Revisi Pengajuan Judul Proskrip Dita Fazarwati-1
Revisi Pengajuan Judul Proskrip Dita Fazarwati-1
Latar Belakang
Financial distress merupakan kondisi dimana keuangan perusahaan dalam keadaan
tidak sehat atau krisis. Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan dan terjadi saat
perusahaan mengalami kerugian beberapa tahun. Analisis mengenai gejala-gejaja
kebangkrutan harus dilakukan, guna mengantisipasi terjadinya kebangkrutan di masa yang
akan datang. Hal ini mengingat tidak sedikit fenomena-fenomena kebangkrutan yang dialami
perusahaan perusahaan di Indonesia (Permana, 2017).
Menurut Plat (dalam Andre, 2013) menyatakan bahwa financial distress merupakan
tahapan penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan
ataupun likuidasi. Salah satu sebab yang mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan
dalam keadaan distress adalah ketidakmampuan perusahaan dalam membiayai operasional
perusahaan disebabkan minimnya pemasukan dari produksi.
Menurut Sutedi (2015: 130) Dewan Komisaris adalah organ yang bertugas melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan pengurusan
perseroan. Tugas utama dari komisaris independen ini diantaranya menilai dan mengarahkan
strategi perusahaan, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan, dan rencana usaha;
menilai sistem penetapan remunerasi para pejabat yang memegang posisi kunci; memantau
dan mengatasi konflik kepentingan; dan memantau proses keterbukaan dan efektifitas
komunikasi dalam perusahaan (Warsono et al. 2012).
Managerial agency cost merupakan biaya-biaya yang muncul ketika manager sebagai
agen mengelola perusahaan, biaya yang muncul seperti gaji manajerial, biaya eksekutif, biaya
perjalanan, biaya hiburan, pengeluaran untuk konferensi, pembayaran kesejahteraan dan
pengeluaran lain yang semuanya tercakup dalam biaya administrasi perusahaan. Financial
distress dalam suatu perusahaan dapat terjadi karena perusahaan belum mampu untuk
menerapkan prinsip good corporate governance yang menyebabkan kepercayaan investor
menurun sehingga pasar modal juga menurun. Mekanisme GCG (Good Corporate
Governance) dapat menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu perusahaan. Corporate
governance adalah suatu sistem yang mengatur hubungan antara dewan komisaris, direksi,
dan manajemen agar tercipta keseimbangan dalam pengelolaan perusahaan. Karakteristik
perusahan seperti profitabilitas,
Analisis rasio keuangan dapat menjadi salah satu alat untuk memprediksi kesulitan
keuangan (financial distress) yang digunakan untuk mengukur kesehatan perusahaan. Kondisi
kesulitan keuangan (financial distress) terjadi sebelum kebangkrutan. Ketidaksiapan
perusahaan dalam memprediksi financial distress merupakan salah satu penyebab
kebangkrutan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini mencoba menganalisis lebih dalam board
composition, agency cost, karakteristik perusahaan dan rasio keuangan terhadap financial
distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Board Composition
(X1)
Agency Cost
(X2)
Karakteristik Perusahaan
Rasio Keuangan
Likuiditas
(X4)
Solvabilitas
(X5)