Anda di halaman 1dari 2

Shari’ah Enterprise Theory

Triyuwono (2012:355) mengungkapkan akuntansi syariah tidak saja sebagai bentuk akuntabilitas
(accountability) manajemen terhadap pemilik Perusahaan (stockholders), tetapi juga sebagai
akuntabilitas kepada stakeholders dan Tuhan Enterprise theory mengandung nilai keadilan,
kebenaran, kejujuran, amanah dan pertanggung jawaban. Bentuk pertanggung jawaban utamanya
kepada Allah SWT.
Syariah Enterprise Theory Triyuwono (2012:356) menjelaskan bahwa asumsi terpenting yang
harus mendasari dalam setiap penetapan konsepnya adalah Allah sebagai Pencipta dan Pemilik
Tunggal dari seluruh sumber daya yang ada di dunia ini. Sedangkan sumber daya yang dimiliki
oleh para stakeholders pada prinsipnya merupakan amanah dari Allah SWT yang didalamnya
melekat tanggung jawab untukdigunakan dengan cara dan tujuan yang ditetapkan oleh Sang
Pemberi Amanah.
Syariah enterprise theory memiliki pandangan dalam distribusi kekayaan (wealth) atau nilai
tambah (value added) tidak hanya berlaku pada partisipan yang terkait langsung atau partisipan
yang memberikan kontribusi kepada operasi perusahaan (pemegang saham, kreditur, karyawan,
dan pemerintah) tetapi jugaterhadap pihak lain yang tidak terkait secara langsung terhadap
operasi perusahaan. Oleh karena itu, syariah enterprise theory akan memberikan manfaat bagi
stakeholder, masyarakat dan lingkungan alam tanpa meninggalkan kewajiban penting
menunaikan
zakat sebagai manifestasi ibadah kepada Allah (Triyuwono, 2012:357).
Telaah manfaat dari Teori Syariah Enterprise ini dimana perbankan syariah harus
berlandaskan syariah enterprise theory dalam melaksanakan tugasnya, karena
perbankan syariah tidak hanya bertanggung jawab kepada pemilik melainkan kepada
stakeholder dan Allah SWT. Penerapan prinsip syariah enterprise theory pada
perbankan syariah akan membuat kinerja bank lebih sehat, dikarenakan manajemen
akan mematuhi prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Semakin tinggi tingkat kepatuhan syariah dan penerapan Islamic Corporate
Governance dalam menerapkan prinsip tersebut akan memungkinkan bank untuk
mendapatkan kategori sebagai bank sehat. Perbankan syariah juga akan lebih berhatihati
dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meminimalisir tindak kecurangan
yang mungkin dilakukan. Penerapan prinsip syariah enterprise theory bank umum
syariah harus memberikan informasi yang akurat dan transparan, sehingga pemilik
modal yakin akan kebenaran informasi laporan keuangan yang diterbitkan oleh pihak
bank umum syariah.
Stakeholder yang semakin kuat menurut perusahaan harus semakin beradaptasi.
Pengungkapan sosial atau Corporate Sosial Responsibility kemudian dipandang
sebagai dialog antara perusahaan dengan stakeholder (Gray, Kouhy& Lavers, dalam
jurnal tahun 2020). Keterkaitan Stakeholder dengan penelitian ini adalah mereka akan
lebih mampu untuk menciptakan kinerja perusahaan yang luar biasa (Freeman, dalam
jurnal tahun 2020). Penerapan Islamic Corporate Governance dianggap dapat
mewujudkan harapan stakeholder, oleh karena itu sangat penting bagi perbankan untuk
mengkomunikasikan kegiatan Islamic Corporate Sosial Resposibility mereka untuk
menunjukkan bahwa mereka memenuhi harapan para pemangku kepentingan dan pada
akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suaru perusahaan

Anda mungkin juga menyukai