deskriptif. Dalam teknik analisis statistik deskriptif data dapat disajikan dalam
karakteristik data yang ada dengan menjelaskan besar nilai tersebut. Dalam
penelitian ini ada data yang ingin diketahui hasil penelitiannya yaitu Non
1
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, (Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian (Dilengkapi dengan Aplikasi Program SPSS), (Bandung : CV. Pustaka
Setia), hal. 53.
Tabel IV.1
Deskriptif Variabel Penelitian 2016-2019
Y X1NPF
Mean 213.5049 8.741063
Median 195.0405 8.309500
Maximum 320.1930 12.15200
Minimum 151.7520 6.798000
Std. dev. 53.59368 1.398621
Skewness 0.777904 0.909295
Kurtosis 2.185486 3.094616
Observation 48 48
data diolah peneliti menggunakan Software Eviews 9
jumlah data pada setiap variabel berjumlah 48. Nilai Non Performing
12.15200 serta nilai Mean dan Standard Deviation untuk Non Performing
Financing (NPF) adalah 8.741063 dan 1.398621, artinya nilai mean NPF
rendah maka penyebaran nilai yang terjadi merata2. Hal ini menandakan
2
Lathifah Mufti Ngawa, “Mekanisme CORPORATE GOVERNANCE Kinerja Keuangan
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2014-2016”, Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2018, hal. 36.
53
bahwa Bank Umum Syariah di Indonesia mempunyai kemampuan
nilai maximum sebesar 320.1930 serta nilai mean dan Standard Deviation
untuk total produk pembiayaan yang terdapat pada Bank Umum Syariah
berjumlah 213.5049 dan 53.59368, hal ini menunjukan nilai mean Total
pada tahun 2016-2019 lebih besar daripada nilai standar deviasi, sehingga
a. Uji Normalitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
distribusi yang normal atau tidak normal. Model relaps yang layak adalah
3
Sri Wahyuni, “Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode 2011-2015”, … hal. 80.
4
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan”, …
hal. 288.
54
regresi probability plot untuk mengetahui apakah variabel tersebut
distribusi data tidak normal. Begitupun sebaliknya jika nilai Sig > 0,05
Gambar IV.1
Uji Normalitas Data
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2016 2019
8 Observations 48
Mean 4.53e-16
6 Median 0.050174
Maximum 2.307538
Minimum -1.730511
4 Std. Dev. 1.101296
Skewness 0.106284
Kurtosis 2.320623
2
Jarque-Bera 1.013477
Probability 0.602457
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5
Sumber: Diolah Oleh Peneliti Melalui Software Eviews 9
Dari gambar 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai normalitas
dapat dilihat pada Probability plot. Uji Jarque Bera adalah salah satu uji
5
Nur Hakiki Siregar, “Pengaruh Saham Syariah, Sukuk dan Reksadana Syariah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Nasional” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan, 2018, hal. 66.
55
normal. Jika data tersebut menyebar disekitar garis menandakan pola
sebesar 0,602457 atau lebih besar dari signifikasi 0,05. Berdasarkan hasil
tersebut dan sejalan dengan teori Jarque Bera dapat disimpulkan bahwa
normal.
b. Uji Autokorelasi
dengan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang layak adalah model
yang lainnya.7
antara kesalahan pada periode sebelumnya pada model regresi linear yang
6
Albertus Karjono dan Wijaya, “Analisis Pengaruh ROE, DER, dan TATO terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015, jurnal ESENSI, vol. 20, No. 2, 2017, hal.20.
7
Azuar Juliandi, Mengolah Data Penelitian Bisnis dengan SPSS, (Medan:Lembaga
Penelitian
56
pengamatan terhadap pola alur (Lagrange Multiplier) LM Test yang
dalam model regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
Jika nilai Prob. Chi-Square (Obs* R-Squared) > 0,05 maka tidak terjadi
masalah autokorelasi.
Tabel IV.2
Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 02/15/22 Time: 12:32
Sample: 2016M02 2019M12
Included observations: 47
Presample missing value lagged residuals set to zero.
57
Berdasarkan tabel IV.2 pengolahan data menggunakan Software
nilai Prob. Chi Square (Obs* R-Squared) > 0,05 maka tidak terjadi
Tabel IV.3
Hasil Durbin Watson
Jika melihat tabel IV.3 hasil uji autokorelasi dapat diketahui nilai
Durbin Watson (d) adalah 1.952471. Tahap selanjutnya nilai ini akan
c. Uji Heteroskedastisitas
58
Model yang baik digunakan adalah model yang tidak terjadi
residual satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
signifikansi dari nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model
nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka model tersebut tidak
mengandung heteroskedastisitas.9
8
Yudistira, Dori Sandra, and Febsri Susanti. "Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa,
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pesisir Selatan." (2019).
