Anda di halaman 1dari 11

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 102-112

Islamic Corporate Governance dalam Memoderasi Hubungan antara Kinerja


Keuangan dan Islamic Social Reporting
1*
Maya Mahardikasari, 2Y. Anni Aryani
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
*Email korenpondensi: mayamahardikasari@gmail.com

Abstract
This purpose of this study is to present empirical evidence the effect of islamic corporate governance in
moderating the relationship between financial performance and islamic social reporting on islamic banks in
Indonesia. As a moderating variabel, the proxie of islamic corporate governance is the score of sharia
supervisory board. The population in this study is islamic banks registered in Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
during the period 2008-2017. The total of population is 13 companies which are the number of samples from the
study. This study uses a data panel model that was analyzed using software Eviews 10. Analysis result prove
that financial performance affects on islamic social reporting while islamic corporate governance cannot
moderate the relationship between financial performance and islamic social reporting. For the control
variables, company size has an effect on islamic social reporting but leverage has no effect on islamic social
reporting.

Keywords: Islamic Corporate Governance, Financial Performance, Islamic Social Reporting

Saran sitasi: Mahardikasari, M., & Aryani, Y. (2019). Islamic Corporate Governance dalam
Memoderasi Hubungan antara Kinerja Keuangan dan Islamic Social Reporting. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, 5(02), 102-112. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v5i2.527

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v5i2.527

1. Pendahuluan menjadi pemeluk agama mendukung adanya


Industri keuangan syariah di Indonesia telah potensi pertumbuhan yang baik pada perbankan
mengalami perkembangan dihitung sejak syariah. Oleh karena itu, bank syariah harus
beroperasinya Bank Muamalat sebagai bank berupaya untuk lebih menarik minat masyarakat
syariah pertama di Indonesia. Perkembangan agar berinvestasi di bank syariah. Salah satu
industri perbankan syariah di Indonesia terlihat upaya yang dapat dilakukan bank syariah adalah
baik secara global maupun nasional. Secara dengan memberikan informasi mengenai
global, Indonesia menempati urutan ke 6 dalam aktivitas perusahaan kepada masyarakat.
Thomson Reuters Islamic Finence Developent Salah satu aktivitas perusahaan yang harus
Report tahun 2016 sebagai negara dengan aset diinformasikan adalah corporate social
keuangan syariah terbesar di dunia. Sementara responsibility. Untuk perbankan syariah,
secara nasional, perkembangan industri pengungkapan corporate social responsibility
perbankan syariah mengalami peningkatan pada dapat diukur dengan islamic social reporting
jumlah bank menjadi 13 perbankan dan yang merupakan tolak ukur pelaksanaan
peningkatan aset sebesar 20,28% (Roadmap tanggung jawab sosial yang berisi kumpulan
Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia, item-item standar yang ditetapkan oleh AAOIFI
2017). Banyaknya penduduk Indonesia yang (Accounting and Auditing Organization for
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 103
Islamic Financial Institutions) yang selanjutnya oleh Donovon dan Gibson (2000) yang meneliti
dikembangkan lebih luas oleh para peneliti hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan
mengenai item-item yang sesuai untuk suatu corporate social responsibility. Akan tetapi
entitas islam (Othman, Thani, dan Ghani, 2009). dalam penelitian Hermawan dan Mulyawan
Pengungkapan islamic social reporting dapat (2014) yang menyatakan bahwa terdapat
menjadi strategi bisnis bagi lembaga keuangan hubungan positif antara profitabilitas dengan
syariah dalam menghadapi tuntutan persaingan tanggung jawab sosial perusahaan.
bisnis yang semakin ketat dan permintaan untuk Selain itu, Othman, R, Thani, A, dan Ghani
lebih transparan dari pihak-pihak yang (2009) menunjukkan bahwa islamic corporate
berkepentingan sebab dengan mengungkapkan government yang ditandai dengan islamic
islamic social reporting yang baik, masyarakat governance score mempunyai pengaruh positif
muslim akan percaya bahwa lembaga keuangan terhadap pengungkapan corporate social
syariah dapat mengelola investasi dana mereka responsibility. Sebaliknya, Rizkiningsih (2012)
sesuai dengan syariah islam. mengungkapkan bahwa islamic governance tidak
Aktivitas lain yang harus diinformasikan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
oleh perbankan syariah adalah good corporate pengungkapan corporate social responsibility.
governance. Sebagai salah satu entitas bisnis, Sedangkan Mollah dan Zaman (2015) dalam
perbankan syariah memiliki stakeholder yang penelitiannya membuktikan bahwa dewan
mempunyai hak yang harus diberikan pengawas syariah mempunyai pengaruh positif
perlindungan serta jaminan sehingga sistem pada kinerja bank syariah di saat mereka
manajemen dengan tata kelola yang baik sangat melakukan peran pengawasan, tetapi tidak
diperlukan (Prasinta, 2012). Islamic corporate berpengaruh saat mereka hanya memiliki peran
governance merupakan bagian dari tata kelola sebagai penasihat.
bank syariah yang membedakannya dengan bank Pengungkapan corporate social
konvensional. Islamic corporate governance atau responsibility merupakan bagian pedoman dalam
dalam hal ini dewan pengawas syariah adalah melaksanakan good corporate covernance dan
lapisan tambahan dari mekanisme pemantauan islamic corporate governance merupakan salah
dan pengawasan yang independen untuk satu kegiatan dari corporate governance pada
mencegah manajemen perusahaan dari kegiatan bank syariah. Apabila tata kelola perusahaan
investasi yang memiliki risiko besar (Mollah dan dilakukan dengan baik maka akan mendorong
Zaman, 2015) ataupun pada kegiatan investasi investor untuk berinvestasi sehingga kinerja
yang kurang berisiko (Setyawan dan perusahaan semakin meningkat karena investor
Adityawarman, 2017). Penelitian-penelitian percaya bahwa perusahaan-perusahaan dengan
mengenai kinerja keuangan dan pengungkapan praktik tata kelola perusahaan yang baik mampu
corporate social responsibility meliputi penelitian mendorong kinerja yang lebih baik dan
Hackston dan Milne (1996) yang menemukan pengembalian investasi yang lebih baik (Aras
tidak terdapat hubungan antara kinerja keuangan dan Crowther, 2008). Apabila kinerja keuangan
dan pengungkapan corporate social responsibility perusahaan tinggi, maka pengungkapan tanggung
namun hasil yang berlawanan ditemukan oleh jawab sosial perusahaan akan semakin besar.
McGuire, Sundgren, dan Schneeweis (1988) Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan penelitian ini akan menguji pengaruh islamic
antara kinerja keuangan dan corporate social corporate governance dalam memoderasi
responsibility. Sementara penelitian Babalola hubungan atara kinerja keuangan dan islamic
(2012) menemukan hubungan negatif antara social reporting.
variabel kinerja dan corporate social
responsibility. Hubungan negatif juga ditemukan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 104
2. Tinjauan Pustaka 2.3. Islamic Social Reporting (ISR)
2.1. Teori Stakeholder Munculnya kebutuhan tentang
Stakeholder adalah setiap kelompok atau pengungkapan tanggung jawab sosial pada
individu yang dapat meberikan pengaruh atau perbankan syariah, peneliti-peneliti
diberikan pengaruh oleh kegiatan perusahaan menggunakan islamic social reporting (ISR)
(Freeman, 1984) sehingga secara langsung untuk mengukur pengungkapan sosial pada
memberikan pengaruh pada masa depan institusi keuangan syariah. Indeks ISR dipercaya
perusahaan. Aktivitas pengungkapan informasi bisa menjadi langkah pertama dalam standar
keuangan, sosial, dan lingkungan merupakan pengungkapan corporate social responsibility
percakapan perusahaan dengan stakeholder-nya yang sesuai dengan perspektif islam. ISR
sehingga persepsi dan ekspektasi yang merupakan tolak ukur pelaksanaan tanggung
stakeholder miliki dapat berubah karena jawab sosial yang memuat kumpulan item-item
ketersediaan informasi mengenai aktivitas standar pengungkapan sosial yang disusun secara
perusahaan (Adam dan McNicholas, 2007). teratur dan ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting
Harapannya adalah dengan melalui and Auditing Organization for Islamic Financial
pengungkapan informasi-informasi tersebut, Institutions) yang selanjutnya dikembangkan
perusahaan sanggup memenuhi kebutuhan lebih luas oleh para peneliti mengenai item-item
informasi bagi yang diperlukan oleh stakeholder pengungkapan yang seharusnya disampaikan
sehingga memperoleh dukungan dari para oleh suatu entitas Islam (Othman et al, 2009).
stakeholder demi kelangsungan hidup Haniffa dan Hudaib (2007) menyusun indeks
perusahaan. Semakin baik pengungkapan sosial identitas etik yang disebut dengan Ethical
perusahaan maka dukungan pebuh akan Identity Index (EII) dalam mengungkapkan ISR
diberikan stakeholder dalam segala aktivitas pada bank syariah. Indeks tersebut terdiri dari
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan empat tema yang terdiri dari filosofi dan nilai
mencapai laba yang diharapkan perusahaan yang mendasarinya, pembatasan terhadap
(Lindawati dan Pupita, 2013). kesepakatan yang dapat diterima secara Islam,
2.2. Teori Sinyal (SignallingTheory) fokus pada tujuan pembangunan dan sosial, dan
Teori ini menerangkan bagaimana cara patuh terhadap arahan dari dewan pengawas
perusahaan dalam memberikan sinyal kepada syariah.
stakeholder. Zainudin dan Hartono (1999) 2.4. Kinerja Keuangan Perusahaan
menyatakan bahwa informasi yang disampaikan Kinerja keuangan perusahaan adalah
sebagai sebuah pengumuman akan memberikan pengukuran kinerja perusahaan yang muncul
sinyal bagi stakelholder dalam mengambil akibat proses pengambilan keputusan manajemen
keputusan investasi. Adanya sinyal berupa karena berkaitan dengan penggunaan modal,
informasi terkait kegiatan apapunyang dilakukan efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan
perusahaan dalam mencapai tujuan pemilik perusahaan (Tampubolon, 2005). Pengukuran
merupakan pernyataan bahwa perusahaan kinerja menurut Sutrisno (2012) dapat diketahui
mempunyai kinerja yang lebih baik melalui rasio keuangan, salah satunya adalah
dibandingdengan perusahaan lain (Jama’an, rasio profitabilitas. Rasio ini mengukur
2008). Pihak-pihak yang berkepentingan dapat kemampuan perusahaan dalam memperoleh
memperoleh sinyal tentang kondisi keuangan keuntungan dengan memanfaatkan semua
perusahaan dan hal-hal yang mungkin terjadi sumber daya yang perusahaan miliki. Salah satu
melaui publikasi informasi yang diberikan indikator pengukur rasio profitabilitas adalah
perusahaan meliputi laporan keuangan, Return on Asset (ROA). Alasan ROA digunakan
corporate governance, corporate social sebab rasio ini menunjukkan keberhasilan
responsibility dan informasi lainnya. perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 105
aset yang dimiliki perusahaan sehingga syariah (Farook, Hassan, dan Lanis 2011;
memperlihatkan pengukuran kinerja yang lebih Rahman dan Bukair 2013).
baik dan lebih mempresentasikan kepentingan 2.6. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
stakeholder karena rasio ini merupakan salah Islamic Social Reporting
satu teknik yang bersifat comprehensive atau Corporate social responsibility telah
menyeluruh dalam menganalisis keuangan menjadi driver penting dalam mempengaruhi
(Wibowo, 2012). Karena sifatnya menyeluruh, opini stakeholder mengenai pemenuhan
teknik analisa ROA dapat mengukur efisiensi kewajiban perusahaan, salah satunya adalah
penggunaan modal yang bekerja, efisiensi kinerja keuangan. Pada saat perusahaan
produksi dan efisiensi bagian penjualan sehingga mempunyai tingkat kinerja keuangan yang tinggi,
perusahaan telah menjalankan praktek akuntansi perusahaan (manajemen) menganggap tidak
dengan baik (Munawir, 2007). perlu melaporkan hal-hal yamg dapat
2.5. Islamic Corporate Governance (ICG) mengganggu informasi tentang kesuksesan
Elemen paling penting yang membuat bank perusahaan. Sebaliknya, saat kinerja keuangan
syariah berbeda dari bank konvensional adalah perusahaan rendah, manajemen berharap bahwa
adanya pengawasan syariah. Oleh karena itu, para pengguna laporan akan membaca "good
dalam sektor keuangan Islam, pengawasan news" dari kinerja perusahaan misalnya dalam
syariah adalah masalah yang sangat penting lingkup sosial sehingga investor akan tetap
dalam tata kelola perusahaan yang harus berinvestasi dalam perusahaan tersebut
dilakukan oleh dewan pengawas syariah. Pada (Donovan dan Gibson, 2000). Lingkup sosial
dasarnya, pengawasan syariah adalah proses dalam perbankan syariah dapat diungkapkan
memastikan bahwa produk atau layanan melalui islamic social reporting yang merupakan
keuangan yang diberikan mematuhi prinsip- turunan konsep dari corporate social
prinsip Islam baik yang melalui konformasinya responsibility dengan menggunakan prinsip
dengan norma hukum Islam yang diakui atau syariah islam sebagai dasar pedomannya. Oleh
tidak melanggar pada sesuatu yang sama karena itu, beberapa item yang ada dalam
