Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI SYARIAH

KELOMPOK LIABILITIES
1. AGUNG TRILAKSONO 31117038
2. DIAN SUSANTI 31117032
3. GUSTIRA HERTIANI 31117098
4. IDA AYU LESTARI 31117056
5. IDA HUDZAIFAH 31117103
6. IMAM ALDI SAPUTRA 31117049
7. INDAH ASLIYATI 31117150
8. INDAH NUR FITRIYANI 31117036
LATAR BELAKANG AKUNTANSI SYARIAH

Wacana sistem ekonomi Islam itu di aw


ali dengan konsep ekonomi dan bisnis
nonribawi.
Sebenarnya sistem ekonomi Islam itu
mencakup semua aspek ekonomi.
PENGERTIAN AKUNTANSI SYARIAH DALAM ISLAM

Akuntansi syariah ialah proses akuntansi yang ber


dasarkan pada prinsip-prinsip syariah, baik dalam 

Siklus lainnya maupun pencatatannya. Lebih


jelasnya ialah suatu proses akuntansi untuk transaksi-
transaksi syariah seperti murabahah, musyrakah,

mudharabah dan lainnya.


PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DENGAN
AKUNTANSI KONVENSIONAL

Perbedaan utama antara Akuntansi syariah dan


akuntansi konvensional adalah bagaimana informasi di
bagikan. Akuntansi syariah menyediakan semua 
Informasi dengan jelas kepada prospek, informasi
yang baik maupun buruk. Sedangkan dalam penyajian
informasi akuntansi  konvensional yang diberikan
hanya informasi pilihan saja.
KELEBIHAN AKUNTANSI SYARIAH

1. Sistem Bagi Hasil

2. Menggunakan Prinsip Jual Beli Murabahah


3. Terhindar dari Riba
4. Memiliki Unsur Tenggang Rasa
STUDI KASUS
Studi kasus yang diambil dari jurnal ilmiah Akuntansi syariah yang dirilis tahun 2019 oleh Leni Triana
dengan judul Perlakuan Akuntansi dalam Bank Syariah
Bank syariah mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1992 yang dipelpori oleh Bank
Muamalat Indonesia. Bank jenis ini didirikan dengan alasan untuk mengembangkan perbankan berdasarkan
pada prinsip pembagian profit yang sesuai dengan syariat Islam. Maraknya perbankan Islam di dunia pun
mendapat banyak kecaman. Kecaman tajam tersebut justru datang dari para ilmuan Islam sendiri. Mereka
berpendapat bahwa bank-bank Islam dalam menyelenggarakan transaksi-transaksi perbankan syariah justru
bertentangan dengan semangat dari ketentuan syariah. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha bank-bank
Islam tersebut telah menimbulkan masalah moralitas. Artinmya, bank-bank syariah belum menerapkan sistem
yang disebut sebagai partnership /collaboration (profit and loss sharing) atau prinsip bagi hasil. Sebagai conto
h, pada saat peminjaman uang untuk keperluan sosial maka tidak akan dikenakan kompensasi atau bunga.
Untuk merespons hal ini, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 59 Tahun 2002. Pada praktiknya di Bank Muamalat Indonesia belum sepenuhnya
menggunakan ketentuan yang disyariatkan dalam Islam, misalnya tentang konsep bagi hasil (profit sharing),
cost management, dan mudharabah.
KONSEP AKUNTANSI ISLAM (LIABILITAS)

1. Kaidah-kaidah Dasar Akuntansi Islam Bersumber dari


Al-Qur’an, Sunnah Nabawiyah dan Fiqih Para Ulama
2. Akuntansi islam dilandasi oleh aqidah yang kuat
3. Akuntansi Islam berdasarkan Akhlak yang baik
4. Seorang Akuntan Memiliki Tanggung Jawab Di Depan 
Masyarakat dan Umat Islam
5. Akuntansi Islam Berdasarkan dengan Proses Keuangan
yang Sah
6. Akuntansi Islam sangat memperhatikan aspek perilaku
sebagai Unsur dalam Kesatuan Ekonomi.
TUJUAN-TUJUAN AKUNTANSI DALAM
ISLAM
1. Hizful Amwal (memelihara Uang)
2. Eksistensi al-Kitabah (Pencatatan ketika ada perselisihan)
3. Dapat membantu dalam mengambil keputusan
4. Menentukan Hasil-Hasil Usaha yang Akan Dizakatkan
5. Menentukan dan menghitung hak-hak kawan yang
berserikat
6. Menentukan Imbalan, Balasan dan Sanksi
KONSEP LIABILITAS DALAM AKUNTANSI
ISLAM
Liabilitas atau utang piutang merupakan salah satu dari
sekian banyak jenis kegiatan ekonomi yang dikembangkan dan
berlaku di masyarakat. Sebagai kegiatan ekonomi masyarakat,
utang piutang bisa berlaku pada seluruh tingkatan masyarakat
baik masyarakat kuno maupun masyarakat modern.
Berdasarkan pemikiran ini, utang piutang dapat diperkirakan
telah ada dan dikenal oleh masyarakat yang ada di bumi ini
ketika mereka berhubungan antara satu orang dengan orang
lainnya mempunyai sisi-sisi sosial yang sangat tinggi.
KONSEP LIABILITAS/ UTANG PIUTANG DA
LAM ISLAM

