Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Desain Studi Epidemiologi

Disusun Oleh :
Andi Farhan Tabran (P07226119003)
Eka Luthfianida (P07226119009)
Imaduddin Maulana El has (P072261190013)
Janatul Magfirah (P07226119014)
Nur Aisyah Izzah (P07226119021)
Oivia Ananda (P07226119025)
Serti Melinda Sumawe (P07226119030)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Desain Studi Epidemiologi”. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya. Penulis

mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Penulis menyadari makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Semoga dengan selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita.

Samarinda, 18 maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1. Latar belakang.................................................................................................1

2. Rumusan masalah........................................................................................1

3. Tujuan........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

1. studi kolerasi populasi.....................................................................................2

2. rangkaian berkala............................................................................................2

3. laporan kasus.................................................................................................2

4. rangkaian kasus.............................................................................................3
5. studi potong lintang........................................................................................3
BAB III PENUTUP.....................................................................................................3

1. Kesimpulan.........................................................................................................5

2. saran..................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................6

II
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Epidemiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit


dan faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia. Penyebaran penyakit disini
merupakan penyebaran penyakit menurut sifat orang tempat dan waktu. Jadi, di samping
mempelajari siapa yang terkena penyakit, epidemiologi juga membahas mengenai dimana
dan bagaimana suatu penyakit dapat menyebar. Selanjutnya jawaban dari pertanyaan itu
akan memunculkan data mengenai jumlah penderita dari satu jenis penyakit, jenis kelamin
penderita, lokasi dimana penderita tinggal, bagaimana penyakit itu dapat menginfeksi
penderita dan pada akhirnya kapan penyakit itu sering muncul, pada saat musim hujan,
pancaroba atau pada saat musim kemarau. Semua ini dapat diketahui lebih dalam dengan
mempelajari ilmu Epidemiologi.

Secara sederhana, ada 2 (dua) model desain ilmu Epidemiologi yaitu Epidemiologi
Deskriptif dan Epidemiologi Analitik. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai Jenis-Jenis Penelitian Epidemiologi Deskriptif dan analitik, yaitu: Studi Korelasi
Populasi, Rangkaian Berkala (time series), Laporan Kasus (case report), Rangkaian Kasus
(case series), Studi Potong Lintang (Cross-sectional).

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana jenis penelitian Studi Korelasi Populasi?


2. Bagaimana jenis penelitian Rangkaian Berkala (time series)?
3. Bagaimana jenis penelitian Laporan Kasus (case report)?
4. Bagaimana jenis penelitian Rangkaian Kasus (case series)?
5. Bagaimana jenis penelitian Studi Potong Lintang (Cross-sectional)?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis penelitian Studi Korelasi Populasi
2. Untuk mengetahui jenis penelitian Rangkaian Berkala (time series)
3. Untuk mengetahui jenis penelitian Laporan Kasus (case report)
4. Untuk mengetahui jenis penelitian Rangkaian Kasus (case series)
5. Untuk mengetahui enis penelitian Studi Potong Lintang (Cross-sectional)

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Studi Korelasi

merupakan studi epidemiologi yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan


korelatif antara penyakit dengan karakteristik suatu populasi pada waktu yang sama atau
pada populasi yang sama pada waktu yang berbeda.

Karakteristik dari populasi yang akan di teliti biasanya tergantung pada minat seorang
peneliti, misalnya, mengenai jenis kelamin, umur, kebiasaan mengkonsumsi makanan
tertentu, obat-obatan, rokok, aktifitas, tempat tinggal dan lain-lain. Contohnya adalah :

a. Hubungan antara tingkat penjualan obat anti asma dengan jumlah kematian yang
diakibatkan oleh penyakit ashma

b. Hubungan antara jumlah konsumsi rokok pada satu wilayah dengan jumlah
kematian yang diakibatkan oleh penyakit paru

2. Rangkaian Berkala

Adalah rancangan studi yang bertujuan mendeskripsikan/mempelajari frekuensi


penyakit/ status kesehatan dari sebuah atau beberapa populasi berdasarkan serangkaian
pengamatan pd beberapa sekuen waktu. Data frekuensi penyakit hasil pengamatan, sesuai
dasar urutan kronologis. Menguhubungkan variasi frekuensi dari waktu ke waktu

Studi rangkaian berkala digunakan untuk Meramalkan kejadian penyakit berikutnya


berdasarkan pengalaman terdahulu Mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan
masyarakat (dilakukan dengan cara mempelajari perubahan gerakan kurva frekuensi
penyakit pd populasi sasaran beberapa interval waktu, baik sebelum maupun sesudah
implementasi intervensi).

3. Laporan Kasus (case report)

Merupakan studi kasus yang bertujuan mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan


klinis, dan prognosis kasus. Laporan kasus merupakan rancangan studi yang
menggambarkan kejadian satu kasus baru yang menarik, misalnya terjadi kasus keracunan

2
merthyl mercuri di Teluk Minimata Jepang. Case report mendeskripsikan cara klinisi
mendiagnosis dan memberi terapi kepada kasus, dan hasil klinis yang diperoleh. Selain
tidak terdapat kasus pembanding, hasil klinis yang diperoleh mencerminkan variasi biologis
yang lebar dari sebuah kasus, sehingga case report kurang andal (reliabel) untuk
memberikan bukti empiris tentang gambaran klinis penyakit.

4. Rangkaian Kasus (case series)

Menurut National Cancer Institute (NCI) dari National Institue of Health, Departemen
Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan Amerika Serikat, “Case series merupakan
serangkaian laporan pasien (serangkaian case report) yang melibatkan pengobatan yang
diberikan. Hal ini berisi data diri pasien yang meliputi informasi demografis (seperti usia,
seks, etnis) dan informasi tentang diagnosis, pengobatan, perawatan, sampai dengan tindak
lanjut setelahnya.”

Case series digunakan ketika penyakit yang diteliti bukan penyakit biasa dan
disebabkan oleh pajanan eksklusif atau hampir eksklusif (seperti vinyl chloride dengan
angiosarcoma). Hal ini merupakan hal pertama yang bisa dilakukan untuk menemukan
petunjuk dalam identifikasi sebuah penyakit baru dan untuk melihat dampak pajanan bagi
kesehatan.

Karena merupakan laporan per pasien tanpa populasi kontrol sebagai perbandingan,
case series tidak memiliki validitas statistik.

Case series berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis,


perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case series banyak dijumpai dalam literatur
kedokteran klinik. Tetapi desain studi ini lemah untuk memberikan bukti kausal, sebab pada
case series tidak dilakukan perbandingan kasus dengan non-kasus. Case series dapat
digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji dengan desain studi analitik.

5. Studi Potong Lintang (Cross-sectional)

Cross-sectional meliputi studi prevalensi dan survei) berguna untuk mendeskripsikan


penyakit dan paparan pada populasi pada satu titik waktu tertentu. Data yang dihasilkan dari
studi potong-lintang adalah data prevalensi. Tetapi studi potong-lintang dapat juga
digunakan untuk meneliti hubungan paparan-penyakit, meskipun bukti yang dihasilkan tidak
kuat untuk menarik kesimpulan kausal antara paparan dan penyakit, karena tidak dengan
desain studi ini tidak dapat dipastikan bahwa paparan mendahului penyakit.

3
Studi cross-sectional adalah sebuah studi deskriptif tentang penyakit dan status
paparan diukur secara bersamaan dalam sebuah populasi tertentu. Studi ini mempelajari
hubungan penyakit dengan paparan secara acak terhadap satu individu dimana faktor
pencetus dan status penyakit diteliti pada waktu yang sama.

Studi Cross-sectional berpikir bagaimana menyediakan sebuah snapshot (gambaran)


frekuensi dan karakteristik dari penyakit di populasi pada suatu titik dalam waktu tertentu.
Penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, ataupun eksplanatif, penelitian cross-sectional
mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain pada populasi yang
diteliti, menguji keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta tingkat perbedaan di
antara kelompok sampling Data jenis ini dapat digunakan untuk menilai prevalensi dari
kondisi akut atau kronis di sebuah populasi.

Bagaimanapun, sejak eksposur dan status penyakit yang diukur pada titik yang sama
dalam waktu tertentu, itu tidak akan mungkin untuk dibedakan apakah pemaparan
mengawali atau mengikuti penyakit itu, dan dengan demikian, hubungan penyebab dan efek
tidak pasti. Penelitian cross-sectional tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan dinamika
perubahan kondisi atau hubungan dari populasi yang diamatinya dalam periode waktu yang
berbeda, serta variabel dinamis yang mempengaruhinya (Nurdini, 2006).

Tujuan penelitian cross sectional menurut Budiarto (2004), yaitu sebagai berikut:

1. Mencari prevalensi serta indisensi satu atau beberapa penyakit tertentu yang
terdapat di masyarakat.
2. Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat pada penyakit-penyakit tertentu
dengan perubahan yang jelas.
3. Menghitung besarnya risiko tiap kelompok, risiko relatif, dan risiko atribut.

4
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Jenis-Jenis Penelitian Epidemiologi Deskriptif, yaitu: Studi Korelasi Populasi

(mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dengan karakteristik suatu populasi

pada waktu yang sama atau pada populasi yang sama pada waktu yang berbeda),

Rangkaian Berkala (mendeskripsikan/mempelajari frekuensi penyakit/ status kesehatan dari

sebuah atau beberapa populasi berdasarkan serangkaian pengamatan pd beberapa sekuen

waktu), Laporan Kasus (menggambarkan kejadian satu kasus baru yang menarik),

Rangkaian Kasus (mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis,

dan prognosis kasus), Studi Potong Lintang (mendeskripsikan penyakit dan paparan pada

populasi pada satu titik waktu tertentu).

2. Saran

Demikianlah makalah Epidemiologi “Desain Studi Epidemiologi” ini yang dapat kami

paparkan. Besar harapkan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.

Karena keterbatsan pengen referensi, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kiritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar

makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

5
Fu’adah, Didah. 2013. Jenis Penelitian Epidemiologi Deskriptif: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai