Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN KEGAWATDARURATAN PASIEN

DENGAN RESPON TIME PERAWAT IGD


DI RSUD TARAKAN

OLEH:
ENOK UMAY UMIYANTI
20.40703.098

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN KELAS KERJASAMA
UNIVERSITAS BORNEO TERAKAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instalasi gawat darurat merupakan gerbang utama penanganan
kasus gawat darurat di rumah sakit yang memegang peranan yang sangat
penting dalam kelangsungan hidup pasien. Pelayanan gawat darurat
memerlukan pertolongan dan penanganan segera yaitu cepaty, tepat dan
cermat untuk menentukan prioritas kegawatdaruratan pasien untuk
mencegah kecatatan dan kematian.
Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan yang memerlukan
penanganan cepat, tepat dan cermat dalam menentukan prioritas
kegawatdaruratan pasien untuk mencegah kecacatan dan kematian. Salah
satu fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan
adalah rumah sakit dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD). IGD
merupakan gerbang utama jalan masuknya penderita gawat darurat. IGD
adalah suatu instalasi bagian rumah sakit yang melakukan tindakan
berdasarkan triage terhadap pasien (Musliha, 2010).
Salah satu indikator keberhasilan penanggulangan medik penderita
gawat darurat adalah kecepatan memberikan pertolongan yang memadai
kepada penderita gawat darurat baik pada keadaan rutin sehari-hari atau
sewaktu bencana. Keberhasilan waktu tanggap atau respon time sangat
tergantung kepada kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian
pertolongan untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat sejak di
tempat kejadian dalam perjalanan hingga pertolongan rumah sakit.
Respon time atau waktu tanggap gawat darurat merupakan
gabungan dari waktu tanggap saat pasien tiba di depan pintu rumah sakit
sampai mendapat respon dari petugas Instalasi Gawat Darurat dengan
waktu pelayanan yang diperlukan sampai selesai proses penanganan gawat
darurat (Sudarmono, 2013). Menurut Sutawijaya (2015) penanganan
gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving it’s Live Saving (waktu

2
adalah nyawa), artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi
gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien.
Keberhasilan perawat IGD dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien gawat darurat ditentukan dari waktu tanggap perawat dalam
melakukan tindakan. Perawat IGD dikatakan memiliki waktu tanggap
yang baik apabila memiliki waktu tanggap selama 5 menit dan waktu
definitive ≤ 2 jam. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh
Sabrina (2019) di Rumah sakit Hermina Jati Negara, didapatkan data
jumlah pasien yang masuk di Instalasi Gawat darurat selama bulan
November 2019-bulan Januari 2020 adalah 9000 pasien. Rata-rata jumlah
pasien setiap hari yang masuk mencapai 75 pasien.
Penelitian yang dilakukan Sabriyati (2015) tentang factor yang
berhubungan dengan ketepatan waktu tanggap penanganan kasus pada
respon time di Instalasi Gawat Darurat Bedah dan Non Bedah RSUP dr.
Wahidin Sudirohusodo mengungkapkan bahwa waktu tanggap
penanganan kasus Instalasi Gawat Darurat di ruang bedah 67,7%
dinyatakan tepat dan 32,1% dinyatakan tidak tepat. Sedangkan waktu
tanggap penanganan kasus Instalasi Gawat Darurat di ruang non bedah
82,1% dinyatakan tepat dan 17,9% dinyatakan tidak tepat. Sehingga tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara pola penempatan staf dengan
ketepatan waktu tanggap penanganan kasus di Instalasi Gawat Darurat
Bedah (p=0,67) dan Non Bedah (p=0,06).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Tarakan
diketahui bahwa respon time perawat dalam penanganan kasus gawat
darurat rata-rata lambat (>5 menit).

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah
apakah ada hubungan kegawatdaruratan pasien dengan respon time
perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Tarakan?

C. Tujuan Peneltian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kegawatdaruratan pasien dengan respon
time perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Tarakan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi hubungan kegawatdaruratan pasien dengan
respon time perawat.
b. Untuk mengidentifikasi waktu tanggap perawat di Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
c. Untuk menganalisis hubungan kegawatdaruratan pasien dengan
respon time perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD
Tarakan.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menjadi pengalaman belajar dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan khsususnya dalam bidang
kegawatdaruratan pasien dengan repon time perawat.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini akan menambah literatur sebagai alat ukur
penelitian khususnya keperawatan gawat darurat dan respon time
perawat.
3. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan melalui pemberian informasi yang menyeluruh dalam
penanganan gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Tarakan.

4
E. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian
terdahulu yang mempunyai karakteristik yang relative sama dalam hal
tema kajian, meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan
posisi variabel penelitian maupun metode analisis yang digunakan.
Penelitian yang akan dilakukan mengenai “Hubungan Kegawatdaruratan
Pasien Dengan Respon Time Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di
RSUD Tarakan” penelitian terkait dan hampir sama dengan “Hubungan
Kegawatdaruratan dengan Waktu Tanggap pada pasien Jantung Koroner”
yang dilakukan oleh Apriani (2017).
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara
kegawatdaruratan pasien dengan respon time perawat di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Tarakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka walau telah ada penelitian
sebelumnya baik berkaitan hubungan kegawatdaruratan pasien dengan
respon time perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), namun tetap
berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan. Dengan demikian, maka
topik penelitian yang peneliti lakukan ini benar-benar asli.

Anda mungkin juga menyukai