1. Lialilitas Dalam Persepektif Islam


2. Dasar Hukum berutang
3. Rukun dan syarat Utang
4. Prinsip Utang
PERBEDAAN KARATERISTIK AKUNTANSI KONVENSIONAL
DENGAN AKUNTANSI SYARIAH
Karakteristik Sistem Akuntansi Konvensional Sistem Akuntansi Syariah
Sistem Akuntansi Ekonomi yang Rasionalisme Ketauhidan (Unity of God)
Prinsip Sekuler Syariah
Individualis Kepentingan Ummat
Memaksimalkan Keuntungan Keuntungan yang wajar
Survival of the fittest Persamaan
Ditekankan pada proses (Machine Mechanism) Rahmatan lil alamin
 

Kriteria Berdasarkan pada hukum perdagangan Berdasarkan pada etika yang bersumber pada hukum Al-Qur’an
masyarakat kapitalis modern daripada etika dan hadis
   
Penyajian informasi yang sangat terbatas Full Disclosure untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan
  yang sesuai syariah dan memenuhi kebutuhan Finance Report
Informasi yang ditujukan atau bertanggung User
jawab kepada pemilik  
  Pertanggungjawaban kepada umat/masyarakat luas (Khususnya
dalam memanfaatkan sumber daya)
 
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI SYARIAH

Teori Akuntansi Syariah adalah suatu sistem atau teknik dari

suatu pencatatan, penggolongan dan peringkasan, pelaporan

dan menganalisa data keuangan yang dilakukan dengan cara

tertentu yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan


ekonomi atau perusahaan dengan menggunakan prinsip-prinsip
syariah yang terkandung dalam nilai-nilai islam.
TUJUAN TEORI AKUNTANSI SYARIAH

1. Untuk menentukan hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat dengan lem
baga keuangan Syariah.
2. Untuk menjaga aset dan hak-hak lembaga keuangan syariah.
3. Untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan produktivitas dari lembag
a keuangan syariah.
4. Untuk menyiapkan informasi laporan keuangan yang berguna kepada
5. pengguna laporan keuangan sehingga mereka dapat membuat keputusan y
ang tepat dalam berhubungan dengan lembaga keuangan.
6. Mendukung penyususnan standar akuntansi yang konsisten.
7. Sebagai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan.
TEORI-TEORI DALAM AKUNTANSI SYARIAH

1. Teori Pemilikan (Proprietary Theory)


Teori ini menyatakan bahwa akuntansi terjadi karena bentukan dari persamaan dasar bebagai berikut :
Aktiva – Kewajiban  = Modal
Teori ini berpendapat bahwa pendapatan adalah kenaikan atas hak pemilik, sedangkan biaya adalah
penurunan.

2. Teori Kekayaan (Entity Theory)


Teori ini menganggap bahwa  perusahaan memiliki eksistensi yang terpisah. Pemisahan ini terjadi pada
 kepentingan pemilik dan pemegang ekuitas yang lain. Pendiri dan pernilik perusahaan tidak perlu
diidentifikasikan dengan eksistensi perusahaan. Tori ini didasarkan pada persamaan:
Aktiva = Ekuitas  (Modal)

3. Teori Dana (Fund Theory)


Teori dana menggantinya dengan kesatuan kegiatan atau orientasi kegiatan sebagai landasan akuntansi.
Kepentingan ini dikenal dengan  “FUND” yang termasuk didalamnya kelompok aktiva dan kewajiban yang
terikat serta pembatasan yang mencerminkan fungsi ekonomik yang khusus ataupun  kegiatan yang khusus.
Teori ini didasarkan pada persamaan:
Aktiva = Pembatasan Aktiva
MANAJEMEN ASET & KEWAJIBAN (LIABILITAS) BANK SYARIAH

Manajemen aset-kewajiban melibatkan pengumpulan


dan penyaluran dana. Lebih khusus lagi, terdiri dari proses
perecanaan, pelaksanaan, dan pengendalian strategis yang
mempengaruhi volume, campuran, jatuh tempo, sensitivitas
tingkat keuntungan, kualitas, dan likuiditas aset dan kewajiban
bank.
Tujuan utama dari pengelolaan aset-kewajiban adalah
untuk menghasilkan berkualitas tinggi, stabil, besar, dan aliran
yang berkembang dari pendapatan bunga bersih. Tujuan ini
dicapai dengan mencapai kombinasi yang optimal dan tingkat
aset, kewajiban, dan risiko keuangan
CONTOH KASUS LIABILITIES DALAM TEORI
AKUNTANSI SYARIAH

Contoh Kasus yaitu : Trend Terhadap Aset Jangka Pendek 


Kurang Beresiko,
Ketergantungan berlebihan bank syariah ‘pada
instrumen perdagangan dan komoditas-pembiayaan telah
membatasi pilihan mereka terhadap struktur jatuh tempo;
sebagai hasilnya, sebagian besar pembiayaan mereka memiliki
jatuh tempo jangka pendek.
TEORI AKUNTANSI

TERIMA KASIH

KELOMPOK LIABILITIES

Anda mungkin juga menyukai