Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

CRITICAL REVIEW ARTIKEL

OLEH :
TIM I

Putu Angelia Marheny (2329141046)


Marchia Easti Putri Erawan (2329141049)
Gusti Ayu Dewi Anggreni (2329141056)
Ade Surya Indrawan (2329141058)
I Gusti Putu Sandiawan (2329141066)

PRODI S2 AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023
CRITICAL REVIEW JURNAL
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
I. DETERMINING FACTORS FOR MODERATING LEVERAGE BOND
RATINGS
I.1 Pendahuluan

Fenomena latar belakang penelitian ini adanya Pasar modal merupakan


salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian suatu
negara karena berperan sebagai perantara antara investor dan emiten dalam proses
pembelian instrumen keuangan jangka panjang. Instrumen keuangan jangka
panjang merupakan produk yang diperdagangkan di pasar modal yang terdiri dari
utang (obligasi), ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan lain-lain. Obligasi
sendiri dapat diartikan sebagai surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dialihkan, dimana didalamnya terdapat perjanjian (covenant) antara penerbit dan
investor untuk memperoleh imbalan berupa bunga (yield) dan pelunasan pokok
utang pada jangka waktu tertentu. Obligasi memberikan pendapatan yang teratur
dan return yang positif serta tingkat risiko yang rendah jika dibandingkan dengan
saham sehingga menjadi daya tarik bagi investor yang bersifat risk averse,
sehingga obligasi dinilai memiliki keunggulan dari segi keamanan dibandingkan
dengan saham.
I.2 Tinjauan Pustaka

Teori signaling menjelaskan bagaimana investor mempunyai informasi


yang sama mengenai prospek perusahaan. Selain itu, teori sinyal juga berbicara
tentang manajer yang menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan untuk
memberikan informasi sebagai sinyal atau tanda tentang kondisi perusahaan
kepada pemangku kepentingan (Godfrey, Hodgson, Tarca, Hamilton, dan Holmes,
2010). Sinyal tersebut dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan
bahwa perusahaan tersebut lebih baik dibandingkan perusahaan lain, dan
informasi berupa peringkat obligasi juga merupakan salah satu informasi yang
dipublikasikan dan diharapkan dapat menjadi sinyal terhadap kondisi keuangan
perusahaan tersebut. Teori prospek berfokus pada bagaimana keputusan nyata
diambil (pendekatan deskriptif) 7. Apakah leverage memoderasi pengaruh
likuiditas terhadap peringkat obligasi? ((Tversky & Kahneman, 2007). Teori ini
berfokus pada jangka panjang dari apa yang investor ingin investasikan dengan
menganalisis faktor keberlanjutan kegiatan investasi di masa depan baik dari
sudut pandang finansial maupun non finansial, salah satu prospek tersebut dapat
dilihat dari peringkat obligasi yang dipublikasikan sehingga menarik investor
untuk melakukan investasi jangka panjang.
I.3 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data


sekunder dengan objek penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan mendaftarkan diri di PT. Pefindo berturut-turut selama
periode 2018-2020 dengan jumlah populasi sebanyak 55 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus sampling dimana seluruh
populasi dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan data panel dan uji interaksi variabel moderasi dengan pengujian
moderated regresi analysis (MRA).
I.4 Hasil Analisis

variabel peringkat obligasi, perusahaan yang mempunyai nilai min dengan


kode saham DILD dan MAYA sebesar 0 dan maksimal pada kode perusahaan
PJAA, JSMR, STTP dan TINS sebesar 17. Pada variabel profitabilitas, perusahaan
yang mempunyai nilai min dengan kode saham TELE sebesar -1.885 dan
maksimal terdapat pada kode perusahaan JSMR sebesar 0.167. Pada variabel
likuiditas perusahaan yang mempunyai nilai min dengan kode saham PJAA
sebesar 0,280 dan nilai max pada kode perusahaan TELE sebesar 5,189. Pada
variabel ukuran perusahaan, perusahaan yang mempunyai nilai min dengan kode
saham TINS sebesar 12.198 dan nilai max pada kode perusahaan BMRI sebesar
32.454. Kemudian pada variabel kualitas audit perusahaan yang mempunyai nilai
minimum dengan kode saham SMGR, ANTM, PANR, BMTR, WSKT dan TELE
bernilai 0 dan mempunyai nilai max terdapat pada kode perusahaan JSMR,
BMRI, BBRI, MDLN, PANR , PJAA dan perusahaan lain yang mendistribusikan
nilai 1.
Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan uji asumsi klasik
yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan
heteroskedastisitas pada penelitian ini telah terpenuhi, sehingga selanjutnya
dilakukan uji regresi pemilihan panel. Pada uji chow model yang dipilih adalah
Fixed Effect Model, sehingga kemudian dilakukan uji Hausman yang kemudian
dipilih kembali Model Fixed Effect yang digunakan dalam hal ini. nilai koefisien
determinasi berdasarkan nilai Adjusted R-Square sebesar 0.563026, dimana secara
simultan variabel profitabilitas, likuiditas, fleksibilitas keuangan, ukuran
perusahaan dan kualitas audit mampu mempengaruhi peringkat obligasi sebesar
56.30% sedangkan sisanya adalah 43,70% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4 juga menunjukkan hasil pengujian
variabel, dimana variabel profitabilitas mempunyai nilai koefisien sebesar 0.125
dan nilai probabilitas 0.00 0,05. Sedangkan fleksibilitas keuangan dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Profitabilitas dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peringkat obligasi perusahaan yang terdaftar di BEI dan Pefindo periode
2018-2020, sehingga dalam hal ini hipotesis 1 diterima. Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori prospek yang menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan maka perusahaan dianggap mampu menjalankan
usahanya dengan baik dan semakin berpotensi mempertahankan kelangsungan
usahanya. Berdasarkan hasil pengujian, profitabilitas dan kualitas audit
mempunyai pengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Sedangkan variabel
likuiditas, fleksibilitas keuangan dan perusahaan Kualitas audit dalam penelitian
ini mempunyai pengaruh positif terhadap peringkat obligasi, sehingga dapat
disimpulkan hipotesis 5 diterima. Kualitas audit suatu perusahaan dapat menjadi
salah satu faktor pendukung lembaga pemeringkat dalam memberikan
pemeringkatan, karena perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dinilai
memiliki kualitas audit yang baik dan hasil yang dapat diandalkan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan Sari (2012), Febriani (2013) dan Partiningsih (2016)
yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara kualitas audit terhadap
peringkat obligasi. kelangsungan usahanya dalam jangka panjang, sehingga akan
mempunyai kemampuan yang lebih besar dalam memenuhi kewajibannya
dibandingkan dengan perusahaan yang labanya rendah, dan perusahaan tersebut
juga akan memperoleh peringkat yang baik. Hasil tersebut juga didukung oleh
penelitian Kepramrei (2021) dan Hafiz (2021) yang menemukan adanya pengaruh
positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi. Likuiditas tidak berpengaruh
terhadap peringkat obligasi, sehingga dapat disimpulkan hipotesis 2 ditolak. Hasil
pengujian yang tidak konsisten ini dapat terjadi karena adanya peralihan dari
utang jangka pendek ke utang jangka panjang sehingga rasio lancar perusahaan
meningkat, namun bukan berarti perusahaan berada dalam kondisi baik atau
buruk. Selain itu peningkatan likuiditas juga dapat disebabkan karena perusahaan
menjual aset tetapnya atau menambah modal sendiri untuk menambah aset lancar
(Hidayat RF & Belliwati, 2018). Penelitian ini didukung oleh (Ninik A., 2013),
Rosa & Musdholifah (2016), Nurhariyaningsih & Nazar (2020) menemukan hasil
yang sama.
Fleksibilitas keuangan yang diukur menggunakan rasio aktivitas operasi
perusahaan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis 3 ditolak. Berdasarkan data dari 55 perusahaan
sampel, sebagian besar perusahaan mempunyai arus operasi minus, sehingga pada
tahun buku arus kas keluar perusahaan lebih dominan dibandingkan arus kas
masuk meskipun dalam kondisi laba. Jadi hal ini tidak berdampak signifikan
terhadap peringkat obligasi. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kepramareni (2021) dan Pardosi (2021) yang menemukan tidak
adanya pengaruh signifikan antara fleksibilitas keuangan terhadap peringkat
obligasi.
I.5 Sumber Penelitian

Penelitian ini sudah menggunakan sumber yang baik dengan beberapa


catatan yang sekiranya bisa jadi masukan untuk penulis. Penilitan ini sudah
menggunakan lebih dari 10 jurnal yang bisa dikatakan sumber penelitian ini sudah
beragam Penulisan sumber sudah menerapkan kaidah yang berlaku umum akan
tetapi setiap kutipan jurnal belum menyertakan Digital Object Identifier (DOI).
Penelitian ini belum menggunakan sumber-sumber jurnal internasional guna
memperkaya sumber pendukung jurnal.

Anda mungkin juga menyukai