Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Review Jurnal Internasional

Oleh:
Diana Reza Pungky
B.312.4221.001

Dosen:
Prof. DR. Sugeng Wahyudi, MM

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
Review Jurnal Internasional

Judul Factors Affecting Firms Value of Indonesia Public Manufacturing Firms


Jurnal International Journal of Business and Management Invention
Penulis Ni Nyoman G Martini Putu1, Moeljadi2, Djumahir3, Atim Djazuli4
Volume Volume 3 Issue 2ǁ February. 2014ǁ PP.35-44
No ISSN 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X
Tahun 2014

Definisi Corporate Social Responsibility (X1) :


Operasional
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi organisasi
Variabel
untuk secara sukarela mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan ke
dalam operasi dan interaksi mereka dengan pemangku kepentingan, yang
melampaui tanggung jawab hukum organisasi (Anggraini, 2006). Susanto
(2007) mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai kepedulian
perusahaan terhadap pendapatan (profit) untuk kepentingan pembangunan
manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkesinambungan
berdasarkan prosedur yang tepat dan profesional. Boone dan Kurtz (2007)
mengatakan bahwa tanggung jawab sosial adalah dukungan manajemen
secara umum terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan keuntungan,
kepuasan pelanggan dan kesejahteraan masyarakat secara merata dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan.

Corporate Governance (X2) :


Tata Kelola Perusahaan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk
mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem ini sangat
berpengaruh dalam menentukan tujuan bisnis dan dalam mencapai tujuan.
Tata Kelola Perusahaan juga berpengaruh untuk mencapai kinerja bisnis yang
optimal serta analisis dan pengendalian risiko bisnis yang dihadapi
perusahaan. tidak sehat. Tata Kelola Perusahaan dapat menciptakan godaan
penyalahgunaan jabatan Dewan yang memiliki etika dan moral bisnis yang
lemah, kemudian ia juga dapat merugikan anggota pemangku kepentingan,
terutama pemegang saham, kreditur, pemasok dan karyawan (Piet, 2010).
Ukuran perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai penilaian seberapa besar
atau kecil suatu perusahaan yang diwakili oleh aset, penjualan jumlah, rata-
rata total penjualan dan rata-rata total aset. Dengan demikian, ukuran
perusahaan adalah ukuran atau jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Umumnya penelitian di Indonesia menggunakan total assets atau total sales
sebagai proksi dari Firm size. Ukuran perusahaan akan menjadi sangat
penting bagi investor dan kreditur karena akan berhubungan dengan risiko
investasi yang dilakukan. Siregar (2005) menyebutkan bahwa perusahaan
dengan total aset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus
kas yang baik atau positif, sehingga dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka panjang. Hal ini juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif
lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan keuntungan daripada perusahaan
dengan total aset
kecil.

Nilai perusahaan (Z1)


Nilai perusahaan dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan
mengasumsikan bahwa nilai perusahaan di neraca adalah nilai asetnya.
Metode ini sederhana untuk melihat nilai Perusahaan yang tercantum di
neraca. Metode untuk mengukur laporan laba rugi didasarkan pada nilai
Perusahaan pada laporan laba rugi. Nilai perusahaan dapat ditentukan oleh
penjualan, pendapatan atau indikator lainnya. Untuk tujuan penelitian ini,
nilai perusahaan didasarkan pada Brigham (1999) untuk menggunakan nilai
pasar terhadap kinerja perusahaan. Nilai ini menunjukkan kepercayaan
pasar terhadap nilai intrinsik perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan
memberikan apresiasi pasar terhadap harga saham di atas nilai buku, dan
depresiasi pasar yang ditunjukkan oleh harga saham di bawah nilai buku.
Jika pasar memberikan nilai lebih, itu menunjukkan pasar menganggap
perusahaan memiliki prospek yang baik. Sebaliknya, jika pasar
menunjukkan nilai yang lebih rendah, itu menunjukkan pasar menganggap
perusahaan tidak memiliki prospek yang baik.
Profitabilitas (Y1)
Profitabilitas Perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan dalam suatu periode
akuntansi. Profitabilitas dapat menjadi pertimbangan penting bagi investor
dalam keputusan investasinya. Pembayaran dividen yang lebih besar akan
menghemat biaya modal. Di sisi lain, manajer (orang dalam) meningkatkan
kekuatan untuk meningkatkan kepemilikannya karena penerimaan dividen
sebagai akibat dari keuntungan yang tinggi. Tawaran keuntungan yang
tinggi diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi. Saat ini banyak
pemimpin yang melihat kinerja perusahaan berdasarkan kinerja keuangan.
Paradigma yang dianut oleh banyak perusahaan adalah profit oriented.
Perusahaan yang dapat memperoleh keuntungan besar atau memiliki kinerja
keuangan yang baik dikatakan berhasil. Sebaliknya jika laba perusahaan
relatif kecil, maka perusahaan dapat dikatakan kurang berhasil atau
kinerjanya kurang baik. Profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah
kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan (Brigham dan Gapenski,
2006). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profitabilitas perusahaan
adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari
aktivitas yang dilakukan dalam suatu periode akuntansi.
Kerangka
Pemikiran

HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis 1: Semakin luas pengungkapan Corporate Social Responsibility,
semakin tinggi tingkat Profitabilitas perusahaan manufaktur.
Hipotesis 2: Semakin baik Corporate Governance maka semakin tinggi
tingkat Profitabilitas perusahaan manufaktur.
Hipotesis 3: Semakin besar ukuran perusahaan manufaktur, semakin tinggi
tingkat Profitabilitas perusahaan manufaktur.
Hipotesis 4: Semakin luas pengungkapan Corporate Social Responsibility,
semakin tinggi manufaktur nilai perusahaan.
Hipotesis 5: Semakin baik Corporate Governance, semakin tinggi nilai
perusahaan manufaktur.
Hipotesis 6: Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi nilai
perusahaan manufaktur.
Hipotesis 7: Semakin tinggi Profitabilitas, semakin tinggi nilai perusahaan
manufaktur.
Penjelasan Hasil
sesuai poin

Variabel penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (X1),


Corporate Governance (X2), Ukuran Perusahaan (X3), Profitabilitas (Y), dan
Nilai Perusahaan (Z), berdasarkan tabel 2 dari 126 perusahaan yang menjadi
sampel, didapatkan nilai rata-rata (mean) untuk variable Corporate Social
Responsibility sebesar 0,7223 artinya persentase perbandingan antara jumlah
CSR dan dengan total CSR adalah 72%. Nilai minimum independensi CSR
sebesar 0,31 dan nilai maksimum sebesar 0,99 atau dalam persentase 31 % dan
99 %. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini telah melakukan pengungkapan CSR. Nilai standar deviasi
sebesar 0,14 dan mean sebesar 0,72 artinya data kurang bervariasi karena nilai
standar deviasi lebih kecil daripada mean.
Masing-masing variabel diukur dengan menggunakan indikator
sebagai berikut :
a. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (X1) : X1
b. Tata Kelola Perusahaan (X2) : X2.
c. Ukuran perusahaan (X3) : X3
d. Profitabilitas (Y) : Y
e. Nilai Perusahaan (Z) : Z
Pengujian Hipotesis
Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square
(PLS) dengan menggunakan software SmartPLS. PLS merupakan sebuah
analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang secara bersamaan
dapat menguji model pengukuran dan model struktural (Jogiyanto, 2011).
Ada dua pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan PLS,
yaitu pengujian outer model (uji indikator) dan inner model (pengujian
struktural). Berdasarkan model penelitian di atas, dapat diketahui outer
loadings dapat menilai validitas konvergen.
Hasil 1 outer loading dapat dilihat pada Tabel 3

Validitas diskriminan diukur dengan melihat nilai RD untuk menentukan


nilai validitas konstruk penelitian ini. Konstruk model penelitian dianggap
valid jika nilai AVE lebih besar dari 0,5. Hasil AVE dapat dilihat pada Tabel
4 di atas.
Dari hasil pengukuran di atas menunjukkan bahwa semua variable memiliki
nilai AVE lebih dari 0,5. Dapat dikatakan bahwa semua variable tersebut
valid.

Model uji luar juga dilakukan dengan melihat reliabilitas komposit.


Keandalan komposit bernilai baik jika 0.70. Hasil reliabilitas komposit dapat
dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan hasil realibilitas menunjukkan bahwa
semua variable bernilai lebih dari 0,70 yang mengindikasikan bahwa semua
variable dapat dinyatakan reliable.
Analisis path menunjukkan pengaruh dan signifikansi antar variabel laten.
Hasil analisis jalur dilihat dari koefisien jalur struktural dan nilai t untuk
signifikansi model prediksi. Hasil koefisien jalur untuk pengaruh langsung
dan tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 6.
T statistic merupakan hipotesis yang diterima yaitu apabila > 1,96
Berdasarkan tabel di atas, hasil untuk masing-masing uji hipotesis dapat
dijabarkan sebagai berikut:
 Hipotesis 1 menyatakan bahwa CSR memiliki pengaruh positif
terhadap Profitability. Hasil perhitungan PLS menunjukkan bahwa
nilai T dari CSR terhadap Profitability adalah 1,986 > 1,96 dengan
begitu hipotesis 1 dinyatakan terbukti.
 Hipotesis 2 menyatakan semakin baik Corporate Governance maka
semakin tinggi tingkat Profitabilitas perusahaan manufaktur. Hasil
perhitungan PLS menunjukkan bahwa nilai T dari Corporate
Governance terhadap Profitability adalah 4,403 > 1,96 dengan begitu
hipotesis 2 dinyatakan terbukti.
 Hipotesis 3 menyatakan semakin besar ukuran perusahaan
manufaktur, semakin tinggi tingkat Profitabilitas perusahaan
manufaktur. Hasil perhitungan PLS menunjukkan bahwa nilai T dari
ukuran perusahaan terhadap Profitability adalah 2,715 > 1,96 dengan
begitu hipotesis 3 dinyatakan terbukti.
 Hipotesis 4 menyatakan semakin luas pengungkapan Corporate Social
Responsibility maka semakin tinggi manufaktur nilai perusahaan.
Hasil perhitungan PLS menunjukkan bahwa nilai T dari CSR terhadap
nilai perusahaan adalah 1,968 > 1,96 dengan begitu hipotesis 4
dinyatakan terbukti.
 Hipotesis 5 menyatakan semakin baik Corporate Governance maka
semakin tinggi nilai perusahaan manufaktur. Hasil perhitungan PLS
menunjukkan bahwa nilai T dari corporate governance terhadap nilai
perusahaan adalah 2,732 > 1,96 dengan begitu hipotesis 5 dinyatakan
terbukti.
 Hipotesis 6 menyatakan semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin tinggi nilai perusahaan manufaktur. Hasil perhitungan PLS
menunjukkan bahwa nilai T dari ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan adalah 2,008 > 1,96 dengan begitu hipotesis 6 dinyatakan
terbukti.
 Hipotesis 7 menyatakan semakin tinggi Profitabilitas maka semakin
tinggi nilai perusahaan manufaktur. Hasil perhitungan PLS
menunjukkan bahwa nilai T dari profitabilitas terhadap nilai
perusahaan adalah 4,751 > 1,96 dengan begitu hipotesis 7 dinyatakan
terbukti.

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis langsung antara variabel Corporate Social
Responsibility, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan dapat dilihat pada Tabel 7 di atas.
Pengaruh antar variabel penelitian dapat dilihat dari t-statistik atau koefisien
jalur. Berdasarkan uji hipotesis, hasil penelitian dijelaskan di bawah ini.:
1. Peningkatan penerapan Corporate Social Responsibility dapat
meningkatkan Profitabilitas perusahaan, sehingga hipotesis penelitian
pertama diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien jalur
berpengaruh langsung terhadap Profitabilitas. Pada Corporate Social
Responsibility adalah 0, 197 pada t - statistik sebesar 1,986 dengan
koefisien jalur positif.
2. Penerapan Corporate Governance yang lebih baik dapat meningkatkan
Profitabilitas perusahaan, sehingga hipotesis penelitian kedua diterima.
Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien jalur berpengaruh langsung
terhadap Corporate Governance pada Profitabilitas adalah 0, 808 pada t-
statistik sebesar 4, 403 dengan koefisien jalur positif.
3. Perusahaan yang lebih besar dapat meningkatkan Profitabilitas
perusahaan, sehingga hipotesis penelitian ketiga diterima. Hasil ini
menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh langsung Profitabilitas
terhadap Ukuran Perusahaan adalah 0,306 pada t-statistik 2,715 dengan
koefisien jalur positif.
4. Peningkatan pelaksanaan Corporate Social Responsibility dapat meningkatkan
nilai Perusahaan Perusahaan sehingga hipotesis penelitian keempat diterima.
Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh langsung CSR terhadap
nilai Perusahaan adalah 0,172 pada t-statistik sebesar 1,968 dengan koefisien
jalur positif.
5. Penerapan Corporate Governance yang lebih baik dapat meningkatkan nilai
Perusahaan, sehingga hipotesis penelitian kelima diterima. Hasil ini
menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh langsung Corporate Governance
terhadap nilai Perusahaan adalah 0,359 pada t- statistik sebesar 2,732 dengan
koefisien jalur positif.
6. Perusahaan yang lebih besar dapat meningkatkan nilai Perusahaan, sehingga
hipotesis penelitian keenam diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien
jalur pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap perusahaan adalah 0,105
pada t-statistik 2,008 dengan koefisien jalur positif.
7. Profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan nilai Perusahaan, sehingga
hipotesis penelitian ketujuh diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien
jalur pengaruh langsung Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan adalah 0,869
pada t-statistik sebesar 4,751 dengan koefisien jalur positif.
8. Corporate Social Responsibility, Corporate Governance, dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh tidak langsung terhadap Nilai Perusahaan, sehingga
hipotesis penelitian ke delapan diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa
koefisien jalur pengaruh langsung Corporate Social Responsibility, Corporate
Governance, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas lebih rendah
daripada koefisien jalur pengaruh Corporate Social Responsibility, Corporate
Governance, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.

Goodness of fit

Goodness of fit menunjukkan variabilitas variabel laten dalam model


penelitian. Nilai goodness of fit diperoleh dari koefisien R². Hasil R square
dapat dilihat pada Tabel 7 di atas.
Hasil tes R2 Pada Tabel 7 terlihat bahwa variabilitas Nilai Perusahaan (Y)
dapat dijelaskan oleh variabilitas Corporate Social Responsibility (X1),
Corporate Governance (X2), Ukuran Perusahaan (X3) dan Profitabilitas (Y)
sebesar 69%. Sisanya sebesar 31% dijelaskan oleh variabilitas lain yang
tidak termasuk dalam model penelitian. Selain itu, variabilitas Profitabilitas
(Z) dapat dijelaskan oleh Corporate Social Responsibility (X1), Tata Kelola
Perusahaan (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) sebesar 57%. Sisanya 43%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian.

Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di atas,
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
1. Tingkat CSR mempengaruhi profitabilitas perusahaan manufaktur yang
lebih tinggi. Manfaat yang diperoleh dari penerapan dan pengungkapan
Corporate Social Responsibility dapat mengarah pada keuangan
perusahaan yang lebih baik sehingga laba perusahaan dapat meningkat
dan diikuti oleh peningkatan Profitabilitas perusahaan.
2. Tata Kelola Perusahaan yang Baik mengarah pada peningkatan
Profitabilitas perusahaan manufaktur. Hal ini karena kepemilikan
institusional yang lebih tinggi akan meningkatkan Profitabilitas
perusahaan. Hal ini disebabkan penerapan Tata Kelola Perusahaan
proxy kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur untuk
menjadikan investor institusional berfungsi sebagai agen pemantau yang
dapat mengurangi biaya keagenan dan menghalangi perilaku
oportunistik manajer, serta mendorong kontrol yang lebih optimal
terhadap kinerja orang dalam dan pada akhirnya menciptakan kinerja
keuangan baik dari segi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
melalui ekuitas perusahaan (Profitabilitas).
3. Perusahaan yang lebih besar dapat meningkatkan Profitabilitas
perusahaan manufaktur. Hal itu karena perusahaan manufaktur dalam
penelitian ini menunjukkan skala ukuran rata-rata, sehingga
mencerminkan keberhasilan perusahaan yang memiliki keuangan yang
stabil dan meningkatkan skala ekonomi.
4. Tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh
terhadap peningkatan nilai Perusahaan. Itu karena perusahaan manufaktur
menyadari manfaat yang diterima dari penerapan praktik tanggung jawab
sosial dan integrasi pengungkapan secara luas. Salah satu contohnya
adalah untuk meningkatkan citra perusahaan, yang dalam waktu lama
akan meningkatkan perusahaan reputasi yang berpengaruh terhadap
peningkatan nilai Perusahaan.
5. Tata Kelola Perusahaan yang Baik mengarah pada peningkatan nilai
perusahaan manufaktur. Hal ini disebabkan kesadaran yang tinggi dari
perusahaan manufaktur untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
baik, tidak hanya sekedar mematuhi peraturan yang ada, dan salah satu
cara untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah dengan
meningkatkan kepemilikan saham oleh investor institusi yang
menyebabkan tekanan kepada perusahaan untuk menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang lebih baik karena unsur-unsur budaya berkembang di
lingkungan bisnis nasional untuk mendukung penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik.
6. Perusahaan yang lebih besar dapat meningkatkan nilai perusahaan
manufaktur. Hal tersebut dikarenakan perusahaan manufaktur memiliki
ukuran yang rata-rata, sehingga menimbulkan dorongan untuk melakukan
perbaikan nilai perusahaan, dibandingkan dengan perusahaan skala kecil
karena perusahaan besar dipandang lebih kritis secara eksternal dan lebih
optimal dalam mengelola kegiatan usahanya.
7. Semakin tinggi nilai Perusahaan Profitabilitas dapat meningkatkan
perusahaan untuk menghasilkan laba, sehingga akan berpengaruh pada
nilai Perusahaan yang tinggi. Perusahaan dengan laba yang tinggi akan
memberikan indikasi prospek yang baik yang dapat mengarahkan
investor untuk meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya,
peningkatan permintaan dapat meningkatkan nilai perusahaan saham.
8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Tata Kelola Perusahaan, dan Ukuran
Perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan,karena mereka harus melalui Profitabilitas. Hal ini
dikarenakan semakin luas pengungkapan Corporate Social Responsibility
maka Corporate Governance akan semakin baik, dan ukuran Perusahaan
yang lebih besar dapat menciptakan Profitabilitas yang tinggi, sehingga
berkontribusi pada nilai Perusahaan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai