Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi persyaratan mencapai sarjana Keperawatan

HUBUNGAN RESPON TIME PERAWAT IGD DENGAN


TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI IGD
RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Oleh :
NUR SAYEKTI
NIM : 170212039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI
2019
ii
iii
Universitas An Nuur Purwodadi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Skripsi, Agustus 2019
Nur Sayekti

HUBUNGAN RESPON TIME PERAWAT IGD DENGAN TINGKAT KEPUASAN


PASIEN DI IGD RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

(xiv + 60 halaman + 9 Lampiran)


ABSTRAK

Latar Belakang - Pelayanan pasien gawat darurat memegang peranan yang sangat penting.
Menurut Wilde (2009) telah membuktikan secara jelas tentang pentingnya waktu tanggap
(response time) bahkan pada pasien selain penderita penyakit jantung. Kecepatan dan ketepatan
pertolongan yang diberikan pada pasien yang datang ke IGD memerlukan standar sesuai dengan
kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat
dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Salah satu tujuan dalam pelayanan
di rumah sakit adalah kepuasan pelanggan, baik itu pasien maupun keluarga. Banyak faktor yang
berhubungan terhadap kepuasan pasien, Salah satu faktor yang dapat menyebabkan
ketidakpuasan pasien adalah pelayanan yang diberikan oleh para perawat di IGD.
Tujuan - Mengetahui hubungan respon time perawat IGD dengan tingkat kepuasan pasien d i
IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak
Metode – Desain penelitian yag digunakan adalah kuantitatif yang bersifat survei analitik.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan
adalah accidental sampling, dan didapatkan 118 responden.
Hasil - Sebagian besar pasien yang datang di IGD rumah sakit Sunan Kalijaga Demak adalah laki-
laki, yaitu 65,2%. Umur responden sebagian besar 26-35 tahun (36,4%), tingkat pendidikan
sebagian besar adalah SMA (38,1%) dan sebagian besar responden bekerja swasta (57,6%). Hasil
uji korelasi product moment pearson diperoleh nilai r = 0,414 dan nilai p = 0,000, karena nilai p <
0,05 maka dapat diartikan bahwa terdapat hubungan Respon Time Perawat IGD Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien di IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak
Simpulan – dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan Respon Time
Perawat IGD Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak

Kata Kunci : Respon Time, Tingkat Kepuasan Pasien


Kepustakaan : 24 (2004 – 2015)

iv
Pendahuluan pada pasien yang datang ke IGD
Rumah Sakit merupakan institusi memerlukan standar sesuai dengan
pelayanan kesehatan yang kompetensi dan kemampuannya
melaksanakan pelayanan kesehatan sehingga dapat menjamin suatu
perorangan secara paripurna yang penanganan gawat darurat dengan
menyediakan pelayanan rawat inap, response time yang cepat dan
rawat jalan, dan gawat darurat. Salah penanganan yang tepat.
satu bagian di Rumah Sakit yang Hasil beberapa penelitian masih
memberikan pelayanan adalah Instalasi terdapat keterlambatan Response time
Gawat Darurat, yang merupakan (waktu tanggap) di beberapa rumah
gerbang utama jalan masuknya sakit. Penelitian yang dilakukan oleh
penderita gawat darurat. Instalasi Maatilu (2014) response time pada
Gawat Darurat (IGD) adalah suatu penanganan pasien gawat darurat di
instalasi bagian rumah sakit yang IGD RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
melakukan tindakan berdasarkan triase Manado didapatkan response time
terhadap pasien (Mario, 2015) perawat dalam penanganan kasus
Pelayanan pasien gawat darurat gawat darurat rata-rata lambat (>5
memegang peranan yang sangat menit). Selanjutnya penelitian yang
penting. Sebagai pintu terdepan rumah dilakukan oleh Achmad (2012) di IGD
sakit, IGD harus bisa memberikan RSUD Panembahan Senopati Bantul
pertolongan yang cepat dan tepat untuk menunjukkan bahwa perawat
keselamatan pasien. Menurut Wilde mempunyai waktu tanggap cepat (<5
(2009) telah membuktikan secara jelas menit) sebanyak 12 orang (60%) dan
tentang pentingnya waktu tanggap waktu tanggap lambat (>5menit)
(response time) bahkan pada pasien sebanyak 8 orang (40%).
selain penderita penyakit jantung. Kecepatan dan ketepatan
Mekanisme response time, disamping pertolongan yang diberikan pada
menentukan keluasan rusaknya organ- pasien yang datang ke Instalasi Gawat
organ dalam, juga dapat mengurangi Darurat (IGD) memerlukan standar
beban pembiayaan. Kecepatan dan sesuai dengan kompetensi dan
ketepatan pertolongan yang diberikan kemampuannya sehingga dapat

1
menjamin suatu penanganan gawat tanggap) < 5 menit yang menjadi salah
darurat dengan response time yang satu Standart Pelayanan Minimal IGD
cepat dan penanganan yang tepat. RSUD belum pernah diteliti
Waktu tanggap yang baik bagi pasien efektifitasnya bagi kepuasan
yaitu ≤ 5 menit (Kepmenkes, 2009). pelanggan/pasien.
Berdasarkan hasil Indeks Perumusan Masalah
Kepuasan Pelanggan di Rumah Sakit Berdasarkan latar belakang
Umum Daerah (RSUD) Sunan Kalijaga tersebut maka muncul suatu perumusan
Demak pada bulan September 2018 masalah sebagai berikut: ”Adakah
terhadap 50 pasien, menyatakan bahwa hubungan respon time perawat IGD
keluhan yang sering muncul selama ini dengan tingkat kepuasan pasien d i
dalam pelayanan di IGD RSUD Sunan IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak?”.
Kalijaga adalah lamanya waktu petugas Metode Penelitian
dalam memberikan pelayanan, Variabel dalam penelitian ini
meskipun hal ini tidak sepenuhnya adalah respon time perawat sebagai
dikarenakan lamanya tindakan di IGD, variabel bebas (independen) dan
tapi karena faktor lain, misal: proses tingkat kepuasan pasien sebagai
administrasi pendaftaran pasien rawat variabel terikat (dependen).
inap, menunggu pemeriksaan Penelitian ini adalah penelitian
penunjang (antri radiologi, hasil kuantitatif yang bersifat survei analitik
laborat), kamar rawat inap yang belum dengan pendekatan penelitian Cross
siap dan faktor lainnya, dan dari hasil Sectional (Notoatmodjo, 2010).
wawancara dengan 10 pasien langsung Populasi dalam penelitian ini
tentang respon time di IGD RSU Sunan adalah semua pasien IGD RSUD Sunan
Kalijaga diketahui bahwa 4 pasien Kalijaga Demak. Jumlah pasien IGD
mengatakan waktu tanggap perawat rata-rata perbulan tahun 2018 sebanyak
terhadap pasien di IGD respon time 1.250 orang. Jumlah sampel sebanyak
lebih dari 5 menit, sedangkan 6 pasien 118 responden. Teknik sampling yang
yang lain mengatakan respon time digunakan dalam penelitian ini adalah
cepat yaitu kurang dari 5 menit. Accidental sampling.
Sementara faktor response time (waktu

2
Hasil Penelitian Dari tabel 4.1 diketahui bahwa
A. Gambaran Lokasi Penelitian umur responden dalam penelitian ini
RSUD Sunan Kalijaga sebagian besar adalah 26-35 tahun,
Demak merupakan rumah sakit yaitu sebanyak 43 orang (36,4%) dan
pemerintah yang berdiri pada sebagian kecil adalah umur 56-65
tahun 1938 yang pada tahun 2010 tahun, yaitu sebanyak 4 orang (3,4%).
sampai dengan sekarang berstatus 2. Jenis Kelamin
RSUD Tipe C yg telah lulus Tabel 4.2 Distribusi frekuensi
responden berdasarkan jenis kelamin di
Akreditasi Paripurna. RSUD
IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak
Sunan Kalijaga Demak terletak di Jenis kelamin Frekuensi Prosentase
Laki-laki 77 65,2
Jalan Sultan Fatah Nomor 669/50 perempuan 41 34,8
Demak seluas ± 4,4 hektar. RSUD Total 118 100,0

SunanKalijaga berada di kota


Dari tabel 4.2 diketahui bahwa
Demak dan juga berada di jalur
responden dalam penelitian sebagian
utama pantai utara Jawa tengah.
besar adalah berjenis kelamin laki-laki,
Dalam memberikan pelayanan
yaitu sebanyak 77 orang (65,2%).
RSUD Sunan Kalijaga memiliki 20
3. Pekerjaan
Pelayanan Poliklinik dan 13 ruang
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi
rawat inap dilengkapi dengan responden berdasarkan pekerjaan di
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak
Pekerjaan Frekuensi Prosentase
Hemodialisa, ICU, Eye center dan Tani 29 24,6
ruang perawatan paru. Swasta 68 57,6
PNS 8 6,8
B. Karakteristik Responden IRT 13 11,0
Total 118 100,0
1. Umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa
responden berdasarkan umur di IGD
RSUD Sunan Kalijaga Demak pekerjaan responden dalam penelitian
Umur Frekuensi Prosentase
ini sebagian besar adalah swasta,
17-25 th 21 17,8
26-35 th 43 36,4 sebanyak 68 orang (57,6%) dan
36-45 th 36 30,5
46-55 th 14 11,9 sebagian kecil bekerja sebagai PNS,
56-65 th 4 3,4 yaitu sebanyak 8 orang (6,8%).
Total 118 100,0

3
4. Pendidikan Dari tabel 4.6 diketahui bahwa
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi sebagian besar responden adalah puas,
responden berdasarkan pendidikan di
yaitu sebanyak 96 orang (81,4%) dan
IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak
Pendidikan Frekuensi Prosentase 22 orang (18,6%) menyatakan kurang
SD 18 15,3
SMP 42 35,6 puas.
SMA 45 38,1 D. Analisis Bivariat
Perguruan 13 11,0
Tinggi Analisis bivariat digunakan untuk
Total 118 100,0
mencari hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Dalam
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa
penelitian ini adalah mencari hubungan
responden dalam penelitian ini
antara respon time perawat dengan
sebagian besar berpendidikan SMA,
tingkat kepuasan pasien.
yaitu sebanyak 45 orang (38,1%) dan
Tabel 4.8 Uji statistik Product Moment
yang perguruan tinggi sebanyak 13 Pearson
orang (11,0%). Variabel Nilai r Nilai p
Hubungan respon
time dengan
0,414 0,000
C. Analisis Univariat tingkat kepuasan
pasien
1. Respon Time Perawat
Hasil observasi tentang respon Dari tabel 4.8 diketahui bahwa
time adalah waktu tanggap perawat di dari hasil uji korelasi product moment
IGD memiliki waktu terendah 2,29 pearson diperoleh nilai r = 0,414 dan
menit, waktu tertinggi 8,06 dan nilai nilai p = 0,000, karena nilai p < 0,05
rata-rata respon time sebesar 4,91 maka dapat diartikan bahwa terdapat
menit. hubungan Respon Time Perawat IGD
2. Tingkat kepuasan pasien dengan Tingkat Kepuasan Pasien di
Tabel 4.6 Tingkat kepuasan pasien di IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak.
IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak
tahun 2019
Tingkat Frekuensi Prosentase Pembahasan
kepuasan
Puas 96 81,4 A. Respon Time
Kurang puas 22 18,6 Salah satu indikator keberhasilan
Tidak puas 0 0,0
Total 118 100,0 penanggulangan medik penderita gawat

4
darurat adalah kecepatan memberikan tergantung kepada kecepatan yang
pertolongan yang memadai kepada tersedia serta kualitas pemberian
penderita gawat darurat baik pada pertolongan untuk menyelamatkan
keadaan rutin sehari hari atau sewaktu nyawa atau mencegah cacat sejak di
bencana. Keberhasilan waktu tanggap tempat kejadian, dalam perjalanan
atau respons time sangat tergantung hingga pertolongan rumah sakit. Jika
kepada kecepatan yang tersedia serta waktu tanggap lambat akan berdampak
kualitas pemberian pertolongan untuk pada kondisi pasien seperti rusaknya
menyelamatkan nyawa atau mencegah organ-organ dalam atau komplikasi,
cacat sejak di tempat kejadian, dalam kecacatan bahkan kematian, dan
perjalanan hingga pertolongan rumah apabila waktu tanggap cepat maka akan
sakit (Moewardi, 2003). berdampak positif yaitu mengurangi
Dari hasil penelitian diperoleh beban pembiayaan, tidak terjadi
bahwa rata-rata respon time perawat di komplikasi dan berkurangnya angka
IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak mortalitas dan morbiditas (Kepmenkes,
adalah 4,91 menit. Hal ini didukung 2009).
dengan hasil penelitian Hakim Abdul B. Kepuasan pasien
(2016) yang menyimpulkan bahwa Dari hasil penelitian sebagian
response time di UGD RSU Tk.III besar responden menyatakan puas
Robert Wolter Monginsidi Manado terhadap waktu tanggap perawat di
rata-rata cepat yaitu ≤5 menit. Hal ini IGD, yaitu sebanyak 96 orang (81,4%)
sesuai dengan Keputusan Menteri dan 22 orang (18,6%) menyatakan
Kesehatan Republik Indonesia (2009) kurang puas. Banyaknya rasa puas
mengenai waktu tanggap yang baik kemungkinan karena sebagian besar
bagi pasien yaitu kurang dari sama responden menyatakan setuju bahwa
dengan lima menit. perawat IGD memberikan pelayanan
Waktu menjadi faktor yang dengan cepat (< 5 menit) sebesar
sangat penting dalam penatalaksanaan sebesar 61,9% dan sikap perawat yang
keadaan gawat darurat, Menurut sebagian besar responden menyatakan
Haryatun (2008) keberhasilan waktu bahwa sikap perawat baik, tidak cuek.
tanggap atau response time sangat

5
Sebanyak 18,6% menyatakan diterima (memuaskan atau
bahwa responden kurang puas, hal ini mengecewakan juga termasuk lamanya
membuktikan bahwa masih ada waktu pelayanan)
responden yang merasa penanganan
perawat kurang memuaskan. Perawat C. Hubungan Respon Time Perawat
harus memiliki kemampuan untuk IGD dengan Tingkat Kepuasan
penanganan gawat darurat dengan baik Pasien
dan menciptakan rasa puas bagi pasien. Uji statistik mengenai
Kepuasan dimulai dari penerimaan hubungan respons time perawat
pasien dari pertama kali datang sampai dengan kepuasan pasien di IGD
mendapatkan pelayanan, pelayanan RS Sunan Kalijaga Demak dengan
dibentuk berdasarkan 5 prinsip service menggunakan korelasi product
quality yaitu kecepatan, ketepatan, moment pearson diperoleh hasil ada
keamanan, keramahan dan kenyamanan hubungan respon time perawat IGD
layanan, sehingga dari peran perawat dengan tingkat kepuasan pasien di IGD
yang advokat kepada pasien dan RSUD Sunan Kalijaga Demak dengan
penanganan yang cepat, tepat, nyaman nilai p = 0,000 dengan tingkat korelasi
serta keramahan perawat kepada pasien cukup kuat (nilai r = 0,414).
akan menimbulkan tingkat kepuasan Hasil penelitian menunjukan
yang meningkat dan kinerja yang baik bahwa sebagian responden
(Surtiningsih, 2015). menyatakan bawah pelayanan perawat
Menurut Adhytyo dalam Dewi atau respons time perawat di IGD
Efasusanti (2015) bahwa kepuasan dalam memberikan pelayanan di
pasien dan keluarga tergantung pada anggap sudah cepat tetapi masih ada
kualitas pelayanan. Suatu pelayanan dari responden yang mengakui bahwa
dikatakan baik oleh pasien maupun respons time perawat kurang cepat.
keluarga ditentukan oleh kenyataan Dilihat dari hasil penelitian, walaupun
apakah jasa yang diberikan bisa respons time perawat dalam
memenuhi kebutuhan pasien atau memberikan pelayanan sebagian besar
keluarga pasien dengan menggunakan dianggap cepat oleh sebagian
persepsi tentang pelayanan yang responden, akan tetapi masih ada

6
beberapa pasien yang merasakan (mutu jasa pelayanan) dari perawat
kurang puas dan tidak puas dengan kepada pasien (Muninjaya 2011).
pelayanan perawat. Dikarnakan masih Menurut Nusantara (2005),
ada perawat yang merespon pasien faktor-faktor yang mempengaruhi
lambat, kurang interaksi yang masih kepuasan pasien, antara lain faktor
dirasa kurang oleh pasien, serta psikologis, faktor demografi dan faktor
keterbatasan perawat dan keterbatasan geografis. Faktor psikologis meliputi
sarana dan prasarna rumah sakit yang manfaat yang diharapkan dan persepsi
kurang memadai dibandingkan jumlah atau pemahaman terhadap produk atau
pasien yang tiba dalam waktu pelayanan yang diberikan yaitu
bersamaan di instalasi gawat darurat pelayanan petugas rumah sakit
sehingga perawat memprioritaskan terhadap pasien. Faktor demografi
masalah paling darurat, sehingga lebih menitik beratkan pada keadaan
pelayanan yang diterima menjadi populasi statistik manusia, diantaranya
lambat karena harus menunggu lama jenis kelamin, umur, pendidikan,
untuk mendapatkan penanganan pekarjaan dan status perkawinan, cara
kondisi ini yang menurut persepsi pembayaran, jenis penyakit serta
pasien di IGD tidak merasa nyaman, karakteristik lainnya. Faktor
sehingga menyebabkan ketidakpuasan geografis lebih menekankan pada
pasien. lokasi tempat penggunaan jasa
Upaya memberikan pelayanan pelayanan. Berdasarkan teori tersebut,
agar bisa memberikan kepuasan responsiveness memberikan dampak
pasien khususnya pelayanan gawat bagi kepuasan pelanggan.
darurat dapat dinilai dari kemampuan Responsiveness dalam pelayanan di
perawat dalam hal responsiveness IGD mencakup dua hal yaitu response
(cepat tanggap), reliability (pelayanan time pada saat pasien datang dan waktu
tepat waktu), assurance (sikap dalam pelayanan sampai selesai proses
memberikan pelayanan), emphaty pelayanan di IGD (Haryatun dan
(kepedulian dan perhatian dalam Sudaryanto, 2008).
memberikan pelayanan) dan tangible
D. Keterbatasan Penelitian

7
Penelitian ini adalah penelitian Daftar Pustaka
penelitian kuantitatif yang bersifat Anggraini. (2011).
Kepuasan pelanggan.
survei analitik dengan dua variabel
Diakses dari:
yang hanya dilakukan korelasi bivariat http://repository.unand.ac.id/18
028/. Tanggal 3 Oktober 2018
dengan pendekatan cross sectional,
sehingga tidak bisa mengetahui hasil Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
secara multivariate dari variabel-
Praktik. Jakarta : Rhineka Cipta.
variabel yang diteliti, sehingga untuk
Basoeki. (2008). Penanggulangan
penelitian selanjutnya disarankan
Penderita Gawat Darurat
untuk penelitian sejenis dilakukan Anestesiologi & Reanimasi.
Surabaya: FK. Unair
analisa secara multivariate.
Simpulan Citra. (2011). Unit
Gawat Darurat.
Sebagian besar pasien yang
Diakses dari:
datang di IGD rumah sakit Sunan http://www.citraharapan.com/20
11/04/unit-gawat-darurat-
Kalijaga Demak adalah laki-laki, yaitu
ugd.html. Tanggal 3 Oktober
65,2%. Umur responden sebagian besar 2018
26-35 tahun (36,4%), tingkat
Haryanto. (2008). Perbedaan Waktu
pendidikan sebagian besar adalah SMA Tanggap Tindakan
Keperawatan Pasien Cidera
(38,1%) dan sebagian besar responden
Kepala Kategori I-V Di
bekerja swasta (57,6%). Rata-rata Instalasi Gawar Darurat
RSUD Dr. Moewardi. Jurnal
respon time perawat IGD d i RSUD
Berita Ilmu keperawatan
Sunan Kalijaga Demak adalah 4,91
Kepmenkes. (2009). Standar Instalasi
menit. Tingkat kepuasan pasien d i
Gawat Darurat (IGD) Rumah
IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak Sakit. Jakarta: Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
sebagian besar adalah puas, yaitu
sebanyak 81,4%. Ada hubungan respon Lupiyoadi, R. (2004). Manajemen
Pemasaran Jasa. Jakarta :
time perawat IGD dengan tingkat
Penerbit Salemba Empat.
kepuasan pasien di IGD RSUD
Maatilu. (2014). Faktor-Faktor Yang
Sunan Kalijaga Demak dengan nilai p
Berhubungan Dengan Response
=0,000. Time Perawat Pada
Penanganan Pasien Gawat
Darurat Di IGD RSUP. Prof.

8
Dr. R. D. Kandou Manado. Soedjas, T,. (2014). Layanan
Universitas Sam Ratulangi : WOW Untuk Pelanggan.
Manado Yogyakarta: Media Pressindo.

Mangkunegara, A. P, (2010). Evaluasi Suryani. (2010). Keperawatan


Kinerja Sumber Daya Manusia, Gawat Darurat. Diakses
Cetakan ketiga. Bandung : dari:
Penerbit PT Refika Adi tama http://www.library.upnvj.ac.id/p
df/5FIKESS1KEPERAWATAN
Maryuani. (2009). Asuhan /1010712012/BAB%201.pdf.
Kegawatdaruratan. Jakarta : Tanggal 3 Oktober 2018
Trans Info Media Medis.
Suparyanto. (2011) Mutu Pelayanan
Muninjaya A A Gde,. (2011). Kesehatan. Diakses dari :
Manajemen Mutu Pelayanan http://dr-
Kesehatan. Jakarta : EGC. suparyanto.blogspot.com/2011/0
4/mutu-pelayanan-
Muslihan. (2010). Keperawatan kesehatan.html. Tanggal 12
Gawat Darurat. Yogyakarta: Oktober 2018
Nuha Medika
Surtiningsih. (2015). Hubungan
Notoadmodjo, S. (2010). Metode Response Time Perawat dengan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kepuasan Penanganan
PT. Rhineka Cipta Kewatdaruratan Pada Pasien
Kecelakaan Di IGD RSD
Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Balung. Universitas
Metode Penelitian Ilmu Muhammadiyah Jember
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika Suyanto. (2010). Pengaruh Strategi
Respon Time di Instalasi Gawat
Pasolong, Harbani .(2011). Teori Darurat dalam Upaya
Administrasi Publik. Bandung: Meningkatkan Kepuasan
Alfabeta. Pelanggan di Rumah Sakit
Semen Gresik. Gresik : Fakultas
Pohan . (2006). Jaminan Mutu Ekonomi. Universitas
Layanan Kesehatan. Jakarta: Muhammadiah
EGC.
Tjiptono, F. (2006). Manajemen
Siboro,T. (2014). Hubungan Pelayanan Jasa. Yogyakarta:
Pelayanan Perawatan Dengan Penerbit Andi
Tingkat Kepuasan Pasien Di
Ruang Unit Gawat Darurat Wilde, E.T. (2009). Do Emergency
Rumah Sakit Advent Bandung. Medical System Response
Skripsi. Universitas Advent Times Matter for Health
Indonesia. Bandung Outcome?. New York:
Columbia University

Anda mungkin juga menyukai