1 Jenis Penelitian
asosiatif. Menurut Sugiyono, (2019) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan alat penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dan memiliki tujuan yang terlebih dahulu telah ditetapkan
untuk menguji hipotesis. Metode asosiatif menurut Sugiyono, (2019) adalah penelitian
yang bertujuan untuk menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih, serta mencari
peran, pengaruh, dan hubungan sebab akibat antara variabel bebas (independent) dan
Distress Terhadap Audit Delay dengan Opini Audit Sebagai Variabel Pemoderasi, dengan
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diambil dari website resmi
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan masuk untuk melakukan penelitian dan bukan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bursa Efek Indonesia beralamat di Jl. Jend.
sudirman kav 52-53, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Waktu Penelitian
No Keterangan Bulan ke:
Nov Des Jan Feb Mar Apr
1 Penyusunan Proposal Vv 6
Variabel merupakan segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi terkait dengan hubungan dan
kesimpulanya (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019:69). Variabel dependen ialah variabel yang
dihasilkan karena adanya perubahan variabel lainnya (Hardani, 2020, hlm. 305).
Berdasarkan definisi menurut para ahli, penulis menyimpulkan bahwa variabel terikat
ialah variabel bergantung pada variabel lainya dan setiap perubahan yang terjadi pada
varibel terikat dipengaruhi oleh varibel lainya. Variabel terikat dalam penelitian ini
Audit Delay merupakan lamanya atau rentang waktu yang dibutuhkan seorang
auditor menyelesaikan tugas audit atas laporan keuangan yang dapat dihitung dari
tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai dengan tangal laporan audit
pengendalian internal yang kurang baik, sehingga menyebabkan audit delay semakin
meningkat. Jika Audit Delay semakin lama, maka semakin besar kemungkinan
Pengukuran Variabel audit delay dalam studi ini dilihat dari tanggal
setelah akhir bulan ketiga dinyatakan mengalami audit delay. Menurut penelitian
Wendy, dkk. (2019) variabel audit delay menggunakan variabel dummy dimana
Perusahaan yang mengalami audit delay diberi kode 1 sedangkan yang tidak
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
a) Ukuran Perusahaan
menjalankan operasinya yang dapat dilihat dari nilai total aktiva/asset yang dimiliki
terhadap Audit Delay yang kemungkinan akan dialami oleh suatu perusahaan. Ukuran
Perusahaan dapat diukur dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Menurut penelitian Stiawan & Ningsih, (2021) ukuran perusahaan dapat digambarkan d
b) Financial Distress
keadaan tidak sehat dan terjadi sebelum kebangkrutan. Karena semakin tinggi nilai rasio
keuangan. Menurut penelitian Karina & Julianto, (2022) Financial Distress dapat diukur
dengan skala rasio menggunakan Altman Z-Score revisi (model kedua tahun 1983). Be
Z= 0,717X1+0,847X2+3,107X3+ 0,420x4+0,998X5
Dimana:
Z = Indeks Kebankrutan
Opini audit adalah kesimpulan dari temuan yang telah diaudit atas kecukupan suatu
laporan. Oleh karena itu, opini audit wajar tanpa pengecualian sangat lah penting bagi
perusahaan khususnya bagi perusahaan yang sudah go-public karena hal ini merupakan
indikator kesehatan perusahaan. Indikator dari opini audit diukur dengan menggunakan
variabel dummy, diberikan nilai 1 apabila suatu perusahaan mendapatkan opini audit wajar
tanpa pengecualian (unqualified) dan akan diberikan nilai 0 apabila perusahaan
mendapatkan selain opini audit wajar tanpa pengecualian (unqualified) (Luthfiyati, 2016).
Tabel 3.2
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi (suatu kelompok) yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2018:117). Pada penelitian
ini, populasi yang akan digunakan adalah semua perusahaan sektor kesehatan yang
terdaftar di BEI.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representatif atau
mewakili populasi yang diteliti (Sugiyono, 2018:81). Sedangkan menurut Arikunto
(2019:109) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Dapat
disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil representatif dari populasi yang
1. Perusahaan Sektor Kesehatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
uang Rupiah.
4. Perusahaan Sektor Kesehatan yang tidak mengalami delisting dari Bursa Efek
Teknik pengumpulan data adalah hal yang sangat krusial dan diutamakan dalam
sebuah penelitian, karena tujuan utama dari sebuah penelitian ialah mendapatkan data yang
kredibel dan relevan. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
1. Studi Kepustakaan.
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai penelitian dan
untuk menemukan penelitian terdahulu, teori-teori yang mendukung dan data pendukung
2. Dokumentasi
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-
karya dan lainya yang berasal dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya
teknik analisis data yang digunakan menggunakan aplikasi E-Views Serie 10. Adapun
tahapan analisis data yang akan dilakukan untuk melakukan pengujian adalah sebagai
berikut:
Dalam uji statistik deskriptif menghasilkan deskripsi dari data yang digunakan,
sehingga menjadikan informasi lebih jelas dan lebih mudah untuk dipahami. Statistik
deskriptif dapat dilihat dari rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering
muncul (modus), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum (Ghozali, 2019).
Statistk deskriptif dapat menjelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini.
Selain itu dapat menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel.
Uji asumsi klasik memiliki tujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Sebelum analisis regresi dilakukan,
harus dilakukan uji asumsi klasik untuk menentukan apakah model dari regresi tersebut
memenuhi syarat-syarat untuk lolos dari uji asumsi klasik. Syarat-syarat untuk dapat lolos
dari uji asumsi klasik adalah data haruslah terdistribusi secara normal, tidak mengandung
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
variabel-variabel independen. Apabila antar variabel independen ada korelasi yang cukup
tinggi (>0.90), maka hal ini merupakan adanya indikasi multikolinieritas. Tidak adanya
korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas.
Multikolinieritas biasanya disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
dependennya merupakan variabel yang memiliki sifat dikotonomi atau memiliki 2 kategori.
Selain itu variabel independennya merupakan kombinasi antara metric dan non metric
(nominal). Analisis regresi logistik merupakan metode statistik yang digunakan apabila salah
satu variabel dalam penelitian menggunakan variabel dummy (Ruchana & Khikmah, 2020)..
Regresi logistik adalah model regresi non linier yang menggunakan fungsi eksponensial
Keterangan :
AD = Audit Delay
α = Konstanta
UP = Ukuran Perusahaan
FD = Financial Distress
OD = Opini Audit
e = Standar Error
Pengujian ini menggunakan Hosmes dan Lemeshow untuk menguji hipotesis nol apakah data
empiris sesuai atau cocok dengan model (tidak terdapat perbedaan antara model dengan data
sehingga model dapat dinyatakan fit). Keputusan model dapat dikatakan fit atau tidak dapat
1. Jika nilai signifikan < 0,05 maka Hipotesis nol ditolak, artinya terdapat perbedaan
antara model dengan data dikarenakan model tidak dapat memprediksi nilai
observasinya.
2. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Hipotesis nol diterima, artinya model cocok dengan
Uji ini dilakukan untuk menunjukan apakah model yang telah dihipotesiskan sesuai dengan
data atau tidak. Uji Overall Fit Test dilakukan dengan membandingkan nilai -2 Log
Likelihood pada awal (Block Number 0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir (Block
Number 1). Jika terdapat adanya pengurangan nilai pada awal nilai -2 Log Likelihood dengan
akhir nilai -2 Log Likelihood, maka model yang dihipotesiskan fit dengan data.
3.6.3.3 Uji Koefisien Determinasi
Pada Uji koefisien determinasi menggunakan Nagelkerke R2 . Pengujian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan dan mempengaruhi variabel
terikat. Nilai Nagelkerke R2 bervariasi antara 1 dan 0, jika nilai mendekati angka 1 maka
model dapat dikatakan goodness of fit namun jika nilai mendekati angka 0 maka model
jauh suatu variabel bebas secara individual memberikan pengaruh untuk menerangkan
variabel terikat. Uji ini ditunjukkan dari significance level 0,05 (= 5%), dengan kriteria
berikut ini:
a. Apabila nilai thitung > ttabel dan nilai Signifikansi < 0,05 maka secara parsial variabel
b. Apabila nilai thitung < ttabel dan nilai Signifikansi > 0,05 maka secara parsial variabel
Matriks klasifikasi adalah alat standar untuk evaluasi model statistik dan terkadang
disebut sebagai matriks kebingungan. Matriks klasifikasi adalah alat penting untuk menilai
prediksi yang sala. Matriks klasifikasi menunjukan prediksi model regresi untuk menentukan
regresi data panel pada variabel moderasi, dimana dalam persamaan regresinya
mempunyai interaksi perkalian antara dua ataupun lebih dengan variabel independen.
Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah opini audit (Z) yang akan memoderasi
hubungan antara ukuran perusahaan dan financial distress terhadap audit delay. Maka
persamaan dan contoh bentuk moderasi data panel adalah sebagai berikut:
Dimana:
Y = audit delay
α = Konstanta (intercept)
X1 = ukuran perusahaan
X2 = financial distress
Z = opini audit
ℇ = Error
a. H0 ditolak apabila nilai probabilitas > nilai signifikansi 0,05. Variabel moderasi
Y X1 X2 Z
Observations 50 50 50 50
Multikol
Y X1 X2 Z
Regresi Logistik
Dependent Variable: Y
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/28/23 Time: 21:49
Sample: 2018 2022
Included observations: 50
Convergence achieved after 7 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian
Uji T
Dependent Variable: Y
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/28/23 Time: 21:49
Sample: 2018 2022
Included observations: 50
Convergence achieved after 7 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian
Matriks Klarifikasi
Uji Moderasi