Anda di halaman 1dari 4

FURTHER RESEARCH

Ini akan sangat menarik untuk menganalisis persepsi kualitas GRI laporan di berbagai negara
melalui studi kuantitatif didasarkan pada sampel yang lebih besar. Selanjutnya, sudut pandang pemangku
kepentingan dari masyarakat sipil, terutama LSM, perlu lebih diperhitungkan (Wong, 2012; O ' Dwyer,
Unerman dan Bradley, 2005; HAI ' Dwyer Unerman dan Hession, 2005). Penelitian selanjutnya mungkin
menganalisis kualitas GRI laporan dari perspektif pemangku kepentingan yang terkait dengan perusahaan
melalui kepentingan non-keuangan (O ' Dwyer, Unerman dan Bradley, 2005; HAI ' Dwyer Unerman dan
Hession, 2005). Keterbatasan lain terkait dengan pendekatan penelitian. Responden dalam penelitian ini
tidak diwawancarai dalam kaitannya dengan persepsi mereka tentang laporan keberlanjutan yang sama.
Perlu dicatat bahwa tidak semua laporan menaikkan masalah yang sama. Penelitian di masa depan
mungkin mengeksplorasi stakeholder ' persepsi kualitas laporan keberlanjutan yang sama atau serupa.
Penelitian masa depan mungkin mengintegrasikan prinsip-prinsip yang terkait dengan isi laporan dalam
rangka untuk lebih memahami kompleksitas seputar proses GRI. Selain itu, studi ini meliputi indikator G3
dari GRI daripada versi G4 baru-baru ini. Penelitian di masa depan bisa fokus pada persepsi praktisi
dalam kaitannya dengan kualitas laporan keberlanjutan yang mengikuti versi G4 dari GRI. Hal ini akan
membantu baik ukuran kemajuan dan dapat mengidentifikasi area untuk perbaikan. Akhirnya, meskipun
responden menekankan pentingnya jaminan eksternal laporan keberlanjutan, kredibilitas dirasakan dan
keandalan jaminan tersebut perlu diteliti lebih lanjut.

Analisis Kualitas Laporan Keberlanjutan dan Pengelolaan Kesan: presepsi Investor dalam minat Investasi
di sektor pertambangan

AREA OF INTEREST

Penelitian ini meneliti tentang bagaimana perpektif para stakeholder untuk berinvestasi dilihat
dari kualitas laporan keberlanjutan dan pengelolaan kesan yang dilakukan oleh manajemen. Baagaimana
kualitas laporan keberlanjutan tersebut dapat mempengaruhi prespektif investor untuk berinvestasi pada
perusahaan pertambngan. Penelitian ini mengambil rumpun ilmu Akuntansi Keprilakuan, karena
menggambarkan bagaimana presepsi investor pada minatnya untuk berinvestasi dilihat dari prinsip –
prinsip kualutas laporan keberlanjutan yang sudah memadai serta bagaimana pengelolaan kesan. Karena
pengelolaan kesan ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang baik terhadap perusahaan pada
laporan keberlanjutan yang dilakukan oleh manjamen untuk menarik stakeholder dalam berinvestasi.
Akuntansi keperilakuan ialah ilmu yang mempelajari efek dari perilaku manusia sehingga mempengaruhi
data – data akuntansi serta pengambilan keputusan usaha/bisnsis. Sebaliknya bagaimana akuntansi bisa
mempengaruhi perilaku manusia serta pengambilan keputusan bisnis. Karena pengelolaan kesan ini
dilakukan untuk memberikan gambaran yang baik terhadap perusahaan pada laporan keberlanjutan yang
dilakukan oleh manjamen untuk menarik stakeholder dalam berinvestasi.
PHENOMENA

Beberapa tahun terkahir perusahaangan telah mengalami perkembangan pesat dalam


mengungkapan informasi mengenai laporan keberlanjutan. Pelaporan keberlanjutan saat ini sudah
menjadi praktek umum dengan standarisasi yang sudah membaik dengan peningkatan penggunaan GRI.
Laporan keberlanjutan dapat digiunakan oleh investor dalam meneliti kinerja keberlanjutan perusahaan
untuk mendukung minat investasi yang didasarkan pada informasi yang terpercaya dan transparan.
Informasi laporan keberlanjutan yang terpercaya dapat dilihat dari prinsip – prinsip pada kualitas laporan
keberlanjutan dan tidak adanya pengelolaan kesan yang dilakukan oleh manajemen. Kualitas laporan
keberlanjutan dan pengelolaan kesan dapat mempengaruhi presepsi investor dalam minat untuk
berinvestasi. Kualitas laporan berkelanjutan ini memiliki peranan penting dalam mempengaruhi presepsi
inestor dalam keterlibatannya dengan investasi. Perusahaan yang sudah menerpakan laporan
keberlanjutan sesuai dengan prinsip – prinsip dan berlandaskan GRI G4 leih mernarik minat investor
untuk berinvestasi.

Literatur sebelumnya menunjukkan adanya keterbatasan pada presepsi responden yang tidak
diwawancarai dalam kaitannya dengan persepsi mereka tentang laporan keberlanjutan yang sama, tidak
semua laporan menaikkan masalah yang sama karena setiap sektor perusahaan memiliki permasalahan
yang berbeda - beda. Sehingga penelitian ini memilih menggunakan laporan keberlanjutan dari sektor
pertambngan, karena banyak aktivitas pertambngan yang tidak berkelanjutan dan membuat kerusakan
secara social maupun lingkungan. Proses pertambngan menggunakan bahan kimia sehingga
menyebabkan polusi dengan skala besar yang mempengaruhi keadaan social dan lingkungan di sekitar.
Maka penelitian ini menggunakan laporan keberlanjutan yang sama dengan peermasalahan yang serupa
yaitu laporan berkelanjutan pada sektor pertambangan. Penelitian ini menyoroti bagaimana pelaporan ini
digunakan oleh kelompok-kelompok investor tertentu serta adakah pengelolaan kesan oleh manajemen
yang dapat mempengaruhi presepsi dalam keputusan investasi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengathui bagaimana presepsi dari responden dengan permasalahan pada laporan keberlanjutan yang
sama untuk melakukan aktivitas investasi.

THEORITICAL FOUNDATION

Penelitian ini menggunakan Teori Stakeholder dengan teori pendukung yaitu impression
management dan kualitas laporan keberlanjutan. Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat
bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut, perhatian yang besar terhadap
stakeholder akan mengakibatkan tingginya tingkat pengungkapan informasi yang berkualitas. Melalaui
laporan keberlanjutan perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan
dengan kegiatan investor untuk melakukan investasi. Adanya laporan keberlanjutan yang berkualitas akan
menarik minat investor untuk berinvestasi, sehingga hal ini dapat memberikan dukungan kepada
perusahaan. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan
stakeholdernya.

Teori pengelolaan kesan menunjukkan pada usaha yang dilakukan untuk mendapatkan kesan
yang positif di hadapan orang lain. Pengelolaan kesan hanya menggambarkan laporan keberlanjutan
perusahaan pada sisi positifnya saja. Impression management dilukan untuk memberikan citra baik pada
perusahaan yanag akan menarik minat untuk berinvestasi. Ada beberapa ukuran yang dapat menentukan
Pengelolaan kesan yaitu: penekanan pada masa depan, ketidakpedulian, referensi keuangan, referensi
kuantitatif, dan segmentasi serta kapitalisasi pasar (Cen dan Cai, 2014). Strategi – strategi pengelolaan
kesan ini dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan aspek positif dari kinerja keberlanjutan dan
untuk mengaburkan hasil negative agar investor agar memiliki minat berinvestasi yang lebih besar.
Pengalolaan kesan juga dapat mempengaruh presepsi stakeholder untuk berinvestasi.

Kualitas laporan berkelnajutan dapat dilihat dari prinsip – prinsip kualitas laporan keberlanjutan
yang mengikuti versi GRI G4. Prinsip – prinsip ini meliputi enam aspek utama, yaitu keseimbangan,
komparabilitas, akurasi ketepatan waktu, kejelasan, dan kehandalan (Dominique dan Olivier, 2017). Untuk
memastikan kualitas informasi yang diungkapkan maka GRI menetapkan prinsip – prinsip pelaporan yang
berfokus pada kualitas laporan keberlanjutan. Prinsip – prinsip dalam kualitas laporan keberlanjutan dapat
digunakan oleh para pemangku kepentingan , termasuk investor, untuk membuat penilaian wajar dari
kinerja perusahaan dan pengambilan keputusan yang tepat. Kualitas laporan berkelanjutan dapat
menganalisis presepsi dari para pemangku pentingan dalam minat berinvestasi.

METHODOLOGY

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yang digunakan berupa kuisoner, untuk
mengetahui presepsi investor. Kuisoner disebar kepada investor di komunitas investasi Bali, untuk
mengetahui apakah investor tersebut memiliki minat berinvestasi di perushaan tambang setelah melihat
adanya laporan keberlanjutan yang memiliki kualitas dan pengelolaan kesan yang mungkin dilakukan
manajemen. Kuisoner ini berisi beberapa pernyataan tentang kualitas laporan keberlanjutan dan
pengelolan kesan serta hubungannya dengan minat investasi. Tujuan ini untuk memberikan prespektif
investor mengenai minat berinvestasi dengan adanya laporan keberlanjutan yang berkualiutas serta
pengelolaan kesan yang mungkin dilakukan manajemen pada laporan keberlanjutan di sektor
pertambangan.. Sebelum responden menjawab kuisoner dari penelitian, maka peneliti memberikan
gambaran sedikit mengenai kualitas laporan keberlanjutan serta pengelolaan kesan yang mungkin
dilakukan pihak manjemen kaitannya dengan minat investasi. Tanpa disadari aspek sosial dan lingkungan
juga merupakan sisi penting yang dapat dilihat untuk berinvestasi, agar perusahaan tersebut tetap
memeprhatikan aspek sosial dan lingkungannya juga.

DATA AND METHOD

Data yang digunakan yaitu data primer dimana data yang diperoleh secara langsung dari sumber
data. Data primer yang digunakan berupa kuisoner dengan pengukuran skala likert 1 – 5. Skala likert
adalah skala yang umum digunakan untuk mengukur presepsi , sikap, atau pendapat seseorang atau
kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Skala likert yang digunakan berupa (1) Sangat Tidak Setuju; (2) Tidak Setuju; (3)
Kurang Setuju; (4) Setuju; dan (5) Sangat Setuju. Hasil kuisoner ini selanjutnya akan diolah menggunakan
program SPSS dan diintepretasikan untuk memperoleh gambaran terkait hasil penelitian. Penelitian ini
menggunakan metode kuisoner dengan beberapa pernyataan tentang kualitas laporsan keberlanjutan
dan pengelolaan kesan serta hubungannya dengan minat investasi. Data yang diharapkan oleh peneliti
yaitu presepsi dari investor mengenai minat investasi dilihat dari kualitas laporan keberlanjutan dan
pengelolaan kesan, karena saat ini aspek sosial dan lingkungan dari laporan keberlanjutan sedang
digencarkan.

Jenis data dalam penelitian ini adalah primer dengan metode pengambilan data yaitu non
probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang yang sama pada setiap anggota
populasi untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Kuisoner disebarkan kepada komunitas investasi di Bali
yang terdapat 3 komunitas investasi di Bali. Penelitian ini menggunakan Bali karena di Bali sudah banyak
yang mengnal tentang investasi baik di kalangan mahasiswa sampai orang tua. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah purposive sampling, yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu sehingga sampel yang dibentuk dapat mewakili sifat – sifat populasi. Berdasarkan metode
tersebut maka kriteria yang digunakan, yaitu (1) sudah melakukan investasi; (2)paham tentang investasi;
(3) setidaknya mengetahui tentang laporan keberlanjutan; dan (3) sudah berinvestasi di perusahaan
tambang. Hal ini dilakukan untuk melihat prespektif investor terhadap minatnya berinvestasi yang dilihat
dari kualitas laporan keberlanjutan pada sektor pertambnagn serta bagaimana persepektif investor dalam
melakukan invetasi jika terjadi pengelolaan kesan.

Anda mungkin juga menyukai