RMK
CHAPTER 13 : SAMPLING
DISUSUN OLEH:
WINDAH PUTRI WAHYUNI
A031191133
Sampling adalah Proses pemilihan individu, objek, atau peristiwa yang tepat sebagai p
erwakilan untuk seluruh populasi. Alasan menggunakan sampel, daripada mengumpul
kan data dari seluruh populasi, sudah terbukti dengan sendirinya. Dalam investigasi p
enelitian yang melibatkan beberapa ratus dan bahkan ribuan elemen, secara praktis tid
ak mungkin mengumpulkan data dari, atau menguji, atau memeriksa, setiap elemen.
Kalaupun bisa, akan menjadi penghalang dari segi waktu, biaya, dan sumber daya ma
nusia lainnya.
Sedangkan, Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel.
Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah
teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.
1. Populasi. Populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-
hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti. itu adalah sekelompok orang,
peristiwa, atau hal-hal yang menarik yang peneliti ingin membuat kesimpulan
(berdasarkan statistik sampel).
2. Elemen. elemen adalah satu anggota populasi. Jika 1000 pekerja di organisasi
tertentu kebetulan menjadi populasi yang diminati seorang peneliti, setiap
pekerja di dalamnya adalah sebuah elemen. Jika 500 mesin akan disetujui
setelah memeriksa beberapa, akan ada 500 elemen dalam populasi ini. sensus
adalah penghitungan semua elemen dalam populasi manusia.
3. Sampel. Sampel adalah bagian dari populasi. Ini terdiri dari beberapa anggota
yang dipilih darinya. Dengan kata lain, beberapa, tetapi tidak semua, elemen
populasi membentuk sampel. Jika 200 anggota diambil dari populasi 1000
pekerja kerah biru, 200 anggota ini menjadi sampel untuk penelitian ini
4. sampling Unit. Sampling unit adalah elemen atau sekumpulan elemen yang
tersedia untuk dipilih dalam beberapa tahap proses pengambilan sampel.
Contoh unit pengambilan sampel dalam sampel multistage adalah blok kota,
rumah tangga, dan individu dalam rumah tangga.
5. Subjek. Subjek adalah anggota tunggal sampel, seperti halnya elemen adalah
anggota tunggal populasi. Jika 200 anggota dari total populasi 1000 pekerja
kerah biru menjadi sampel untuk penelitian ini, maka setiap pekerja kerah biru
dalam sampel adalah subjek.
Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam men
entukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pertama adalah Probability Sampling dan kedua adalah N
onprobability Sampling.
Yang termasuk ke dalam kelompok probability sampling antara lain: simple random s
ampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan area (cluster) sampling (disebut juga dengan sampling menurut daerah).
Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara lain: sampli
ng sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jen
uh, dan snowball sampling.
Berikut penjelasannya:
1. Probability Sampling
2. Nonprobability sampling
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan
memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan
data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, maka
pengumpulan data dihentikan.
d. Sampling Purposive
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga
dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling