Anda di halaman 1dari 17

Analisis Pengukuran Tingkat Penerimaan/

Acceptance Masyarakat/ Perangkat Desa/


Pengurus SPAM Terhadap Teknologi yang
Diimplementasikan

Disusun Oleh :
NAMA : MUHANDIS AL FARHANY
NIM : 2120402013

PROGRAM STUDI S2 MAGISTER MANAJEMN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
TAHUN AJARAN 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem

informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Hal tersebut tidak hanya

membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi. Sesuai dengan perkembangan teknologi

yang semakin maju dan semakin modern, maka komunikasi yang efektif dan efisien pun

semakin dibutuhkan sehingga banyak orang ingin untuk menciptakan alat yang dapat

membantu manusia dalam mengatasi masalahnya terhadap komunikasi sehingga terciptalah

internet. Internet juga dimanfaatkan kalangan orang maupun organisasi untuk pengabdian dan

penelitian, salah satu bentuk layanan yang dikembangkan adalah Sistem Penyediaan Air

Minum yang di integrasikan dengan system monitoring and control. Dalam melakukan

penelitian ini menggunakan model analisis TAM ((Technology Acceptance Model ).

Technology Acceptance Model (TAM) atau Model Penerimaan Teknologi yang

pertama kali diusulkan oleh Davis et al. pada tahun 1989. Technology Acceptance Model

(TAM) merupakan adaptasi dari Theory Reasoned Action (TRA) dan Theory Planning

Behaviour (TPB) telah berhasil menjelaskan konteks penelitian psikologis sosial dengan

menghubungkan perilaku niat dan perilaku aktual dan telah berhasil diimplementasikan pada

berbagai macam perilaku manusia (Nasri & Charfeddine, 2012). TAM memiliki tujuan untuk

memberikan penjelasan secara parsimoni atas faktor penentu adopsi dari perilaku pengguna

teknologi informasi terhadap penerimaan teknologi informasi itu sendiri (Davis, 1989). TAM

menambahkan dua persepsi utama ke dalam model TRA yaitu persepsi kegunaan (perceived

usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) (Davis, Bagozzi, &
Warhaw, 1989). Berdasarkan TAM, menggunakan sistem teknologi dipengaruhi langsung atau

tidak langsung oleh perilaku minat pengguna, sikap pengguna, manfaat penggunaan sistem,

dan kemudahan yang dirasakan dari sistem (Park, 2009).

TAM 3 membahas tentang hubungan timbal balik dari konstruk (nomological network)

penentu mengapa individu mengadopsi dan menggunakan Teknologi Informasi (TI). TAM 3

memiliki 17 variabel dan setiap variabel saling terhubung satu sama lainnya. Pada Gambar 1

dapat dilihat kerangka konseptual dari TAM 3.

Gambar 1. Kerangka Konseptual Dari TAM 3


Penjelasan masing-masing konstruk dari Gambar 1 :

a. Subjective Norm adalah suatu pemikiran manusia yang mengharuskan untuk

melakukan sesuatu atau tidak sama sekali.

b. Experience merupakan variabel yang menjadi tolak ukur penentu ketika

subjective norm akan menetukan persepsi kegunaan (perceived uselfulness)

sebuah sistem atau teknologi yang secara langsung juga akan menentukan

behavioural intention.

c. Voluntariness. Tingkat sukarela juga mempengaruhi subjective norm dalam

menentukan behavioural intention.

d. Image. Tingkatan dimana penggunaan sebuah teknologi informasi

dipersepsikan untuk meningkatkan status seseorang di mata masyarakat. Image

dapat secara langsung mempengaruhi persepsi kegunaan sebuah sistem

informasi atau sebuahteknologi dan tingkatannya dapat dipengaruhi oleh

subjective norm.

e. Job Relevance. Komponen ini berkaitan dengan persepsi manusia tentang

seberapa pentingnya sebuah teknologi dalam membantu pekerjaan mereka.

f. Output Quality. Komponen ini berkaitan dengan tingkatan kepercayan individu

manusia bahwa sebuah sistem informasi atau teknologi yang mereka gunakan

akan memberikan hasil yang baik untuk pekerjaan mereka.

g. Result of Demonstrability. Komponen ini berkaitan dengan hasil penggunaan

teknologi informasi yang dapat diukur.

