METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor pengangguran dan
pendidikan berpengaruh terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode statistik yang digunakan
untuk mengumpulkan data kuantitatif dari studi penelitian. Satuan yang diteliti
yang berkaitan dengan benda, individu, kelompok, sebagai subjek penelitian. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah pihak masyarakat yang terlibat langsung
dengan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini termasuk kedalam cross sectional
(data yang dikumpulkan berdasarkan periode waktu tertentu). Penelitian cross
sectional adalah penelitian dimana peneliti menganalisis konteks tertentu,
sekelompok orang atau fenomena sosial melalui sampel.
Sesuai dengan rumusan permasalahan serta tujuan penelitian dan hipotesis,
diidentifikasikan sebanyak 2 variabel yang hendak diteliti, yaitu : pengangguran
dan pendidikan.
1
Suryani & Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Hlm.190.
17
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari
objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan,
bahwa sampel adalah Sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi
tersebut. Sebagian dan mewakili dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci
dan merujuk pada semua ciri populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-
kebetulan, yaitu siapa saja konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
18
teknik observasi partisipan dimana peneliti terlibat langsung dalam
keseharian yang diobservasi.
b. Dokumentasi
Dokumen merupakan bentuk tulisan atau catatan yang digunakan
untuk keperluan tertentu. Bisa berbentuk tulisan (catatan harian, biografi,
peraturan kebijakan, dan lain-lain).
2
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik), (Yogyakarta:
MediaKom, 2008), hal. 16.
3
Ridwan. Belajar Mudah Metode Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Dan Peneliti Pemula,
Bandung : Alfabeta hal. 102.
19
3. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model
regresi linear OLS (Ordinary Least Squares) agar model tersebut menjadi
valid sebagai alat penduga.4
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana sebaran sebuah data. Cara uji normalitas dengan SPSS dapat
dilakukan dengan metode grafik. Jika signifikansinya > 0,05 maka
distribusi normal dan sebaliknya. Jika signifikasinya < 0,05 maka variabel
tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang menunjukkan adanya
korelasi atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam
sebuah model regresi berganda. Uji multikolineritas dapat dilihat dari
Variance Inflation Factor ( VIF) atau sama dengan VIF < 10. Jika nilai
VIF tidak melebihi 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolierritas.
c. Uji Heteroskedatitas
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi linear. Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang
harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas
tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat
peramalan. Dasar keputusannya adalah dengan membandingkan nilai
signifikansi variabel independen dengan nilai tingkat kepercayaan ( α =
0,05). Apabila nilai signifikansi lebih besar dari nilai α ( sig > α), maka
4
Anwar Hidayat. Statistikian. Diakses di https://www.statistikian.com/2017/01/uji-asumsi-
klasik-regresi-linear-spss.html pada tanggal 30 Desember 2021
20
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala
heteroskedasitas.
21
1) Apabila Jika probabilitas nilai thitung > ttabel atau signifikansi <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
2) Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansinya > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting
dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat
mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data
sesungguhnya. Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen. Uji determinasi dapat
dilihat melalui R square, nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5.
22