Oleh :
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam penyusunan proposal penelititan ini penulis banyak
mendapat dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada ibu Ari Dewi Cahyati, S.E, M.SA selaku Dosen Metodologi Penelitian secara
khususnya yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis sehingga
proposal penelitan ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari dalam penulisan proposal penelitian ini
banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap
berharap agar proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran dari
penulisan proposal ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada proposal
penelitian penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
2. Stakeholder Theory
Teori legitimasi (Dowling & Pfeffer, 1975) merupakan teori yang menjelaskan
hubungan antara perusahaan dengan masyarakat. Legitimasi merupakan asumsi umum
bahwa tindakan perusahaan berada di norma, keyakinan dan sistem yang dibangun
secara sosial. Untuk menjaga hubungan, lingkungan sosial dan politik perusahaan harus
beroperasi dalam batas-batas dan norma-norma yang berlaku. Proses legitimasi
perusahaan dapat berbentuk pelaporan kegiatan perusahaan kepada masyarakat. Dengan
kefektivan komite audit, adanya audit internal korakteristik dewan direksi akan
membuat laporan perusahaan semakin komprehensif, laporan perusahaan tersebut
dituangkan dalam integrated reporting manajemen dan pemangku kepentingan
(stakeholder). Perusahaan harus menjaga hubungan dengan masyarakat dengan
menyampaikan bahwa tindakan perusahaan telah dan akan sesuai dengan batasan dan
norma yang berlaku sosial. Penyampaian tersebut dituangkan dalam integrated
reporting, dimana laporan tersebut dipengaruhi oleh efektivitas komite audit dan
peranan audit internal periode waktu pada umumnya setahun sekali di semua organisasi
Teori legitimasi berkaitan dengan efektivitas komite audit, fungsi audit internal,
karakteristik dewan direksi, dan integrated reporting. Dengan integrated reporting
perusahaan akan menyampaikan bahwa tindakan dan strategi perusahaan telah sesuai
dengan batasan dan norma yang ada dimana efektivitas komite audit dan pernan audit
internal mempengaruhi.
2.1.2 Landasan Teori
1. Variabel Dependen ( Integrated Reporting )
Integrated reporting akan disajikan dengan nilai rasio yang merupakan perbandingan
antara total nilai yang diungkapkan dibagi dengan total pengungkapan yang diharuskan.
Jika perusahaan menyajikan elemen yang harus diungkapkan maka akan diberi nilai 1
dan jika perusahaan tidak menyajikan maka akan diberikan nilai 0. Pengungkapan akan
dinilai berdasarkan laporan tahunan dan laporan keberlanjutan yang dikeluarkan
perusahaan.
2. Variabel Independen
a. Efektivitas Komite Audit
(Lin et al., 2008) mendefinisikan efektivitas komite audit merupakan kinerja
peran komite audit untuk meninjau informasi akuntansi perusahaan, pengawasan
sistem audit internal dan menjaga hubungan dengan auditor eksternal. (Dezoort et al.,
2002) menjelaskan komite audit yang efektif merupakan komite audit yang selalu
memastikan pelaporan keuangan yang andal, melakukan pengendalian akuntansi
internal dan manajemen risiko melalui upaya pengawasan yang cermat. (Bananuka et
al., 2018) menjelaskan komite adut yang efektif adalah komite audit selalu meninjau
laporan keuangan yang disiapkan oleh akuntan internal perusahaan untuk
memastikan bahwa pengungkapan dalam laporan keuangan memadai dan
representasi yang adil tercapai, serta memastikan bahwa audit internal menjalankan
fungsinya.
Komite audit dan auditor internal kenapa komite audit merupakan merupakan
unit yang dibuat oleh dewan direksi untuk memantau dan memastikan akurasi dalam
pengungkapan perusahaan. Sehingga komite audit yang efektiv merupakan komite
audit yang menjalankan tugasnya sesuai yang diamanatkan. Dengan komite audit
yang efektif maka transparansi dan akuntabilitas perusahaan lebih terjaga,
berkurangnya asimetri informasi. Sehingga dapat dikatakan dengan keefektivan
komite audit maka semakin luas pengugkapan yang sesuai dengan integrated
reporting periode waktu pada umumnya setahun sekali Dimana Perusahaan BUMN
yangterdaftar di BEI.