h. Computer Self-Efficacy. Komponen ini menjelaskan tingkatan kepercayaan

manusia bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk melakukan tugas

tertentu dengan menggunakan komputer.


i. Perception of External Control. Komponen ini menjelaskan tingkatan

kepercayaan atau persepsi individu manusia bahwa adanya infrastruktur atau hal

lain yang ada mendukung penggunaan sebuah sistem informasi.

j. Computer Anxiety. Berkaitan dengan psikologis manusia yang takut atau

enggan ketika berpikir bahwa dia kemungkinan akan menggunakan komputer.

k. Computer Playfulness. Komponen ini berkaitan dengan spontanitas manusia

untuk berinteraksi dengan komputer .

l. Perceived Enjoyment. Persepsi manusia dimana kegiatan menggunakan sebuah

system informasi dipersepsikan akan menyenangkan, terlepas dari kinerja yang

dihasilkan dari penggunaan sistem informasi .

m. Objective Usability. Komponen ini mengungkapkan tentang perbandingan

tentang usaha yang dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk menyelesaikan

sebuah tugas tertentu. Komponen ini bukan merupakan sebuah persepsi

manusia karena bersifat objektif.

n. Perceived Ease of Use. Didefinisikan sebagai persepsi manusia bahwa sebuah

sistem informasi yang dia lihat mudah digunakan .

o. Behavioural Intention. Berkaitan dengan tingkatan dimana seorang manusia

sudah memformulasikan rencana untuk melakukan atau tidak melakukan

sebuah perilaku di masa depan .

p. Perceived of Usefulness. Komponen ini menunjukkan tingkatan seorang

manusia percaya bahwa dengan menggunakan sistem informasi akan membantu

dirinya untuk meningkatkan performa kerja.

q. Use behaviour adalah perilaku manusia sebenarnya ketika menggunakan sebuah

sistem informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk menganalisis pengukuran tingkat penerimaan / acceptance masyarakat/
perangkat desa/ pengurus SPAM terhadap teknologi yang diimplementasikan, perlu
memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu. Yang pertama adalah menentukan kerangka
konsep penelitian. Kemudian menentukan Hipotesis. Dilanjutkan menentukan quisioner dan
terakhir Uji Tingkat Penerimaan.

2.1 Menentukan Kerangka Konsep dan Hipotesis


Langkah yang dilakukan untuk menentukan variabel penelitian adalah
mengelompokkan titik permasalahan ke dalam variabel yang ada pada model TAM 3.
Hasil dari tahap ini adalah jumlah variabel yang digunakan terhadap masalah yang ada.
Cara menentukan variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Variabel yang akan digunakan. Apakah ada variabel dari metode TAM
3 yang ditambah atau dikurangi. Penambahan variabel dilihat dari studi kasus
permasalahan serta observasi keadaan yang ada saat ini di tempat penelitian.
b. Menentukan variabel independen atau yang mempengaruhi.
c. Menentukan variabel dependen atau yang dipengaruhi.
d. Menentukan variabel moderator.
Adapun Kerangka Konsep dalam analisis pengukuran tingkat penerimaan/
acceptance masyarakat/ perangkat desa/ pengurus SPAM terhadap teknologi yang
diimplementasikan adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Kerangka Konsep
Untuk menentukan hipotesis penelitian dengan objek sistem penyediaan air minum
(SPAM) maka perlu menentukan H0 dan H1 dengan tujuan menguji karakteristik populasi
berdasarkan informasi dari suatu:
H1 = Ekspektasi norma subjektif tidak berpengaruh positif terhadap kegunaan yang
dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
Network Berbasis Classifier Ensemble
H2 = Ekspektasi norma subjektif berpengaruh positif terhadap kegunaan yang dirasakan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor .
H3 = Ekspektasi pandangan tidak berpengaruh positif terhadap kegunaan yang dirasakan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor .
H4 = Ekspektasi pandangan berpengaruh positif terhadap kegunaan yang dirasakan sistem
informasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
Network Berbasis Classifier Ensemble
H5 = Ekspektasi relevansi pekerjaan tidak berpengaruh positif terhadap kegunaan yang
dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
H6 = Ekspektasi relevansi pekerjaan berpengaruh positif terhadap kegunaan yang dirasakan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor .
H7 = Ekspektasi ketampakan hasil tidak berpengaruh positif terhadap kegunaan yang
dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
H8 = Ekspektasi ketampakan hasil berpengaruh positif terhadap kegunaan yang dirasakan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
H9 = Ekspektasi keyakinan diri sendiri terhadap komputer tidak berpengaruh positif
terhadap kemudahan yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Teknologi Wirelss Sensor
H10 = Ekspektasi keyakinan diri sendiri terhadap komputer berpengaruh positif terhadap
kemudahan yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Teknologi Wirelss Sensor
H11 = Ekspektasi persepsi kontrol eksternal tidak berpengaruh positif terhadap kemudahan
yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss
Sensor
H12 = Ekspektasi persepsi kontrol eksternal berpengaruh positif terhadap kemudahan yang
dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
H13 = Ekspektasi kegelisahan terhadap komputer tidak berpengaruh terhadap kemudahan
yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss
Sensor
H14 = Ekspektasi kegelisahan terhadap komputer berpengaruh positif terhadap kemudahan
yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss
Sensor
H15 = Ekspektasi kesenangan dalam menggunakan komputer tidak berpengaruh positif
terhadap kemudahan yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Teknologi Wirelss Sensor
H16 = Ekspektasi kesenangan dalam menggunakan komputer berpengaruh positif terhadap
kemudahan yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Teknologi Wirelss Sensor
H17 = Ekspektasi kenikmatan yang dirasakan mempunyai tidak berpengaruh terhadap
kemudahan yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Teknologi Wirelss Sensor
H18 = Ekspektasi kenikmatan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap kemudahan yang
dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
H19= Ekspektasi tujuan kegunaan mempunyai tidak berpengaruh positif terhadap
kemudahan yang dirasakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Teknologi Wirelss Sensor
H20= Ekspektasi tujuan kegunaan berpengaruh positif terhadap kemudahan yang dirasakan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor
H21= Ekspektasi kegunaan yang dirasakan tidak berpengaruh positif terhadap minat
perilaku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Teknologi Wirelss Sensor

2.2 Menentukan Kuisioner


Penyusunan kuesioner dilakukan setelah menentukan variabel penelitian. Hasil yang
didapat dari langkah ini adalah terciptanya lembar kuesioner. Langkah-langkah dalam
membuat kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Menentukan penyataan pada variabel TAM 3
Setelah menentukan variabel-variabel dalam penelitan maka langkah selanjutnya
adalah menentukan pernyataan.
b. Menentukan indikator
Indikator didapatkan dari pernyataan TAM 3 kemudian memperinci subjek dan objek.
c. Menentukan Pernyataan untuk ditanyakan di dalam kuesioner
Penyataan untuk ditanyakan di dalam kuesioner didapatkan dari indikator sebelumnya
dan disesuaikan dengan masalah yang ada.
d. Melakukan seleksi pertanyaan
Pada tahap ini dilakukan seleksi pertanyaan yang memiliki arti atau makna sama
dari setiap indikator.

Adapun tabel pertanyaan yang akan di sebarkan terdapat pada tabel 1 berikut :

Tabel 1. Pernyataan Kuesioner TAM 3


VARIABEL PERNYATAAN TAM 3 INDIKATOR
SN1 Orang yang Pengaruh
mempengaruhi perilaku perilaku orang lain untuk
berfikir saya menggunakan sistem
mengharuskan
menggunakan
system
SUBJECTIVE
SN2 Orang yang penting bagi Berfikir menggunakan
NORM (SN)
saya berfikir, bahwa saya sistem karena orang
harus menggunakan lain
system
SN3 Secara umum organisasi Dukungan
telah mendukung untuk untuk menggunakan
menggunakan sistem sistem
IMG1 Pada organisasi/lokasi lain Istimewa menggunakan
yang menggunakan sistem sistem
IMAGE (IMG)
ini memiliki keistimewaan
dan pandangan khusus
JOB RELEVANCE ( REL1 Mempermudah akses air Sistem Penting bagi
REL ) bila menggunakan sistem masyarakat
OUTPUT QUALITY OUT1 Kualitas dari keluaran Kualitas keluaran sistem
(OUT) sistem
yang didapatkan bernilai
tinggi
OUT2 Organisasi tidak Masalah kualitas
mempunyai keluaran sistem
masalah dengan kualitas
keluaran system
RESULT RES1 Saya tidak mempunyai Kesulitan memberitahu
DEMOSTRABILITY kesulitan memberitahu hasil menggunakan
(RES) orang lain tentang hasil sistem penggunaan
system
Computer Self CSE1 Tidak ada seorang pun Orang lain memberitahu
Efficacy yang memberitahukan tentang sistem
(CSE) saya apa yang akan saya
lakukan
CSE2 Saya baru saja Saran orang lain
mendapatkan saran yang menggunakan sistem
membantu
CSE3 Seseorang menunjukkan Petunjuk menggunakan
kepada saya bagaimana sistem dari orang lain
menggunakan ini terlebih
dahulu.
PEC1 Saya punya kendali penuh Kendali dalam
terhadap penggunaan menggunakan sistem
Sistem
PEC2 Saya memiliki sumber Sumber daya pribadi
PERCEPTIONS OF
daya yang diperlukan untu menggunakan sistem
EXTERNAL
menggunakan sistem
CONTROL (PEC)
PEC3 Sistem tidak cocok dengan Sistem cocok digunakan
sistem lainnya yang saya
gunakan

COMPUTER CANX1 Saya tidak takut terhadap Takut menggunakan


ANXIENTY komputer sama sekali computer
(CANX) CANX2 Bekerja menggunakan Gugup menggunakan
komputer membuat saya computer
gugup
CANX3 Komputer membuat saya Kenyamanan
merasa tidak nyaman menggunakan
computer
CPLAY1 Spontanitas Spontanitas
COMPUTER
CPLAY2 Keterampilan Keterampilan
PLAYFULNESS
CPLAY3 Menyenangkan Menyenangkan
(CPLAY)
CPLAY4 Tidak Asli Tidak Asli
ENJ1 Saya menemukan Menemukan
kesenangan ketika kesenangan
PERCEIVED menggunakan sistem menggunakan sistem
ENJOYMENT ENJ2 Proses sebenarnya dalam Kenyamanan
(ENJ) menggunakan sistem menggunakan sistem
adalah kenyamanan
OU1 Rasio pengukuran waktu Waktu menggunakan
OBJECTIVE
antara saya dan ahli dalam sistem dengan orang
USABILITY (OU)
menggunakan sistem lain
PU1 Menggunakan sistem Menambahproduktivitas
didalam pekerjaan saya
menambah produktivitas
PERCEIVED PU2 Saya mengetahui sistem Bermanfaat
USEFULNESS bermanfaat bagi pekerjaan
(PU) saya
PU3 Menggunakan sistem Menambah produktivitas
didalam pekerjaan saya
menambah produktivitas
PERCEIVED PEOU1 Interaksi saya dengan Interaksi dengan sistem
EASEOF USE sistem sudah jelas dan
(PEOU) dapat dimengerti
PEOU2 Berinteraksi dengan Usaha menggunakan
sistem Sistem
tidak banyak memerlukan
banyak usaha/tenaga

BI1 Saya berasumsi dengan Niat menggunakan


mengakses sistem, saya sistem
berniat menggunakannya
BI2 Mengingat saya telah Menggunakan sistem
BEHAVIORAL
Mengakses sistem, saya dikemudian hari
INTENTION (BI)
meramalkan akan
menggunakannya kembali
BI3 Saya berencana Menggunakan sistem (n)
menggunakan sistem bulan ke depan
dalam(n) bulan
USE USE1 Rata-rata, berapa banyak Rata-rata
BEHAVIORAL(USE) menggunakan sistem menggunakan sistem
setiap hari
EXP1 Pengalaman Pengalaman
EXPERIENCE menggunakan menggunakan sistem
(EXP) sistem serupa dalam serupa
bekerja
VOL1 Saya menggunakan Suka rela menggunakan
sistem secara suka rela sistem
VOL2 Atasan saya tidak Dorongan atasan untuk
memerlukan saya menggunakan sistem
menggunakan sistem
VOLLUNTARINESS
VOL3 Meskipun sangat Wajib menggunakan
(VOL)
membantu, menggunakan sistem
sistem tentu saja tidak
wajib dalam pekerjaan
saya

