METODE PENELITIAN
Sugiyono (2017:2) metode penelitian yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Nur dan Bambang
memperoleh suatu data yang digunakan untuk mencapao suatu tujuan tertentu.
35
36
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
pengujian hipotesis yang telah dibuat dari hasil penelitian deskriptif dengan
atau tidaknya fakta-fakta yang ada, serta menjelaskan tentang hubungan antara
37
dan penerimaan pajak yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data. Maka unit analisis
adalah tempat dimana peneliti mengumpulkan data dan data tersebut dapat
38
digunakan untuk penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pada Kantor
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
merupakan suatu cara atau suatu proses yang kompleks dan tersusun untuk
penelitian ini adalah fiskus pada bagian seksi Pusat Data Informasi, Fungsional
suatu atribut seseorang atau obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Majalaya, dimana variabel yang terkait dalam
ini:
40
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Sri Pudyatmoko
penerimaan pajak.
melaksanakan penyanderaan,
Rahayu
mengoptimalkan penerimaan
Timbul
(2012:30). (2012:30).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rasio. Hal
ini dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat dan tepat. Menurut
Riduwan dan Kuncoro (2014:19), pengertian skala rasio adalah skala pengukuran
yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Dapat
dikatakan bahwa skala rasio adalah angka nol mempunyai makna, sehingga angka
nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran
terhadap objek yang diteliti. Dalam hal ini data yang digunakan Realisasi
Penerimaan Pajak yang bersumber dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber sekunder.
Menurut Sugiyono (2017:137), definisi dari sumber sekunder adalah sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
43
lain atau lewat dokumen. Sedangkan menurut Danang Sunyoto (2016:21), bahwa
“Data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan
dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan
dengan mempelajari buku - buku yang ada hubungannya dengan
objek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data
dari Biro Pusat Statistik”.
telah diolah oleh pihak ketiga atau pihak lain. Sumber sekunder yang digunakan
adalah data kepemilikan NPWP, data pemeriksaan pajak, data penagihan pajak
dan data penerimaan pajak yang bersumber dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Cimahi.
pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini,
teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menurut Nanang (2014:87)
adalah:
"1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan dengan cara
mengumpulkan berbagai dokumen yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa jurnal, catatan, karya tulis mengenai
Kepemilikan NPWP, Kualitas Pemeriksaan Pajak, Penagihan Pajak,
dan Realisasi Penerimaan Pajak.
2. Studi Pustaka
Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh
data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian
yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, peraturan
perundang-undangan, surat kabar, artikel ataupun penelitian –
penelitian terdahulu yang mempunyai hubungan dengan penelitian
44
3.4.1 Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
perpajakan modern pada kantor Wilayah DJP dan pembentukan KPP Pratama di
dinyatakan resmi berdiri. Dengan demikian KPP Pratama Cimahi sudah berdiri
sejak tahun 2007 hingga sekarang, sehingga populasi data yang sudah ada di KPP
publish hanya lima tahun kedepan yaitu 2014 – 2018 karena untuk tahun-tahun
kebelakang data tidak di publish lagi dan arsip dianggap sudah dimusnahkan.
pemeriksaan pajak, penagihan pajak, dan penerimaan pajak selama tahun 2007 –
2018.
45
3.4.2 Sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah
sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang dan/atau kesempatan sama bagi
penagihan pajak, dan penerimaan pajak selama 5 tahun atau 60 bulan dari tahun
yang diteliti maka peneliti mengadakan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Cimahi.
46
Tabel 3.2
Waktu Penelitian
2019
No Deskripsi Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu
Pra Survei :
a. Persiapan Judul
1 b. Persiapan Teori
c. Pengajuan Judul
Usulan Penelitian
a. Penulisan UP
2 b. Bimbingan UP
c. Sidang UP
d. Revisi UP
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
Penyusunan Skripsi
a. Bimbingan Skripsi
5 b. Sidang Skripsi
c. Revisi Skripsi
analisis regresi linier berganda dan korelasi. Perhitungan dengan metode statistik
(SPSS).
berikut:
variabel-variabel yang diteliti. Terdapat empat jenis pengujian data uji asumsi
“1) Jika probabilitas > 0.05 maka distribusi dari populasi adalah
normal
2) Jika probabilitas < 0.05 maka tidak berdistribusi secara
normal”.
48
dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang
diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
Salah satu asumsi dari model linier bahwa tidak terjadi korelasi yang
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
49
dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan varience inflation factor (VIF). Kedua
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1 / Tolerance). Pengujian
(1) Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 maka terjadi
(2) Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 maka tidak terjadi
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu
bahwa Uji heteroskedastisitas yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi
yang lain.
50
homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.
dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel terikat
distundentized.
yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar
"1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point- point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas atau terjadi homosdkedastisitas".
berikut:
( )
Keterangan:
dU : Batas bawah DW
DW : Durbin Watson
dua lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (di naik
turunkan nilainya). Analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
Keterangan:
a = bilangan konstanta
e = standart error
bebas dengan variabel terikat jika bernilai positif (+), atau adanya peningkatan
atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau
dengan variabel terikat. Atau setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas
akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya.
kadar tertentu, maka harus melihat dua hal. Pertama, ada (dalam pengertian nyata
atau berarti) atau tidak ada keterkaitan antara Realisasi Penerimaan Pajak (Y)
dengan Jumlah Kepemilikan NPWP (X₁), Realisasi penerimaan pajak (Y) dengan
Kualitas Pemeriksaan pajak (X₂) dan Realisasi penerimaan pajak (Y) dengan
atau hubungan variabel independen dengan dependen, dimana salah satu variabel
berikut:
Keterangan:
r : Koefisien Korelasi
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat
dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1
atau sebaliknya.
c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
Tabel 3.3
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan Jumlah Kepemilikan NPWP,
56
Penerimaan Pajak).
dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatif
(Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
yang empirik dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah Hipotesis nol
secara parsial atau satu pihak dari masing-masing variabel independen (X)
57
dengan variabel dependen (Y). Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh
berikut :
Penerimaan Pajak.
Penerimaan Pajak.
Penerimaan Pajak.
𝑟𝑝 𝑛 3
𝑡
𝑟𝑝2
Keterangan:
n = jumlah sampel
memiliki pengaruh.
59
Gambar 3.1
3) Penarikan Kesimpulan