Anda di halaman 1dari 11

Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam

Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah mempelajari berbagai cara untuk melakukan


pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan yang
telah disusun secara ilmiah untuk mencari. Maka dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian adalah ilmu yang berperan untuk mencari suatu hal dalam
pengamatan dan cara-cara yang telah disusun secara ilmiah dengan pemikiran
yang logis.

Metode dasar yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
anasisis, yaitu metode yang berfokus pada pemecahan masalah yang terjadi pada
masa sekarang dan aktual. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran
yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Dengan didukung oleh
pendekatan kuantitatif dikarenakan data yang digunakan merupakan data yang
berhubungan dengan metode kuantitatif.

B. Subjek dan Ruang Lingkup Penelitian

Subjek penelitian adalah masyarakat umum yang menjadi muzakki dalam


ZIS dan pernah atau biasa menggunakan aplikasi secara online untuk melakukan
ZIS. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah perilaku masyarakat dalam
kegiatan pembayaran ZIS secara online yaitu behavioral intention to use, attitude
towards use, perceived ease of use, perceived usefulness, facilitating conditions
dan subjective norms yang dikaitkan dengan perilaku muzakki dalam
menggunakan aplikasi.

Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang perilaku masyarakat khususnya


terhadap kegiatan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS). Lingkup bahasan yang diteliti
adalah ZIS secara online melalui aplikasi.

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen

Variabel bebas (Independen Variabel) adalah suatu variabel yang ada atau
terjadi mendahului variabel terikatnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Technology Acceptance Model (TAM) dengan beberapa indikator yakni behavioral
intention to use, attitude towards use, perceived ease of use, perceived usefulness,
facilitating conditions dan subjective norms (Walker, Kho dan Tan, 2019).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat (Dependent variable) adalah variabel yang diakibatkan


atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah perilaku yang diukur dengan indikator yaitu:

1. Prioritas kebutuhan

2. Pengalaman yang diperoleh

3. Kepercayaan terhadap merek.

3. Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.1. Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Indikator


Technology Technology Acceptance behavioral intention to use
Acceptance Model (TAM) merupakan Adanya kecenterungan perilaku untuk tetap
Model (X) suatu model penerimaan mengaplikasikan pada sebuah teknologi dimana
sistem teknologi informasi tingkat penggunaan sebuah teknologi diprediksi
yang digunakan oleh dari sikap serta perhatian dari penggunanya.
masyarakat. Teori ini Pada variabel ini terdapat 5 indikator
pertama kali di kenalkan oleh didalamnya yaitu penggunaan internet setiap
Davis (1989) yang tugas, menggunakan internet sebanyak
dikembangkan dari suatu mungkin, menggunakan internet secara terus di
Theory of Reasoned Action masa depan, dan dapat terus menggunakan web

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

(TRA) oleh Ajzen dan di masa depan.


Feishbein (1980). attitude towards use
Tanggapan positif atau negatif pengguna
terhadap penggunaan teknologi seluler. Pada
variabel ini terdapat 4 indikator yaitu adanya
interaksi dengan internet, memberi kesenangan,
menikmati penggunaan internet dan dapat
membuat bosan.
perceived ease of use
Keyakinan pengguna bahwa teknologi seluler
akan meningkatkan kinerja dan efektivitasnya.
Pada variabel ini terdapat 6 indikator yaitu
mengukur kemudahan sistem untuk dipelajari,
kemudahan sistem untuk dikontrol, interkasi
dengan sistem yang jelas dan mudah
dimengerti, fleksibilitas interaksi, mudah untuk
terampil menggunakan sistem dan mudah untuk
digunakan.
perceived usefulness
Keyakinan pengguna bahwa menggunakan
teknologi seluler akan bebas dari usaha. Pada
variabel ini terdapat 6 indikator, yaitu pekerjaan
lebih cepat selesai, meningkatkan kinerja,
meningkatkan produktivitas, meningkatkan
efektivitas kinerka, memudahkan pekerjaan dan
berguna.
facilitating conditions
Ada atau tidaknya infrastruktur organisasi dan
teknis (teknologi seluler) untuk mendukung
penggunaan sistem. Bentuk pengukuran pada
variabel ini adalah dengan adanya frekuensi dan
durasi waktu pada penggunaan TIK, yang dukur

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

dengan jumlah waktu yang digunakan untuk


berinteraksi dengan teknologi dan frekuensi
penggunaan teknologi tersebut.
subjective norms
Persepsi pengguna tentang pengaruh pengaruh
sosial (status hierarkis di sekolah) untuk
bertindak atas perilaku mereka yang
sebenarnya. Inditor nya adalah keyakinan
normatif motivasi mematuhi.
Perilaku Perilaku melalui perilaku Perilaku melalui perilaku muzakki merupakan
Muzakki (Y) dikatakan sebagai gambaran- nilai pelanggan yang diperoleh dalam
gambaran dari nilai-nilai menentukan sebuah pilihan dengan indikator,
terbaik yang yaitu pengalaman (kecocokan selama ini),
dipertimbangkan kepercayaan (yakin dan percaya akan lembaga),
konsumen dalam atribut produk (kemudahan menjangkau),
menentukan sebuah pilihan. kepentingan (membantu dalam menunaikan
(Kotler & Keller, 2016) kewajiban membayar zakat), dan kepuasan
(kepuasan ketika menunaikan zakat).

