Anda di halaman 1dari 6

PEMILIHAN PORTOFOLIO

Portofolio adalah suatu kumpulan atau gabungan dari berbagai instrumen atau aset
investasi yang dimiliki oleh seseorang atau badan investor. Tujuan dari pembentukan
portofolio adalah untuk meminimumkan risiko dengan cara diversifikasi. Dalam berinvestasi
didalam portofolio, yang harus diingat adalah bahwa aset didalam suatu portofolio lebih kecil
risikonya dibanding jika aset tersebut hanya dipegang tunggal. Dari sudut pandang investor,
yang terpenting adalah return dan risiko secara keseluruhan dari portofolio yang dimilikinya,
bukan masing-masing aset didalam portofolio tersebut. Oleh karena itu, investor menganalisa
bagaimana risiko dan return suatu asset tunggal mempengaruhi portofolio dimana aset
tersebut berada.
Dalam membentuk suatu portofolio pasti akan timbul permasalahan, yaitu terdapat
banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko
yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Jika
investor rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal. Untuk menentukan
portofolio optimal, pertama dibutuhkan untuk menentukan portofolio yang efisien.
A. MENENTUKAN ATTAINABLE SET DAN EFFICIENT SET
Attainable set atau oppportunity set merupakan seluruh set yang memberikan
kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva-aktiva yang tersedia.
Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien
maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih investor. Investor yang rasional tidak akan
memilih fortofolio yang tidak efisien. Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien disebut
dengan efficient set atau efficient frontier.
1) Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna
Untuk korelasi positif sempurna 2 buah aktiva A dan B, rumus varian portofolio

menjadi:

Jika dinyatakan dengan deviasi standar, maka

menjadi

Proporsi sekuritas A yaitu sebesar a dapat ditentukan sebagai fungsi Nilai

dari a dirumuskan :
Mensubstitusikan nilai a kedalam nilai return ekspektasi portofolio:

Fungsi hubungan ini merupakanfungsi linear dengan intercept dan slope. Fungsi ini
membentuk suatu attainable set yang menunjukkan semua kemungkinan hubungan
risiko dan return ekspektasi akibat kombinasi beberapa aktiva.
2) Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Untuk korelasi antar 2 aktiva A dan B sebesar nol, rumus varian dari portofolio

menjadi:

Jika dinyatakan dalam deviasi standar, menjadi:

Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya untuk korelasi nol
adalah tidak linier. Karena hubungan tidak linier, maka titik optimal dapat terjadi. Titik

optimal terletak diproporsi aktiva A sebesar :

Karena bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah lebih

besar dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah minimum varian.

3) Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna


Untuk korelasi negatif sempurna antara aktiva A dan B, rumus varian dari portofolio

menjadi:

Jika dinyatakan dalam deviasi standar menjadi :

Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan 2 macam nilai yang berbed tandanya,
yaitu bernilai positif dan yang lainnya negatif. Dengan demikian, deviasi standar
portofolio dapat mempunyai 2 kemungkinan nilai yaitu:

dan

B. MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN


Portofolio-portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio-portofolio efisien
merupakan portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik. Hanya terdapat satu portofolio
yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio
efisien. Orang yang rasional didefinisikan sebagai orang yang akan memilih lebih
dibandingkan dengn memilih kurang. Contohnya jika diminta memilih gaji Rp 2 juta atau Rp
3 Juta, maka kita akan memilih gaji yang lebih besar yaitu Rp 3 Juta. Dengan risiko yang
sama, jika menabung di bank maka kita akan memilih bunga 10% per tahun daripada 6% per
tahun. Orang yang memilih bunga yang rendah dapat dikatakan bahwa mereka adalah orang
yang tidak rasional.
Portofolio efisien (efficient portfolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko terkecil
dengan return ekspektasi tertentu. Portofolio efisien dapat ditentukan dengan memilih tingkat
return ekspektasi tertentu kemudian meminimalisir risikonya atau menentukn tingkat risiko
tertentu kemudian memaksimalkan return ekspektasinya.

C. MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL


Portofolio efisien belum berupa portofolio optimal. Portofolio efisien hanya memiliki satu
faktor yang baik yaitu faktor return ekspektasi atau faktor risiko dan belum terbaik keduanya.
Portofolio optimal adalah portofolio dengan kombinasi return ekspektasi dan risiko terbaik.
Ada beberapa cara untuk menentukan portofolio optimal yaitu dengan cara Markowitz, aktiva
bebeas risiko, dan model indeks tunggal (single index model).
1) Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor model Markowitz
Model Markowitz menggunakan beberapa asumsi, yaitu:
a) Waktu yang digunakan hanya 1 periode
b) Tidak ada biaya transaksi
c) Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko portofolio
d) Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.
Preferensi investor terhadap portofolio akan berbeda karena memiliki fungsi utiliti
berbeda, sehingga portofolio optimal masing-masing investor juga berbeda. Utiliti investor
ditentukan oleh preferensi mereka terhadap risiko. Investor yang memiliki preferensi
risiko tinggi dalah mereka yang cenderung menerima risiko, sedangkan investor yang
memiliki preferensi risiko rendah dalah mereka yang cenderung menghindari risiko.
2) Portofolio optimal risiko terkecil model Markowitz
Jika investor hanya mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa
mempertimbangkan simpanan dan pinjaman bebas risiko (riskless lending and borrowing)
dan investor diasumsikan sebagai risk-averse individu. Fungsi objektif yang digunakan
adalah fungsi risiko portofolio berdasarkan metode Markowitz. Fungsi objektif ini
kemudian diminmalkan dengan memasang beberapa kendala, yaitu:
a) Total proporsi yang diinvestasikan di masing-masing aktiva untuk seluruh n aktiva
adalah sama dengan 1 (atau dana yang diinvestasikan seluruhnya berjumlah 100%).
b) Proporsi dari masing-masing sekuritas tidak boleh bernilai negatif.
c) Jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masing aktiva (Ri) sama dengan return
portofolio (Rp).
Kendala ini menunjukkan bahwa penjualan pendek tidak diizinkan. Jika penjualan
pendek diizinkan, artinya bahwa investor tidak memiliki sekuritas yang dijual dan
meminjam sekuritasd dari brokernya untuk dijual kepada pihak lain. Untuk kasus penjulan
pendek yang diizinkan, maka wi berninail negative dan kendala kedua tersebut dapat untuk
tidak dicantumkan.

3) Portofolio optimal dengan aktiva bebas risiko


Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah portofolio yang
belum benar-benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu dengan preferensi
risiko tertentu. Demikian juga portofolio optimal Markowitz belum benar-benar
merupakan portofolio yang optimal, tetapi hanya optimal untuk risiko portofolio terkecil
(minimal variance portfolio). Portofolio yang benar-benar optimal secara umum dapat
diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Aktiva bebas risiko adalah aktiva
yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.
Portofolio optimal ini merupakan hasil persinggungan garis lurus dari titik R BR dengan
kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan antara kurva
efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope ( θ) terbesar. Slope ini
nilainya adalah sebesar return ekspektasian portofolio dikurangi dengan return aktiva
bebas risiko dan semuanya dibagi dengan deviasi return dari portofolio. Portofolio optimal
dapat juga dihitung dengan model indeks tunggal. Model ini merupakan alternative untuk
perhitungan portofolio optimal yang lebih sederhana.
4) Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan
varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka
kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara
bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan
nol. Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya
di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang
sama dengan nol.
Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko kedalam portofolio optimal aktiva
berisiko ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam bentuk
simpanan artinya membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam portofolio
efisien aktiva berisiko. Dalam bentuk pinjaman artinya meminjam sejumlah dana dengan
tingkat bunga bebas risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan menggunakan dana ini untuk
menambah proporsi di portofolio efisien aktiva berisiko.
Kenyataannya, tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan tingkat pengembalian yang sama, yakni sebesar return bebas risiko. Umumnya
investor dapat menginvestasikan dananya dengan tingkat return bebas risiko yaitu dengan
membeli Sertifikat Bank Indonesia. Hanya saja, investor biasanya harus meminjam
dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat return bebas risiko.
Apabila investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, namun tidak dapat
meminjam dengan tingkat bebas risiko, efficient set yang tersedia adalah di kurva R BR –
M-A. Untuk kasus yang seperti ini, maka investor memiliki tiga piluhan alternative yang
dapat dilakukan, yaitu :
a) Menanamkan semua modalnya ke aktiva bebas risiko dengan mendapatkan tingkat
return pasti sebesat RBR.
b) Menanamkan semua modalnya ke portofolio optimal aktiva berisiko di titik M
dengan mendapatkan return ekspektasian sebesar E(RM) dengan risiko sebesar σM.
c) Menanamkan sebagian modalnya ke aktiva bebas risiko dan sebagian lagi ke
portofolio optimal aktiva berisiko dengan hasil return ekspektasian lebih besar dari
RBR tetapi lebih kecil dari E(RM). Sedangkan risiko yang diperoleh adalah sebesar
0< σp< σM, yakni lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari σM.
Referensi

Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesebelas.
BPFE:Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai