0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan6 halaman
Ringkasan proposal skripsi ini adalah:
1. Proposal ini membahas hubungan antara respon time perawat dengan kepuasan keluarga pasien prioritas II di instalasi gawat darurat rumah sakit.
2. Tujuannya adalah menganalisis hubungan tersebut dan mengidentifikasi respon time perawat serta kepuasan keluarga pasien.
3. Hasilnya diharapkan memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu keperawatan, pelayanan rumah sakit, dan pendidikan
Ringkasan proposal skripsi ini adalah:
1. Proposal ini membahas hubungan antara respon time perawat dengan kepuasan keluarga pasien prioritas II di instalasi gawat darurat rumah sakit.
2. Tujuannya adalah menganalisis hubungan tersebut dan mengidentifikasi respon time perawat serta kepuasan keluarga pasien.
3. Hasilnya diharapkan memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu keperawatan, pelayanan rumah sakit, dan pendidikan
Ringkasan proposal skripsi ini adalah:
1. Proposal ini membahas hubungan antara respon time perawat dengan kepuasan keluarga pasien prioritas II di instalasi gawat darurat rumah sakit.
2. Tujuannya adalah menganalisis hubungan tersebut dan mengidentifikasi respon time perawat serta kepuasan keluarga pasien.
3. Hasilnya diharapkan memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu keperawatan, pelayanan rumah sakit, dan pendidikan
HUBUNGAN RESPON TIME PERAWAT DENGAN KEPUASAN KELUARGA
PADA PASIEN PRIORITAS II DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KANJURUHAN KEPANJEN MALANG
Di susun oleh : WAYAN SUPI ANDILA Nim : 2014610151
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2018 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instalasi Gawat Darurat, dimana merupakan gerbang utama jalan masuknya penderita gawat darurat. IGD adalah suatu instalasi bagian rumah sakit yang melakukan tindakan berdasarkan triase terhadap pasien (Musliha, 2010). Triage adalah suatu system pembagian atau klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien atau kegawat daruratannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit. Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggris triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya cidera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah tersebut sering digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukan perawatan di UGD setiap tahunnya (Pusponegoro, 2010). Gawat tidak darurat (P2) adalah Keadaan mengangancam nyawa tetepi tidak memerlukan tindakan darurat. Setelah dilakukan resusitasi maka ditindak lanjuti oleh dokter specialis. Pasien memerlukan bantuan namun dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Pasien mungkin mengalami cedera dalam jenis cakupan yang luas. Pasien ini mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki. Waktu tunggu 30 menit dan pada ruang IGD pasien berada di Area Critical care/P2 tempat perawatan kritis .(Iyer , 2004). Response Time merupakan kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan (Suhartati et al. 2011). Waktu tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5 menit. (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Respons time perawat merupakan gabungan dari waktu tanggap atau waktu respon perawat saat pasien tiba didepan pintu rumah sakit, sampai mendapatkan tanggapan atau respon dari petugas instalasi gawat darurat dengan waktu pelayanan yaitu waktu yang diperlukan pasien sampai selesai (Haryantun, 2008). Kurangnya Response Time dari perawat triase, baik dalam melakukan tindakan pengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan standar pelayanan IGD yang dimiliki mengakibatkan peningkatan lama Response Time yang dibutuhkan dalam penanganan kasus kegawat daruratan di IGD. Response time yang lama dapat berakibat fatal bagi pasien baik berupa kecacatan fisik maupun kematian, menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan keluarga dan pasien terhadap jasa pelayanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit. Hal ini juga akan berakibat buruk terhadap pendapatan institusi Rumah Sakit, dimana pelayanan jasa yang dianggap kurang memuaskan pelanggan mengakibatkan pelanggan beralih ke pelayanan jasa lain yang dianggap lebih memberi jaminan kepuasan terhadap pelanggan terutama pasien dan keluarga, sehingga dapat disimpulkan bahwa Response Time sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan jiwa pasien yang datang berobat ke IGD serta berpengaruh pada peningkatan dimensi mutu pelayanan rumah sakit. Menurut Wilde (2009), yang dikutip dari penelitian Wa Ode, dkk (2012) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan waktu tanggap penanganan kasus pada response time I di instalasi gawat darurat bedah dan non bedah RSUD. Dr. Wahidin Sudirohusodo, telah membuktikan tentang pentingnya response time bahkan pada pasien selain penderita penyakit jantung. Mekanisme response time, disamping menentukan keluasan rusaknya organ-organ dalam, juga dapat mengurangi beban biaya. Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan pada pasien yang datang ke IGD memerlukan standar sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana, prasarana, sumber daya manusia dan manajemen IGD Rumah Sakitsesuai standar (Kemenkes, 2009). Keluarga pasien merupakan sumber informasi sekunder yang penting. Mereka tidak saja menyuplai data tentang status kesehatan pasien saat ini tetapi juga sering mampu menunjukkan kapan perubahan status terjadi pada pasien dan bagaimana fungsi pasien terpengaruhi oleh perubahan tersebut. Sehingga keluarga pasien membuat pengamatan yang berkaitan tentang kebutuhan klien yang dapat mempengaruhi cara pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien (Potter dan Perry, 2005). Kepuasan keluarga menjadi pusat dari hasil yang sedang diakui sebagai ukuran kualitas pelayanan perawatan di IGD. Anggota keluarga seringkali menentukan kepuasan dengan pelayanan yang diberikan di IGD. Dilihat dari perawatan berkualitas, kepuasan terhadap perawatan merupakan domain penting, terutama bagi pasien sakit kritis karena hasil status kesehatan yang diinginkan mungkin tidak tercapai. Maka Kepuasan keluarga pasien merupakan bagian dari penilaian suatu pelayanan perawatan pasien IGD. Kepuasan keluarga pasien dan pasien didasarkan pada terpenuhi atau terlampauinya harapan pasien dan keluarga. Jika pelayanan yang dirasakan dibawah yang diharapkan, maka timbul suatu ketidakpuasan, rasa kepercayaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan rumah sakit menjadi berkurang (hilang), yang akan mengakibatkan menurunnya jumlah pasien yang berobat dan akhirnya menyebabkan pengurangan pendapatan rumah sakit. Sebaliknya jika pelayanan yang dirasakan sama atau lebih besar dari yang diharapkan, maka pasien dan keluarga akan merasa puas. Kepuasan pasien dan keluarga berkaitan erat terhadap Response Time. Sebagai acuan bagi daerah dalam mengembangkan pelayanan gawat darurat khususnya di IGD rumah sakit, Mentri Kesehatan pada tahun 2009 telah menetapkan salah satu prinsip umumnya tentang penanganan pasien gawat darurat yang harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di IGD (Kemenkes, 2009). Dengan demikian sumber daya manusia dan sarana di IGD sangat menentukan keberhasilan pelayanan kepada pasien serta kepuasan pasien dan keluarga. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka masalah yang dapat dirumuskan dari penelitian ini yaitu “Apakah Ada Hubungan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada Pasien Prioritas II Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang”?.
1.3 Tujuan Penelitian
Dari uraian perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Tujuan Umum Untuk menganalisis Hubungan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada Pasien Prioritas II Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang . 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengidentifikasi respon time perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang . 2. Untuk Mengidentifikasi kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan yang di berikan perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi profesi keperawatan dalam mengidentifikasi, mengetahui dan menganalisis Hubungan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada Pasien Prioritas II Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal lagi kepada pasien dan pihak keluarga unutk mengetahui Hubungan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada Pasien Prioritas II Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi keluarga pasien Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi keluarga pasien tentang hubungan response time perawat dengan kepuasan keluarga pasien terhadap lama waktu tanggap yang diberikan perawat dalam memberi pelayanan keperawatan terhadap pasien yang datang berobat di Instalasi Gawat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang . 2. Bagi rumah sakit Penelitian ini diharapkan jadi bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit, terutama perawat untuk melakukan perannya dalam melakukan tindakan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada pasien prioritas II di Instalasi Gawat RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang. 3. Bagi Institusi Pendidikan Dapat di jadikan sebagai bahan bacaan dan referensi guna meningkatkan mutu pendidikan terutama pada mahasiswa keperawatan mengenai Hubungan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada Pasien Prioritas II. 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan acuan serta referensi bagi peneliti lain dan penelitian selanjut nya yang berhubungan dengan Respon Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga Pada Pasien Prioritas II.
Hubungan Motivasi Dan Supervisi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Menerapkan Patient Safety Di Rawat Inap RS Universitas Hasanuddin Tahun 2013 PDF