D. Data Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
yaitu berupa hasil kuisioner dari perilaku masyarakat khususnya terhadap kegiatan
ZIS online.

Sementara sumber data yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi


dua macam yakni:

1. Data Primer

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

Pada penelitian ini, data primer bersumber melalui dokumen pada


BAZNAS Kota Malang dan hasil kuisoner yang dibagikan kepada
para muzakki.

2. Data Sekunder

Penelitian ini juga menggunakan data sekunder dimana data


tersebut berasal dari penelitian terdahulu yang relevan dan jurnal-
jurnal serta website yang mendukung penelitian ini.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang menjadi


muzakki dalam ZIS dalam BAZNAS Kota Malang yang berjumlah 372 orang
sesuai Laporan Keuangan BAZNAS Kota Malang 2021.

Teknik pengukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan dasar


pengambilan sampel dari rumus Slovin:

N
n= 2
1+ Ne

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

E = persen kelonggaran yang ditolerir/taraf kesalahan (10%).

Dalam penelitian ini, digunakan presentase 10% sebagai batas kesalahan


pengambilan sampel, sehingga dengan mengikuti perhitungan tersebut dapat
diketahui sebagai berikut:

372
n= 2
=78,81355
1+372(10 %)

Berdasarkan hitungan di atas dengan jumlah populasi 372 muzakki, maka


ukuran sampel yang diperoleh sebesar 79 orang muzakki (pembulatan dari 78,8).

E. Analisis Data Penelitian

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


a) Uji Validitas

Validitas merupakan cara pengujian seberapa baik sebuah teknik,


instrument, atau proses pengukuran dari suatu konsep tertentu (Sekaran, 2009).
Menurut Arikunto (2009) Validitas adalah suatu alat ukur tingkat kevalidan dalam
sebuah penelitian. Jika kevalidan akan mempunyai validitas bernilai tinggi.
Sebaliknya, jika validitas bernilai rendah maka tingkat kevalidannya kurang.
Suatu penelitian dapat dikatakan valid apabila nilai signifikansinya < 0,05.

Hasil uji validitas pada variabel independent (X) yakni Technology


Acceptance Model (TAM) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 – Hasil Uji Validitas Variabel X

No Item rxy rtabel Keterangan


1 0,608 0,235 Valid
2 0,571 0,235 Valid
3 0,498 0,235 Valid
4 0,504 0,235 Valid
5 0,400 0,235 Valid
6 0,576 0,235 Valid
7 0,702 0,235 Valid
8 0,693 0,235 Valid
9 0,620 0,235 Valid
10 0,703 0,235 Valid
11 0,684 0,235 Valid
12 0,621 0,235 Valid
13 0,457 0,235 Valid
14 0,526 0,235 Valid
15 0,408 0,235 Valid
16 0,529 0,235 Valid
17 0,457 0,235 Valid
Sumber: Hasil olahan data peneliti, 2022.

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

Pada hasil diatas, tidak ada nilai rxy yang kurang dari nilai rtabel. Sehingga
dapat dikatakan bahwa semua item yang digunakan pada variabel X di
penelitian ini dapat dikatakan valid.

Sementara pada variabel dependen (Y) yakni Perilaku Muzakki dapat


dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.3 – Hasil Uji Validitas Variabel Y

No Item rxy rtabel Keterangan


1 0,658 0,235 Valid
2 0,728 0,235 Valid
3 0,708 0,235 Valid
4 0,511 0,235 Valid
5 0,696 0,235 Valid
6 0,722 0,235 Valid
7 0,738 0,235 Valid
Sumber: Hasil olahan data peneliti, 2022.

Pada hasil diatas, tidak ada nilai rxy yang kurang dari nilai rtabel.
Sehingga dapat dikatakan bahwa semua item yang digunakan pada
variabel Y di penelitian ini dapat dikatakan valid.

b) Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah uji statistik yang digunakan untuk mengukur


konsistensi atau keterandalan dari satu alat ukur (Priyono, 2016). Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika dalam lingkup yang sama, diujikan berulang
kali maka akan memberikan hasil yang relatif sama (Priyono, 2016). Suatu
variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha > 0,70.

Setelah dilakukan uji reliabilitas pada variabel independent (X) yakni


Technology Acceptance Model (TAM), maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4 – Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s N of items

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

Alpha
0,901 17

Sumber: Hasil olahan data peneliti, 2022

Dari hasil tabel 3.4 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada
variabel X adalah sebesar 0,901. Maka sesuai dengan dasar pengambilan
keputusan jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (> 0,60) maka
kuisioner dapat dinyatakan reliabel ataupun konsisten.

Kemudian pada variabel dependen (Y) yakni Perilaku Muzakki, didapatkan


hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5 – Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s N of items
Alpha
0,887 7

Sumber: Hasil olahan data peneliti, 2022

Dari hasil tabel 3.5 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha
pada variabel Y adalah sebesar 0,887. Maka sesuai dengan dasar pengambilan
keputusan jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (> 0,60) maka
kuisioner dapat dinyatakan reliabel ataupun konsisten.

2. Analisis Deskriptif

Penelitian Deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih


detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini
biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas.
Pada penelitian ini akan menjelaskan hasil dari data kuantitatif yang didapat.
Dalam penelitian ini analisis deskripsi yang digunakan adalah perhitungan
persentase, yang digunakan untuk menjelaskan masing-masing variabel dalam
penelitian.

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji regresi data harus dipastikan memenuhi asumsi


klasik terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar data yang akan diuji tidak bias
dan memenuhi persyaratan dalam analisis regresi (Gujarati,2009).

a) Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Pengujian ini juga ditujukan untuk mendeteksi apakah faktor
pengganggu berdistribusi secara independen (Gujarati & Porter, 2012). Normalitas
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik dan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai sig nya. Jika nilai sig nya berada di
bawah nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan telah terjadi non-
normalitas. Selain itu, uji normalitas dapat dilihat melalui penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak megikuti arah garis
diagonal grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas..

b) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan situasi dimana terdapat korelasi antar


variabel-variabel independen. Adanya multikolinearitas mengakibatkan estimasi
yang dihasilkan menjadi kurang tepat (Gujarati & Porter, 2012). Untuk uji
multikolinieritas, maka peneliti akan menggunakan Variance Inflation Factor
(VIF) dan Tolerance. Jika nilai VIF tidak melebihi 10 dan tolerance berada
dibawah 0.1, maka dapat dikatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas
(Ghozali, 2011).

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

c) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan masalah terhadap asumsi kesamaan varian


(homokedastisitas), yaitu varian error bernilai sama untuk setiap kombinasi tetap
dari X1,X2…,Xp. Masalah heteroskedastisitas timbul apabila variabel gangguan
mempunyai varian yang tidak konstan (Gujarati dan Porter, 2012). Dimana
koefisien signifikansi (probabilitas) dan two-tailed (uji dua sisi) dibandingkan
terhadap tingkat signifikansi α 5%. Jika koefisien signifikansi berada dibawah
0.05 maka dinyatakan terjadi heteroskedastisitas.

4. Metode Analisis Data


a) Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4 + bX5 + bX6

Keterangan:

Y = variabel dependen (perilaku)

a = konstanta

b = koefisien regresi

X1,X2,X3,X4,X5,X6 = variabel TAM

Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebgai dasar analisis,


mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika
koefisien bernialai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah
anatara variabel bebas dengan variabel terikat setiap kenaikan nilai variabel bebas
akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat. Demikian pula sebaliknya, bila
koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukan adanya pengaruh negatif
dimana kenaikan nilai variabel bebas akan mengakibatkan penurunan nilai
variabel terikat.

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan


Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor Perilaku Muzakki dalam
Membayar Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) pada Aplikasi Onlinedi Kota Malang

5. Uji Hipotesis
a) Uji Parsial (Uji t)

Menurut Gujarati dan Porter (2012) uji signifikansi merupakan prosuder


yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis dari
sampel. Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak. Apabila nilai t hitung
≥ t tabel, maka variabel bebas dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang
bermakna terhadap variabel terikat.

b) Uji Simultan (Uji F)

Menurut Gujarati dan Porter (2012) uji F ini digunakan untuk mengetahui
apakah seluruh variabel bebasnya mempunyai pengaruh signifikan atau tidak
signifikan terhadap variabel terikat. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam
yaitu, 0,01 (1%), 0,05 (5%), dan 0,10 (10%). Apabila nilai F hitung ≥ F table,
maka variabel bebas dari penelitian tersebut memberikan pengaruh bermakna
terhadap variabel terikat.

c) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model


regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Menurut Gujarati dan Porter (2012) R 2 dikenal sebagai
koefisien determinasi untuk mengukur goodness of fit dari sebuah regresi. Nilai
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. pada persamaan regresi rentan terhadap penambahan variabel
independen, dimana semakin banyak variabel independen yang digunakan maka
semakin besar, karena itulah digunakan adjusted.

Janna Nur Fadhila, S1 Ekonomi Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai