Anda di halaman 1dari 4

Nama : Navis Al Rizky

NIM : A031191019

RMK Ch 14 dan Ch 15

CHAPTER 14 : Analisis data kuantitatif

A. Mendapatkan data siap untuk analisis

Pengkodean dan entri data. Langkah pertama dalam penyusunan data adalah pengkodean
data. Pengkodean data melibatkan pemberian nomor ke tanggapan peserta sehingga mereka
dapat dimasukkan ke dalam database. Peneliti biasanya menggunakan survei elektronik untuk
mengumpulkan data kuesioner; survei semacam itu memfasilitasi masuknya tanggapan
langsung ke komputer tanpa memasukkan data secara manual. Namun, jika, karena alasan
apa pun, hal ini tidak dapat dilakukan, sebaiknya gunakan lembar kode terlebih dahulu untuk
mentranskripsikan data dari kuesioner dan kemudian memasukkan datanya. Metode ini,
berbeda dengan membolak-balik setiap kuesioner untuk setiap item, menghindari
kebingungan, terutama jika pertanyaan yang diajukan banyak dan jumlah kuesioner yang
banyak pula.

Mengedit data. Setelah data dimasukkan, mereka perlu diedit. Misalnya, tanggapan kosong,
jika ada, harus ditangani dengan cara tertentu, dan data yang tidak konsisten harus diperiksa
dan ditindaklanjuti. Pengeditan data berkaitan dengan pendeteksian dan koreksi data yang
tidak logis, tidak konsisten, atau ilegal dan kelalaian dalam informasi yang dikembalikan oleh
peserta penelitian. Contoh respon tidak logis adalah respon outlier. Pencilan adalah
pengamatan yang secara substansial berbeda dari pengamatan lainnya.

Transformasi data, variasi pengkodean data, adalah proses mengubah representasi numerik
asli dari nilai kuantitatif ke nilai lain. Data biasanya diubah untuk menghindari masalah pada
tahap selanjutnya dari proses analisis data. Misalnya, para ekonom sering menggunakan
transformasi logaritmik agar data lebih merata. Jika, misalnya, data pendapatan, yang
seringkali tidak terdistribusi secara merata, direduksi menjadi nilai logaritmiknya, pendapatan
yang tinggi didekatkan ke ujung bawah skala dan memberikan distribusi yang mendekati
kurva normal

B. Getting A Feel For The Data

Frekuensi hanya mengacu pada berapa kali berbagai subkategori fenomena tertentu terjadi,
yang darinya persentase dan persentase kumulatif kemunculannya dapat dihitung dengan
mudah.

Ukuran tendensi sentral dan dispersi. Ada tiga ukuran tendensi sentral: mean, median, dan
mode. Ukuran dispersi meliputi range, deviasi standar, varians (dimana ukuran tendensi
sentral adalah mean), dan range interkuartil (dimana ukuran tendensi sentral adalah median).
Hubungan antar variabel. Dalam sebuah proyek penelitian yang mencakup beberapa variabel,
selain mengetahui statistik deskriptif dari variabel-variabel tersebut, seringkali kita ingin
mengetahui bagaimana satu variabel dikaitkan dengan variabel lainnya. Artinya, peneliti
ingin melihat sifat, arah, dan signifikansi hubungan bivariat variabel yang digunakan dalam
penelitian (yaitu, hubungan antara dua variabel di antara variabel yang disadap dalam
penelitian)

C. Usaha Luar Biasa: Statistik Deskripsi Bagian 1

Statistik deskriptif seperti maksimum, minimum, rata-rata, deviasi standar, dan varians
diperoleh untuk item berskala interval dari studi Excelsior Enterprises.

Tindakan yang tepat telah diambil untuk memperbaiki entri ilegal. Pemeriksaan lebih lanjut
terhadap data yang hilang mengungkapkan bahwa setiap peserta menjawab semua atau
sebagian besar pertanyaan. Oleh karena itu, tidak ada kuesioner yang dikeluarkan. Data yang
hilang akan diabaikan selama analisis selanjutnya. Dari sini, kami dapat melanjutkan dengan
analisis terperinci lebih lanjut untuk menguji keunggulan data yang didapat.

D. Testing The Goodness Of Measures

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Dalam
pengujian instrument pengumpulan data, validitas dibedakan me njadi validitas factor dan
validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu
faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan. Pengukuran validitas faktor ini
den gan cara mengkorelasikan antara skor faktor ( penjumlahan item dalam satu faktor)
denga n skor total faktor (total keseluru han faktor). Pengukuran validitas item den gan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Adabeberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tesulang, formula
Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR ( Kuder-Richar dson) – 20, KR – 21,
dan metode Anova Hoyt. Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode
Cronbach’s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan
akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan
Anova Hoyt.

