NIM : 12110220005
BAB III
METODE PENELITIAN
experiment) yaitu dengan melihat lama kala I fase aktif menggunakan lembar
observasi. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah two group only
B. Desain Penelitian
Kelompok intervensi X1 O1
Kelompok pembanding X2 O2
Keterangan :
Faktor Luar :
1. Usia
2. Paritas
Sumber : Modifikasi (Notoadmodjo, 2010) dan (Wiliandari, Meri & Sagita, 2021)
D. Definisi Operasional
1. Populasi
objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara
yang berjumlah.
2. Sampel
2 ð2(𝑧(1−𝛼)+𝑧(1−𝛽)2
n = n2 = 2
(µ1−µ2)
2 ×4,042 (1,96+1,28)2
n=n= ( )2
4.81
n = 15
keterangan :
z(1-β) = nilai z, pada kekuatan uji 90% (nilai β = 10% adalah 1,28)
µ1-µ2 = beda rata-rata pengetahuan yaitu diantara kedua intervensi yang
dilakukan. selisih nilai mean awal dengan mean akhir skor pengetahuan
25, 29 pada kelompok eksperimen dan nilai beda mean kelompok kontrol
Jadi total sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu bersalin, yang
yaitu ibu bersalin normal di wilayah kerja Puskesmas Air Lais Bengkulu
a. Kriteria inklusi:
1. Lokasi
Bengkulu Utara.
2. Waktu Penelitian
G. Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
yang diambil dari catatan ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Air
ditetapkan dengan melihat data skunder dari buku KIA, serta mengisi
lembar observasi.
consent.
2. Pengolahan Data
a) Editing
Editing dilakukan pada saat itu juga, sehingga jika terjadi kesalahan
b) Coding
c) Tabulating
(1) Processing
(2) Cleaning
3. Analisis Data
a) Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh distribusi
dengan persentase.
b) Analisis Bivariat
untuk melihat perbedaan lama kala I Fase Aktif sebelum dan sesudah
c) Analisis Multivariat
Fase Aktif pada ibu bersalin normal. Uji statistic yang digunkan
I. Etika penelitian
1. Self determinan
Dalam penelitian ini dijaga dengan memberikan kebebasan pada responden
3. Kerahasiaan (confidentialy)
responden tidak akan disebarluaskan ke orang lain dan hanya peneliti yang
4. Keadilan (justice)
hatian. Responden harus di perlakukan secara adil awal sampai akhir tanpa
ada diskriminasi, sehingga jika ada yang tidak bersedia maka harus
sekolah.
6. Malbeneficiencie
A. Jalan Penelitian
Penelitian ini berjudul pengaruh metode birth ball terhadap lama kala I
fase aktif pada ibu bersalin di wikayah Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun 2021. Penelitian dilakukan di 3 Praktik Mandiri Bidan yang berada
wilayah kerja Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara, dimulai pada tanggal 04
Januari 2022 sampai 04 Februari 2022. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti
Lais Bengkulu Utara. Surat rekomendasi izin penelitian dari Poltekkes Kemenkes
sampel adalah dengan cara teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria inklusi
kontrak dengan PMB dan menentukan responden berdasarkan kriteria inklusi yang
telah ditetapkan dan melakukan kontrak penelitian dengan responden melalui
informed consent serta mengisi lembar observasi dan evaluasi kemajuan persalinan
responden.
pengolahan data dan analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan tahap editing
yaitu memeriksa semua data untuk meneliti kembali apakah data-data yang
data untuk mempermudah pengolahan data; dan entry, dimana data yang telah
dicoding kemudian diolah kedalam komputer; cleaning yaitu data yang sudah
dimasukkan dicek apakah ditemukan kesalahan pada entry data. Setelah itu data
univariat, bivariat dan multivariat dari setiap variabel independen dan dependen.
B. Hasil Peneltian
1. Analisis Univariat
deskriptif. Variabel yang dianalisis adalah usia dan paritas ibu serta distribusi
kelompok birthball hampir seluruh responden (93.3%) berusia 20-35 tahun dan
pada kelompok berjalan sebagian besar (86.7%) juga berusia 20-35 tahun.
Tabel 4.2 Distribusi Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Antara
Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara
(birth ball) adalah 203 menit (3 Jam 38 menit) dan kelompok kontrol 248 menit
(4 jam 13 menit).
2. Analisis Bivariat
antara kelompok intervensi dan kontrol serta mengetahui pengaruh usia dan
Tabel 4.3 Perbedaan Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Antara
Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara
Selisih P
Variabel N Mean Mean
Kelompok Intervensi (Birth Ball) 15 203.00
45,07 0,024
Kelompok Kontrol (Berjalan) 15 248.07
*Mann Whitney
Berdasarkan Tabel 4.3 rerata skor lama kala 1 kelompok intervensi dan
statistik didapatkan nilai p=0,024 lebih kecil dari nilai α=0,05 artinya ada
perbedaan lama kala I fase aktif pada ibu bersalin antara kelompok intervensi
Tabel 4.4 Pengaruh Usia dan Paritas Terhadap Lama Kala I Pada Ibu Be
Selisih P
Variabel N (30) Mean
Mean
Lama kala I
Usia <20 dan >35 tahun 3 194.67
34.29 0,322
Usia 20-35 tahun 27 228.96
Lama kala I
Primipara 15 249.93 48.8 0,014
Multi dan Grande 15 201.13
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rerata lama kala I pada
kelompok usia <20 dan >35 dan usia 20-35 tahun terdapat perbedaan sebesar
34.29 menit. Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,322 lebih besar dari nilai
α=0,005 artinya tidak ada pengaruh usia terhadap persalinan kala I fase aktif
pada ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara tahun
2022. Hasil uji juga didapatkan bahwa rerata lama kala I pada kelompok primi
dan Multi/Grande terdapat perbedaan sebesar 48.8 menit. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p=0,014 lebih kecil dari nilai α=0,005 artinya ada pengaruh
paritas terhadap persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin di Wilayah Kerja
3. Analisis Multivariat
pada ibu bersalin normal. Uji statistic yang digunkan adalah analisa
ANCOVA.
Birthball yang mempengaruhi lama kala I pada ibu bersalin di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara tetapi juga variabel paritas dengan p
value untuk Birthball sebesar 0.07 dan nilai p value paritas sebesar 0,011.
C. Pembahasan
1) Usia Dan Paritas Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Air Lais
hampir seluruh responden yang berusia 20-35 tahun dan sebagian kecil dari
responden berusia <20 tahun dan >35 tahun. Kemudian setengah dari
sampel pada status paritas yang sama karena waktu persalinan yang berbeda-
beda antar responden dengan rentang yang cukup jauh sedangkan peneliti
berumur < dari 20 tahun dan >35 tahun di anggap beresiko terhadap kelainan
his. Usia < 20 tahun kontrakasi uterus merespon hormonal tubuh belum
berfungsi maksimal oleh karena fungsi sistem reproduksi yang belum siap
20 tahun oleh karena uterus kurang siap untuk persalinan karena serviks
belum matang. Usia > 35 tahun dapat menyebabkan kelainan his oleh karena
paritas tinggi (lebih dari 3 anak) mempunyai angka kejadian lebih tinggi
persalinan akan di hantui oleh bayangan seputar nyeri saat persalinan dan
ketakutan yang tidak beralasan saat yang membuat ibu cemas (Dwi et al.,
2021).
Dari hasil penelitian didapatkan nilai p=0,024 lebih kecil dari nilai
α=0,05 artinya ada perbedaan lama kala I fase aktif pada ibu bersalin antara
Lais.
janin dimana serviks berdilatasi lebih cepat, selain itu bidang luas panggul
Adanya gerakan tersebut dapat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Posisi
duduk diatas bola dengan pelvic rocking lebih disukai karena ibu lebih rileks
dan tidak mudah lelah, dengan duduk ibu tetap dapat membantu penurunan
kepala dengan gravitasi tetapi tidak lelah karena tidak membawa beban perut
sehingga posisi ini membuat ibu lebih bertahan lama. Melakukan gerakan
satu metode yang sangat membantu merespon rasa sakit dengan cara aktif
menyatakan bahwa ada pengaruh birthing ball terhadap lama kala I fase aktif
pada primigravida. Birthing ball dapat berpengaruh terhadap lama kala I fase
dilakukan dapat menjadikan kontraksi uterus lebih kuat dan efisien untuk
Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Darma et al., 2021) yang
duduk tegak di atas bola dapat meningkatkan aliran darah ke rahim, plasenta
dan bayi, postur ini membuat gaya gravitasi mendorong turunnya kepala
bayi.
Sejalan dengan penelitian (Purwati, 2020) yang menyatakan bahwa
terlentang secara terus menerus. Bola kelahiran mendorong ibu dalam posisi
tegak baik itu dalam posisi duduk, berlutut atau berdiri. Posisi ini berguna
posisi selama persalinan dapat merubah bentuk dan ukuran rongga panggul
yang akan membantu kepala bayi turun ke posisi optimal selama kala I
persalinan dan membantu bayi rotasi dan turun pada kala II persalinan.
menyatakan bahwa posisi upright dengan duduk diatas birthing ball atau
disebut teknik pelvic rocking dan berjalan – jalan, berdiri, sama – sama
persalinan. Namun, posisi duduk diatas bola dengan pelvic rocking lebih
disukai karena ibu lebih rileks dan tidak mudah lelah. Dengan duduk ibu
tetap dapat membantu penurunan kepala dengan gravitasi tetapi tidak lelah
karena tidak membawa beban perut. Sehingga posisi ini membuat ibu lebih
bertahan lama untuk dalam posisi upright. Semua posisi diatas memiliki
lambat goyangan panggul dapat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Selain
kala I pada ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais Bengkulu
Utara Tahun 2021. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Batubara & Lia,
2021) yang menyatakan bahwa bahwa wanita dengan paritas tinggi berisiko
pada dinding rahim, jika dalam penelitian ini ditemukan ibu yang paritas
tinggi tergolong dalam multipara atau ibu yang melahirkan sampai 5 kali
stadium hidup. Pelemahan pada dinding perut, tampak ibu dengan perut
hamil, misalnya pada kasus akibat seks bebas atau yang dikatakan dengan
Birthball yang mempengaruhi lama kala I pada ibu bersalin di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara tetapi juga variabel paritas dengan p
value untuk Birthball sebesar 0.07 dan nilai p value paritas sebesar 0,011.Hal
ini menunjukkan walaupun intervensi Birth ball diberikan namun paritas dari
ibu bersalin juga diperhatikan, ibu yang bersalin dengan paritas multi atau
birth ball, namun jika diberikan intervensi birth ball maka akan menjadi
lebih cepat.