Anda di halaman 1dari 4

Editing Data (Pemeriksaan Data)

Pengertian dari editing data adalah proses meneliti hasil survai untuk meneliti apakah ada
response yang tidak lengkap, tidak komplet atau membingungkan, dan apabila ada kasus seperti
ini ada beberapa cara untuk mengatasinya misalnya:
Dengan cara mengembalikan ke survayor, apabila survai lagi tidak mungkin dilakukan
maka response yang tidak lengkap dapat diganti dengan missing value atau ditulis tidak
menjawab,
Menyingkirkan hasil survay dengan jawaban yang tidak lengkap (apabila jumlahnya kecil
dan sampel yang diambil besar)
Dilakukan dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik.
Pemeriksaan data atau editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner
dengan memperhatikan hal-hal meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan,
kejelasan makna jawaban, serta kesesuaian antar jawaban. (Suplemen MPS1 Kuantitatif)
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan,
konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut
memberikan penjelasan mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah
konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini
diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisa sehingga
dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data
yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil
analisa. Konsistensi mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan
digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap sehingga dapat
digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian tersebut.

Koding Data (Pemberian Kode pada data)

Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/ bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan dilakukan koding 1 = Pegawai Negeri, 2 =
Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 = Pensiunan. Jenis kelamin: 1 = Pria dan 2 = Wanita, dsb.
Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat
pada saat entry data. Entry data, adalah transfer coding data dari kuisioner
kesoftware. Pengkodean data dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik pada respon
jawaban responden untuk memudahkan proses pencatatan data.
Pemberian kode pada data adalah menterjemahkan data kedalam kode-kode yang
biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana
penyimpanan, misalnya komputer dan analisa berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam
bentuk angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan
mencari program perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana
analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan software SPSS?

Tabulasi

Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu.


Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variable-variable yang
diteliti atau yang variable yang akan di tabulasi silang.

Pengujian data

Pada penulisan tentang Pengujian Instrumen Penelitian ini, penulis akan memberikan
bahasan mengenai Uji Validitas dan Reliabilitas kepada para pembaca untuk memberikan
pemahaman mengenai kriteria pengujian alat ukur seperti kuesioner.Kuesioner yang dimaksud
adalah kuesioner yang terbentuk berdasarkan konstrak/faktor penelitian beserta indikator-
indikator yang mengukurnya. Konstrak adalah variabel penelitian yang tidak bisa diukur secara
langsung sehingga nilainya diukur melalui indikator-indikatornya, sedangkan indikator yang
dimaksud adalah item-item pertanyaan/pernyataan yang dimasukkan kedalam kuesioner yang
nilainya mengukur konstrak. Indikator-indikator ini diharapkan dapat mengukur konstrak
dengan valid (akurat) dan reliable (dapat dipercaya).
Penerapan Uji Validitas dan Reliabilitas.
Pengujian Validitas dan Reabilitas biasanya digunakan untuk mengevaluasi item-item
pertanyaan/pernyataan (indikator) yang mengukur konstrak/faktor penelitian dalam suatu
kuesioner. Peneliti biasanya mengevaluasi item-item pertanyaan dalam kuesionernya dengan
mengambil sampel kecil (30 sampai 50 responden) untuk dilakukan pengujian Validitas dan
Reliabilitas. Jika suatu item pertanyaan tidak bisa lolos pengujian ini, maka item pertanyaan
tersebut dapat dihapus atau diperbaiki struktur dan maksud kalimatnya. Evaluasi kuesioner ini
dilakukan sampai semua indikator lolos pengujian Validitas dan Reliabilitas.Namun, ada
beberapa peneliti yang langsung menguji kuesionernya dengansampel lengkap sesuai penelitian
yang mana item-item pertanyaan yang tidak lolos pengujian Validitas dan Reliabilitas langsung
dihapus. Penggunaan pengujian ini biasanya tidak sekedar digunakan untuk mengevaluasi item
pertanyaan dalam kuesioner. Pengujian ini juga digunakan untuk meyakinkan peneliti untuk
penelitian lebih lanjut yang menggunakan konstrak/faktor sebagai variabel
penelitiannya, seperti penelitian variabel-variabel psikologis/sosial yang menggunakan analisis
regresi, analisis varian (ANOVA), atau statistika inferensi. Uji Validitas dan Reliabilitas konstrak
ini diterapkan untuk data numerik (berskala interval atau rasio).
Pengujian Validitas.
Validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena
didalam penyelidikan[1]. Dalam penulisan ini, validitas yang digunakan
adalah validitas konstrak yang merupakan tipe validitas yang mempertanyakan apakah konstrak
atau karakteristik dapat diukur secara akurat oleh indikator-indikatornya. Validitas konstrak
diukur dengan koefisien korelasi antara skor masing-masing indikator/item pertanyaan (Xj)
dengan skor totalnya/faktor (X). Koefisien validitas diukur dari korelasi product
momentkasar[3] atau korelasi Pearson yang dirumuskan sebagai berikut.

keterangan:
Xj = skor item ke-j untuk j = 1,2,...,k
X = skor total keseluruhan item
k = banyaknya item
n = jumlah pengamatan
Nilai df adalah degree of freedom (v = n 2 ) dengan n adalah banyaknya pengamatan.
Nilai ttabel adalah nilai t(,v) yang merupakan nilai quantil dengan luasan kanan sebesar di
bawah kurva distribusi student-t dengan v = n 2.Dalam statistika, Item pertanyaan (indikator)
sebenarnya juga dapat dikatakanvalid jika P-value dengan adalah taraf nyata yang
ditentukan peneliti sebesar 1%, 5%, atau 10%. Terdapat perbedaan antara P-value dan , yaitu P-
value adalah probabilitas kesalahan yang dihasilkan dari proses pengujian sedangkan adalah
probabilitas kesalahan yang ditentukan oleh peneliti sebagai tolak ukur kesalahan yang
ditoleransi. P-value adalah probabilitas kesalahan ketika H0 dapat ditolak berdasarkan Statistik
Uji yang mana dirumuskan P-value = P(t thit) dengan thit adalah nilai statistik uji t. Pada
software tertentu seperti SPSS, P-value dijelaskan dengan nilai Significant (Sig.).
Pengujian Reliabilitas.
Reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan
pengukuran berulang pada suatu karakteristik[1]. Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan
menggunakan formula Cronbachs alpha yang dirumuskan[2] sebagai berikut.

keterangan:
sj2 = varians skor item ke-j dengan j = 1,2,...,k
k = banyaknya item yang diujikan
sX2 = varians skor total keseluruhan item

Secara empiris, diberikan ketentuan[1] bahwa < 0,6 mengindikasikan Reliabilitas


konsistensi internal yang tidak memuaskan. Dengan kata lain, Reliabilitas konsistensi
internal dapat diterima jika 0,6 . Reliabilitas konsistensi internal adalah suatu pendekatan
untuk menaksir konsistensi internal dari kumpulan item/indikator, dimana beberapa item
dijumlahkan untuk menghasilkan skor total untuk skala/konstrak.

Anda mungkin juga menyukai