(DeLorenzo, 2010). Pembentukan dewan pengungkapan islamic social reporting berbeda
pengawas syariah (DPS) merupakan syarat dan tidak terdapat dalam item-item
penting dalam pendirian bank syariah. Karena pengungkapan corporate social responsibility.
DPS bertanggung jawab untuk mengawasi Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat
penerapan berbagai aspek aturan syariah dan hubungan yang berlawanan antara kinerja
menjamin bahwa seluruh transaksi keuangan perusahaan dengan tanggung jawab
mematuhi prinsip-prinsip syariah. Grais dan sosial perusahaan.
Pellegrini (2006) menyatakan bahwa pada saat H1: Kinerja Keuangan berpengaruh negatif
ini praktik untuk memastikan bahwa kepatuhan terhadap Islamic Social Reporting.
Syariah tergantung pada struktur internal 2.7. Pengaruh Islamic Governance dalam
perusahaan, khususnya DPS. Rahman dan Bukair memoderasi hubungan antara Kinerja
(2013) mengatakan bahwa karakter DPS Keuangan dan Islamic Social Reporting
mempunyai pengaruh terhadap tingkat Corporate governance mempunyai peran
pengungkapan sosial atau islamic social yang penting hampir di semua lembaga termasuk
reporting pada bank syariah. Karakter yang bank syariah. Adanya dewan pengawas syariah
memiliki pengaruh signifikan adalah jumlah merupakan bagian penting bank syariah yang
anggota, keanggotaan-ganda, kualifikasi doktor, membedakannya dari bank konvensional karena
dan reputasi anggota. Keempat karakter ini memiliki fungsi menjamin kesesuaian operasi
menentukan kualitas Islamic Governance bank bank syariah dengan aturan islam. Mekanisme
yang dijamin oleh dewan pengawas syariah
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 106
inilah yang disebut sebagai islamic corporate 3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran
governance. Pada penelitian Jabbar (2009) Variabel
menyatakan bahwa ada kesenjangan konsep teori 3.2.1. Variabel Dependen dan Independen
dan praktek yang dilakukan bank syariah. Salah Variabel dependen adalah variabel yang
satunya adalah lemahnya kontrol pengawasan menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2011).
dan kurang kuatnya komitmen stakeholder. Oleh Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
sebab itu, tugas perbankan syariah saat ini adalah Islamic Social Reporting (ISR). Islamic social
menghilangkan keraguan dan meyakinkan reporting adalah turunan konsep dari corporate
masyarakat mengenai implementasi produk social responsibility yang menggunakan prinsip
sesuai dengan syariah sehingga eksistensi dewan syariah islam sebagai dasar pedomannya yang
pengawas syariah menjadi sangat penting karena ditujukan untuk perusahaan-perusahaan syariah.
dapat membuat masyarakat islam percaya bahwa Islamic social reporting diukur dengan
bank syariah akan mengelola dana mereka sesuai menggunakan Ethical Identity Index (EII) yang
dengan syariat islam. Hal tersebut akan menarik dikembangkan oleh Haniffa dan Hudaib (2007).
minat masyarakat islam untuk berinvestasi. Variabel independen (X) adalah variabel
Apabila banyak masyarakat yang berinvestasi, yang memberikan pengaruh positis atau negatif
maka secara otomatis aktivitas bisnis dalam bank terhadap variabel dependen (Sekaran, 2011).
syariah akan meningkat dan pada akhirnya akan Variabel independen dalam penelitian adalah
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan
kemudian pengungkapan ISR pada bank syariah rasio keuangan. Rasio yang digunakan adalah
dapat menjadi lebih luas. Return on Asset (ROA).
H2 : Islamic Corporate Governance dapat Variabel moderating adalah variabel
memoderasi hubungan antara Kinerja independen yang akan memperkuat atau
Keuangan dan Islamic Social Reporting. memperlemah hubungan antara variabel
independen lainnya terhadap variabel dependen
3. Metode Penelitian
(Ghozali, 2013). Variabel moderating pada
3.1. Sampel Penelitian
penelitian ini yaitu Islamic Corporate
Populasi dalam penelitian ini adalah
Governance (ICG) yang merupakan turunan
perusahaan yang masuk dalam bank umum
konsep dari good corrporate governance yang
syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
dasar aturannya menggunakan hukum islam.
(OJK) tahun 2008-2017 sebanyak 13 perusahaan.
Variabel tersebut diukur berdasarkan total nilai
Pemilihan sampel pada penelitian ini memakai
dari setiap karakter sharia supervisory board
purposive sampling method dengan maksud
atau dewan pengawas syariah yang tedapat
untuk menperoleh sampel yang representive
dalam penelitian Farook, et al (2011) dan
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Rahman dan Bukair (2013).
Kriteria pengambilan sampel berdasarkan: bank
3.2.2. Variabel Kontrol
umum syariah di Indonesia yang telah
Variabel kontrol merupakan variabel yang
menerbitkan annual report periode 2008-2017
dibuat konstan agar pengaruh variabel
yang telah diaudit, berakhir pada tanggal 31
independen terhadap variabel dependen tidak
Desember, mempunyai data annual report yang
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
lengkap dan data yang dibutuhkan dalam
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah
penelitian.
ukuran perusahaan (size) dan leverage. Definisi
operasional variabel dalam penelitian adalah
sebagai berikut.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 81
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Pengukuran
Variabel Dependen
Islamic Social Reporting Jumlah item disclosure yang terpenuhi / jumlah item
maksimum
Variabel Independen
Raturn on Asset Laba bersih / total aset
Variabel Moderating
Islamic Corporate Governance Jumlah skor karakter dewan pengawas syariah yang
terpenuhi / jumlah skor maksimum
Variabel Kontrol
Ukuran Perusahaan (SIZE) Logaritma total asset
Leverage (LEV) Total liabilitas / total asset
Sumber: Hasil olah data Eviews 10

3.3. Teknik Analisis maka sampel yang akan digunakan berubah


Pada penelitian ini terdapat variabel menjadi 98 sampel karena ada beberapa sampel
moderating sehingga metodee yang digunakan yang dikeluarkan sebab tidak semua perusahaan
adalah moderated regression analysis. Model yang dijadikan sampel menerbitkan annual
moderated regression analysis dirumuskan report setiap tahun dan secara lengkap.
sebagai berikut: Tabel 2. Pemilihan Sampel
Regresi model I : No Kriteria Jumlah
ISR = α + β1ROA + β2IGScore + β3SIZE+ 1 Bank umum syariah yang 13
β4LEV + e terdaftar di OJK
Regresi model II : 2 Sampel awal penelitian selama 130
ISR = α + β1ROA + β2IGScore + β3(ROA* 10 tahun
IGScore) + β4SIZE+ β5LEV + e 3 Dikurangi: (32)
Keterangan: Sampel yang tidak memiliki
α : konstanta annual repot secara lengkap
β : konstanta variabel Jumlah sampel akhir 98
ISR : Islamic Social Reporting Sumber: Hasil olah data Eviews 10
ROA : Return on Assets Statistik deskriptif dari data sampel
IG Score : Islamic Governance Score penelitian ini ditunjukkan oleh tabel 3.
SIZE : Ukuran Perusahaan Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui
LEV : Leverage bahwa islamic social reporting (ISR)
e : residual error mempunyai nilai mean sebesar 0,541601 dengan
4. Hasil dan Pembahasan standar deviasi sebesar 0,093689. Standar deviasi
4.1. Statistik Deskriptif menunjukan heterogenitas dalam penelitian. Hal
Populasi pada penelitan ini adalah 13 bank ini berarti rata-rata bank syariah yang melakukan
umum syariah dengan periode pengamatan 10 pengungkapan islamic social reporting masih
tahun yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2017 sangat rendah. Variabel kinerja keuangan (ROA)
yang diperlihatkan dalam tabel 2. Dalam memiliki nilai mean sebesar 0,003598, dengan
penelitian ini populasi merupakan sampel nilai maksimum dan minimum masing-masing
penelitian sehingga dapat diketahui bahwa total 0,099241 dan -0,168857. Variabel islamic
sampel awal sebanyak 130 sampel. Setelah corporate governance (IGSCORE) sebagai
disesuaikan dengan kriteria pemilihan sampel variabel moderating memiliki nilai mean sebesar
0,926531, dengan nilai maksimum dan minimul
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 108
masing-masing 1,000000 dan 0,400000. Variabel 32,10767 dan 26,85169. Variabel kontrol lainnya
ROA dan IGSCORE merupakan variabel dummy. yaitu variabel leverage (LEV) memiliki nilai
Variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE) yang mean sebesar 0,178713, dengan nilai maksimum
memiliki nilai mean sebesar 29,60335, dengan dan minimum masing-masing 0,858604 dan
nilai maksimum dan minimum masing-masing 0,027965.
Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif
ISR ROA IGSCORE SIZE LEV
Mean 0.541601 0.003598 0.926531 29.60335 0.178713
Maximum 0.692308 0.099241 1.000000 32.10767 0.858604
Minimum 0.307692 -0.168857 0.400000 26.85169 0.027965
Std. Dev. 0.093689 0.030470 0.147523 1.284804 0.099921
Sampel 98
Sumber: Hasil olah data Eviews 10

4.2. Hasil Penelitian pada model I sebesar 34,38915 dengan tingkat


Berdasarkan Tabel 4 di bawah ini dapat signifikansi sebesar 0,000000 dan Fhitung pada
diketahui bahwa pada model I nilai adjusted R- model II sebesar 27.28887 dengan tingkat
squared sebesar 0,575 atau sekitar 58% dari signifikansi sebesar 0,000000. Tingkat
variabel dependen (ISR) dapat dijelaskan oleh signifkansi pada kedua model tersebut < 5%
variabel independen (ROA). Begitu pula pada yang menunjukkan bahwa kedua model regresi
model II, nilai adjusted R-squared-nya sebesar pada penelitian ini layak digunakan untuk
0,579 atau sekitar 58% dari variabel dependen memprediksi variabel independen dan variabel
(ISR) dapat dijelaskan oleh variabel independen moderasi. Sehingga variabel independen,
(ROA) dan variabel moderasi (IGSCORE). variabel moderasi dan variabel kontrol pada
Sisanya, 42% dipengaruhi oleh variabel lain penelitian ini secara simultan berpengaruh
yang tidak termasuk ke dalam model. Hasil uji F signifikan terhadap ISR.
pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Fhitung
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Model I Model II
Variable
Coefficient Prob. Coefficient Prob.

C -1.157499 0.0000 -1.168753 0.0000


ROA -0.443024 0.0643* 0.771194 0.6138
IGSCORE 0.140592 0.0010 0.143028 0.0024
ROA*IGSCORE -1.283016 0.4470
SIZE 0.053464 0.0000 0.053699 0.0000
LEV -0.061325 0.2316 -0.054839 0.3215

R-squared 0.596628 0.597276


Adjusted R-squared 0.579279 0.575389
F-statistic 34.38915 27.28887
Prob(F-statistic) 0.000000 0.000000
*mengindikasikan bahwa signifikan di level 10%

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 109
4.3. Pembahasan untuk meningkatkan pendapatan. Pendapatan
Hasil dari uji statistik t pada Tabel 4 yang diperoleh bank syariah berasal dari biaya
menunjukkan bahwa hasil perhitungan regresi administrasi terhadap penyaluran kredit al-qardh,
pengaruh Kinerja Keuangan (ROA) terhadap mark up terhadap penyaluran kredit al-
Islamic Social Reporting (ISR) dengan murabahah dan al-ba'i bi saman 'ajil, bagi hasil
menggunakan program Eviews 10 mempunyai dari penyaluran kredit almudharabah dan al-
nilai probabilitas 0,0643 yang kurang dari tingkat musyarakah serta fee terhadap penggunaan jasa-
signifikansi (0,10) koefision penelitian jasa perbankan umumnya (Perwataatmadja dan
meunjukkan arah negatif, maka H1 diterima. Antonio, 1992). Semua hal tersebut merupakan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin produkproduk yang ditawarkan oleh bank
besar kinerja keuangan yang diperoleh bank syariah yang merupakan aset yang dimiliki oleh
umum syariah tidak membuat bank bank syariah.
mengungkapkan tanggung jawab islam Hasil uji pengaruh Islamic Corporate
perusahaan atau ISR dengan lebih luas. Karena Governance (ICG) dalam memoderasi hubungan
hal tersebut mungkin menyebabkan adanya antara kinerja keuangan (ROA) dan islamic
pengenaan biaya ekonomi sehingga menurunkan social reporting (ISR) menunjukkan nilai
laba perusahaan (Freedman dan Jaggi, 1988) probabilitas IGSCORE pada model I sebesar
serta lemahnya kontrol pengawasan dan kurang 0,0010 lebih rendah dari tingkat signifikansi
kuatnya komitmen stakeholder (Jabbar, 2009). (0,10) yang berarti hasilnya signifikan dan nilai
Oleh sebab itu, selama perusahaan memiliki probabilitas ROA*IGCORE sebesar 0,4470 lebih
kinerja keuangan yang tinggi maka perusahaan tinggi dari tingkat signifikansi (0,10) yang
hanya cukup melaporkan informasi terkait menunjukkan hasil tidak signifikan. Dalam
kesuksesan dalam mendapatkan keuntungan, pembagian kelompok yang dijelaskan oleh
tidak perlu mengungkapkan informasi yang lain. Sugiono (2004), hasil tersebut menunjukkan
Sesuai dengan penelitian Donovan dan Gibson bahwa ICG bukan variabel moderator, tapi ia
(2000) yang menemukan bahwa profitabilitas merupakan suatu variabel independen,
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan intervening, exogenous, antecedent, atau
tanggung jawab sosial perusahaan. Pada saat prediktor. Hal ini berarti ICG tidak memoderasi
perusahaan mempunyai tingkat laba yang tinggi, hubungan antara kinerja keuangan dan ISR
perusahaan (manajemen) menganggap tidak sehingga H2 ditolak.
perlu melaporkan hal-hal yang dapat Aspek kunci dalam pelaksanaan GCG pada
mengganggu informasi tentang kesuksesan bank syariah yaitu keberadaan ICG atau dalam
perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat hal ini Dewan Pengawas Syariah (DPS). Adanya
profitabilitas rendah, mereka berharap bahwa DPS menjadi solusi dalam mengatasi kontrol
para pengguna laporan akan membaca "good pengawasan yang lemah dan komitmen yang
news" dari kinerja perusahaan, misalnya dalam kurang kuat dari para stakeholder. Apabila DPS
lingkup sosial. Dalam hal ini, "Good news" yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka
dimaksud pada bank syariah adalah masyarakat islam akan percaya pada pengelolaan
pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) yang dilakukan bank syariah sesuai dengan
yang didalamnya memberikan informasi bahwa aturan islam. Kemudian masyarakat islam akan
kegiatan perusahaan sesuai prinsip syariah islam menginvestasikan dana mereka pada bank
sehingga diharapkan investor akan tetap syariah dan apabila banyak masyarakat yang
berinvestasi dalam bank syariah saat bank berada berinvestasi, maka secara otomatis aktivitas
pada kinerja keuangan yang rendah. Apabila bisnis dalam bank syariah akan meningkat dan
investor tetap berinvestasi maka bank syariah pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
dapat menjalankan kegiatan operasionalnya keuangan perusahaan kemudian melakukan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 110
pengungkapan ISR secara lebih luas di bawah hubungan antara kinerja keuangan (ROA) dan
pengawasan dewan pengawas syariah. islamic social reporting. Sedangkan untuk
Namun hasil penelitian ini menemukan variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh
bahwa ICG tidak dapat memoderasi hubungan signifikan terhadap islamic social reporting dan
antara kinerja keuangan dan ISR. Hal ini leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap
disebabkan oleh belum optimalnya peran dan islamic social reporting.
fungsi DPS karena DPS hanya berkonsentrasi Penelitian ini mempunyai beberapa
pada persetujuan dan pemberian rekomendasi keterbatasan sebagai berikut.
produk-produk yang sesuai dengan syariah a. Sampel penelitian ini hanya terbatas pada
sehingga untuk pengawasan kinerja keuangan bank syariah di Indonesia sehingga tidak
dan tanggung jawab sosial secara islam masih dapat diketahui perbandingan perkembangan
terasa kurang. Selain itu, jumlah DPS pada bank syariah dengan negara lain.
sebagian besar bank syariah masih belum b. Variabel independen yang digunakan dalam
memenuhi kriteria dari badan internasional penelitian ini hanya menggunakan satu
Accounting and Auditing Organization for ukuran akuntansi yaitu ROA sebagai ukuran
Islamic Finance Institutions (AAOIFI) yang kinerja keuangan sedangkan masih terdapat
menyatakan setidaknya terdapat tiga orang ukuran kinerja yang berdasarkan maqashid
anggota DPS pada bank syariah, sedangkan syariah.
sebagian besar bank syariah di Indonesia rata- c. Penelitian ini menggunakan item ISR yang
rata hanya memiliki dua orang anggota sehingga dikembangkan oleh Haniffa dan Hudaib
pengawasan terhadap aktivitas dan tannggung (2007) yang mungkin tidak mencakup item-
jawab sosial bank syariah masih belum terkontrol. item yang sesuai dengan keadaan perbankan
syariah sekarang serta terdapat subjektifitas
5. Kesimpulan
dalam menentukan luas pengungkapan pada
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan
penelitian ini.
bukti empiris mengenai pengaruh islamic
Berdasarkan pada keterbatasan yang ada di
corporate governance dalam memoderasi
dalam penelitian ini, maka saran untuk penelitian
hubngan antara kinerja keuangan perusahaan dan
selanjutnya adalah memperluas sampel penelitian,
islamic social reporting pada bank umum syariah
tidak hanya dari Indonesia tapi bank syariah
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tahun
negara lain juga disertakan sehingga dapat
2008-2017. Hasil pengujian analisis
diketahui perbandingan perkembangan bank
membuktikan bahwa hipotesis pertama pada
syariah antara negara yang satu dengan negara
penelitian ini diterima. Kinerja keuangan
yang lain. Menggunakan atau menambah ukuran
perusahaan (ROA) berpengaruh negatif terhadap
kinerja keuangan secara akuntansi lain seperti
islamic social reporting yang berarti semakin
ROE dan ROI. Selain itu dapat menggunakan
besar kinerja keuangan yang dimiliki bank umum
ukuran kinerja yang diukur berdasarkan
syariah tidak membuat bank syariah
maqashid syariah. Selain itu, pada penelitian
mengungkapkan tanggung jawab islam
mendatang diharapkan menggunakan itemitem
perusahaan atau ISR dengan lebih luas.
pengungkapan ISR lain yang lebih terbaru yang
Untuk hipotesis kedua pada penelitian ini
telah disesuaikan dengan keadaan bank syariah
ditolak karena hasil menunjukkan bahwa islamic
saat ini serta melibatkan pihak lain dalam
corporate governance bukan variabel moderator,
memerikasa kembali luas pengungkapan yang
tapi ia merupakan suatu variabel independen,
dilakukan sehingga subjektifitas penelitian dapat
intervening, exogenous, antecedent, atau
terminimalisir.
prediktor sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
islamic corporate governance tidak memoderasi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 111
6. Ucapan Terimakasih Ghozali dan Chariri. (2007). Teori Akuntansi.
Penulis menyampaikan terimakasih pada Semarang: Badan Penerbit Universitas
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan Diponegoro.
doa, khususnya kepada Program Studi Akuntansi Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Sebelas Maret yang telah membantu hingga Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
terselesainya penelitian ini.
Grais, Wafik dan Pellegrini, Matteo. (2006).
7. Daftar Pustaka Corporate Governance and Sharia
Adam, C.A. dan McNicholas, P. (2007). Making Compliance in Institution Offerig Islamic
a Difference: Sustainability Reporting, Financial Service. World Bank Policy
Accountability and Organizational Change. Research Working Paper 4045.
Accounting, Auditing & Accountability
Hackston, D. dan M.J. Milne. (1996). Some
Journal. Volume 20, No. 3: 382 – 402.
Determinants of Social and Environmental
Aras, Guler dan Crowther, David. (2008). Disclosures in New Zealand Companies.
Developing Sustainable Reporting Standards. Accounting, Auditing, and Accountability
Journal of Applied Accounting Research. Journal, Volume 9, No. 1: 77 – 108.
Volume 9, No.1: 4-16.
Haniffa, R, and M. Hudaib. (2007). Exploring
Babalola, Yisou Abiodun. (2012). The Impact of The Ethical Identity of Islamic Banks Via
Corporate Social Responsibility on Firms’ Communication in Annual Reports. Journal
Profitability in Nigeria. European Journal of of Business Ethics. Volume 76. No. 1: 97–
Economics, Finance and Administrative 116.
Sciences 45.
Haniffa, R. M. (2002). Social Responsibility
DeLorenzo, Y. T. (2010). Shari’ah Supervision Disclosure: An Islamic Perspective. IMAR
in Modern Islamic Finance. Diakses pada Journal. Volume 1, No. 2: 128-46.
tanggal 13 April 2019 dari
Hermawan, Marko S. dan Mulyawan, Stephani G.
www.guidanceresidential.com.
(2014). Profitability and Corporate Social
Donovan, Gary dan Gibson, Kathy. (2000). Responsibility: An Analysis of Indonesia’s
Environmental Disclosure in the Corporate Listed Company. Asia Pasific Journal of
Annual Report: A longitudinal Australian Accounting and Finance. Volume 3, No. 1.
Study. Paper for Presentation in the 6th
ICD Thomson Reuters. (2017). Thomson Reuters
Interdiciplinary Environmental Association
Islamic Finance Development Report
Conference.
2017.Diakses pada tanggal 15 April 2019
Farook, S, M K. Hassan, dan R. Lanis. (2011). dari https://cheif.iba.edu.pk.
Determinants of Corporate Social
Jabbar, Khalil D.J. (2009). Modern Murabahah a
Responsibility Disclosure: The Case of
Fiducory Sale or a Misnomer (Permissible
Islamic Banks. Journal of Islamic
Financing Method). Lexicus Islamicus
Accounting and Business Research. Volume
Opaluque Islamic Finance Intelligence.
2. No. 2: 114–141.
Volume 1.
Freedman, M. and Jaggi. M. (1988). An Analysis
Jama’an. (2008). Pengaruh Mekanisme
of The Association between Pollution
Corporate Governance, dan Kualitas Kantor
Disclosure and Economic Performance.
Akuntan Publik terhadap Integritas
Accounting, Auditing & Accountability
Informasi Laporan Keuangan (Studi Pada
Journal. Volume 1. No. 2: 43-58.
Perusahaan Publik Di BEJ). Jurnal
Freeman, R. E. (1984). Strategic Management: A Akuntansi dan Keuangan, 43-52.
Stakeholder Approach. Boston: Pitman
Publishing.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 112
Lindawati, Ang Swat Lin dan Pupita, Marsella Rahman, A. A., dan A. A. Bukair. (2013). The
Eka. (2015). Corporate Social Responsibility: Influence of The Shariah Supervision Board
Implikasi Stakeholder dan Legitimacy Gap on Corporate Social Responsibility
dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan. Disclosure by Islamic Banks of Gulf Co-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma. Volume Operation Council Countries. Asian Journal
6, No. 1: 157-174. of Business and Accounting. Volume 6. No.
Maali, B., P. Casson, dan C. Napier. (2006). 2: 65–105.
Social Reporting by Islamic Banks. Abacus. Rizkiningsih, Priyesta. (2012). Factor-Faktor
Volume 42. No. 2: 266 289. yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic
McGuire, Jean B., A. Sundgren, dan T. Sosial Reporting (ISR) : Studi Empiris Pada
Schneeweis. (1988). Corporate Social Bank Syariah di Indonesia, Malaysia dan
Responsibility and Firm Financial Negara-Negara Gulf Cooperation Council.
Performance. Academy of Management Universitas Indonesia.
Journal. Volume 31. No. 4: 854-872. Sekaran, Uma. (2011). Research Methods for
Mollah, Sabur dan Zaman, Mahbub. (2015). Business Edisi I and 2. Jakarta: Salemba
Shari’ah Supervision, Corporate Governance Empat.
and Performance: Conventional vs Islamic Setyawan, C. D. dan Adityawarman. (2017).
Banks. Journal of Banking and Finance. Pengaruh Dewan Komisaris dan Investment
Volume 58, 418-35. Account Holders Terhadap Kinerja Bank
Munawir. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Syariah di Indonesia. Diponegoro Journal
Yogyakarta: Liberty. Of Accounting. Volume 6, No. 3: 1–11.
Othman, R., Md-Thani, A., dan Ghani, E. K. Sugiono. (2004). Konsep, Identifikasi, Alat
(2009). Determinants of Islamic Social Analisis dan Masalah Penggunaan Variabel
Reporting Among Top Shari’a-Approved Moderator. Jurnal Studi Manajemen dan
Companies in Bursa Malaysia. Research Organisasi. Volume 1, No. 2: 61-70.
Journal of International Studies, Volume 12, Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
4-20. Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2017). Roadmap Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori,
Pengembangan Keuangan Syariah 2017- Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:
2019. Diakses pada tanggal 12 Desember EKONISIA.
2018 dari www.ojk.go.id. Tampubolon, Manahan P. (2005). Manajemen
Pemerintah Indonesia. (2007). Undang-undang Keuangan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. Jakarta:
tentang Perseroan Terbatas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sekretariat Negara.
www.bps.go.id
Pemerintah Indonesia. (2012). Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2012 www.ojk.go.id
tentang Tanggungjawab Sosial dan Zainudin dan Hartono, Jogiyanto. 1999. Manfaat
Lingkungan. Jakarta: Sekretariat Negara. Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Perwataatmadja, Karnaen dan Antonio, Pertumbuhan Laba. Jurnal Riset Akuntansi
Muhammad Syafi'i.(1992). Apa dan Indonesia.
Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana
Bhakti Wakaf UII.
Prasinta, Dian. (2012). Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap Kinerja Keuangan.
Accounting Analysis Journal.Volume 1, No.
2.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai