Disusun Oleh:
Lila Krismandita (17311194)
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2019
IV. Peran Stakeholder dalam Tata Kelola Perusahaan
Kerangka kerja dan proses hukum harus transparan dan tidak menghalangi kemampuan
stakeholder untuk berkomunikasi dan mendapatkan ganti rugi atas pelanggaran hak.
F. Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus dilengkapi dengan kerangka kerja
kepailitan yang efektif dan efisien dan dengan penegakan hak kreditor secara
efektif.
Kreditur adalah pemangku kepentingan utama dan persyaratan, volume dan jenis kredit
yang diberikan kepada perussahaan akan sangat tergantung pada hak-hak merkea dan
keberlakuan mereka. Perusahaan dengan catatan tata kelola perusahaan yang baik
seringkali dapat meminjam jumlah yang lebih besar dan dengan persyaratan yang lebih
menguntungkan daripada perusahaan dengan catatan buruk atau yang beroperasi di pasar
yang kurang transparan. Kerangka kerja untuk kebangkrutan perusahaan sangat
bervariasi di berbagai negara. Di beberapa negara, ketika perusahaan mendekati
kebangkrutan, kerangka kerja legislatif membebankan tugas pada direksi untuk bertindak
demi kepentingan kreditor, yang karena itu mungkin memainkan peran penting dalam
tata kelola perusahaan. Negara-negara lain memiliki mekanisme yang mendorong debitur
untuk mengungkapkan informasi yang tepat waktu tentang kesulitan perusahaan
sehingga solusi konsensual dapat ditemukan antara debitur dan kreditornya.
Hak kreditor juga beragam, mulai dari pemegang obligasi yang dijamin hingga kreditor
tanpa jaminan. Prosedur kepailitan biasanya membutuhkan mekanisme yang efisien
untuk merekonsiliasi kepentingan berbagai kelas kreditor. Dalam banyak yurisdiksi
ketentuan dibuat untuk hak-hak khusus seperti melalui pembiayaan "debitur yang
memiliki" yang memberikan insentif / perlindungan untuk dana baru yang disediakan
untuk perusahaan dalam kebangkrutan.