kepedulian mereka terhadap praktik ilegal atau tidak etis kepada Dekom,
dan tindakan tersebut seharusnya tidak merpengaruhi hakhak mereka.
f. Kerangka CG harus dilengkapi dengan kerangka insolvency yang efisien
dan efektif serta penegakan hukum (enforcement) yang efektif atas hak-
hak kreditur.
1. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (UU No. 5 Tahun
1990)
Dengan demikian CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya
untuk menigkatkan keuntungan perusahaan secara finansial melainkan pula
untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan, secara holistik, melembaga dan
berkelanjutan. Dengan CSR perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan
masyarakat, investasi sosial perusahaan, dan citra perusahaan di mata publik
menjadi baik, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan akses kapital.
Dalam aktifitasnya setiap perusahaan akan beinteraksi dengan lingkungan
sosialnya. Akibat dari interaksi itu menuntut adanya timbal balik antara
perusahaan dan lingkungan sosialnya yang berimplikasi pada timbulnya dampak-
dampak sosial atas kegiatan operasi perusahaan pada lingkungannya.
Sepanjang perusahaan menggunakan sumber daya manusia dan komunitas
yang ada, maka perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan profit
dan mengembalikan sebagian profit tersebut bagi masyarakat.
5. Manfaat CSR
a. Manfaat bagi perusahaan
Seperti yang kita ketahui bahwa stakeholders itu adalah sekumpulan group
atau individu yang mampu memberikan dampak terhadap perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang baik. Dan tanggung jawab corporate dalam
sosial sangat lah bergantung pada kemajuan perusahaan tersebut. Program
CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan
keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana
biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre).
7. Shareholders
8. Shareholders Inventors
9. Institutional Investor
Investor institusional yang terdiri dari perusahaan asuransi, dana pensiun, trust
investasi, reksa dana, dan kelompok manajemen investasi sering kali memegang
saham perusahaan publik yang besar. Investasi institusional di Amerika Serikat
telah tumbuh secara signifikan dalam lima dekade terakhir dan akan terus
tumbuh karena lebih banyak karyawan yang berpartisipasi dalam dana pensiun.
Tabel 10.1 menyediakan jenis dan definisi dana investasi. Investor institusional
mungkin tidak sepenuhnya menjalankan fungsi pengawasan tata kelola
perusahaan dan kontrol pemantauan karena beberapa alasan. Pertama, manajer
dana pensiun biasanya bukan penerima manfaat akhir dari kekayaan yang
dihasilkan oleh perusahaan, dan mereka mungkin tidak memiliki insentif yang
kuat untuk terlibat dalam pemantauan urusan perusahaan. Kedua, pengelola
dana mungkin enggan untuk mengeluarkan biaya pemantauan, terutama ketika
investor lain akan mendapat manfaat dari pemantauan tersebut (masalah free-
rider). Akhirnya, investor institusional sering bukan investor jangka panjang dan
mungkin tidak termotivasi untukterlibat dalam pemantauan jangka panjang yang
mahal, sebaliknya memilih untuk melepas saham yang berkinerja buruk. Namun
demikian, kepemilikan ekuitas dari investor institusional menjadi lebih terindeks
dan beragam, mengurangi peluang untuk keluar yang mudah untuk divestasi
saham yang berkinerja buruk Pengindeksan dan diversifikasi ini dapat
mengakibatkan penyelarasan dana dengan kepentingan publik dan kinerja pasar
sebagai lawan keselarasan dengan perusahaan tertentu. . Dalam kapasitas ini,
investor institusional memainkan peran penting dalam meningkatkan
kepercayaan investor dan kepercayaan publik dalam tata kelola perusahaan
melalui kehadiran mereka dan partisipasi aktif dalam memantau struktur tata
kelola perusahaan publik.
Menurut Biro Sensus AS, terdapat lebih dari 2.656 dana pensiun publik yang
memiliki lebih dari 20 persen ekuitas AS yang diperdagangkan secara publik dan,
dengan demikian, dianggap sebagai pemegang saham utama pasar modal AS.
Siti Dea Rahmadani A_2110247760
Banyak dana pensiun publik, termasuk CalPERS dan SBA Florida telah
menerima perhatian besar di era pasca SOx untuk partisipasi mereka dalam tata
kelola perusahaan. Dana ini telah meningkatkan fungsi pemantauan investor
melalui proposal pemegang saham, dukungan regulasi untuk meningkatkan
demokrasi pemegang saham, dan partisipasi dalam aksi penipuan sekuritas.
Dana pensiun yang lebih kecil tidak diharapkan untuk terlibat aktif dalam tata
kelola perusahaan terutama karena biaya pemantauan yang besar.
Aspek teori agensi tata kelola perusahaan berfokus terutama pada hubungan
antara investor dan manajemen dengan pemegang saham dianggap sebagai
satu-satunya pembawa risiko residual.Di perusahaan modern, khususnya di era
kemajuan teknologi, sumber daya tenaga kerja menjadi bagian penting dari tata
Siti Dea Rahmadani A_2110247760
DAFTAR PUSTAKA