Anda di halaman 1dari 2

Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan

Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya dan
mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa yang akan datang.
Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masalalu dari prilaku manusia dan
kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi prilaku di masa
depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus
diawali dengan memotivasi dan mengendalikan prilaku, tujuan serta cita-cita idividu yang saling
berhubungan dalam suatu organisasi.

Para akuntan keprilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan penjualan terlebih
dahulu mempertimbangkan prilaku juru tulis yang mencatat pesanan pelanggan melalui telepon.
Para juru tulis tersebut harus menyadari bahwa tujuan mereka melakukan pekerjaan itu adalah
untuk kelangsungan hidup organisasi. Para akuntan keprilakuan juga menyadari bahwa mereka
bebas mendesign sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas
karyawan. Tanggung jawab mereka menjangkau keluar pengumpulan dan pengukuran data yang
sederhana untuk mencakup persepsi dan penggunaan laporan akuntansi oleh orang lain. Akuntan
keprilakuan percaya bahwa tujuan laporan akuntansi adalah mempengaruhi prilaku dalam rangka
memotivasi dilakukannya tindakan yang diinginkan.

Persamaan dan perbedaan ilmu keperilkuaan dan akuntansi keperilakuan

Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keprilakuan merupakan
bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Adapun ini merupakan beberapa
perbedaan dari akuntan keprilakuan dengan ilmuan keprilakuan.

PERBEDAAN AKUNTANSI PRILAKU ILMUAN KEPRILAKUAN


Area keahlian Keutamaan akuntansi: Keutamaan ilmo sosial:
Pengetahuan dasar dari ilmu Tidak ada pengetahuan
sosial akuntansi
Kemampuan mendesain dan Bukan merupakan elemen Elemen kunci dalam
melaksanakan perencanaan utama dalam pelatihan pelatihan
proyek keprilakuan
Pengetahuan dan Elemen kunci dalam pelatihan Bukan elemen utama dalam
pemahaman terhadap pelatihan
pekerjaan organisasi bisnis
secara umum dan sistem
akuntansi secara khusus
Orientasi Profesional Ilmiah
Pendekatan masalah Praktik Teoritis dan praktik
Fungsi Melayani klien, menasehati Ilmu lanjutan dan
manajemen pemecahan masalah
Kepentingan dalam ilmu Terbatas terhadap akuntansi- Terbatas terhadap disiplij
keprilakuan terkait bidang yang lua dalam ilmu
keprilakuan

Mengacu pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa ketika akuntan prilaku dan ilmuan keprilakuan
memiliki kemampuan yang sama terhadap pendekatan akuntansi yang berkaitan dengan dilema
organissasi, baik akuntan keprilakuan dan ilmuan keprilakuan memainkan peran yang berbeda,
bahkan saling melengkapi, dalam memecahkan masalah. Akuntan prilaku memahami struktur dan
fungsi dari sistem akuntansi serta orang-orang terkait didalamnya dengan lebih baik. Ilmuan
keprilakuan memiliki pandangan yang mendalam terhadap keseluruhan dinamuka organisasional
dan pengembangan daripola keprilakuan. Secara bersamaan, keduanya dapat bekerja sama memilih
metode riset dalam analisis data dan penulisan laporan. Pandangan dari ilmuan keprilakuan akan
mendominasian ketika masuk dalam pembahasan mengenai metode riset. Selain itu, ilmuan
keprilakuan akan lebih mampu menganalisis data ilmu sosial secara teknis. Bagian dari data yang
berhubungan dengan sistem akuntansi dan implikasinya terhadap efisiensi oprasional terlihat jelas
dalam domain akuntansi prilaku. Laporan terhadap manajemen secara umum disiapkan oleh
akuntansi karena akuntansi lebih familiar dengan prespektif, kebutuhan, dan jargon dari pengguna
informasi akuntansi

Pengaruh organisasi terhadap prilaku

Manusia bekerja dengan dibatasi oleh organisasi. Prilakunya dipengaruhi oleh banyak faktor,
termasuk ukuran organisasional dan struktur. Gaya kepemimpinan atau filosofi manajemen,
otoritas/hubungan petanggungjawaban, hubungan status, dan norma-norma kelompok juga turut
mempengaruhi prilaku dan fungsi organisasi

Orang dalam organisasi saling bertukar jaringan informasi di dalam kantor atau di luar kantor.
Informasi tersebut mungkin saja akurat, disimpangkan, atau palsu. Berdasarkan informasi yang
diterima dan kemudian diproses oleh seseorang. Keputusan-keputusan diambil dan sikap dibentuk.
Sebagai contoh, jaringan informasi karyawan kantor mungkin menyatakan bahwa kerja keras dan
kemajuan merupakan jaminan untuk memperoleh pekrjaan dan promosi. Jaringan informasi non-
karyawan kantor mungkin mengindikasikan sebaliknya. Keputusan yang diambil berdasarkan
informsi yang sudah di simpangkan atau informasi palsu dapat mengarah pada terbentuknya sikap
pekerjaandan sikap organisasi serta kepemimpinan yang tidak kondusif bagi efesiensi oprasional.

Anda mungkin juga menyukai