Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI S1
BANYUWANGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi keuangan adalah salah satu fungsi yang terpenting dalam sebuah perusahaan
yang mampu mamanuhi kebutuhan dana dan mengelola fungsi keuangannya untuk
pengembangan usahanya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dana ini perusahaan bisa
dapat meliputi usaha pendapatan, penyediaan, ataupun penggunaan modal yang dibutuhkan
perusahaan dan semua ini berhubungan dengan struktur modal ataupun masalah struktur
keuangan.
perusahaan yang mewakili utang, saham preferen, dan saham biasa (Van Horne, 2013).
Sedang bagi Sartono, (2010) format atau struktur modal merupakan perimbangan modal
utang jangka pendek yang tetap ,utang jangka panjang,saham preferen ,dan saham biasa.
Struktur modal juga didefenisikan sebagai perbandingan untang jangka panjang yang
antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Sedangkan menurut Sartono
(2011:225), Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang
bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Disisi lain
komposisi dan proporsi utang jangka panjang dan ekuitas (saham preferen dan saham
1
Teknik rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan bedasarkan data perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan agar
mengetahui laba perusahaan dalam satu periode. Analisis rasio keuangan adalah instrumen
analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan,
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi finansil atau hasil kerja di
masa lampau akan membantu untuk mencerminkan trend contoh perubahan, guna
menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahan tersebut, (Fahmi Ilham :
2012).
Dari segi perekonomian negara, pajak menjadi sumber daya yang dipindahkan dari
pemenuhan kewajiban pajak tersebut harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi
gangguan jalannya aktivitas perusahaan. Pajak adalah salah satu sumber penerimaan
penting bagi negara, yang kemudian akan digunakan untuk membiayai seluruh pengeluaran
negara yang terdiri dari pengeluaran rutin serta pengeluaran pembangunan. Tidak dapat
Pajak terutang adalah pajak yang harus dibayarkan pada saat tertentu dalam masa
pajak, tahun pajak,atau bagian tahun, sesuai ketentuan dalam UU No. 28 Tahun 2007
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Sedangkan untuk PPh
terutang yaitu pajak yang dihitung dari penghasilan kena pajak. Pada pasal 16 ayat (1)
dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Penghasilan Kena Pajak merupakan
2
dasar penghitungan untuk menentukan besarnya Pajak Penghasilan yang terhutang. Seperti
Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) yaitu pajak yang dikenakan atas penghasilan
yang diterima /diperoleh oleh suatu badan usaha. PPh badan merupakan pajak yang
dikenakan atas penghasilan suatu perusahaan dimana penghasilan yang dimaksud adalah
setiap penambahan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak badan, baik
dari dalam maupun dari luar negeri, dengan keperluan apapun misalkan menambah
Penghasilan Terutang?
2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Pajak Penghasilan Badan
Terutang?
2. Untuk membuktikan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Pajak
3
1.4 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat agar peneliti bisa menemukan
data pengamatan atas pengaruh struktur modal terhadap pajak penghasilan badan terutang
dan menambah ilmu pengetahuan tentang struktur modal terhadap PPh terutang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu referensi dalam melakukan penelitian
yang berupa teori-teori atau temuan-temuan dari hasil penelitian sebelumnya, hal ini perlu
dilakukan dan dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang
menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan
dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus
penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah metode perankingan dokumen. Oleh
karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa
1. (Azhari 2015) Pengaruh Independen : Regresi Hasil pengujian secara simultan atau
Struktur Modal LDAR, DER, Linier uji F bahwa LDAR dan DER dan
5
(Studi Empiris Hasil Pengujian secara persial atau
Fadjar Profitabilitas Margin Laba Linier bahwa tidak ada pengaruh yang
Harimurti Dan Biaya Bersih, Biaya Berganda signifikan terhadap net margin laba
6
3. (Suranto and Analisis Independen : Regresi Hasil penelitian ini menunjukkan
2017) Struktur Modal Modal, Kinerja Berganda positif tidak signifikan terhadap nilai
Indonesia
2020) Struktur Modal LDAR dan Linier asset ratio (LDAR) berpengaruh
7
Indonesia Industri Barang Konsumsi di Bursa
ini.
Arie 2016) Struktur Modal, Struktur Linier Struktur Modal, Ukuran Perusahaan
8
Terhadap Nilai Profitabilitas yang diukur dengan ROI
6. (Anam and Analisis Rasio Independen : Regresi Secara simultan rasio likuiditas
Zuardi 2018) Likuiditas, DER, Current Linier (current ratio), rasio solvabilitas
9
Pertambangan terhadap pajak penghasilan badan
terutang.
Laba, Debt To Laba, DER Berganda dan return on asset secara bersama-
Pph Badan Terutang atau 0,010 < 0,05. Hasil uji secara
10
Dalam Bei variabel dependen PPh badan
2019) Struktur Modal LDAR dan Linier variabel Longterm Debt to Asset
Perusahaan Terutang.
Manufaktur
Yang Terdaftar
Di Bursa Efek
11
Indonesia Pada
Periode 2016-
2018)
and Fadillah Dan Biaya dan Biaya Berganda biaya operasional berpengaruh
Terdaftar Di Bei
(Periode 2013-
2017)
Mahaputra, and Struktur Modal, Struktur Linier bahwa variabel struktur modal tidak
12
Perusahaan Perusahaan Sedangkan variabel intensitas modal
0,000.
11. (Simamora and Pengaruh Independen : Regresi Hasil penelitian (1) LDAR
Ryadi 2015) Struktur Modal LDAR dan Linier berpengaruh terhadap pajak
Semen Yang
Terdaftar Di Bei
Periode 2010-
2013
13
Fiskal Atas Fiskal, yang dilakukan oleh PT Satu Cita
13. (Hani 2007) Pengaruh Pajak Independen : Regresi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
14
Pph Badan Persedian, dan tertagih, sedangkan menggunakan
Di Bursa Efek PPh Badan metode garis lurus atau metode saldo
14. (Laksono 2019) Pengaruh Independen : Regresi Hasil analisis data menerangkan
Struktur Modal Struktur Modal Linier bahwa struktur modal, DER, biaya
15
(Leverage, Debt (LDAR, DER Berganda operasional, dan profitabilitas
Operasional Terutang
Terhadap Pajak
Penghasilan
Badan
Terhutang Pada
Perusahaan
Manufaktur
Yang Terdaftar
Di Bei Periode
Tahun 2015 –
2017
16
Peningkatan Pemeriksaan signifikan terhadap peningkatan
1. Struktur Modal
Struktur modal merupakan bauran biaya jangka panjang permanen dalam perusahaan
yang mewakili utang, saham preferen, dan saham biasa (Van Horne, 2013). Sedangkan
menurut Sartono (2010) struktur modal adalah perimbangan modal utang jangka pendek
yang permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Struktur modal
juga didefenisikan sebagai perbandingan untang jangka panjang yang bersifat pinjaman
17
Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan modal untuk membiayai
kegiatan perusahaan. Pembiayaan modal tersebut dapat diperoleh dari utang jangka
panjang, saham preferen, maupun modal yang berasal dari pemegang saham. Menurut
Hackbarth & Mauer (2011), struktur modal dapat mempengaruhi kebijakan investasi.
Seorang investor menginvestasikan dana yang dimiliki dengan harapan akan mendapatkan
return atau keuntungan dari perusahaan penerima dana. Pembiayaan bisnis perusahaan
dapat didanai dengan utang dan ekuitas (Fachrudin, 2011). Penggunaan utang diistilahkan
dengan financial leverage. Menurut Fachrudin (2011) utang menimbulkan beban bunga
yang dapat menghemat pajak, yang artinya beban bunga dapat dikurangkan dari
pendapatan sehingga laba sebelum pajak menjadi lebih kecil dan akibatnya pajak semakin
kecil. Perusahaan harus mampu menentukan proporsi modal yang optimal. Hal ini
disebabkan sebuah struktur modal mencakup biaya modal dimana perusahaan harus
memberikan keuntungan kepada pihak yang menyediakan dana dan meminimalisir risiko
Komponen struktur modal terdiri dari 3 komponen yaitu : utang jangka panjang (long
term debt), saham preferen (preferen stock), dan saham biasa (common stock). Komponen
utang jangka panjang biasanya berasal dari mortagage (utang hipotik), obligasi (bond), dan
utang jangka panjang lainnya, misalnya pinjaman dari bank dalam jangka waktu yang lama
atau panjang.