Efektivitas komite audit akan diukur dengan menggunakan Audit and Risk
Comitee Efectiveness Checklist yang dikeluarkan oleh (National Audit Office,
2017). Penelitian ini akan menggunakan Audit and Risk Comitee Efectiveness
Checklist sebagai indeks dimana informasi pengungkapan dengan menggunakan
laporan tahunan dan laporan keberlanjutan. Efektivitas komite audit akan disajikan
dengan nilai rasio yang merupakan perbandingan antara total nilai yang diungkapkan
dibagi dengan total pengungkapan yang diharuskan. Jika perusahaan menyajikan
elemen yang harus diungkapkan maka akan diberi nilai 1 dan jika perusahaan tidak
menyajikan maka akan diberikan nilai 0.
3. Variabel Independen
Tabel 2.2.1
Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Sustainability
Reporting
H2 + Practices
Internal Audit
Function
Firm Age
Firm Size
Auditor Type
Variabel Kontrol
Pertumbuhan
Perusahaan (PP)
Ukuran Perusahaan
(UP)
Variabel Kontrol
Leverage (L)
NOTES:
1. Objek riset / Variabel riset: Lihat kedudukan variable (DV – IV – MV – IV –
CV)
2. Subjek riset / Sbr data / Populasi target: Data sampel (Siapa & Berapa?)
METODE PENELITIAN
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan situasi atau kejadian yang terjadi.
Tujuan utama dari penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran akurat
dari sebuah data, menggambarkan karakteristik karyawan seperti usia, jenis kelamin,
masa kerja, dan berbagai karakteristik lainnya yang ingin dipelajari. Dalam penelitian
pemasaran bisa dalam bentuk profil orang/konsumen yang menggunakan produk
tertentu, dan lain sebagainya.
3.2 Variabel : Definisi dan Pengukuran (Sumber: Tabel MPS)
1. Variabel Dependen
Integrated reporting adalah salah satu pelaporan perusahaan yang secara komprehesif
menyajikan strategi, tata kelola, dan prospek perusahaan dalam penciptaan nilai baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang (International Integrated Reporting Council,
2021).
Indeks Integrated reporting elements Integrated reporting dapat diukur menggunakan
analisis konten dengan indeks (International Integrated Reporting Council, 2021). yang
meliputi:
• Tinjauan organisasi dan lingkungan eksternal.
• Tata kelola.
• Model bisnis.
• Risiko dan peluang.
• Strategi dan alokasi sumber daya.
• Kinerja.
• Outlook.
• Basis of presentation.
Integrated reporting akan disajikan dengan nilai rasio yang merupakan perbandingan
antara total nilai yang diungkapkan dibagi dengan total pengungkapan yang diharuskan.
Jika perusahaan menyajikan elemen yang harus diungkapkan maka akan diberi nilai 1 dan
jika perusahaan tidak menyajikan maka akan diberikan nilai 0. Pengungkapan akan dinilai
berdasarkan laporan tahunan dan laporan berkelanjutan yang dikeluarkan perusahaan.
(Songini et al., 2021) berskala Rasio.
2. Variabel Independen
Efektivitas komite audit merupakan peranan komite audit untuk selalu memastikan
pelaporan perusahaan andal (Lin et al., 2008), (Dezoort et al., 2002), (Bananuka et al.,
2018).
Indeks Audit and Risk Comitee Efectiveness Checklist Efektivitas komite audit akan
diukur dengan menggunakan Audit and Risk Comitee Efectiveness Checklist yang
dikeluarkan oleh (National Audit Office, 2017). Penelitian ini akan menggunakan Audit
and Risk Comitee Efectiveness Checklist sebagai indeks dimana informasi pengungkapan
dengan menggunakan laporan tahunan dan laporan keberlanjutan. Efektivitas komite audit
akan disajikan dengan nilai rasio yang merupakan perbandingan antara total nilai yang
diungkapkan dibagi dengan total pengungkapan yang diharuskan. Jika perusahaan
menyajikan elemen yang harus diungkapkan maka akan diberi nilai 1 dan jika perusahaan
tidak menyajikan maka akan diberikan nilai 0. Pengembangan (Bananuka et al., 2018)
berskala Rasio.
Fungsi audit internal adalah peranan internal audit untuk membantu komite audit dalam
hal menjaga keandalan pelaporan perusahaan (Tumwebaze et al., 2021) (Bananuka et al.,
2018). Indeks fungsi audit internal, fungsi audit internal akan diukur dengan menggunakan
indeks yang digunakan oleh (Bananuka et al., 2018) dan (Tumwebaze et al., 2021). Fungsi
audit internal akan disajikan dengan nilai rasio yang merupakan perbandingan antara total
nilai yang diungkapkan dibagi dengan total pengungkapan yang diharuskan. Jika
perusahaan menyajikan elemen yang harus diungkapkan maka akan diberi nilai 1 dan jika
perusahaan tidak menyajikan maka akan diberikan nilai 0. Penelitian ini akan mengunakan
informasi laporan tahunan dan laporan keberlanjutan untuk dilakukannya analisis konten.
Pengembangan indeks dari penelitian (Bananuka et al., 2018) dan (Tumwebaze et al.,
2021) berskala Rasio.
3. Variabel Moderasi
Keragaman gender dewan direksi adalah konsep keragaman di dewan direksi dalam hal
jenis kelamin (Vitolla, Raimo, Marrone, et al., 2020) (Tiron-Tudor et al., 2020) (Songini et
al., 2021). Gender dewan direksi keragaman gender dewan direksi akan diukur
berdasarkan jumlah direksi wanita di perusahaan (Songini et al., 2021) (Songini et al.,
2021) berskala Nominal.
Pendidikan dewan komisaris adalah konsep keragaman di dewan direksi berdasarkan
tingkat pendidikan (Pistoni et al., 2016) (Songini et al., 2021). Tingkat pendidikan dewan
direksi Pada penelitian ini pendidikan dewan direksi akan diukur dengan
pengembangan pengukuran (Songini et al., 2021). dimana tingkat pendidikan dewan
direksi memiliki tingkatan sebagai berikut:
- Tingkat pendidikan sarjana akan diberi nilai 1.
- Tingkat pendidikan postgraduate akan diberi nilai 2.
- Tingkat pendidikan doktoral akan diberi nilai 3.
Kemudian tingkat pendidilam dewan direksi perusahaan akan dijumlahkan dari
keseluruhan direksi pada perusahaan. Perkembangan dari (Songini et al., 2021) berskala
Nominal.
4. Variabel Kontrol
a. Profitability
Return on Assets (ROA) ROA = Net Income
Total Assets
Return on Equity (ROE)ROE = Earnings Before Interest & Taxes
Total Equity
b. Pertumbuhan perusahaan
Market to book ratio = Market Capitalization
Book value
c. Ukuran perusahaan
Log natura total aset
Ukuran perusahaan = Ln Total Assets
d. Leverage
Debt to equity Ratio = Total liability
Total Shareholder’s equity
3.3 Penentuan Data dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto, (2010:172) yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan
kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data disebut responden,
yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan
tertulis maupun lisan.
Penelitian ini akan menggunakan teknik purposive sampling denga kriteria perusahaan
BUMN yang terdaftar di BEI, menerbitkan laporan tahunan dan laporan keberlanjutan secara
lengkap pada tahun 2018 sampai dengan 2021. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan
BUMN yang terdaftar di BEI.
Menurut Husein Umar (2013:42) data sekunder adalah: “Data sekunder merupakan
data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data
primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram”.
Sedangkan menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo (2013:143) data sekunder
adalah: “Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan 42 dicatat oleh pihak lain)”. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan
lain sebagianya
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode angket atau kuisioner. Metode ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang telah
disusun secara terstruktur, dimana sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan pada responden
untuk ditanggapi sesuai dengan kondisi yang dialami oleh responden yang bersangkutan dan
disertai surat permohonan kepada pimpinan kantor BUMN.
3.4.1 Populasi
Menurut Harbani (2012:99) populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga benda-benda yang lain, populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek
dan subjek, tetapi meliputi seluruh karakeristik dan sifat yang dimiliki oleh subjek tersebut.
Populasi sering juga disebut “Universe”. Populasi pada penlitian ini adalah perusahaan
BUMN yang terdaftar di BEI. Menurut Sugiyono (2015:167) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto, (2010:173) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilaya penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut populasi
atau studi sensus.
Penelitian ini akan menguji pengaruh variabel independen yang terdiri dari Independensi, due
professional care dan akuntabilitas terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit.
1. Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar presentase
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi berada antara 0 dan1. Nilai R2 yang mendekati 1 memberi arti bahwa
variabel-variabel independen memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013).
2. Uji t bertujuan untuk menguji apakah variabel independen (Independensi, due
professional care dan akuntabilitas) secara parsial atau individual terhadap variabel
dependen (kualitas audit). Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk
uji t adalah sebagai berikut:
Ho : B = 0, independensi, due professional care dan akuntabilitas tidak berpengaruh
secara parsial terhadap kualitas audit.
Ha : B + 0, independensi, due professional care dan akuntabilitas berpengaruh secara
parsial terhadap kualitas audit.
Untuk mencari t tabel dengan df = n-k-1, taraf nyata 5% dapat dilihat dengan
menggunakan table statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel t.
Dasar pengambilan keputusan adalah:
1. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
2. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga dilakukan berdasarkan
probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
3. Uji F dilakukan untuk menguji adanya pengaruh variable independen (Independensi, due
professional care dan akuntabilitas) secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
dependen (kualitas audit). Adapun langkah- langkah dalam pengambilan keputusan untuk
uji F adalah sebagai berikut.
Agyei-Mensah, B. K. (2019). The effect of audit committee effectiveness and audit quality on corporate
voluntary disclosure quality. African Journal of Economic and Management Studies, 10(1), 17–31.
https://doi.org/10.1108/AJEMS-04-2018-0102
Amran, A., Lee, S. P., & Devi, S. S. (2014). The influence of governance structure and strategic corporate
social responsibility toward sustainability reporting quality. Business Strategy and the Environment,
Bananuka, J., Korutaro, S., Nalukenge, I., & Kaawaase, T. (2018). Internal Audit Function, Audit
Comittee’s
Efectiveness and Accountability in The Uganda Statutory Corporations. Journal of Financial Reporting
and Accounting.
Beasley, M. S., Carcello, J. V., Hermanson, D. R., & Neal, T. L. (2009). The audit committee oversight
Buallay, A., & Al-Ajmi, J. (2020). The role of audit committee attributes in corporate sustainability
reporting:
Evidence from banks in the Gulf Cooperation Council. Journal of Applied Accounting Research,
21(2),
249–264. https://doi.org/10.1108/JAAR-06-2018-0085
Chambers, A. D., & Odar, M. (2018). A new vision for internal audit. Managerial Auditing Journal, 30(1),
34–55.
Cheng, E. C. M., & Courtenay, S. M. (2006). Board composition, regulatory regime and voluntary
disclosure.
Dezoort, F. T., Hermason, D. R., & Reed, S. A. (2002). Audit committee effectiveness: A synthesis of the
audit committee literature. Journal Accounting Literature, 21, 38–75.
https://doi.org/10.22495/cbv8i1art2
Dowling, J., & Pfeffer, J. (1975). Organizational legitimacy: Social values and organizational behavior.
Dumay, J., Bernardi, C., Guthrie, J., & Demartini, P. (2016). Integrated reporting: A structured literature
Engelbrecht, L., Yasseen, Y., & Omarjee, I. (2018). The role of the internal audit function in integrated
https://doi.org/10.1108/MEDAR-10-2017-0226
Freeman, E., & Philips, R. A. (2002). Stakeholder Theory: A Libertarian Defense. Business Ethics
Gerwanski, J., Kordsachia, O., & Velte, P. (2019). Determinants of materiality disclosure quality in
integrated reporting: Empirical evidence from an international setting. Business Strategy and the
Haji, A. A., & Anifowose, M. (2016a). Audit committee and integrated reporting practice: does internal
2015-1293
Haji, A. A., & Anifowose, M. (2016b). The Trende of Integrated Reporting Practice in South Africa:
http://dx.doi.org/10.1108/20408021011059241%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1108/20408021011059223%
5Cnhttp://dx.doi.org/10.1108/20408021011059278
International Integrated Reporting Council. (2021). < IR > FRAMEWORK About the IIRC (Issue
January).
https://integratedreporting.org/wpcontent/uploads/2021/01/InternationalIntegratedReportingFramewor
k.pdf
Islam, M. S. (2020). Investigating the relationship between integrated reporting and firm performance in a
voluntary disclosure regime: insights from Bangladesh. Asian Journal of Accounting Research, 6(2),
228–245. https://doi.org/10.1108/AJAR-06-2020-0039
Vitolla, F., Raimo, N., & Rubino, M. (2020). Board characteristics and integrated reporting quality: an
agency theory perspective. Corporate Social Responsibility and Environmental Management, 27(2),
1152–1163. https://doi.org/10.1002/csr.1879