9
Khariss Dinna Kartika, Pengaruh Saham Syariah…, hlm.56
59
Tabel IV.4
Uji Heteroskedastisitas
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 02/15/22 Time: 12:33
Sample: 2016M01 2019M12
Included observations: 48
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 39.94694 18.11203 2.205547 0.0325
X1NPF -0.328585 2.046570 -0.160554 0.8731
R-squared 0.000560 Mean dependent var 37.07475
Adjusted R-squared -0.021167 S.D. dependent var 19.41901
S.E. of regression 19.62346 Akaike info criterion 8.832102
Sum squared resid 17713.68 Schwarz criterion 8.910069
Log likelihood -209.9705 Hannan-Quinn criter. 8.861566
F-statistic 0.025778 Durbin-Watson stat 0.815913
Prob(F-statistic) 0.873148
Sumber: Diolah Oleh Peneliti Melalui Eviews 9
pada bagian Prob. Chi Square (1) (Obs *R-Squared) yaitu sebesar
0.8698 > 0,05. Sesuai dengan teori Imam Ghozali mengenai uji
60
C. Uji Hipotesis
NPF terhadap total produk pembiayaan. Jika nilai NPF lebih kecil dari
dependen.
yakni membandingkan hasil thitung dengan ttabel. Jika thitung> ttabel maka Ho
ditolak dan H1 diterima, sebaliknya jika thitung< ttabel maka H0diterima dan
H1 ditolak.
Hipotesis diterima jika taraf signifkan < 0,05 dan hipotesis ditolak
jika taraf signifkan >0,05. Adapun rumusan hipotesa dalam penelitian ini
61
sebagai berikut : Jika sig <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika sig
Tabel IV.5
Hasil Uji Parsial (T)
Dependent Variable: Y
S
uMethod: Least Squares
Date: 02/15/22 Time: 12:29
m
Sample (adjusted): 2016M01 2019M12
b
Included observations: 48 after adjustments
e
r
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
:
C 7.035192 39.37124 0.178689 0.8590
D X1NPF 23.62067 4.448754 5.309501 0.0000
i
oR-squared 0.379977 Mean dependent var 213.5049
lAdjusted R-squared 0.366498 S.D. dependent var 53.59368
aS.E. of regression 42.65672 Akaike info criterion 10.38502
hSum squared resid 83701.39 Schwarz criterion 10.46299
Log likelihood -247.2405 Hannan-Quinn criter. 10.41448
OF-statistic 28.19081 Durbin-Watson stat 0.182931
lProb(F-statistic) 0.000003
e
h
Peneliti Melalui Eviews 9.
a. Berdasarkan hasil uji parsial (T) diperoleh hasil dari penelitian bahwa
ini disebabkan nilai signifkan variabel NPF memiliki nilai yang lebih
kecil dari nilai 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Namun terdapat
62
D. Analisis Regresi Linear Sederhana
Tabel IV.6
Hasil Analisis Regresi Sederhana
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 02/15/22 Time: 12:29
Sample (adjusted): 2016M01 2019M12
Included
d observations: 48 after adjustments
63
Dari tabel IV.6 di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
Y = 7.035192 + 23.62067 X
Keterangan:
a = Konstanta
7.035192
E. Pembahasan
adalah salah satu alat untuk mengukur yang pas dalam tingkat efektifitas pada
sebuah bank dengan menggunakan aktiva yang dimiliki oleh Bank Umum
64
signifikan Non Perfroming Financing yakni 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat
pengaruh positif dan signifikan terhadap total produk pembiayaan pada Bank
Financing (NPF).
Dalam penelitian ini banyak sampel yang diambil yaitu data rasio Non
Syariah dari tahun 2016-2019. Data diambil perbulan tiap tahunnya dari
dikelompokkan dan diuji dengan aplikasi pengolah data yaitu Software Eviews
dari tabel coefficients variabel NPF (X) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap total produk pembiayaan (Y). Dengan nilai coefficients 28,19081 dan
Sig. 0.000003 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPF
65
Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio perbandingan antara
dan macet terhadap total pembiayaan yang diberikan oleh bank. Menurut
Performing Financing (NPF) yang tidak biasa atau terlampau tinggi adalah
dan memiliki pengaruh terhadap tingkat bagi hasil yang diberikan kepada
berada pada posisi yang tidak sesuai atau rendah, maka keuntungan yang
diperoleh oleh bank dari pembiayaan yang disalurkan akan semakin besar dan
akan mengalami peningkatan terhadap porsi bagi hasil yang diberikan kepada
nasabah.11
semakin tinggi jumlah pembiayaan maka semakin tinggi rasio NPF tersebut.
Hasil ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi jumlah
pembiayaan maka rasio NPF akan semakin tinggi, jika jumlah pembiayaan
rendah maka jumlah rasio NPF stabil . Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
pertama menurut Rivai dan Arifin semakin tinggi suatu pembiayaan maka
10
Lukman Dendawijaya, “Manajemen Perbankan“,(Jakarta: Gahlia Indonesia,
2009), hal.82.
11
Taswan, “Manajemen Perbankan : Konsep Teknik dan Aplikasi Banking Risk
Assements”, (Yogyakarta: UPP STIM YPKN, 2010), hal. 67.
66
akan semakin tinggi resiko pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh Bank
Syariah.12
dipinjam tidak kembali .Risiko pembiayaan dapat dilihat dari tingkat Non
bank.13
Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPF (diatas 5%) maka bank
tersebut tidak sehat. Jadi apabila nilai NPF masih berada di bawah 5%, maka
bank masih dianggap sehat.14 Teori keempat menurut Gup dan Kolari dan
12
Alissanda, Dandy Gustian. "Pengaruh CAR, BOPO Dan FDR Terhadap Non
Performing Finance (NPF) pada Bank Umum Syariah Tahun 2011-2013." (2015).
13
Ana Masitoh, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Murabahah dan Non
Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Terdaftar di
Bank Indonesia tahun 2014-2017”, Jurnal Widya Ganeswara, vol. 28, 2019, hal. 2.
14
Pratin and Akhyar Adnan, “Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri,
NPL, Prosentase Bagi Hasil Dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan Pada
Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI),” SINERGI, 2005,
hal.35-52
67
Prasetyo, kualitas pinjaman juga dapat dilihat dari besarnya penghapus bukuan
dan Non Performing Loan.15 Teori kelima menurut Ascarya dan Yumanita
perbankan terlihat dari bank-bank yang mengalami kerugian yang besar akibat
positif dan simultan hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu diantaranya:
Pertama, hasil penelitian Siti Aulia Dewi Septiani, yang menyatakan bahwa
nilai signifikan Non Performing Financing 0,01< 0,05 maka Non Performing
sejalan dengan teori milik dendawijaya yang memaparkan bahwa jika rasio
NPF berada dibawah 5% maka keuntungan yang diperoleh oleh bank akan
lebih besar.
nilai signifikan Non Performing Financing 0,000 < 0,05 maka Non Performing
dari penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Peraturan Bank
Syariah yang sehat ditandai dengan rasio NPF berada tidak lebih dari 5%.
15
Haqiqi Rafsanjani, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing
Financing- Studi Kasus Pada Bank dan BPR Syariah di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah, vol. 4, no. 1, 2019, hal. 45.
16
Ascara dan Diana Yumanita, “Gambaran Umum Bank Syariah”, (Jakarta :Pusat
Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Indonesia), 2009, hal. 45.
68
Ketiga, hasil penelitian Rani Fiawati, yang menyatakan bahwa nilai
(NOM). Penelitian ini sejalan dengan teori yang dipaparkan oleh Gup, Kolai
dan Prasetyo yang menjelaskan bahwa kualitas pinjaman dapat dilihat dari
produk pembiayaan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa rasio NPF yang tinggi
akan memperlihatkan efek buruk bagi kesehatan bank yang secara langsung
akan berdampak buruk juga untuk tingkat bagi hasil yang diterima oleh
Financing (NPF) Pertama, yaitu skala industri dari bank syariah itu sendiri.
Misalnya, bank yang berdiri dan berkembang lebih dulu akan mampu
terhadap bagi hasil. Cost structure akan mengacu pada beberapa jenis biaya
17
Supeno, Wangsit. "Analisis efisiensi BOPO terhadap laba bersih pada
BPR." Jurnal Kajian Ilmiah 19.2 (2019), hal.182-194.
69
mencakup biaya tetap dan juga biaya variabel.18 Sederhananya, biaya variabel
produksi. Apabila struktur biaya baik, maka tingkat NPF akan menurun dan
dan jasa yang dhasilkan oleh suatu negara dalam kurun wajtu
Gross Domestic Product semakin rendah maka nilai NPF juga akan semakin
18
Russell, Daniel M., et al. "The cost structure of sensemaking." Proceedings of
the INTERACT'93 and CHI'93 conference on Human factors in computing systems. 1993.
19
Arnott, Robert D., and Peter L. Bernstein. "What risk premium is
“normal”?." Financial Analysts Journal 58.2 (2002), hal.64-85.
70