Sedangkan saham preferen merupakan kombinasi antara saham biasa dengan utang
jangka panjang, dan di dalam neraca saham preferen biasanya di masukkan ke dalam
18
modal sendiri. Sedangkan saham biasa merupakan modal komponen yang ditanamkan oleh
para investor yang pemegang sahamnya memiliki residual atas laba kekayaan perusahaan.
Faktor rasio utang (laverage) merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur
modal pendanaan permanen yang terdiri atas utang jangka panjang, saham preferen, dan
4. Rasio Utang
Industri yang mempunyai perbandingan pinjaman atau rasio utang (laverage) akan
mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki
rasio utang.
1. Karena bunga dapat menjadi pengurang pajak, pengguna utang akan mengurangi
kewajiban pajak dan menyisahkan laba operasi yang lebih besar bagi investor.
2. Bila laba operasi sebagai presentase terhadap aset melebihi tingkat bunga atas utang
untuk membeli aset atau membayar bunga atas utang, serta masih mendapatkan
sisanya sebagai bonus bagi pemegang saham. Berasas dari laporan keuangan maka
Semakin tinggi rasio, berarti semakin tinggi juga nilai utang yang digunakan
berikut :
19
Longterm Debt
LDAR =
Total Asset
Untuk melihat hasil pengakuan presentase dana dapat dilakukan dengan cara
membagi utang jangka panjang dengan ekuitas perusahaan, semakin tinggi rasio
dengan modal sendiri yang dimiliki dan menunjukan hubungan antara jumlah
utang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan,
berikut :
Longterm Debt
DER =
Total Equity
5. Pajak
Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang – Undang (yang
dapat dipaksakan) yang langsung dapat ditujukan dana yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi
maupun badan berdasarkan jumlah penghasilan yang diterima selama satu tahun. Untuk
mewujudkan sistem perpajakan yang netral, stabil, adil, sederhana, dan memiliki kepastian
Pajak penghasilan yang bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi pada pajak
pajak pada periode-periode berjalan atau periode yang akan datang untuk nilai tercatat aset
20
yang diakui pada neraca perusahaan untuk pelunasan nilai tercatat kewajiban yang diakui
Subjek pajak meliputi orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan,
a. Orang Pribadi, sebagai subjek pajak yang bertempat tinggal di Indonesia atau di luar
Indonesia, yang tidak melihat batas umur atau jenjang sosial ekonomi.
b. Warisan, yang belum dibagi sebagai satu kesatuan subjek pajak pengganti ahli
waris.
c. Badan, sekumpulan orang yang melakukan suatu usaha atau non-usaha yang
operasi, yayasan, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap, dan lainnya.
d. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh Orang Pribadi,
yang tidak tinggal di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 283
hari dan dalam jangka waktu 12 bulan maupun badan yang tidak di dirikan di
Dalam peraturan pajak yang dimaksud dengan objek pajak yaitu sesuatu yang dapat
dikenakan pajak. Objek PPh adalah penghasilan. Pengertian penghasilan menurut undang-
undang PPh adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
21
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan,
Sesuai dengan pasal 4 ayat (1) undang-undang PPh mengenai objek PPh antara lain :
a. Balasan atau imbalan yang bertepatan dengan jasa yang diterima termasuk gaji,
c. Laba Usaha
g. Laba dengan nama dalam karakter apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pejabat polis atau pembagian dari sisa hasil usaha koperasi
k. Profit karena pembersihan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
n. Premi asuransi
o. Iuran yang diterima / diperoleh dari perkumpulan anggotanya yang tersiri dari
22
p. Bonus kekayaan bersih yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak
s. Surplus BI
Jenis pajak penghasilan yang harus diketahui oleh Wajib Pajak sehingga mengerti
ketika akan melakukan pelaporan, Wajib Pajak pun menjadi tahu apa saja jenis-jenis pasal
pajak penghasilan antara lain yang terkait pekerjaan, penghasilan maupun usaha yang
dimiliki oleh wajib pajak. Berikut adalah Pasal PPh antara lain :
1. PPh pasal 21
PPh 21 adalah pemotongan pajak yang memotong penghasilan yang diterima atau
diperoleh wajib pajak atas orang pribadi dalam negara yang berhubungan dengan
kegiatan, pekerjaan, dan jasa.ada beberapa golongan yang dikenakan pasal PPh 21
yaitu:
a. Pegawai;
b. Bukan pegawai;
f. Peserta kegiatan.
23
2. PPh pasal 22
Bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang di lakukan oleh satu pihak
dikenakan PPh pasal 22 adalah badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah
impor.
3. PPh pasal 23
Pajak penghasilan pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas
modal, penyerahan jasa, dan umumnya penghasilan jenis ini terjadi saat ada
a. Badan pemerintah;
c. Penyelenggara kegiatan;
f. Wajib pajak dalam negeri tertentu yang telah ditunjuk oleh jendral pajak atau
orang pridi;
4. PPh pasal 25
Pajak penghasilan pasal 25 adalah pembayaran angsuran pajak yang berasal dari
jumlah pajak penghasilan terutang menurut SPT Tahunan PPh dikurangi PPh yang
24
dipotong atau dipungut serta PPh yang dibayar atau terutang diluar negari yang
dikreditkan.
5. PPh pasal 26
Jenis pajak penghasilan ini dikenakan atas penghasilan yang bersumber dari
indonesia yang diterima atau diperoleh wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha
tetap di indonesia.ada berbagai jenis penghasilan yang dikenai PPh pasal 26 yaitu:
a. Dividen;
b. Bunga;
c. Diskonto;
e. Sewa, royalty;
Ketentuan pasal 17 ayat (1) UU pajak penghasilan, yang diterapkan atas penghasilan
kena pajak dibagi wajib pajak dalam negeri dan wajib pajak luar negeri yang menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia
sebagai berikut :
Pajak
Tahun 2008
25
Lebih dari Rp 50.000.000.000,00 25% PP No. Tahun 2008
Untuk peraturan pemerintah No.46 tahun atas pajak penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh wajib pajak di kenakan PPh final sebesar 1% dari omset bulanan
yang memiliki peredaran bruto tidak lebih dari Rp 4,8 miliar. Sedangkan untuk peraturan
pemerintah No. 36 Thn 2008 atas pajak penghasilan dikenakan tarif 28% untuk pendapatan
Rp 4,8 miliar sampai dengan Rp 50 miliar, dan 25% untuk pendapatan diatas Rp 50 miliar
Menutur Undang –Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan, pasal 1 dan 3 “Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, peseroan komonditer, perseroan lainnya, BUMN dan BUMD dengan
nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik atau organisasi lainnya,
Dalam perhitungan Pajak Penghasilan (PPh), baik orang pribadi maupun badan akan
selalu ada istilah pajak terutang. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan kewenangan
bagi setiap Wajib Pajak (WP) untuk melakukan sendiri perhitungan, pembayaran dan
26
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Teori keagenan (agency teory) menyatakan bahwa hubungan kagenan adalah sebuah
kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal). Principal adalah pemegang
saham, sedangkan agent adalah manajemen yang mengelola perusahaan (Jensen dan
Meckling, 1976). Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih
orang (principal) memerintahkan orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama
principal serta memberi wewenang kepada agent membuat keputusan yang terbaik bagi
principal.
Teori keagenan menjelaskan tentang penentuan kontrak yang paling efisien yang bisa
membatasi konflik atau masalah keagenan (Jansen dan Meckling,1976) dalam sukirni
(2012). Teori keagenan juga berperan dalam menyediakan informasi, sehingga akuntansi
diberikan kepada investor. Akibatnya investor tidak yakin terhadap kualitas perusahaan
Pihak principal adalah pihak yang memberikan mandat kepada orang lain, yaitu agen
untuk melakukan semua kegiatan atas nama principal dan kapasitasnya sebagai pengambil
saham. Teori agensi yang memiliki saham sepenuhnya adalah pemilik (pemegang saham)
prinsipal maupunt agent diasumsikan sebagai orang ekonomi yang rasional dan semata-
27
Pemikiran Kerangka Konseptual Penelitian
Teori Agensi :
Teori agensi menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara
manajer (agentI) dan investor (parcipal) dimana satu atau lebih orang (principal)
memerintahkan orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta
memberi wewenang kepada agent membuat keputusan yang terbaik bagi principal.
H₂ (+)
Variabel Dependen :
Y
PPh
Badan Terutang
28
2.4 Pengembangan Hipotesis
Badan Terutang
Pasal 6 ayat 1 poin a UU nomor 17 tahun 2000 yang menyatakan bahwa biaya
pajak. Penggunaan utang akan menimbulkan biaya bunga yang harus dibayar secara
rutin kepada kreditur dan biaya bunga diperlakukan oleh perpajakan sebagai biaya
usaha, sehingga semakin besar bunga utang maka akan mengakibatkan pajak yang
melalui aset permanen yang berbentuk tarif penyusutan yang dikurangkan menjadi
imbalan untuk membagi keuntungan sesuai tarif begitu juga yang dibenahi pada pasal
terdahulu yang telah dilakukan Endah Nilam Rahmadahi tahun 2010 tentang pengaruh
longterm to debt asset ratio (LDAR) terhadap PPh terutang menunjukkan bahwa
terutang adalah semakin tinggi LDAR lalu untuk mengurangkan total PPh terutang.
Berasas teterkaitan antara variabel DER terhadap PPh terutang maka hipotesisnya
adalah:
Terutang
Dari prosfektif kapasitas melunasi utang dalam waktu lama maka semakin kecil
presentase perbandingan maka akan semakin bagus pula kapasitas perusahaan dalam
29
melunasi utang dalam waktu lama, semakin tinggi persentase rasio maka semakin
rendah pendanaan yang disediakan oleh pemegang saham. Penelitian yang terdahulu
telah dilakukan Yulianti pada tahun 2008 mengenai dampak DER terhadap Pajak
kepada Pajak Penghasilan badan terutang adalah semakin tinggi DER maka akan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019. Sumber
data untuk penelitian ini diperoleh dari website resmi perusahaan atau website Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id). Obyek penelitian yang dipakai pada penelitian ini merupakan
menggunakan populasi dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2017-2019. Cara pengambilan populasi dan sampel berasas sebagai tolak ukur
beserta target/sasaran untuk mencapai sampel yang sesuai dengan tolak ukur. Adapun tolak
b. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019.
2017 - 2019.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2019 sebagai objek penelitian.
Adapun tiga metode analisa data yang digunakan yaitu, analisa statistik deskriptif, hasil
31
pengujian asumsi klasik dan hasil hipotesis. Analisis statistik deskriptif menggambarkan
variabel independen dan variabel dependen dan asumsi pengujian klasik dari model regresi
linier berganda. Berikutnya dari hasil uji hipotesis yang di uji berdasarkan pengujian secara
simultan (uji F) dan pengujian secara parsial (uji t) serta pengujian perhitungan koefisien
determinasi (R²).
Jenis penelitian yang digunakan yaitu pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data
Pada penelitian ini cara pengumpulan dipakai untuk merekap data informasi keuangan dan
informasi tahunan perusahaan yang terdaftar I Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-
2019.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu :
LDAR dan DER sebagai variabel bebas (independen) dan Pajak Penghasilan terutang
sebagai variabel tidak bebas (dependen). Ada beberapa variabel didalam penelitian ini
yaitu:
a. LDAR (Longterm to Debt Asset Ratio) : Variabel X₁, rasio ini didapat dengan
Longterm Debt
LDAR =
Total Asset
Keterangan :
32
Longterm Debt : Hutang jangka panjang
b. DER (Debt to Equity Ratio) : Variabel X₂, rasio ini didapat dengan mencocokan
Longterm Debt
DER =
Total Equity
Keterangan :
Equity : Ekuitas/Modal
c. PPh Terutang : Variabel Y, pengukuran PPh terutang dapat dilihat dari pajak kini
yang telah disajikan didalam laporan perusahaan, PPh terhutang merupakan pajak yang
dikenakan secara teratur maupun berkali - kali dalam tahun pajak, terhadap penghasilan
badan.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean) varian, maksimum, standar deviasi, minimum, range, sum, skewnes
menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Statistik deskriptif
33
Analisis data statistik deskriptif ini dilakukan dengan membandingkan nilai
minimum, nilai maksimum, dan rata-rata sampel. Tabel berikut adalah statistik
deskriptif dari LDAR dan DER (independen) dan PPh Badan Terutang (dependen).
memerlukan beberapa asumsi agar model tersebut layak dipergunakan. Asumsi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolienaritas, dan uji
heteroskedasitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual bedistribusi normal atau tidak yaitu dengan
Salah satu bagian dari uji statisik adalah uji Kolmogorov-smirnov. Pada uji
Kolmogorov-smirnov, jika tingkat signifikan < 0,05 maka data yang diuji memiliki
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku sehingga data yang diuji tidak
memiliki distribusi normal. Sebaliknya jika tingkat signifikan > 0,05 maka data
2. Uji Multikolinearitas
adanya korelasi antar variable bebas (independen). Pada model regresi yang baik
34
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel
independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika tolerance value
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat grafik plot yaitu mendeteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokerelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau
sepanjang waktu dan berkaitan antara satu sama lain. Masalah ini timbul
dikarenakan adanya residul atau kesalahan pengganggu yang tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik yaitu regresi yang bebas
35
(DW). Apabila nilai DW > DU dan (4- DW) lebih besar dari DU maka tidak
terdapat autokorelasi atau bisa dijabarkan sebagai berikut: (4- DW) > DU < DW.
analisis regresi liner berganda dengan memakai aplikasi IBM SPSS 23, variabel
independen yang lebih dari satu, dan variabel dependen hanya satu. Persamaan
Y = α + β1 X1+ β2 X2 + e
Keterangan :
α : Konstanta
Е : error
4. Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir actual dapat diukur dari
goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya dapat diukur dari nilai koefisien
36
Koefisien determinasi (R²), pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
amat terbatas.
Uji statistik F simultan dipakai untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
dependennya. Maka dari itu perlu dilakukan uji F, uji statistik F pada dasarnya
dapat menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model
3. Statistik t (Parsial)
Uji statistik t parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh parsial dari
37
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Chairul, and Lustyna Reinsa Zuardi. 2018. “Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas,
Dan Biaya Operasional Terhadap Pajak Penghasilan Badan Terutang (Sektor Pertambangan
Azhari, Andy. 2015. “Pengaruh Struktur Modal Dan Manajemen Laba Terhadap Pajak
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/30236.
Firdiansyah, A.M, E. Sudarmanto, and H. Fadillah. 2018. “Pengaruh Profitabilitas Dan Biaya
Hani, Syafrida. 2007. “Pengaruh Pajak Tangguhan Terhadap Beban Pajak Terutang PPh Badan.”
Terutang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode
Indri Atina, Fadjar Harimurti, Djoko Kristianto. 2017. “Pengaruh Profitabilitas Dan Biaya
Operasional Terhadap PPh Badan Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEI (Periode
Laksono, Roni Dwi. 2019. “Pengaruh Struktur Modal (Leverage, Debt Equity Ratio, Long Term
Debt To Asset Ratio), Profitabilitas, & Biaya Operasional Terhadap Pajak Penghasilan
38
Badan Terhutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode Tahun 2015
Manoppo, Heven, and Fitty Arie. 2016. “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2014.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 4 (2): 485–
97. https://doi.org/10.35794/emba.v4i2.13082.
Simamora, Patar, and Muhamad Ressa Mahardika Ryadi. 2015. “PENGARUH STRUKTUR
https://doi.org/10.34204/jiafe.v1i2.513.
Sucipto, Tia Novira, Universitas Sari, Mutiara Indonesia, Renika Hasibuan, Universitas Sari, and
Mutiara Indonesia. 2020. “Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Pajak Penghasilan Badan Terutang Pada Perusahaan Sektor Industri Barang
39
Suranto, Vintia, and Stanley Walandouw. 2017. “Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja
Indonesia.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 5 (2):
1031–40. https://doi.org/10.35794/emba.v5i2.16059.
Widani, Made Astrela, I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra, and I Made Sudiartana. 2019.
“Pengaruh Struktur Modal, Capital Intensity, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pajak
(1): 334–49.
Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam BEI Sektor Real Estate Dan Property Tahun
https://doi.org/10.25139/jaap.v3i1.1577.
40