Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Padang Satu. Yang beralamat Jl. Bgd. Aziz Chan No.20, RW.05, Sawahan,
Kec. Padang Tim., Kota Padang, Sumatera Barat 25143. Telepon 0751-
22134,27014. Yang menjadi objek penelitiannya adalah wajib pajak orang
pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang Satu.

3.2 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah metode yang dipakai untuk menganalisis dan
menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan menjadi topik
penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif.
Menurut (Fadilah, 2021) kuantitatif adalah berdasarkan filsafat dan bertujuan
untuk menunjukkan hubungan antar variabel atau untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan
dengan survei dengan menyebarkan kuesioner kepada wajib pajak orang
pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang Satu untuk mengetahui
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Perpajakan Dan Pelayanan
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dengan Preferensi
Resiko Sebagai Variable Moderasi.

3.3 Populasi dan sampel


3.3.1 Populasi
Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap
elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa
individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan
diteliti. Jadi dapat disimpulakan bahwa populasi adalah sekelompok
orang yang berada disuatu tempat. Populasi dalam penelitian ini
adalah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Padang Satu. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

32
33

terdaftar di KPP Pratama Padang Satu pada tahun 2022 sebanyak 61,5
juta orang.

3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang jadi perwakilan dari keseluruhan
populasi yang akan diteliti. Menurut Handayani (2020), teknik
pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling adalah proses
menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk
dijadikan sampel, dan memahami berbagai sifat atau karakter dari
subjek yang dijadikan sampel, yang nantikan dapat dilakukan
generalisasi dari elemen populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah non probability sampling yaitu Convenience Sampling. Non
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap anggota
untuk dipilih menjadi sampel lagi, dan Convenience Sampling yaitu
Teknik pengambilan sampel dari populasi yang kebetulan ditemui
peneliti, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. Pemilihan sampel ini dilakukan karena
pertimbangan kemudahan akses yang dapat dijangkau oleh peneliti.

3.4 Variabel Penelitian Dan Operasional Variabel


3.4.1 Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang telah
ditetapkan untuk tujuan penelitian sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variable
independen (X), variabel dependen (Y), dan variabel moderasi (Z).
1. Variabel Dependen (Y) Menurut (Putri, 2018) Variabel dependen
atau biasa yang disebut dengan variabel terikat merupakan suatu
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas yang ada dalam suatu penelitian. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak.
34

2. Menurut (Putri, 2018) variabel Independen atau yang biasa disebut


dengan variabel bebas yaitu suatu variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan maupun timbulnya variabel dependen
atau variabel terkait.Terdapat tiga variabel independen atau
variabel bebas yang digunakan dan diduga mempunyai pengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu kesadaran wajib pajak,
pemahaman perpajakan dan pelayanan pajak.
3. Variabel Pemoderasi Variabel moderator adalah hubungan antara
variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat).
Terkadang dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya yang tidak
dimasukkan dalam model statistik yang kita pakai. Variabel
moderator dapat digunakan untuk memperkuat hubungan antar
variabel, selain itu juga dapat untuk memperlemah hubungan
antara satu atau beberapa variabel bebas dan variabel terikat.
Dengan kata lain variabel moderator dalam penelitian adalah
variabel pihak ketiga yang memodifikasi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Atau dapat pula di
definisikan bahwa, variabel moderator atau variable moderating
adalah variabel yang dapat mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen.

3.4.2 Operasional Variabel


1. Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan adalah perilaku seseorang yang dengan sengaja
senantiasa sesuai dengan perintah, aturan dan lain sebagainnya.
Kepatuhan dalam perpajakan adalah keadaan Wajib Pajak
melaksanakan kewajibannya, secara disiplin, sesuai dengan
peraturan perundang- undangan serta cara perpajakan yang berlaku.
2. Kesadaran Wajib Pajak
35

Kesadaran wajib pajak adalah kondisi dimana wajib pajak


mengetahui, melaksanakan, memahami dan melakukan ketentuan
pajak secara sadar.
3. Pemahaman Perpajakan
Pemahaman perpajakan adalah suatu proses dimana wajib pajak
memahami dan mengetahui tentang peraturan perundang-undangan
serta tata cara perpajakan dan menerapkan untuk melakukan
pembayaran pajak.
4. Pelayanan Pajak
Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak dalam
membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang
dibutuhkan seseorang dalam hal ini adalah wajib pajak . Kualitas
pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang disediakan untuk
memenuhi keinginan wajib pajak. Salah satu bentuk upaya
pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah
dengan memberikan kualitas pelayanan pajak yang baik kepada
para wajib pajak.
5. Preferensi Risiko
Preferensi Risiko merupakan salah satu karakteristik seseorang
dimana akan mempengaruhi perilakunya. Preferensi risiko ialah
peluang yang WP dapat mempertimbangkan serta dijadikannya
prioritas pertama dari berbagai pilihan yang ada. Preferensi risiko
WP ialah faktor dari beberapa teori yang saling berkaitan dengan
adanya pengambilan keputusan sekaligus patuhnya WP.

3.5 Sumber data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang bersumber dari kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini
adalah jawaban dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Penelitian
ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner mengenai Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak, Pemahaman Perpajakan Dan Pelayanan Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dengan Preferensi Resiko Sebagai
36

Variable Moderasi. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pernyataan


terstruktur yang alternatif jawabannya telah tersedia.

3.6 Instrumen Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yaitu pengumpulan data yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu
tujuan penelitian. Peneliti memiliki peran sebagai instrumen pengumpulan
data. Dalam pengumpulan data tersebut juga digunakan perangkat bantu
berupa kuesioner. Kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis yang
diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi. Skala yang dipakai
pada penelitian ini menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi, seseorang tentang gejala atau masalah
yang dialami di masyarakat.
Responden diminta menjawab pertanyaan tersebut dalam bentuk Skala
Likert yang mengukur sikap responden terhadap pernyataan-pernyataan yang
disajikan, yang terbagi menjadi:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)

3.7 Metode analisis data


Agar peneliti dapat mengetahui bagaimana faktor-faktor diatas dapat
memberi pengaruh kepatuhan pada wajib pajak maka penelitian ini dibuat.
Dengan melakukan pengujian maka diharapkan mendapat hasil yang akurat.
Variabel dependen(Y) yang digunakan pada riset yang dilakukan peneliti
adalah kepatuhan wajib pajak, sedangkan variable independen(X)
menggunakan kesadaran masyarakat, pemahaman wajib pajak dan pelayanan
fiskus.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistic deskriptif. Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik mempelajari
37

cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik
deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena.
Dengan kata lain, statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala,
atau persoalan. Data tersebut akan di uji menggunakan alat uji. Berikut alat uji
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berkut:
1. Uji Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Teknik uji
validitas yang digunakan dalam penelitian ini metode korelasi person
dengan alat bantu program SPSS
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau alat ukur yang
mempunyai konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
itu dilakukan dengan berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan
atau konsistensi dalam suatu tes, yaitu sejauh mana suatu tes bisa
dipercaya dalam menghasilkan skor yang tetap, relatif dan tak berubah
meskipun dites dalam situasi yang berbeda - beda. Pada penulisan ini, uji
reliabilitas menggunakan alat bantu program SPSS
3. Uji Asumsi Klasik
Dalam analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang harus
dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika
digunakan untuk memprediksi suatu masalah. Model regresi linier,
khususnya regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator). Kriteria BLUE dapat dicapai bila memenuhi syarat asumsi
klasik.
Ada beberapa jenis uji asumsi klasik dalam ilmu statistika, namun
yang umum digunakan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
multikolinieritas dan uji autokorelasi. Tidak ada ketentuan khusus tentang
urutan tes yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Analisis dapat dilakukan
38

tergantung pada data yang ada. Berikut penjelasan mengenai pengujian


asumsi klasik yang harus dilakukan dalam model regresi berganda, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas data merupakan uji distribusi data yang akan
dianalisis, apakah penyebaranya normal atau tidak. Pengujian
normalitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan grafik
adalah Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal digambarkan
dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas.
Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan
ploting. Data berdistribusi normal jika garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti atau merapat kegaris diagonalnya.
b. Uji Heterokedastisitas
Dalam Uji Heteroskedastisitas, diperiksa apakah ada perbedaan
yang tidak sama antara satu residu dan pengamatan lain. Salah satu
model regresi yang memenuhi persyaratan adalah bahwa ada kesamaan
dalam varians antara residu dari satu pengamatan dan lainnya yang
disebut homoscedasticity. Bukti heteroskedastisitas dapat dibuat
dengan menggunakan metode scatterplot dengan memplot nilai
ZPRED (Nilai Prediktif) dengan SRESID (Nilai Sisa). Model yang
baik adalah ketika grafik tidak mengandung pola tertentu, seperti
berkumpul di tengah, menyempit dan memperbesar atau sebaliknya
Memperbesar dan memperkecil. Beberapa solusi alternatif, jika model
tersebut melanggar asumsi heteroskedastisitas adalah mengubahnya
menjadi bentuk logaritmik. Ini hanya mungkin jika semua data positif.
Atau semua variabel dapat dibagi dengan variabel yang mengalami
gangguan heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui suatu model regresi
dalam penelitian ini terdapat gejala multikolinieritas atau tidak.
Multikolinieritas (multicollinearity) merupakan hubungan linier antara
39

variabel independen di dalam regresi berganda. Model regresi yang


baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebasnya. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam sebuah model
regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai toleransi dan lawannya
Variance Inflation Factor (VIF).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi
antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara
sederhana, analisis regresi terdiri dari menguji pengaruh variable
independen terhadap variabel dependen sehingga tidak boleh ada
korelasi antara pengamatan dan data observasi sebelumnya. Uji
autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan
tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di
mana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat
yang bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai