Anda di halaman 1dari 5

1.

Validitas Instrumen
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, dalam mengukur suatu data
penelitian agar mendapatkan data yang yang valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono, 2017:121). Untuk menghitung kolerasi pada uji validitas dengan
menggunakan metode Pearson Product Moment. Rumusan menurut
Sugiyono (2017:134), dengan rumus sebagai berikut:
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )((𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 )

Keterangan :
rxy = koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah anggota populasi
X = Skor indikator yang diuji
Y = Total skor indikator
Syarat tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Jika r ≥ 0,03 maka item-item tersebut dinyatakan valid
b. Jika r ≤ 0,03 maka item-item tersebut dinyatakan tidan valid
2. Reabilitas Instrumen
Reabilitas merupakan suatu angka indeks yang menunjukan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap
pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran yang konsisen (Umar, 2005). Uji reabilitas dalam penelitiaqn
ini menggunakan metode Cronbach’s alpha (ɑ), dengan menggunakan
software SPSS. Dengan nilai interprestasi terhadap reabilitas dikatakan
reliabel, jika nilai (ɑ) lebih dari 0,6 yang di rumuskan sebagai berikut:
𝑘 ∑ α2𝑖
ɑ =( ) ( 1- )
𝑘−1 α2𝑥

Keterangan :
k :Jumlah soal atau pertanyaan
α2𝑖 :Variansi setiap pertanyaan
α2𝑥 :Variansi total tes
∑ α2𝑖 :Jumlah seluruh variansi setiap soal atau pertanyaan

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
kuantitatif, dengan teknik analisis deskriptif. Analisis deskriptif menurut Sugiyono
(2017:147) yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik kekumuhan di
kelurahan Tambelan Sampit. Dan berdasarkan Keputusan Walikota Pontianak
Nomor 367/D-PRKP/Tahun 2017, Tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh di Kota Pontianak, sebagai penetapan tingkat kekumuhan
di Kelurahan Tambelan Sampit.
Analisis regresi linier berganda merupakan teknik statistika yang digunakan
untuk mencari persamaan regresi, yang bermanfaat untuk meramalkan nilai
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen. Menganalisa hubungan
antara hubungan antara satu variabel terikat (dependen) dengan dua atau lebih
variabel bebas (indenpenden). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu kependudukan
(X1), sosial ekonomi (X2), lahan (X3), dan kebijakan pemerintah (X4), terhadap
tingkat kekumuhan (Y).
Analisi regersi linear berganda menurut Sugiyono (2014:275) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+e
Keterangan:
Y = Variabel Dependen
bo = Bilangan Konstanta
b1 b2 b3 b4 = Koesien Regresi
X1 = Variabel Independen Pertama
X2 = Variabel Idependen Kedua
X3 = Variabel Independen Ketiga
X4 = Variabel Idependen Keempat
e = Pengaruh Faktor Lain
Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan suatu hal yang sering
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji (t-test) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependent (Ghozali, 2013:178).
Adapun rumusan uji t menurut (Sugiyono, 2015:250) adalah:

𝑟 √𝑛−2
t=
√1−𝑟 2

Ketengaran:
t : Distirbusi t
r : Koefisien kolerasi parsial
r2 : Koesfisien determinasi
n : Jumlah data

(t-test) hasil perhitungan selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel


menggunakan tingkat kesalahan 0,05%. Kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
- H0 diterima jika nilai thitung ≤ ttabel atau nilai sig > α
- H0 ditolak jika nilai thitung ≥ ttabel atau nilai sig < α

Apababila terjadi penerimaan Ho, maka dapat dikatakan bahwa variabel


independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dan
sebaliknya apabila H0 ditolak, maka variabel indevenden berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Pengujian Secara Simultan (Uji f)
Uji pengaruh simutan (F test ) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2013:177). Menurut Sugiyono (2014:257) uji pengaruh
simutan (F test) menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑅 2 /𝑘
F= (1−𝑅2 )(𝑛−𝑘−1)

Keterangan:
R = Koefisien Korelasi Ganda
K = Jumlah Variabel Independen
N = Jumlah Anggota Sampel
Dk = (n-k-1) Derajad Kebebasan

Setelah mendapatkan nilai Fhitung ini, kemudian dibandingkan dengan nilai,


FTabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5% artinya kemungkinan
memiliki probabilitas 95% atau korelasi kesalahan sebesar 5% dan derajad
kebebasab diginakan untuk menentukan Ftabel. Adapun kriteria yang digunakan,
diantaranya sebagai berikut:

- H0 diterima jika nilai thitung < ttabel


- H0 ditolak jika nilai thitung > ttabel

Teknik Analisis
Untuk menjawab faktor apa saja yang mempengaruhi kawasan permukiman
kumuh di Kelurahan Tambelan Sampit, dengan menggunakan metode analisis
kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai