikat.
Dalam penelitian ini yang menjadi variable dependen yaitu
penghindaran pajak (Y).

3.4 Operasionalisasi Variabel


Data operasionalisasi variabel dalam penelitian ini yaitu :
3.4.1 Variabel Eksogen/Independen (X)
a. Corporate Governance (X1)
Corporate Governance diukur menggunakan presentase
jumlah komisaris independen terhadap jumlah total komisaris
dalam susunan dewan komisaris perusahaan sampel tahun
amatan (Rosalia dan Sapari, 2017). Adapun rumus adalah
sebagai berikut :

KOM = Jumlah Komisaris Independen x 100%


Anggota Dewan Komisaris

KA = Jumlah Anggota Komite Audit

KM = Jumlah Saham yang Dimiliki x 100%


Jumlah Saham Beredar
22

KI = Jumlah Saham Institusional x 100%


Jumlah Saham Beredar

b. Leverage (X2)
Leverage merupakan jumlah utang yang digunakan untuk
membiayai atau membeli aset-aset perusahaan (Fakhruddin,
2008:109).
Adapun rumus untuk menghitung Leverage yaitu :
DAR = Total Htang x 100%
Total Aset

DER = Total Hutang x 100%


Modal

c. Return On Assets (X3)


Semakin besar ROA berarti semakin efesien dalam
penggunaan aktiva perusahaan atau bisa disebut dengan jumlah
aktiva yang sama bisa menghasilkan laba yang lebih besar atau
sebaliknya (Bherta Feftanias 2017: 5). Adapun rumus untuk
menghitung ROA yaitu (Ubaidilah, 2020: 14) :
ROA = Laba Setelah Pajak x 100%
Total Aset

d. Ukuran Perusahaan (X4)


Menurut Werner R. Murhadi (2013:57) Ukuran perusahaan
diproksikan dengan menggunakan Log Natural Total Aset
dengan tujuan agar mengurangi fluktuasi data yang berlebih.
Dengan menggunakan log natural, jumlah aset dengan nilai
ratusan miliar bahkan triliun akan disederhanakan, tanpa
mengubah proporsi dari jumlah aset yang sesungguhnya.
23

Adapun rumus untuk mengukur ukuran perusahaan yaitu :


Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

3.4.2 Variabel Endogen/Dependen (Y)


Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu
penghindaran pajak. Penghindaran pajak ini diukur menggunakan
Cash effective tax rate (CETR) yaitu kas yang dikeluarkan untuk
beban pajak dibagi dengan laba sebelum pajak (Budiman, 2012).
Adapun rumus untuk menghitung CETR adalah sebagai berikut:
CETRS = Beban Pajak x 100%
Pendapatan Sebelum Pajak

Tabel 3.1
Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Skala
Variabel Devinisi Operasional Parameter
Pengukuran
Independen
Corporate Tata kelola CGI = A + (B+C)/2 + D + Rasio
Governance perusahaan yang E .......
(X1) menjelaskan
hubungan antara
berbagai partisipan
dalam menentukan
kinerja perusahaan
Komisaris Pradipta (2014) Jml. Komisaris Rasio
Independen “Komisaris Independen x 100%
Independen adalah Jml. Dewan Komisaris
individu dari
kelompok pejabat
terkemuka yang
tidak bermitra
dengan staf
manajerial puncak,
individu yang
berbeda dari
24

kelompok hakim
terkemuka, dan
investor pengendali,
dan dibebaskan dari
koneksi bisnis atau
koneksi berbeda
yang dapat
mempengaruhi
kapasitas mereka
untuk bertindak.
dengan bebas."
Komite Fenny (2014) Jml. Anggota komite audit Rasio
Audit “Komite Audit
adalah suatu majelis
yang dibentuk oleh
badan hakim
pimpinan organisasi,
yang individu-
individunya dipilih
dan diberhentikan
oleh ketua kelompok
terkemuka, yang
berkewajiban
membantu
mengarahkan
penilaian atau
pemeriksaan yang
dianggap penting
terhadap pelaksanaan
unsur-unsur
direktorat di
berurusan dengan
organisasi.”
Kepemilikan Jensen dan Meckling Jlm. Saham yg Rasio
Manajerial (1976) dimiliki x 100%
“Kepemilikan Total Saham Beredar
administratif
manajerial adalah
tanggung jawab atas
penawaran organisasi
25

oleh administrasi.
Dengan kepemilikan
administratif, dewan
berfungsi sebagai
pengawas organisasi
dan juga investor."
Kepemilikan Kepemilikan Jlm. Saham Rasio
Institusional Institusional Institusional x 100%
merupakan Jlm. Saham yg beredar
kepemilikan saham
perusahaan oleh
pihak perusahaan
lain yang berbentuk
institusi, yang
diharapkan mampu
mengurangi tindakan
manajemen
perusahaan yang
menyimpang.
Leverage Rasio yang
(X2) mengukur sejauh
mana aset
perusahaan dibiayai
oleh hutang
Debt To adalah proporsi yang Total Hutang x 100% Rasio
Total Assets paling luas karena Total Aset
Ratio (DAR) menggabungkan
tingkat kewajiban
saat ini dan jangka
panjang terhadap
sumber daya yang
dimiliki. Semakin
tinggi proporsinya,
semakin besar
organisasi disubsidi
oleh bos pinjaman.
Debt To Menunjukkan upaya Total Hutang x 100% Rasio
Equity Ratio untuk menunjukkan Modal
(DER) proporsi relatif klaim
pemberi pinjaman
26

terhadap hak
kepemilikan dan
digunakan sebagai
ukuran peran
kewajiban (utang).
Return On Rasio yang Laba setelah pajak x 100% Rasio
Assets digunakan untuk Total aset
(ROA) (X3) mengukur
kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba
Ukuran Rasio untuk Ln (Total Aset) Rasio
Perusahaan mengukur jumlah
(X4) aset yang dimiliki
oleh perusahaan
Dependen
Penghindaran Rasio untuk Beban pajak x 100% Rasio
Pajak (Y) menghitung Pendapatan sebelum
memperkecil jumlah pajak
pajak yang terutang
Sumber: Data diolah 2021

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
informasi opsional/sekunder berupa laporan moneter tahunan (yearly
report) perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdapat di
BEI periode 2016-2020 (www.idx.co.id) serta studi pustaka, yaitu
peneliti mengumpulkan data melalui jurnal-jurnal, laporan-laporan, dan
referensi yang berkaitan dengan objek penelitian serta media internet
untuk menambah informasi.

3.6 Teknik Pengambilan Sampel


Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teknil purposive
sampling. Manurut Sugiyono (2017: 85) Purposive sampling yaitu
teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.
27

Kriteria yang digunakan penulis dalam pemilihan data perusahaan


untuk
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-
2020
2. Perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangannya
sudah diaudit oleh akuntan publik
3. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
memperoleh laba berturut-turut selama periode 2016-2020
4. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
menyajikan laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah

Tabel 3.2
Sampel Data Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan Tanggal IPO


1 ADES Akasha Wira International Tbk 13-Jun-1994
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 11-Jun-1997
3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 10-Jul-2012
4 BTEK Bumi Teknokultura Unggul 14-Mei-2004
Tbk
5 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 8-Mei-1995
6 CAMP Campina Ice Cream Industry 19-Des-2017
Tbk
7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 9-Jul-1996
8 CLEO Sariguna Primatirta Tbk 5-Mei-2017
9 DLTA Delta Djakarta Tbk 12-Feb-1984
10 DMND Diamond Food Indonesia Tbk 22-Jan-2020
11 FOOD Sentra food Indonesia Tbk 8-Jan-2019
12 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya 10-Okt-2018
Tbk
13 HOKI Buyumg Poetra Sembada Tbk 22-Jun-2017
14 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 7-Okt-2010
28

Tbk
15 IIKP Inti Agri Resources Tbk 20-Okt-2002
16 IKAN Era Mandiri Cemerlang Tbk 12-Feb-2020
17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14-Jul-1994
18 KEJU Mulia Bogor Raya Tbk 25-Nov-2019
19 MGNA Magna Investama mandiri Tbk 7-Agus-2014
20 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 17-Jan-1994
21 MYOR Mayora Indah Tbk 4-Jul-1990
22 PANI Pratama Abadi Nusa Industri 18-Sep-2018
Tbk
23 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk 29-Des-2017
24 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk 18-Okt-1994
25 ROTI Nippon Indosari Carpindo Tbk 28-Jun-2010
26 SKBM Sekar Bumi Tbk 28-Sep-2012
27 SKLT Sekar Laut Tbk 8-Sep-1993
28 STTP Siantar Top Tbk 16-Des-1996
29 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 14-Feb-2000
30 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & 2-Jul-1990
Trading Company Tbk
Sumber: Data diolah 2021

Tabel 3.3
Kriteria Sampel

Keterangan Jumlah
1 Perusahaan manufaktur sub sektor makanan 30
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2016-2020
Kriteria
2 Perusahaan sub sektor makanan dan (12)
minuman yang terdaftar di BEI yang tidak
mempublikasikan laporan keuangannya
3 Perusahaan manufaktur sub sektor makanan (4)
dan minuman yang tidak memperoleh laba
berturut-turut atau perusahaan yang
mengalami kerugian selama periode 2016-
29

2020

4 Perusahaan manufaktur sub sektor makanan (0)


dan minuman yang tidak menyajikan
laporan keuangan menggunakan mata uang
rupiah

Jumlah perusahaan yang terpilih sebagai sampel 14


14 x 5 70
Sumber: Data diolah 2021

Berdasarkan kelompok sampel diatas maka dari itu yang menjadi


sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 sampel dengan total 14 jenis
instansi.
Tabel 3.4
Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor


1 ADES Akasha Wira International Tbk Makanan &
Minuman
2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk Makanan &
Minuman
3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk Makanan &
Minuman
4 DLTA Delta Djakarta Tbk Makanan &
Minuman
5 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Makanan &
Tbk Minuman
6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Makanan &
Minuman
7 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk Makanan &
Minuman
8 MYOR Mayora Indah Tbk Makanan &
Minuman
9 ROTI Nippon Indosari Carpindo Tbk Makanan &
Minuman
10 SKBM Sekar Bumi Tbk Makanan &
Minuman
30

11 SKLT Sekar Laut Tbk Makanan &


Minuman
12 STTP Siantar Top Tbk Makanan &
Minuman
13 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk Makanan &
Minuman
14 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Makanan &
Trading Company Tbk Minuman
Sumber: Data diolah 2021

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik menganalisis pada penelitian ini yaitu dengan model
permasaan struktural & untuk menguji hipotesis menggunakan teknik
analisis SEM (Structural Equation Modelling) yang dioperasikan melalui
program Partial Least Square (PLS). Dalam Ghozali & Latan (2015) PLS
merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM
berbasis kovarian menjadi basis varian.
3.7.1 Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriftif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan ataau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Sugiyono, 2013). Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data
yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat
memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Statistik
deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai
distribusi frekuensi dan persentase, serta maksimum, minimum,
dan nilai rata-rata (mean). Informasi yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran
penyebaran data, serta kecenderungan suatu data.

3.7.2 Uji Inferensial


31

Sugiono (2008) statistik inferensial yaitu teknik yang digunakan


untuk menganalisis data sempel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, maka
dalam penelitian ini analisis data statistik inferensial diukur dengan
menggunakan software SmartPLS mulai dari pengukuran model
(outher model), struktur model (inner model), dan uji hipotesis.

3.8 Evaluasi Model PLS


Model evaluasi PLS berdasarkan pada pengukuran prediksi yang
mempunyai sifat non-parametrik. Oleh karena itu, model evaluasi PLS
dilakukan dengan menilai outler model dan inner model. Penjelasan lebih
lanjut, adalah sebagai berikut:
3.8.1 Merancang Model Pengukuran (Outer Model)
a. Uji Validitas
Validitas konvergen merupakan bagian dari measurement
model (model pengukuran) yang dalam SEM-PLS biasanya
disebut sebagai outer model (Mahfud dan Ratmono, 2013).
Validitas konstruk menunjukkan seberapa baik hasil yang
diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori
yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk. Jika
loading factor >0,50 maka dapat dikatakan valid.
 Convergen Validity
Nilai convergen validity adalah nilai loading factor pada
variabel laten dengan indikator-indikator. Nilai yang
diharapkan pada convergen validity adalah >0,5.
 Discriminant Validity
Discriminant validity merupakan nilai cross loading factor
yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki
diskriminan yang memadai yaitu dengan cara
membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju
32

harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading


konstruk lainnya.
 Average Variance Extract (AVE)
Nilai batasan AVE adalah >0,50

b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas adalah tindakan yang menunjukkan
konsistensi interior dari petunjuk-petunjuk suatu variabel yang
menunjukkan konsistensi dan tingkat kapasitas penanda
menunjukkan suatu variabel secara keseluruhan (Ghozali, 2013).
 Cronbach alpha
Uji reliabilitas konstruk dalam PLS dapat dilakukan dengan
alpha Cronbach. Teknik yang digunakan untuk mengukur
reliabilitas pengamatan adalah dengan menggunakan uji
statistik cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach alpha >0,7.
 Composite Reliability
Data yang memiliki composite reliability >0,70 mempunyai
reabilitas yang tinggi.

3.8.2 Merancang Model Struktur (Inner Model)


Dalam menilai model struktural dengan struktural PLS dapat
dilihat dari nilai R-Squares untuk setiap variabel laten endogen
sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Nilai R-Squares
(koefisien determinasi) digunakan untuk melihat kapasitas model
atau variabel otonom untuk memperjelas perbedaan informasi pada
variabel terikat. Aturan yang digunakan dalam mengevaluasi
koefisien assurance adalah 0,75, 0,50, dan 0,25 yang masing-masing
mengacu pada penilaian model yang dapat menjelaskan dengan baik,
wajar, dan lemah (Ghozali dan Latan, 2015). H Efek samping dari
R2 membahas ukuran perbedaan bangunan yang digambarkan oleh
33

model.asil R2 mempresentasi jumlah variance dari konstruk yang


dijelaskan oleh model.

3.8.3 Pengujian H ipotesis


Pengujian spekulasi diakhiri dengan uji faktual (uji-t). Jika
dalam pengujian ini p-value < 0,05 (α 5%), berarti tes ini kritis, dan
sebaliknya jika p-value > 0,05 (α 5%), berarti tidak t besar. Dalam
hal efek samping pengujian teori pada model eksternal sangat
penting, ini menunjukkan bahwa penanda dapat digunakan sebagai
instrumen untuk mengukur faktor-faktor yang menganggur. Jika
hasil pengujian pada model internal sangat penting, dapat dijelaskan
bahwa ada dampak besar dari satu variabel tidak aktif pada faktor
tidak aktif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai