ABSTRACT
Hospitals as a center for health services that must provide good quality services for patients by improving
the quality of service. Emergency patient service were services that require immediate relief to prevent
death and disability. One indicator of service quality was response time. There are several factors that
affect response time, one of which is the high nurse workload. The purpose of this study to determine the
relationship of nurse workload with response time to patient’s handling in Emergency Installation RSU
PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. This research was conducted at emergency room RSU PKU
Muhammadiyah Bantul Yogyakata, used cross sectional approach. The sample in this study amounted to
15 respondents taken in total sampling. The instrument used in this research is nurse workload
questionnaire and observation sheet used stopwatch. The data analysis used kendalls tau by a computer
programs SPSS. The result of the kendall tau show the significant 0,003, it means that ρ < α so there was
relationship of nurse workload with response time to patient’s handling in Emergency Installation RSU
PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Keywords : Workload, Response time.
ABSTRAK
Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan yang harus memberikan kualitas pelayanan yang baik
bagi pasiennya dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Pelayanan pasien gawat darurat adalah
pelayanan yang memerlukan pertolongan segera untuk mencegah kematian dan kecacatan. Salah satu
indikator pelayanan berupa response time. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi response time
salah satunya yaitu beban kerja perawat yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
beban kerja perawat dengan response time pada penanganan pasien di IGD RSU PKU Muhammadiyah
Bantul Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di IGD RSU PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta,
menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 responden yang
diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner beban
kerja perawat dan lembar observasi menggunakan stopwatch. Analisa data menggunakan uji kendall tau
dengan program komputer SPSS. Hasil uji kendall tau menunjukkan nilai signifikan 0,003, hal ini
menunjukkan bahwa ρ < α ada hubungan antara beban kerja perawat dengan response time pada
penanganan pasien di IGD RSU PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Kata kunci : Beban Kerja, Response Time
45
Siti Saidah, Niken Setyaningrum - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Response Time Pada Penanganan Pasien
Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
47
Siti Saidah, Niken Setyaningrum - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Response Time Pada Penanganan Pasien
Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
yang telah ditetapkan Kemenkes dimana jawab dalam melaksanakan perawatan pasien
indikator response time IGD rumah sakit IGD dan banyaknya pekerjaan yang harus
dikatakan baik apabila jumlah response time dilakukan demi keselamatan pasien termasuk
>75% dari total jumlah yang ada. Hal ini juga kedalam beban kerja yang berat. Adapun
dikarenakan mayoritas responden berjenis laki- perawat yanag memiliki beban kerja ringan
laki, mayoritas responden berpendidikan DIII dengan response time tidak cepat disebabkan
dan lama kerja responden > 5 tahun. Sejalan oleh prosedur pemeriksaan yang
dengan penelitian Gatot dalam Khaq (2016) mendahulukan pemeriksaan yang dilakukan
semakin lama seseorang bekerja dalam oleh dokter sehingga meskipun perawat
bekerja, akan semakin terampil dalam memiliki beban kerja ringan, waktu perawat
melaksanakan pekerjaan. Hal ini sejalan untuk kontak dengan pasien menjadi lebih
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahmur panjang. Sementara itu perawat yang memiliki
(2016) dengan judul faktor-faktor yang beban kerja berat dengan response time yang
mempengaruhi lamanya waktu tanggap dalam cepat disebabkan oleh rasa tanggung jawab
pelayanan gawat darurat di Instalasi Gawat terhadap perawatan pasien, terutama saat
Darurat RSUD Dr Soedirman Kebumen dengan menghadapu klien dengan kondisi terminal.
hasil terdapat hubungan antara waktu tangap Dimana pasien dengan kondisi terminal
dengan ketrampilan perawat (ρ = 0,007) dan membutuhkan perawat khusus dan lebih
terdapat hubungan antara waktu tanggap intensif sehingga menjadi beban kerja yang
dengan beban kerja (ρ = 0,003). Hal ini juga berat, dalam hal ini perawat juga dituntut untuk
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh profesional sehingga perawat melakukan
Ashar F (2016) dengan judul hubungan kontak terhadap pasien dengan cepat. Hal ini
karakteristik perawat dengan waktu tanggap didukung dengan banyaknya responden yang
penanganan kasus gawat darurat di IGD menyatakan bahwa setiap saat menghadapi
Puskesmas Kumanis Kabupaten Sijunjung klien dengan karakteristik tidak berdaya, koma
Tahun 2016 dengan hasil terdapat hubungan dan kondisi terminal merupakan beban kerja
yang bermakna antara masa kerja dengan sedang. Selain itu perawat yang memiliki beban
waktu tanggap penanganan kasus gawat kerja ringan dengan response time cepat
darurat di IGD Puskesmas Kumanis Kabupaten disebabkan karena tingginya rasa tanggung
Sijunjung Tahun 2016. jawab dan faktor kebiasaan perawat dalam
melaksanakan perawatan klien setiap hari dan
3. Hubungan beban kerja perawat melakukan observasi selama jam kerja
dengan response time pada penanganan sehingga hal ini mejadi terbiasa dan tidak
pasien di IGD RSU PKU Muhammadiyah menjadi beban berat bagi perawat.
Bantul Yogyakarta Kecepatan response time ini juga
Berdasarkan distribusi responden pada dipengaruhi oleh beberapa faktor lain
penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 diantaranya jenis kelamin, latar belakang
responden mayoritas perawat memiliki beban pendidikan, umur dan lama bekerja di IGD.
kerja sedang dengan response time sangat Sesuai dengan penelitian ini terdapat perawat
tanggap yaitu sebanyak 12 responden (80,0%). dengan mayoritas latar belakang pendidikan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan DIII keperawatan sebanyak 14 responden
menggunakan uji kendall tau dapat disimpulkan (93,3%). Semakin tinggi pendidikan seseorang
bahwa variabel beban kerja perawat maka semakin baik pula ketrampilan yang
berhubungan secara signifikan dengan dimiliki, karena dengan pendidikan yang tinggi
response time penanganan pasien di IGD RSU maka pengetahuan seseorang juga semakin
PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta, hal ini baik atau semakin muda pula mereka
ditunjukkan dengan nilai correlation coefficient menerima informasi dan makin banyak pula
sebesar 0,784 dengan angka signifikan yaitu pengetahuan yang dimiliki. Faktor lain yang
0,003 hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ value mempengaruhi yaitu usia atau umur responden.
0,003 < 0,05 maka Ha diterima (hipotesa Menurut Notoatmojo (2005) dalam said &
diterima) dan Ho ditolak (hipotesa ditolak), Mappanganro (2018) mengatakan bahwa usia
yang berarti bahwa terdapat hubungan yang berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola
signifikan antara beban kerja perawat dengan piker seseorang, semakin bertambah usia akan
response time. semakin berkembang pula daya tangkap dan
Perawat yang memiliki beban kerja berat pola pikir sehingga pengetahuan yang diperoleh
dengan response time yang tidak cepat atau semakin baik. Kematangan individu dapat
kurang tanggap disebabkan oleh banyaknya dilihat langsung secara objektif dengan periode
jumlah pasien yang harus dilayani oleh umur, sehingga berbagai proses pengalaman,
perawat. Hal ini didukung banyaknya pengetahuan, ketrampilan, kemandirian terkait
responden yang menyatakan bahwa tanggung sejalan bertambahnya umur individu, umur
51
Siti Saidah, Niken Setyaningrum - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Response Time Pada Penanganan Pasien
Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
yang lebih tua akan cenderung memiliki tanggap dengan beban kerja (ρ = 0,003). Hasil
pengalaman yang lebih dalam menghadapi penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
masalah. Tingkat kematangan dalam berpikir Nigsih (2018) dengan judul beban kerja perawat
dan berperilaku dipengaruhi oleh pengalaman dengan waktu tanggap pelayanan keperawatan
kehidupan sehari-hari, hal ini menujukkan berdasarkan kategori triage dengan hasil
bahwa semakin lama masa kerja akan semakin penelitian menggunakan uji fisher’s exact test
tinggi tingkat kematangan seseorang dalam didapatkan (ρ = 0,046), yang berarti ada
berpikir sehingga lebih meningkatkan hubungan beban kerja perawat dengan waktu
pengetahuan yang dimilikinya. Seseorang tanggap pelayanan keperawatan berdasarkan
dengan masa kerja paling lama khususnya di kategori triage prioritas 1 dan (ρ = 1,000),
IGD tentu memiliki banyak pengalaman terkait berarti tidak ada hubungan beban kerja perawat
dengan masalah atau kasus-kasus dengan waktu tanggap pelayanan keperawatan
kegawatdaruratan, sehingga sangat baik berdasarkan kategori triage prioritas 2 dan 3 di
pengaruhnya terhadap response time. IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura serta
Walaupun beban kerja perawat dinilai berat penelitian ini sejalan dengan penelitian Safrida
namun dengan keterbiasaan perawat dalam (2015) bahwa terdapat hubungan antara beban
menangani kasus selama kerjanya maka kerja perawat dengan response time perawat
pekerjaannya akan terasa normal atau standar pada penanganan pasien trauma di RS PKU
saja, terkecuali kasus pasien yang memang Muhammadiyah Yogyakarta dengan (ρ =
jarang ditemukan. 0,003).
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kambuaya, R.P KESIMPULAN
dkk (2016) yang berjudul hubungan beban Berdasarkan hasil penelitian “Hubungan
kerja perawat dengan waktu tanggap Beban Kerja Perawat dengan Response Time
pelayanan keperawatan gawat darurat menurut Pada Penanganan Pasien di IGD RSU PKU
persepsi pasien di IGD RSUD Kabupaten Muhammadiyah Bantul Yogyakarta”, diperoleh
Sorong. Berdasarkan hasil uji statistic Chi- kesimpulan sebagai berikut:
square diperoleh nilai ρ = 0,00 dengan tingkat 1. Beban kerja perawat IGD RSU PKU
kemaknaan α = 0,05, hal ini menunjukkan Muhammadiyah Bantul Yogyakarta
bahwa ρ < α ada hubungan antara beban kerja adalah kategori sedang, disusul
perawat dengan waktu tanggap pelayanan beban kerja dengan kategori ringan.
keperawatan gawat darurat menurut persepsi
Dibuktikan dengan hasil penelitian,
pasien di IGD RSUD Kabupaten Sorong.
Dalam penelitian ini perawat harus diperoleh distribusi beban kerja
melakukan observasi klien secara ketat selama kategori sedang sejumlah 13
jam bekerja, selain itu mayoritas perawat responden 80,0% dan beban kerja
dituntut untuk mencapai target tertentu dalam ringan sejumlah 2 responden 13,3 %.
setiap pekerjaan yang dilakukan diruangan 2. Response time perawat IGD RSU
sehingga menambah beban kerja yang harus PKU Muhammadiyah Bantul
dilakukan oleh perawat, maka dari hasil Yogyakarta dalam penanganan
penelitian ini bertolak belakang artinya semakin pasien di IGD mayoritas dalam
ringan beban kerja perawat maka semakin kategori baik. Dibuktikan dari hasil
cepat atau sangat tanggap response time pada
distribusi response time sangat
penanganan pasien dan semakin berat beban
kerja perawat maka semakin lambat atau tanggap sebanyak 12 responden
kurang tanggap response time pada dengan presentase (80,0%) dan
penanganan pasien yang dilakukan oleh cukup tanggap sebanyak 3 responden
perawat. dengan presentase (20,0%).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian 3. Terdapat hubungan secara signifikan
yang dilakukan oleh Mahmur (2016) dengan antara beban kerja perawat dengan
judul faktor-faktor yang mempengaruhi response time pada penanganan
lamanya waktu tanggap dalam pelayanan pasien di IGD RSU PKU
gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Dr Soedirman Kebumen (2016). Berdasarkan
Dibuktikan dengan diperoleh nilai ρ =
uji statistic menunjukkan tidak ada hubungan
antara waktu tanggap dengan tingkat 0,003 < 0,05.
kegawatan (triage) dibuktikan dengan ρ = DAFTAR PUSTAKA
0,801. Terdapat hubungan antara waktu Agustin, T. 2013. “Analisis beban kerja perawat
tanggap dengan ketrampilan perawat (ρ = pelaksana berdasarkan karakteristik,
0,007) dan terdapat hubungan antara waktu
52
Siti Saidah, Niken Setyaningrum - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Response Time Pada Penanganan Pasien
Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Kurniadi, 2012. “Beban kerja perawat”. Munandar, A.S. 2001. Psikologi industri dan
http://repository.usu.ac.id/bitstream organisasi. Jakarta: Universitas
diakses 4 Oktober 2019 Indonesia Press.
Krisanty, P. 2009. Asuhan Keperawatan Ningsih P. 2018. “Beban Kerja Perawat Dengan
Gawat Darurat. Jakarta: Trans Waktu Tanggap Pelayanan
Info Medika. Keperawatan Berdasarkan Kategori
Triage”.
Laksana, Indra dkk. 2014. Al Qur’an Terjemah http://jtam.ulm.ac.id/index.php/nersp
dan Tajuwid. Bandung: PT Sygma edia/ article/view/157 diakses 14
Examedia Arkanlemma Oktober 2019
54
Siti Saidah, Niken Setyaningrum - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Response Time Pada Penanganan Pasien
Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Nurhasim, Siwo dkk. 2015. “Pengetahuan Riwikdikdo. 2012. Statistik kesehatan: Belajar
Perawat Tentang Respon Time Mudah Teknik Analisa Data dalam
Dalam Penanganan Gawat Darurat Penelitian Kesehatan. Nuha Medika,
Di Ruang Triage RSUD Yogyakarta.
Karanganyar. Surakarta: Stikes
Kusuma Husada”. Rohmah, dkk. 2012. Proses Keperawatan Teori
http://www.digilib.stikeskusumahusa dan Aplikasi, Yogyakarta: Ar-ruzz
da.ac.id /files /disk1/26/01-gdl-
siswonurha-1266-1-siswo.pdf. Said S. Mappanganro, A. 2018. “Hubungan
Diakses tanggal 14 Oktober 2019. Beban Kerja Perawat dengan
Respon Time Pada Penanganan
Nurningsih D. 2012. “Hubungan Antara Pasien di Instalasi Gawat Darurat
Karakteristik Perawat Dengan Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar”.
Kinerja Perawat Di Instalasi Rawat http://journal.uin-
Jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang”. alauddin.ac.id/index.php/join/article/
http//.digilib.unimus.ac.id/gdl.php?m view/5516 diakses tanggal 4
od=browse&op=read&id=jtptunimus September 2019
=gdl-dwiretnonu-6491 diakses
tanggal 10 Februari 2020 Saribu, S.D. 2012. “Hubungan beban kerja
dengan stres kerja perawat
Nursalam. 2014. Metodologi Penelitian Ilmu pelaksana di ruang IGD dan ICU
Keperawatan : Pendekatan Praktis RSUD Haji Abdul Manan
(Edisi 4). Salemba Medika, Jakarta. Simatupang Kisaran”.
http://repository.usu.ac.id/handle/12
Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 12 3456789/33834 diakses 4
Tahun 2008. Tentang Pedoman September 2019
Analisis Beban Kerja Di Lingkungan
Departemen Dalam Negri Dan Safrida, H. 2015. “Hubungan antara Bebam
Pemerintah Daerah. Kerja dengan Respon Time Perawat
http://www.kemendagi.go.id/produk- Pada Penanganan Pasien Trauma
hukum/2008/02/20/peraturan- Di IGD RS PKU Muhammadiyah
mendagri-n0-12-tahun-2008 diakses Yogyakarta”, Skripsi Program Ilmu
tanggal 14 Oktober 2019. Keperawatan Stikes Surya Global
Yogyakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 47 tahun 2018. Satish, S. N. 2015. “Gap Analiysis in Staffing
Tentang Pelayanan Using Workload Indicators of
Kegawatdaruratan. Jakarta: Menteri Sttaffing Need Metod in A Tertiary
Kesehatan Republik Indonesia. Care Teaching Hospital. Journal
file:///C:/Users/user/AppData/Local/ Human Resources for Health “(227),
Temp/33242327-PMK47-tahun- pp.376-
2018-tentang-pelayanan- 377.http://repository.umy.ac.id
kegawatdaruratan.pdf diakes /bitstream/handle
tanggal 22 Oktober 2019 /123456789/21653/5.%20BAB%20I.
pdf?sequence =5&isAllowed=y
Rahmanto, T.Y. 2014. “Response Time diakses tanggal 29 September 2019
Penanganan Sindroma Koroner
Akut (SKA) di Instalasi Rawat Satria, W. 2013. “Hubungan Beban Kerja
Darurat RSU. Pandan Arang denngan Kinerja Perawat dalam
Boyolali. Jawa Tengah”. Berita Ilmu Mengimplementasikan Patient
keperawatan. Vol. 1 No. 3 Safety di Rumah Sakit Universitas
Surakarta. Hasanuddin”. Fakultas Kesehatan
http://etd.repository.ugm.ac.id Masyarakat UNHAS Makassar.
/index.php?mod=penelitian_detail&s http://repository.unhas.ac.id/handle/
ub=PenelitianDetail&act=view&typ=
55
Siti Saidah, Niken Setyaningrum - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Response Time Pada Penanganan Pasien
Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
56