Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian klausal. Desain penelitian

kausal digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau

menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya

(Umar, 2002).

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya

berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2013). Umar

(2002) menyatakan bahwa populasi merupakan kumpulan elemen yang

mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2012-2016 kecuali sektor keuangan. Jumlah populasi dalam penelitian ini

yaitu sebanyak 350 perusahaan.

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(Kuncoro, 2013). Sampel merupakan bagian dari suatu populasi (Umar,

2002). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling.Teknik purposive sampling merupakan teknik


pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel dari

populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Hartono, 2013).

Berikut ini beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan

sampel penelitian sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016

kecuali sektor keuangan.

b. Perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan keluarga yaitu jumlah

persentase pemegang saham lebih dari 5% (Arifin, 2003) dan setidaknya

memiliki paling sedikit 1 (satu) anggota keluarganya yang tergabung

dalam manajemen perusahaan (Price Waterhouse Coopers, 2014).

c. Perusahaan keluarga yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap

periode 2012-2016.

d. Perusahaan keluarga yang membagikan dividen secara berturut-turut dari

tahun 2012-2016.

Tabel 3.1. Pengambilan Sampel

No Kriteria Jumlah

Perusahaan yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia periode


1. 539
2012-2016
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2. (189)
2012-2016 sektor keuangan
Perusahaan yang tidak memiliki struktur kepemilikan
3. (215)
keluarga periode 2012-2016
Perusahaan keluarga yang tidak mempublikasikan laporan
4. (38)
keuangan lengkap periode 2012-2016
5. Perusahaan keluarga yang tidak membagikan dividen secara (77)
berturut-turut dari tahun 2012-2016

Total Sampel 20

Lamanya Pengamatan 5

Jumlah Pengamatan 100

Sumber :Data diolah (2018)

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu simbol yang berisi suatu nilai, yang

dikelompokkan menjadi variabel dependen, variabel independen, variabel

moderasi, variabel mediasi, dan variabel ekstrani (Hartono, 2013).

Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel, yaitu variabel

independen atau variabel bebas, variabel dependen atau variabel terikat, dan

variabel kontrol.

3.3.1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau biasa disebut sebagai variabel terikat

merupakan variabel yang secara fungsional dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen merupakan variabel yang secara

empiris akan diuji perubahan nilai atau perilakunya berdasarkan

perlakuan (treatment) atau pengaruh dari variabel independen

(Wahyudin, 2015). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen berhubungan dengan

rasio pembayaran dividen. Variabel kebijakan dividen diproksikan

dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend Payout


Ratio adalah perbandingan antara dividend per share dengan earning

oer share (Yulianto, 2013) Rasio pembayaran dividen (Dividend

Payout Ratio) merupakan persentase dividen kas yang dibayarkan

kepada pemegang saham terhadap penghasilan bersih perusahaan

(Wijayanti, 2014). Dividend Payout Ratio dapat dihitung dengan

rumus:

DPR =

3.3.2. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

secara fungsional dapat mempengaruhi variabel lainnya (Wahyudin,

2015). Variabel independen dalam penelitian inia adalah sebagai

berikut:

1. Family Ownership

Family Ownership merupakan proporsi kepemilikan oleh

individu dan kepemilikan dari perusahaan yang tertutup (di atas 5%)

yang bukan perusahaan negara atau institusi keuangan (Fardani dan

Mardani, 2016).Indikator yang digunakan untuk mengukur family

ownership adalah presentase kepemilikan individu atas seluruh

saham (Lamora dan Kamaliah, 2012).

2. Family Member

Family Member adalah jumlah anggota keluarga yang terlibat

dalam manajemen perusahaan sebagai dewan komisaris dan direksi


perusahaan (Setianto dan Sari, 2017). Dalam penelitian ini family

member diukur dengan menghitung presentase jumlah anggota

keluarga yang ada dalam susunan dewan direksi dan komisaris

dibagi seluruh jumlah anggota dewan direksi dan komisaris (Hu et

al, 2007).

3. Kepemimpinan Keluarga

Kepemimpinan keluarga adalah dimana CEO perusahaan

tersebut masih memiliki hubungan keluarga dengan keluarga pendiri

yang merupakan pemegang saham terbesar (Komalasari dan Nor,

2014). Dalam penelitian ini kepemimpinan keluarga diukur dengan

variabel dummy dimana akan bernilai 1 apabila CEO atau direktur

utama perusahaan berasal dari anggota keluarga pendiri dan akan

bernilai 0 apabila CEO atau direktur utama perusahaan bukan berasal

dari anggota keluarga pendiri (Anderson dan Reeb, 2001).

4. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen pada suatu

perusahaan (Permana dan Hidayati, 2015; Kasmir, 2015). Rasio

profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan rumus :

ROI =
3.3.3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel bebas (independen) yang

mempengaruhi variabel tidak bebas (dependen) yang diberi suatu

perlakuan/ dikendalikan secara langsung oleh periset (Umar, 2002).

Variabel kontrol atau variabel kendali adalah variabel yang berfungsi

sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan

variabel moderator, variabel kontrol seperti variabel moderator dan

bebas, serta berpengaruh terhadap variabel tergantung (Narbuko dan

Achmadi, 2016).

Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

ukuran perusahaan, utang, dan pertumbuhan penjualan.

Ukuran perusahaan merupakan skala besar kecilnya suatu

perusahaan (Permana dan Hidayati, 2015). Komalasari dan Nor

(2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan menunjukkan tingkat

besar atau kecilnya suatu perusahaan. Adapun ukuran perusahaan

dapat dihitung dengan rumus(Murhadi, 2013):

Size = Total Aset

Leverage merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

hutang yang digunakan dalam struktur modal perusahaan

(Komalasari dan Nor, 2014). leverage digunakan untuk menjelaskan

penggunaan hutang yang digunakan untuk membiayai sebagian dari


aktiva perusahaan (Muslich, 2016).Adapun rasio leverage dalam

penelitian ini dapat dihitung dengan rumus:

Leverage=

Rasio pertumbuhan penjualan merupakan pertumbuhan

penjualan yang diperoleh dari penghasilan penjualan yang

mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat

dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan di masa yang akan datang

(Darmayanti dan Mustanda, 2016). Adapun rasio pertumbuhan

penjualan dapat dihitung dengan rumus (Setianto dan Sari, 2017) :

Growth = (Salest-Salest-1)/ Salest-1

Tabel 3.2. Definisi Operasioanl Variabel

Variabel Definisi Alat Ukur Referensi


Dependen:
Rasio
pembayaran
dividen
merupakan
persentase
dividen kas yang
dibayarkan
Kebijakan Yulianto
kepada DPR =
Dividen (2013)
pemegang saham
terhadap
penghasilan
bersih
perusahaan
(Wijayanti,
2014)
Variabel Definisi Alat Ukur Referensi
Independen:
Family
Ownership
merupakan
proporsi Presentase
kepemilikan oleh saham yang
individu dan dimiliki oleh Lamora dan
kepemilikan dari keluarga dan Kamaliah
Family perusahaan yang anggota (2012),
Ownership tertutup (di atas keluarga yang Isakov dan
5%) yang bukan terdaftar Weisskopf
perusahaan sebagai (2015)
negara atau direksi atau
institusi komisaris
keuangan
(Fardani dan
Mardani, 2016)
Family member Presentase
adalah jumlah jumlah
anggota keluarga anggota
yang terlibat komisaris dan
dalam direksi yang
Isakov dan
manajemen berasal dari
Weisskopf
perusahaan keluarga
Family (2015),
sebagai dewan pendiri
Member Cahyani dan
komisaris dan perusahaan
Sanjaya
direksi dibagi jumlah
(2014)
perusahaan seluruh
(Setianto dan anggota
Sari, 2017) dewan
komisaris dan
direksi
Kepemimpinan
Variabel
keluarga adalah
dummy,
dimana CEO
bernilai 1
perusahaan
apabila CEO
tersebut masih
perusahaan Hu et al
memiliki
Kepemimpinan berasal dari (2007),
hubungan
Keluarga keluarga dan Setianto dan
keluarga dengan
bernilai 0 Sari (2017)
keluarga pendiri
apabila CEO
yang merupakan
perusahaan
pemegang saham
bukan berasal
terbesar
dari keluarga
(Komalasari dan
Variabel Definisi Alat Ukur Referensi
Nor, 2014)
Rasio
profitabilitas
merupakan
Schmid et
kemampuan ROI = EAIT/
al (2010),
Profitabilitas perusahaan Total
Wijayanti
dalam Investment
(2014)
menghasilkan
laba (Wijayanti,
2014)
Variabel Kontrol :
Ukuran
perusahaan
merupakan skala Size =Total
Ukuran Murhadi
besar kecilnya Aset
Perusahaan (2013)
suatu perusahaan
(Permana dan
Hidayati, 2015)
Leverage
merupakan rasio
yang
menunjukkan
seberapa besar Lev=
Setiawan et
Leverage hutang yang
al (2015)
digunakan dalam
struktur modal
perusahaan
(Komalasari dan
Nor, 2014)
Rasio
pertumbuhan
penjualan
merupakan
pertumbuhan
Setianto
penjualan yang
dna Sari
diperoleh dari
(2017),
Pertumbuhan penghasilan Growth = (Salest-
Salest-1)/ Salest-1 Darmayanti
Penjualan penjualan yang
dan
mencerminkan
Mustanda
keberhasilan
(2016)
investasi periode
masa lalu dan
dapat dijadikan
sebagai prediksi
pertumbuhan di
Variabel Definisi Alat Ukur Referensi
masa yang akan
datang
(Darmayanti dan
Mustanda, 2016)
Sumber: Dikembangkan untuk Keperluan Penelitian (2018)

3.4.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data

sekunder dari berbagai sumber seperti Laporan Keuangan, Annual

Report, ICMD, dan lain sebagainya.

2. Studi pustaka. Metode ini dilakukan dengan melakukan

pengkajian dari sumber tertulis sebagai landasan teori dan sumber

referensi penelitian seperti jurnal dan buku.

3.5.Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan

software pengolah data Eviews 9. Metode dalam menganalisis data

pada penelitian ini yaitu:

3.5.1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan

fenomena atau karakteristik (distribusi data) dari data (Hartono,

2013).
3.5.2. Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi

normal (Ghozali & Ratmono, 2013).Pengujian normalitas yang

sering dilakukan adalah pengujian sampel besar (asymptotic) atau

uji Jarque – Bera (JB). Dalam penelitian ini untuk menguji

normalitas menggunakan uji JB, dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : residual terdistribusi normal

H1 : residual tidak terdistribusi normal

Apabila nilai probabilitas JB lebih besar dari nilai

signifikansinya (5%) dan nilai JB lebih kecil dari nilai tabel Chi

Square, maka H0 diterima dan H1 ditolak, dan kesimpulannya

adalah asumsi residual terdistribusi normal terpenuhi.

3.5.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi dan

sempurna antar variabel independen (Ghozali dan Ratmono,

2013). Suatu model regresi dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas apabila koefisien korelasi antar variabel

independen masih berada di bawah 0,80.


3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi klasik dari classical linear regression model adalah

nilai residual atau error dalam mode regresi adalah

homoskedastisitas atau memiliki varian yang sama. Penyebab

adanya varian residual yang tidak konstan atau adanya

heteroskedastisitas dikarenakan adanya data outlier (data ekstrim)

(Ghozali dan Ratmono, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan

Uji White untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas. Uji

White mengusulkan untuk meregresi nilai residual kuadrat (U2i)

terhadap variabel independen lainnya. Kriteria penentuan adanya

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai probabilitas lebih dari signifikansinya (>5%)

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkena

heteroskedastisitas

b. Apabila nilai probabilitas kurang dari signifikansinya (<5%)

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terkena

heteroskedastisitas.s

3.5.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linear terdapat korelasi antarkesalahan pengganggu

(residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya) (Ghozali dan Ratmono, 2013). Cara yang

digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi atau tidak


adalah dengan cara melakukan uji Durbin-Watson (DW test).

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak ada autokorelasi

H1 : ada autokorelasi

Adapun dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

adalah dengan melihat tabel Durbin Watson

Tabel 3.3. Tabel Uji Durbin Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika


Tidak ada autokorelasi
Tolak 0 < d < dL
positif
Tidak ada autokorelasi
No decision dL< d < dU
positif
Tidak ada autokorelasi
Tolak 4 – dL< d < 4
negatif
Tidak ada autokorelasi
No decision 4 – dU< d < 4 – dL
negatif
Tidak ada autokorelasi Tidak
dU< d < 4 - dU
positif/ negatif ditolak
Keterangan : dU = Durbin Watson Upper
dL = Durbin Watson Lower
Sumber: Ghozali dan Ratmono (2013)

3.5.3. Uji Goodness of Fit

Uji Goodness of Fit digunakan untuk menguji ketepatan

fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual, yang secara

statistik dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi dan

statistik F (Ghozali dan Ratmono, 2013).

3.5.3.1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-

variabel dependen., dimana nilai koefisiennya berkisar antara 0


dan 1. Apabila nilai R2 kecil ini menunjukkan bahwa kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Begitu sebaliknya, apabila nilai R2

mendekati 1 ini berarti menunjukkan bahwa variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen

(Ghozali dan Ratmono, 2013).

3.5.3.2. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan

terhadap variabel dependen (Ghozali dan Ratmono, 2013).

Hipotesis dalam pengujian ini adalah :

H0 : β1 = β2 = .......... = βk = 0 (semua variabel independen

bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen)

H1 : β1 ≠ β2 ≠ .......... ≠ βk ≠ 0 (semua variabel independen

secara simultan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen)

Jika nilai signifikan pada uji F kurang dari 5%, maka H0

ditolak dan H1 diteirma, atau artinya ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan. Jika

hasilnya sebaliknya, yaitu apabila nilai signifikan pada uji F lebih


dari 5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak, atau artinya tidak ada

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan.

3.5.4. Uji Hipotesis

3.5.4.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory)

terhadap satu variabel dependen (Ghozali dan Ratmono, 2013).

Penelitian ini menggunakan persamaan model ANCOVA

(analysis of covariance) dengan estimasi Least Square (LS).

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) macam model persamaan

sebagai perbandingan.

Persamaan 1

Persamaan regresi 1 digunakan untuk menguji pengaruh


family ownership, family member, kepemimpinan keluarga dan
profitabilitas terhadap kebijakan dividen. Model persamaannya
adalah sebagai berikut:

DPRit = α + β1FOit + β2FMit + β3KKit + β4ROIit

Keterangan:
DPRit = Dividend Payout Ratio
α = Konstanta
FOit = Family Ownership
FMit = Family Member
KKit = Kepemimpinan Keluarga
ROIit = Profitabilitas
Persamaan 2

Persamaan regresi 2 digunakan untuk mengukur pengaruh


family ownership, family member, kepemimpinan keluarga dan
profitabilitas terhadap kebijakan dividen dengan menambah
variabel kontrol size, leverage dan growth. Model persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:

DPRit = α + β1FOit + β2FMit + β3KKit + β4ROIit + β5SIZEit +


β6LEVit + β7GROWTHit + μ

Keterangan:
DPRit = Dividend Payout Ratio
α = Konstanta
FOit = Family Ownership
FMit = Family Member
KKit = Kepemimpinan Keluarga
ROIit = Profitabilitas
SIZEit = Ukuran Perusahaan
LEVit = Rasio Utang Perusahaan
GROWTHit = Pertumbuhan Penjualan
β = Koefisien masing-masing variabel
μ = nilai kesalahan

3.5.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel

dependen dengan menganggap variabel independen lainnya

konstan (Ghozali dan Ratmono, 2013). Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:


H0 : β1 = 0 (variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen).

H1 : β1 ≠ 0 (variabel independen merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen).

Apabila nilai signifikan pada uji t kurang dari 5%, maka H0

ditolak dan H1 diterima, ini berarti ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial. Begitu

sebaliknya, apabila nilai signifikan pada uji t lebih dari 5%, maka

H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Anda mungkin juga menyukai