Reliabilitas berarti dapat dipercaya” Artinya, instrumen dapat memberikan hasil yang
tepat. Alat ukur instrument dikategorikan reliabel jika menunjukkan konstanta hasil
pengukuran dan mempunyai ketetapan hasil pengukuran sehingga ter bukti bahwa alat ukur
itu benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

E. Usaha Luar Biasa: Statistik Deskripsi Bagian 2

Setelah skor baru untuk ekuitas yang dirasakan, pengayaan pekerjaan, kelelahan, dan niat
untuk keluar telah dihitung, kami siap untuk menganalisis data lebih lanjut. Statistik
deskriptif seperti maksimum, minimum, mean, deviasi standar, dan varians sekarang dapat
diperoleh untuk variabel multi-item, variabel independen berskala interval, dan dependen.
Terlebih lagi, matriks korelasi juga dapat diperoleh untuk memeriksa bagaimana variabel
dalam model kita terkait satu sama lain.

CHAPTER 15 : Analisis Data Kuantitatif : Pengujian Hipotesis

A. Kesalahan Tipe 1, Kesalaha Tipe 2, Dan Kekuatan Statistik

Hipotesis nol dianggap benar hingga bukti statistik, dalam bentuk uji hipotesis, menunjukkan
sebaliknya. Bukti statistik yang dibutuhkan diperoleh dari statistik inferensial, seperti analisis
regresi atau manova. Satistik inferensial membantu kita untuk mentaik kesimpulan (atau
untuk membuat pendapat/perkiraan) tentang populasi dari sampel.

Kesalahan tipe 1, disebut juga dengan alpha adalah probabilitas menolak hipotesis nol ketika
hal tersebut sebenarnya besar. Kesalah tipe 1 akan terjadi jika kita menyimpulkan,
berdasarkan data, kelelahan memengaruhi keinginan untuk keluar dari perusahaan, yang pada
kenyataannya hal tersebut tidak memengaruhi. Probabilitas tipe 1 disebut juga dengan tingkat
signifikan ditentukan oleh peneliti. Tingkat signifikan yang umum dalan penilitian bisnis
adalah 5% dan 1%.

Kesalahan tipe 2 juga disebut dengna beta adalah probabilitas kegagaln untuk menolak
hipotesis nol tertentu bahwa hipotesis alternatif tersebut benar misalnya menyimpulkan,
berdasarkan data, bahwa kelelahan tidak memengaruhi keinginan untuk keluat dari
perusahaan ketika sebenarnya hal tersebut memengaruhi.

B. Menguji Hipotesis Mean Tunggal

Uji 1 sampel digunakan untuk menguji hipotesis bahwa mean populasi dari mana sampel
diambil sama dengan standar perbandingan. Asumsikan

C. Menguji Hipotesis Dua Mean Yang Berhubungan

Kita dapat dapat melakukan uji-t untuk menguji perbedaan dalam kelompok yang sama
sebelum dan setelah perlakuan.

Uji peringkat bertanda wilcoson adalah uji komparatif 2 sampel bebas apabila skala data
ordinal, interval atau rasio tetapi tidak berdistribusi normal. Uji komparatif yang dimaksud
adalah uji untuk mengetahui perbedaan jumlah peringkat antara 2 kelompok. Dalam tiap
kelompok jumlah observasi atau sampel boleh beda.

D. Menguji Hipotesis Dua Mean Yang Tidak Berhubungan

Terdapat banyak contoh ketika kita tertarik untuk mengetahui apakah dua kelompok berbeda
satu sama lain pada variabel ketertarikan berskala interval atau berskala rasio. Misalnya,
apakah para wanita dan laki-laki mendesar masalah mereka untuk memperkenalkan flextime
di tempat kerja pada tingkat yang sama, atau apakah kebutuhan mereka berbeda ?. Untuk
menjawab pertanyaan seperti itu uji t sampel bebas dilakukan untuk mengetahui jika terdapat
perbedaan mean yang signifikan antara dua kelompok dalam variabel ketertarikan. Yaitu
variabel nominal yang dibagi menjadi 2 subkelompok.

E. Menguji Hipotesis Beberapa Mean

Apakah uji-t menunjukkan apakah terdapat perbedaan mean yang signifikan atau tidak dalam
variabel terikat antara dua kelompok, analisis varians membantu untuk meneliti perbedaan
mean yang signifikan diantara lebih dari dua kelompok pada variabel terikan berskala interval
atau rasio.

F. Analisis Regresi

Analisis regresi sederhana digunakan dalam situasi di mana satu variabel bebas
dihipotesiskan akan memengaruhi satu variabel terika, misalnya asumsikan bahwa kita
menyatakan bahwa kecenderungan untuk membeli produk hanya bergantung pada kualitas
produk yang dirasakan. Analisis regresi berganda memberikan mean penilaian secara
objektif pada tingkat dan ciri-ciri hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat:
koefisier regresi secara relative percaya bahwa varians dalam kinerja bebas dalam prediksi
variabel terikat.

G. Data Warehousing, Data Mining, Dan Penelitian Operasi

Data warehousing dan data mining merupakan aspek dari system informasi. Kebanyakan
perusahaan kini menyadari manfaat dari data warehouose yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan pusat semua data yang dikumpulkan diri sumber-sumber yang berbeda
termasuk yang berkaitan dengan keuangan perusahaan, manufaktur, penjualan, dan
semacamnya. Penelitian Operasi merupakan alat canggih lain yang digunakan untuk
menyederhanakan dan memperjelas jenis persoalan rumit tertentu yang harus dikuantifikasi.

Anda mungkin juga menyukai