2.3 Uji Tingkat Penerimaan


Langkah selanjutnya adalah melakukan uji tingkat penerimaan e-resources center
dengan model TAM 3, yaitu dengan menguji model pengukuran (measurement model) dan
menguji model strukturalnya (structural model). Tahapan ini menghasilkan sebuah nilai
dari hasil model pengukuran.
a. Model Pengukuran (Measurement Model)
Dalam proses ini dilakukan pengujian model pengukuran dengan melakukan uji
validitas dan uji reliabilitas pada item-item pernyataan kuesioner. Kuesioner yang telah
diisu akan ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2010. Analisis reliabilitas dan
validitas dengan menggunakan SPSS. Apabila data sudah valid dan reliable, maka
penelitian dapat dilanjutkan. Berikut rumus yang digunakan untuk analisis validitas

Σ − ΣX ΣY
=
Σ − Σ Σ − Σ

Dimana:

r = Koefisien validitas

N = Banyaknya subjek

X = Nilai pembanding

Y = Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnya

Ketentuan validitas instrumen apabila r hitung lebih besar dengan r tabel. Dasar
pengambilan keputusan, r hitung > r tabel maka variabel dikatakan valid. R hitung < r
table maka variabel tidak valid. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode
Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS. Cronbach’s alpha digunakan untuk mengukur
keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian. Data
dikatakan reliabel jika Nilai Cronbach’s Alphadi atas 0.5. Adapun rumus untuk
menentukan reliabilitas, yaitu:

Σ
= 1−
−1
Dimana:
k = Jumlah instrumen pertanyaan
∑sj2 = Jumlah varians tiap instrumen
Sx2 = Varians dari kesuluruhan instrument
r = Model Structural (Structural Model)

Model structural dilakukan dengan menganalisis uji deskriptif dan melakukan


pengujian regresi dan korelasi antar variabel terikat pada model TAM 3 dengan
menggunakan metode Structural Equation Model (SEM).

Tahap Analisis Deskriptif yang dilakukan adalah menghitung jumlah responden


tentang variabel penelitian. Dari 2 parameter tersebut akan diolah menjadi beberapa
perhitugan data yang terdiri dari mean (rata-rata), dan standart deviasi. Proses analisis
deskriptif ini dilakukan pada masing-masing variabel dan menggunakan aplikasi SPSS.

b. Analisis Menggunakan Metode Structural Equation Model (SEM)


Langkah ini berfungsi untuk menentukan H0 dan H1 pada suatu penelitian
dengan tujuan menguji karakteristik populasi berdasarkan informasi dari suatu sampel
di dalamnya terdapat kecocokan model fit.

Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak
dilakukan dengan rumus dibawah ini:

Derajat bebas (df) dalam distribusi F : df = n – 2

Dimana:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan

n = Jumlah sampel
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang sudah diterangkan dapat ditarik kesimpulan dari makalah
ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengukuran tingkat penerimaan / acceptance masyarakat/
perangkat desa/ pengurus SPAM terhadap teknologi yang diimplementasikan, perlu
menentukan kerangka konsep penelitian, menentukan hipotesis, menentukan
quisioner dan Uji Tingkat Penerimaan.
2. Menentukan variabel penelitian menggunakan metode TAM adalah
mengelompokkan titik permasalahan ke dalam variabel yang ada pada model TAM
3. Kemudian hasil dari tahap ini adalah jumlah variabel yang digunakan terhadap
masalah yang ada.
3. Penyusunan kuesioner dilakukan setelah menentukan variabel penelitian. Langkah-
langkah dalam membuat kuesioner adalah Menentukan penyataan pada variabel
TAM 3, Menentukan indicator, menentukan pernyataan untuk ditanyakan di dalam
kuesioner Melakukan seleksi pertanyaan
4. Melakukan uji tingkat penerimaan e-resources center dengan model TAM 3, yaitu
dengan menguji model pengukuran (measurement model) dan menguji model
strukturalnya (structural model).
DAFTAR PUSTAKA

Legris, P., Ingham, J., & Collerette, P. (2003). Why do people use information technology ? A
critical review of the technology acceptance model. 40, 191–204.
Mathieson, K., Peacock, E., & Chin, W. W. (2001). Extending the Technology Acceptance
Model : The Influence of Perceived User Resources. 32(3).
Venkatesh, V. (2008). Technology Acceptance Model 3 and a Research Agenda on
Interventions. 39(2), 273–315.

Anda mungkin juga menyukai