Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor pengangguran dan
pendidikan berpengaruh terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode statistik yang digunakan
untuk mengumpulkan data kuantitatif dari studi penelitian. Satuan yang diteliti
yang berkaitan dengan benda, individu, kelompok, sebagai subjek penelitian. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah pihak masyarakat yang terlibat langsung
dengan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini termasuk kedalam cross sectional
(data yang dikumpulkan berdasarkan periode waktu tertentu). Penelitian cross
sectional adalah penelitian dimana peneliti menganalisis konteks tertentu,
sekelompok orang atau fenomena sosial melalui sampel.
Sesuai dengan rumusan permasalahan serta tujuan penelitian dan hipotesis,
diidentifikasikan sebanyak 2 variabel yang hendak diteliti, yaitu : pengangguran
dan pendidikan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang memiliki
karakteristik tertentu dan dijadikan objek penelitian. 1 Populasi dalam penelitian
ini adalah masyarakat yang berdampak kemiskinan melalui pertumbuhan
ekonomi. Tingkat kemiskinan yang tercatat di Kota Lhokseumawe periode 2020-
2022 adalah pada tahun 2020 mencapai 10,80%, pada tahun 2021 mencapai
11,61% dan pada tahun 2022 mencapai 10,84%. Data tersebut di dapat dari data
BPS Kota Lhoksemawe periode 2020-2022.

1
Suryani & Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Hlm.190.

17
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari

objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan,

bahwa sampel adalah Sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi

tersebut. Sebagian dan mewakili dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci

dan merujuk pada semua ciri populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-

masing karakteristiknya. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah

Metode Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data.

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


1. Sumber data
Sumber data penelitian ini terdiri atas dua, yakni sumber data primer
dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari
sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa
responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuisioner, wawancara,
observasi.
2. Teknis pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat
secara sistematika gejala-gejala yang diselidiki. Observasi dilakukan
untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

18
teknik observasi partisipan dimana peneliti terlibat langsung dalam
keseharian yang diobservasi.
b. Dokumentasi
Dokumen merupakan bentuk tulisan atau catatan yang digunakan
untuk keperluan tertentu. Bisa berbentuk tulisan (catatan harian, biografi,
peraturan kebijakan, dan lain-lain).

D. Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis


Metode analisis data berdasarkan teknik pengelolaannya dibagi menjadi 2
yaitu analisa deskriptif dan analisa infarensi. Untuk keabsahan data maka
sebelumnya akan di uji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan
reabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur.2 Pengujian validitas menggunakan SPSS
Hasil uji data dapat dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel dan
dengan nilai signifikansi < 0,05.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reabilitas
adalah instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. 3 Uji reabilitas ini
digunakan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara variabel X
dengan variabel Y apakah kuat atau lemah.

2
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik), (Yogyakarta:
MediaKom, 2008), hal. 16.
3
Ridwan. Belajar Mudah Metode Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Dan Peneliti Pemula,
Bandung : Alfabeta hal. 102.

19
3. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model
regresi linear OLS (Ordinary Least Squares) agar model tersebut menjadi
valid sebagai alat penduga.4
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana sebaran sebuah data. Cara uji normalitas dengan SPSS dapat
dilakukan dengan metode grafik. Jika signifikansinya > 0,05 maka
distribusi normal dan sebaliknya. Jika signifikasinya < 0,05 maka variabel
tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang menunjukkan adanya
korelasi atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam
sebuah model regresi berganda. Uji multikolineritas dapat dilihat dari
Variance Inflation Factor ( VIF) atau sama dengan VIF < 10. Jika nilai
VIF tidak melebihi 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolierritas.
c. Uji Heteroskedatitas
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi linear. Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang
harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas
tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat
peramalan. Dasar keputusannya adalah dengan membandingkan nilai
signifikansi variabel independen dengan nilai tingkat kepercayaan ( α =
0,05). Apabila nilai signifikansi lebih besar dari nilai α ( sig > α), maka

4
Anwar Hidayat. Statistikian. Diakses di https://www.statistikian.com/2017/01/uji-asumsi-
klasik-regresi-linear-spss.html pada tanggal 30 Desember 2021

20
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala
heteroskedasitas.

4. Rancangan Pengujian Hipotesis


a. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear
antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan
variabel dependen (Y). maka data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai
berikut.
Y = a + b1X1+ b2X2 + e
Keterangan:
Y = kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi
X1 = pengangguran
X2 = pendidikan
b1 b2 b2= Nilai Koefisien Regresi
e = epsilon (error term)
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji-F bertujuan untuk mencari apakah variabel independen secara
bersama-sama (stimultan) mempengaruhi variabel dependen. Uji-F
dilakukan untuk melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Tingkatan yang digunakan
adalah sebesar 0.5 atau 5%, jika nilai signifikan F < 0.05 maka dapat
diartikan bahwa variabel independent secara simultan mempengaruhi
variabel dependen ataupun sebaliknya.
c. Uji Persial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig
(significance). Adapun pengambilan keputusannya yaitu:

21
1) Apabila Jika probabilitas nilai thitung > ttabel atau signifikansi <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
2) Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansinya > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting
dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat
mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data
sesungguhnya. Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen. Uji determinasi dapat
dilihat melalui R square, nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5.

22

Anda mungkin juga menyukai