http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print)
ABSTRACT
This study aims to analyze the reporting of corporate social responsibility (CSR) in
Islamic banking based on concept of sharia enterprise theory. The research was done by
analyzing how the BRI Syariah reported their corporate social responsibility. This study uses
a case study of annual reports BRI Syariah and then analysis based on the disclosure of social
responsibility based on sharia enterprise theory. These results show that the social
responsibility reporting of BRI Syariah is still very limited, voluntarily, and still far from
complying with sharia enterprise theory.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Islamic bank, Shariah Enterprise Theory
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaporan tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) pada perbankan syariah berdasarkan
konsep syariah enterprise theory. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis bagaimana
BRI Syariah melaporkan tanggung jawab sosial perusahaannya. Penelitian ini menggunakan
metode studi kasus terhadap laporan tahunan BRI Syariah dan analisis didasarkan pada item-
item pengungkapan tanggung jawab sosial berdasarkan syariah enterprise theory. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pelaporan tanggung jawab sosial BRI Syariah masih
sangat terbatas, secara sukarela, serta masih jauh dari sesuai dengan syariah enterprise theory
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Bank syariah, Syariah Enterprise Theory
usaha syariah dan jumlah BPRS bertambah Menurut Haniffa dan Hudaib (2007)
menjadi 167 BPRS pada tahun 2018. dan Hameed (2007) perbedaan mendasar
Seiring dengan perkembangan perbankan antara perbankan syariah dengan perbankan
syariah di Indonesia dan diberlakukannya konvensional terletak pada filosofi dan
Undang-undang PT No. 40 tahun 2007 nilai-nilai Islam, investasi dan jasa
pasal 74 ayat 1 tentang tanggung jawab keuangan yang sesuai dengan syariat Islam,
sosial perusahaan dimana perseroan fungsi sosial dalam bentuk zakat dan semua
terbatas yang bidang usahanya di bidang kegiatannya dinilai oleh Dewan Pengawas
atau terkait dengan bidang sumber daya Syariah (DPS). Oleh karena itu perbankan
alam wajib melaksanakan tanggung jawab syariah sebagai lembaga keuangan dan
sosial dan lingkungan Corporate Social sosial harus melaksanakan semua aspek
Responsibility (CSR) pada perbankan tersebut sebagai etika bisnis dan etika
menjadi sorotan. Perbankan syariah saat ini syariah dalam setiap kegiatan bisnis
dituntut oleh masyarakat untuk mereka.
mengungkapkan pertanggung jawaban Meutia (2010) menjelaskan bahwa
sosialnya pada laporan tahunan yang pengungkapan tanggung jawab sosial
dimiliki perbankan syariah tersebut. Setiap perusahaan - Corporate Social
perusahaan memiliki berbagai tingkat Responsibility Disclosure (CSRD)
dalam kuantitas dan kualitas dalam merupakan suatu cara bagi perusahaan
mengungkapkan item pengungkapan. untuk mengkomunikasikan kepada para
Informasi yang berkaitan dengan karyawan stakeholders bahwa perusahaan memberi
atau tanggung jawab sosial merupakan item perhatian pada pengaruh sosial dan
yang paling diungkapkan oleh suatu lingkungan yang ditimbulkan perusahaan.
perusahaan (Nugraheni dan Anuar, 2014). Pengungkapan ini bertujuan untuk
Menurut Meutia (2010), bank memperlihatkan aktivitas yang dilakukan
syariah seharusnya memiliki dimensi perusahaan dan pengaruhnya bagi
spiritual yang lebih banyak. Dimensi masyarakat. Meutia (2010) menyatakan
spiritual ini tidak hanya menghendaki bisnis bahwa teori yang paling tepat untuk
yang non riba, namun juga mampu mengungkapkan tanggung jawab sosial
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat perusahaan, dalam hal ini bank syariah,
luas, terutama bagi golongan masyarakat adalah Shariah Enterprise Theory. Hal ini
ekonomi lemah. Menurut Yusuf (2010) karena dalam Shariah Enterprise Theory,
posisi bank syariah sebagai lembaga Allah adalah sumber amanah utama.
keuangan yang sudah eksis di tingkat Sedangkan sumber daya yang dimiliki oleh
nasional maupun internasional harus para stakeholders adalah amanah dari Allah
menjadi lembaga keuangan percontohan yang di dalamnya melekat sebuah tanggung
dalam menggerakkan program CSR. jawab untuk menggunakan dengan cara dan
CSR dalam perspektif Islam tujuan yang ditetapkan oleh Sang Maha
menurut AAOIFI (2010) yaitu segala Pemberi Amanah.
kegiatan yang dilakukan institusi keuangan
Islam untuk memenuhi kepentingan METODE PENELITIAN
religius, ekonomi, hukum, etika dan Jenis Penelitian
discretionary responsibilities. Hal tersebut
Penelitian ini menggunakan metoda
terkait dengan tanggung jawab religius
penelitian deskriptif
yang melekat pada bank syariah untuk
mematuhi kewajibannya berdasarkan Jenis dan Sumber Data
syariat dalam seluruh kegiatan Jenis data yang digunakan dalam
operasionalnya. penelitian ini adalah data kualitataif,
sedangkan sumber data pada penelitian ini
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
12
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
adalah data sekunder yakni Corporate 2016. Bank ini dipilih karena termasuk
Social Responsibility Report dan Laporan salah satu bank yang mendapat berbagai
Keuangan Tahunan PT Bank BRI Syariah penghargaan dan bukan merupakan unit
yang diperoleh dari situs resmi PT Bank usaha syariah dari bank konvensional
Rakyat Indonesia Syariah tahun 2016
Analisis Data
Metode Pengumpulan Data Analisis dilakukan dengan
Dalam penelitian ini, data-data yang menggunakan konsep-konsep dalam
dikumpulkan dengan metode dokumenter. Syariah Enterprise Theory (SET) menurut
Data dan Informasi yang bersifat kualitataif Meutia (2010) untuk menentukan
diperoleh dengan memperkaya bacaan yang kesesuaian antara pengungkapan tanggung
berasal dari berbagai literature jawab sosial yang telah dilakukan oleh
Objek Penelitian perbankan syariah dengan konsep konsep
yang ada dalam syariah enterprise theory
Penelitian ini menggunakan
Corporate Social Responsibility Report dan dengan pendekatan studi kasus.
Laporan Keuangan PT BRI Syariah tahun
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
13
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
14
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
kesempatan
meningkatkan karir.
3. Pemberian pelatihan Berbagi D Kuantitatif Ada
dan pendidikan
kepada karyawan.
4. Data jumlah Berbagi H Kuantitatif Ada
pegawai
berdasarkan jenis
kelamin, pekerjaan
dan pendidikan
termasuk pekerja
kontrak.
5. Banyaknya Berbagi H Kuantitatif Ada
pelatihan dan
pendidikan yang
diberikan kepada
karyawan.
6. Penghargaan kepada Berbagi T Kualitatif Tidak
karyawan Ada
7. Adakah pelatihan Berbagi D Kuantitatif Ada
yang berkaitan
dengan peningkatan
kualitas karyawan
8. Upaya untuk Berbagi D Kuantitatif Tidak
meningkatkan Ada
kualitas spiritual
keluarga karyawan.
9. Ketersediaan Berbagi H Kualitatif Tidak
layanan kesehatan Ada
dan konseling bagi
karyawan dan
keluarganya.
10. Fasilitas Berbagi T Kuantitatif Tidak
lain yang diberikan Ada
kepada karyawan
dan keluarga seperti
beasiswa dan
pembiayaan khusus
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
15
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
16
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
lingkungan seperti
perkebunan, kehutanan dan
pertambangan
3. Jumlah pembiayaan kepada Rahmatan D Kuantitatif Tidak Ada
usaha-usaha yang berpotensi lil alamin
merusak lingkungan seperti
perkebunan, kehutanan dan
pertambangan
4. Alasan melakukan Rahmatan H Kualitatif Tidak Ada
pembiayaan tersebut lil alamin
5. Meningkatkan kesadaran Rahmatan H Kualitatif Tidak Ada
lingkungan kepada pegawai lil alamin
dengan pelatihan, ceramah,
atau program sejenis
6. Kebijakan internal bank Rahmatan H Kuantitatif Ada
yang mendukung program lil alamin
hemat energi dan konservasi
7. Kontribusi terhadap Rahmatan T Kualitatif Ada
organisasi yang memberikan lil alamin
manfaat terhadap pelestarian
lingkungan
8. Kontribusi langsung Rahmatan T Kuantitatif Ada
terhadap lingkungan lil alamin
(menanam pohon, dsb)
9. Kebijakan selain di atas yang Rahmatan D/H/T Kualitatif/ Ada
dilakukan oleh bank syariah lil alamin Kuantitatif
Ket : D= Daruriyyat (Sangat penting)
H= Hajiyyat (Pelengkap)
T = Tahsiniyyat (Hiasan)
dikatakan bahwa Bank BRI Syariah telah
HASIL DAN PEMBAHASAN memenuhi akuntabilitas terhadap Allah.
Tinjauan Penerapan Konsep Syariah Akuntabilitas Horizontal: Direct
Enterprise Theory pada Laporan Stakeholders
Tahunan Bank BRI Syariah
1. Akuntabilitas Horizontal terhadap
Akuntabilitas Vertikal : Allah SWT Nasabah
Akuntabilitas terhadap Tuhan yang Bank BRI syariah memiliki
dapat dianggap sebagai upaya bank untuk komitmen untuk menjadi bank ritel modern
memenuhi prinsip syariah antara lain dapat dengan ragam layanan finansial, hal ini
dilihat melalui keberadaan opini Dewan sesuai dengan visi bank BRI syariah yakni
Pengawas Syariah (DPS). Triyuwono Menjadi bank ritel modern terkemuka
(2006) pernah menjelaskan bahwa dengan ragam layanan finansial sesuai
akuntabilitas terhadap Allah dapat dilihat kebutuhan nasabah dengan jangkauan
dari kepatuhan terhadap opini Dewan termudah untuk kehidupan lebih bermakna,
Pengawas Syariah. Laporan Dewan hal ini ditunjukan dengan pelayanan prima
Pengawas Syariah dalam hal ini terhadap nasabah yakni dengan
memberikan jaminan bahwa operasional menawarkan transaksi melalui layanan
dan produk bank syariah telah sesuai online banking / electronic banking yang
dengan fatwa Dewan Syariah Nasional mampu menjangkau masyarakat luas tanpa
(DSN), Majelis Ulama Indonesia, dan terkendala batas waktu dan wilayah. Akan
Opini DPS.Dengan demikian dapat tetapi Bank BRI Syariah belum dapat
mengungkapkan latar belakang pendidikan,
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
17
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
pengalaman, tugas jabatan anggota DPS (SD, SMP, SMU) dan mahasiswa di
(Dewan Pengawas Syariah), Bank BRI beberapa wilayah sekitar Kantor
Syariah juga tidak mengungkapkan jumlah Cabang, dan donasi kepada lembaga
transaksi non halal dan alasan adanya pendidikan (pesantren, SLB dan
transaksi non halal tersebut Yayasan Indonesia Mengajar).
Sedangkan dalam hal pembiayaan 2. Faedah Kesehatan
portofolio pembiayaan pada akhir tahun Bakti sosial (kawasan kumuh Rawa
2016 didominasi oleh pembiayaan Badak Jakarta), pengobatan gratis dan
murabahah (jual beli berbasis margin) khitanan masal (di Masjid Agung
yakni sebesar 10,7 triliun rupiah, Banda Aceh, Masjid Nurul Islam
pembiayaan musyarakah sebesar 5,37 Palangkaraya, Masjid Ageng
triliun rupiah diikuti dengan pembiayaan Surakarta) dan donor darah bagi
mudharabah sebesar 1.2 triliun rupiah dan karyawan/karyawati BRI Syariah.
pinjaman qardh sebesar 295,3 milyar 3. Faedah Sosial
rupiah, pembiayaan dengan berbasis Santunan dhuafa dan santunan anak
margin masih mendominasi pembiayaan di yatim/piatu (dikoordinir Kantor
Bank BRI Syariah akan tetapi belum ada Cabang BRI syariah Depok, Kediri dan
upaya dari Bank BRI Syariah untuk BSD Tangerang), bantuan korban
meningkatkan pembiayaan berbasis loss banjir (Aceh, Garut, Bima),
profit sharing sumbangan takjil selama Ramadhan di
Kegiatan tanggung jawab sosial Masjid Istiqlal dan Al Falah Benhil
Bank BRI Syariah dilaporkan pada bagian Jakarta, dan mudik Ngebuzz Bareng
tersendiri pada halaman 56 dengan judul BRI.
laporan “Membangun Masyarakat” sumber 4. Faedah Peribadahan
dana CSR Bank BRI Syariah terbagi atas Santunan dhuafa dan santunan anak
dua yaitu qardul hasan (dana kebajikan) yatim/piatu (dikoordinir Kantor
dan dana zakat. Dana kebajikan berasal dari Cabang BRI syariah Depok, Kediri dan
infak dan sedekah (karyawan BRI Syariah BSD Tangerang), bantuan korban
dan masyarakat umum), denda dari banjir (Aceh, Garut, Bima),
kegiatan penyaluran pembiayaan dan sumbangan takjil selama Ramadhan di
penghimpunan dana, pendapatan non-halal, Masjid Istiqlal dan Al Falah Benhil
serta dana sosial lainnya. Jakarta, dan mudik Ngebuzz Bareng
Sedangkan Dana zakat berasal dari BRI.
zakat profesi karyawan dan 2,5% dari laba 5. Faedah Lingkungan Hidup
perusahaan, zakat simpanan, zakat non Penanaman 1.500 bibit pohon di desa
simpanan, zakat nasabah serta masyarakat Conto Kecamatan Bulukerto
umum. Dana zakat yang terkumpul Kabupaten Wonogiri.
disalurkan kepada mustahiq atau yang
berhak sesuai ketentuan syariat Islam 2. Akuntabilitas Horizontal Terhadap
melalui BAZNAS (Badan Amil Zakat Karyawan
Nasional) dan Yayasan Baitul Maal (YBM) Bank Syariah Mandiri telah
BRI untuk kegiatan sosial. mengungkapkan beberapa item berkaitan
Pendapatan non halal menjadi dengan karyawan seperti yang dijelaskan
sumber dana sosial Bank BRI Syariah yang dalam Syariah Enterprise Theory (SET)
terdiri dari: yaitu berkaitan dengan banyaknya
1. Faedah Pendidikan
pelatihan yang telah diikuti, banyaknya
BRI Syariah mengajar (di Bengkulu,
karyawan yang mengikuti pelatihan, dan
Pontianak, Balikpapan, Samarinda, mengungkapakan kebijakan non
Kendari), pemberian beasiswa pelajar diskriminasi yang diterapkan terhadap
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
18
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
karyawan. Akan tetapi Bank BRI Syariah berdampak negatif terhadap lingkungan
tidak mengungkapkan kebijakan upah dan maupun sosial. Penilaian risiko terkait
remunerasi, penghargaan terhadap dampak operasional nasabah green banking
karyawan, upaya untuk meningkatkan BRI Syariah dilakukan melalui serangkaian
kualitas spiritual keluarga karyawan, uji kelayakan serta audit ketat. Proses
fasilitas kesehatan dan konseling bagi penilaian calon nasabah green banking BRI
karyawan dan keluarganya juga tidak Syariah diantaranya mencakup pemenuhan
mengungkapkan fasilitas lain yang dokumen analisa mengenai dampak
diberikan kepada karyawan. Dalam hal ini lingkungan (AMDAL), pemenuhan aspek
Bank BRI Syariah belum dirasa optimal teknis pengelolaan lingkungan, hingga
dalam melaksanakan akuntabilitas kesesuaian tata ruang yang seluruhnya
horizontal terhadap karyawan diawasi dan dilaksanakan dengan perizinan
Bank BRI Syariah juga berupaya
Akuntabilitas Horizontal: Indirect
melakukan kegiatan operasional yang
Stakeholders
ramah lingkungan dengan cara
Perhatian BRI Syariah terhadap isu menggunakan kertas, listrik, air, dan bahan
tanggung jawab sosial secara khusus pada bakar secara efisien. Inisiatif penggunaan
segmen komunitas dapat diamati melalui kertas secara efisien, antara lain
laporan tahunan, komitmen menuju menggunakan kertas bekas untuk
keuangan berkelanjutan (sustainable kebutuhan internal dan menggunakan
finance) Bank BRI Syariah diwujudkan aplikasi e-nodin untuk korespondensi
melalui segmen bisnis mikro. Pembiayaan internal BRI Syariah. Hingga 31 Desember
mikro yang disalurkan meningkat 11,88%, 2016, penggunaan kertas kantor pusat
dari Rp3,53 triliun pada tahun 2015 mencapai 3.262 rim, naik 13.46% dari
menjadi Rp3,92 triliun pada tahun 2016. tahun sebelumnya. Peningkatan
Rerata pertumbuhan Mikro pertahun penggunaan kertas ini karena
selama 6 (enam) tahun terakhir sebesar perkembangan bisnis perusahaan.
Rp583 miliar. Pada akhir 2016, penggunaan biaya
BRI Syariah melaksanakan konsumsi listrik di kantor pusat tercatat
kegiatan Menebar salam BRIS Dunia sebesar Rp1.342.209.109, turun 51% dari
Pendidikan yakni Bank BRI Syariah tahun sebelumnya. Penurunan terjadi
mengenalkan operasional bisnis bank karena perpindahan Data Center yang
syariah kepada mahasiswa melalui awalnya berada di Gedung Jamsostek,
kerjasama dengan 50 Perguruan Tinggi se- Jakarta Selatan ke Data Center BRI di
Indonesia. BRI Syariah memberikan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
bantuan aplikasi laboratorium perbankan dan juga mematikan lampu ruangan kerja
Sistem Aplikasi Laboratorium ketika tidak digunakan dan jam istirahat.
Minibanking BRIS ‘SALAM BRIS’ untuk Biaya penggunaan air di kantor pusat
dunia pendidikan yang telah disesuaikan sepanjang tahun 2016 mencapai
dengan dunia kerja. Manfaat perangkat Rp.90.478.891 turun 6,93% dari tahun
lunak laboratorium mini banking syariah sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena
ini bagi para mahasiswa antara lain komitmen karyawan untuk menggunakan
mahasiswa mendapat pengetahuan praktis air sesuai keperluan.
dalam operasionalisasi perbankan syariah. Inisiatif penggunaan bahan bakar
Akuntabilitas Horizontal : Alam minyak secara efisien dilakukan dengan
cara mengoptimalkan penggunaan
BRI Syariah memiliki kebijakan kendaraan secara bersama untuk tujuan
pembiayaan green banking untuk yang sama (carpooling system). Sampai
memastikan pelaksanaan bisnis klien tidak dengan 31 Desember 2016, biaya konsumsi
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
19
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
gas/ bensin mencapai Rp321.735.623 turun kepada karyawan dan keluarga seperti
2,8% dari tahun sebelumnya. beasiswa dan pembiayaan khusus
Sejalan dengan kebijakan green
banking yang dicanangkan oleh Bank
Indonesia, BRI Syariah melaksanakan REFERENSI
kegiatan CSR yang mengintegrasikan
program lingkungan dan sosial dalam Accounting and Auditing Organization for
beberapa tahun terakhir. BRI Syariah Islamic Financial Institutions. (2010).
membangun sarana penampungan air Accounting, Auditing and
bersih di daerah-daerah yang warganya Governance Standards for Islamic
kesulitan mendapatkan air bersih yakni Financial Institutions, AAOIFI,
pembuatan sarana penampungan air bersih Standard No. 7 on CSR
di dusun Ngaglik desa Kalipuncang Data Sensus Penduduk Republik Indonesia.
Kecamatan Grabak Kabupaten Magelang www.bps.go.id
dan Pipanisasi air bersih dusun Sumber
Haniffa, R, dan M. Hudaib. (2007).
Banteng desa Ngampu Kabupaten Kediri.
Exploring the Ethical Identity of
Islamic Banks via Communication in
SIMPULAN Annual Reports. Journal of Business
Ethics. 13 (3), 75-88.
Corporate Social Responsibility yang
dilaksanakan oleh Bank BRI Syariah masih Laporan Keberlanjutan (Sustainability
belum sesuai dengan shariah enterprise Report). (2016). PT Bank Rakyat
theory terutama dalam akuntabilitas Indonesia Syariah, (Online),
horizontal direct stakeholders yakni www.brisyariah.co.id
terhadap nasabah dan karyawan, Laporan Keuangan Tahunan. (2016). PT
1. tidak dijelaskannya kualifikasi dan Bank Rakyat Indonesia Syariah
pengalaman dewan pengawas syariah, (Online), www.idx.co.id
tidak dijelaskannya jumlah transaksi
yang tidak sesuai syariah, dan alasan Meutia, Inten. (2010). Menata
adanya transaksi tersebut tidak adanya Pengungkapan CSR di Bank Islam
kebijakan/usaha untuk mengurangi (Suatu Pendekatan Kritis). Jakarta:
transaksi non syariah di masa Citra Pustaka Indonesia.
mendatang, tidak adanya presentase Nugraheni, Peni dan Anuar, H. Azlan,
pembiayaan PLS (Profit Loss Sharing) (2014). “Implications Of Shariah On
dibandingkan pembiayaan lain. Tidak The Voluntary Disclosure Of
ada pula kebijakan/ usaha untuk Indonesian Listed Companies”.
memperbesar porsi PLS di masa Journal of Financial Reporting and
mendatang, dan tidak ada alasan atas Accounting Vol. 12 No. 1.
jumlah pembiayaan dengan skema
PLS. Republik Indonesia, (2007). Undang-
2. Tidak dijelaskan kebijakan upah dan undang Nomor 40 Tahun 2007
remunerasi karyawan, tidak dijelaskan tentang Perseroan Terbatas
penghargaan kepada karyawan, tidak Rudito, B., Famiola, M. (2007). Etika
ada upaya untuk meningkatkan Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
kualitas spiritual keluarga karyawan, Perusahaan di Indonesia Edisi 1.
tidak ada penjelasan ketersediaan Bandung: Rekayasa Bisnis.
layanan kesehatan dan konseling bagi
Statistik perbankan syariah. (Online)
karyawan dan keluarganya, dan tidak
www.ojk.go.id
ada pula fasilitas lain yang diberikan
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
20
Desiana/ Jurnal Akuntansi Volume 13 (1) (Januari-Juni 2018) 10-20
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak