Anda di halaman 1dari 12

Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan

Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di


IGD RSUD Bangil Pasuruan

HUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN


KELUARGA PADA PASIEN PRIORITAS II NONTRAUMA
DI IGD RSUD BANGIL PASURUAN

Wayan Supi Andila1), Vita Maryah Ardiyani2), Dudella Desnani Firman Yasin3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2), 3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: jurnalpsik.unitri@gmail.com

ABSTRAK

Kepuasan keluarga ditentukan oleh pelayanan yang diperoleh dari tenaga kesehatan salah
satunya adalah response time cepat dan mendapatkan penanganan yang tepat di Instalasi
Gawat Darurat (IGD). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan response time
dengan kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil
Pasuruan. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu
pasien prioritas II non trauma sebanyak 184 responden dengan penentuan sampel
penelitian menggunakan random sampling sebanyak 126 responden. Instrumen yang
digunakan yaitu stopwatch untuk response time dan untuk kepuasan keluarga diperoleh
dengan memberikan kuesioner. Analisis yang digunakan chi-square dengan tingkat
kemaknaan 95% ɑ (0,05). Hasil penelitian didapatkan sebagian besar response time cepat
yaitu sebanyak 91 responden (72,2%), sedangkan untuk kepuasan keluarga pasien prioritas
II non trauma sebagian besar mengatakan puas yaitu 65 responden (51,6%), sedangkan
hasil uji chi-square diperoleh p-value = 0,016<0,05 sehingga bisa disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang cukup signifikan anatara response time dengan kepuasan keluarga
pada pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan. Diharapkan dapat
melakukukan lebih lanjut penelitiantentang response time untuk mengetahui ketepatan
waktu tanggap atau ketidak berhasilan penanganan, dengan menggunakan rancangan yang
berbedadengan variabel lain, cakupan responden yang lebih luas, dan lokasi penelitian
yang berbeda.

Kata Kunci : IGD; kepuasan keluarga; prioritas II; response time.

557
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

RELATIONSHIP BETWEEN RESPONSE TIME AND FAMILY SATISFACTION


IN PRIORITIY PATIENTS OF TWO NONTRAUMAS IN THE EMERGENCY
DEPERTEMEN OF BANGIL PASURUAN HOSPITAL

ABSTRACT

Family satisfaction is determined by the services obtained from health workers, one of
which is a response time fastand getting proper treatment at the Emergency Room (IGD).
The purpose of this study is to determine the relationship between response time and family
satisfaction in priority patients non trauma in the IGD Bangil Pasuruan Hospital.
Research design using cross sectional. The population of this research is non trauma
priority II patients as many as 184 respondents with the determination of the research
sample using random sampling 126respondents. The instrument used is a stopwatch for
response time and for family satisfaction obtained by giving a questionnaire. The analysis
used chi-square with a significance level of 95% 5 (0.05). The results obtained were most
response times rapid, as many as91 respondents (72.2%), while for family satisfaction of
priority patients non trauma most said they were satisfied that 65 respondents (51.6%),
while thetest results chi-square obtained p-value = 0.016 <0.05 so it can be concluded
that there is a significant relationship between response time with family satisfaction in
non-priority patients II traumatized in the Bangil Pasuruan Hospital Emergency Unit. It is
hoped that it can do further research on response time to determine the timeliness of
response or unsuccessful handling, using a different design with other variables, a wider
range of respondents, and different research locations.

Keywords: Emergency departments; family satisfaction; priority II; response time.

PENDAHULUAN efektif dan efesien. Mengingat kondisi


pasien bisa meninggal dalam hitungan
Keadaan gawat darurat merupakan menit. Pada manusia bila berhenti napas
keadaan klinis dimana pasien sangat 2-3 menit akan menyebakan kematian
membutuhkan pertolongan tenaga (Sutawijaya, 2009). Salah satu bagian
kesehatan dengan segera untuk rumah sakit yang memberikan pelayanan
mengurangi kecacatan lebih lanjut dan adalah IGD ini merupakan jalan utama
menyelamatkan nyawa pasien (Depkes masuknya pasien gawat darurat. IGD
RI, 2009). Penanganan dalam IGD yaitu yunit rumah sakit yang menjalankan
memiliki filosofi Time Saving its Live triase pada pasien (Musliha, 2010).
Saving yaitu semua tindakan yang Triage merupakan memilahpasien
dilakukan oleh tim medis saat kondisi berdasarkan tingkat kegawatan dimana
klien gawat harus memang benar benar untuk menentukan prioritas dan
558
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

memberikan penanganan lebih lanjut 2011). Kurang nya response time dari
(Kemenkes,2011). Prioritas yaitu perawat triage baik dalam melakukan
menentukan tingkat kegawatan mana pengelompokan berdasarkan kondisi
yang harus di dahulukan dan klien trauma maupun non trauma, tingkat
mendapatkan tindakan sesuai dengan keberhasilan yang harus dicapai harus
kondisi pasien yang timbul dan sesui dengan standar IGD yang dimiliki
mengancam jiwa. Tiap rumah sakit rumah sakit ini menyebabkan lama nya
mempunyai konsep triage berbeda-beda waktu tanggap tenaga kesehatan kepada
salah satu contoh konsepyang bisa kita klien dengan kondisi gawat darurat.Pada
digunakan yaitu PACS (Kurniasari,2016). kasus non trauma dengan kondisi klien
Terdapat 3 skala prioritas: P1 merupakan medula spinalis, pernapasan,
kategoripasien-pasien yang sedang hipoglikemia dan kardiovaskuler yang
mengalami koleps kardiovaskuler atau mengakibatkan kematian dengan hitunga
mengalami kondisi yang mengancam menit yaitu 4-6 menit, maka dari itu klien
nyawa. Pertolongan untuk kategori ini membutuhkan waktu yang sangat cepat
tidak diperbolehkandelay.P2 merupakan untuk memberikan pertolongan guna
kategori pasien-pasien sakit berat, tidur di menghindari kematian biologis bila otak
brankar atau bed, dan distress berat, akan mengalami kekurangan oksigen dalam
tetapi keadaan hemodinamik stabil waktu 8-10 menit sebagai contoh klien
dipemeriksaan awal. Pasien dengan dengan kondisi henti jantung dan
kategori ini mendapatkan prioritas obstruksi jalan napas (Musliha, 2010).
pertolongan kedua dengan pengawasan Penelitian Wa Ode.dkk, (2012)
ketat karena cenderung kolaps jika tidak membuktikan mengenai waktu tanggap
mendapatkan pertolongan. P3 merupakan sangat penting untuk kasus selain
kategori klien dengan kondisi sakit menderita penyakit jantung response time
akut,bisa berjalan dan tidak memiliki juga memiliki mekanisme yaitu selain
resiko kolaps, penanganan yang efektif menentukan keluasan rusaknya organ
biasanya hanya diberikan tindakan sesuai dalam juga bisa mengurangi beban
keluhan pasien untuk menghilangkan dan biyaya yang dibutuhkan, kecepatan
memperbaiki keluhan klien(Hadi,2014). maupun ketepatan dalam memberikan
Pembagian prioritas harus lah benar pertolongan kepada klien yang datang ke
benar sesuai dengan kegawatan pasien IGD ini memerlukan tindakan yang
tetapi untuk waktu tanggap dihitung dari sesuai standar kompetensi maupun
pasien datang ke IGD. kemampuan yang dimiliki, dengan waktu
Response time adalah kecepatan tanggap yang cepat dan tepat dapat
tenaga kesehatan dalam memberikan menjamin keberhasilan suatu penanganan
tindakan, dihitung dari pasien tiba sampai gawat darurat. Hal ini bisa dicapai
dilakukan penanganan (Suhartati dkk., dengan peningkatan sumberdaya

559
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

manusia, sarana-prasarana dan bahwa salah satu prinsip mengenai


manajemen IGD rumah sakit yang ada tindakan yang diberika kepada pasien
sesui dengan standar (Kemenkes, 2009). gawat darurat harus ditangani tidak lebih
Hal ini bisa dicapai dengan dari 5 menit dihitung dari pertam kali
peningkatan sumberdaya manusia, pasien sampai di IGD (Kemenkes, 2009).
sarana-prasarana maupun manajemen Keberhasilan pelayanan pada pasien serta
IGD yang ada sesui dengan standar kepuasan keluarga maupun pasien
(Kemenkes, 2009). Ketepatan response ditentukan oleh sarana prasarana yang
timedalam memberikan layanan gawat terdapat di IGD dan sumber daya
darurat menjadi pusat perhatian yang manusia.
sangat penting di negara-negara seluruh Rumah sakit memiliki salah satu
dunia. Hasil studi yang diperoleh dari tujuan pelayanan yaitu kepuasan
National Health Service di Inggris, pelanggan, merupakan nilai subjektif dari
Amerika, Kanada dan Australia jadi kualitas yang diperoleh dari pelayanan
tingkat kepuasan keluarga dipengaruhi kesehatan walaupun subjektif masih
oleh pelayanan yang diberikan tenaga terdapat dasar objektifnya artinya
kesehatan.(Musliha, 2010). Keaneka meskipun demikian penilaian tersebut
ragaman pasien di IGD yang datang dari dilandasi pada pengalaman masalalu
berbagai latar belakang dari sisi sosial pendidikan, status psikologi waktu itu,
ekonomi, kultur, pendidikan dan dan pengaruh lingkungan. Kepuasan
pengalaman membuat persepsi keluarga pasien selain dipengaruhi oleh
masyarakat atau klien yang berbeda beda. pelayanan yang diberikan, juga
Keluarga merasakan puas dengan ditentukan oleh pengalaman dan
pelayanan yang diberikan tenaga pemikiran perorangan, dan hal ini tidak
kesehatan jika harapan mereka terpenuhi, dapat dengan mudah diupayakan untuk
pelayanan yang diperoleh seperti halnya, diubah, dan digiring ke arah keadaan
cepat tanggap, pelayanan yang diberikan yang memuaskan, maka upaya yang jelas
optimal, ramah, sopan dan interaksi yang dari pihak rumah sakit dilakukan agar
baik. Namun seringkali Masyarakat dapat memberikan pelayanan yang secara
maupun pasien menilai kurang optimal konsepsional dan terpadu menjamin
nya kinerja yang diberikan oleh tenaga kepuasan pada pasien (Sabarguna &
kesehatan pada penanganan pasien di Rubaya, 2011).
IGD. Penilaian tersebut disebabkan oleh Berdasarkan studi pendahuluan
beberapa hal salah satunya yaitu ketidak kepada 5 responden pasien prioritas II
tahuan keluarga maupun pasien tentang non trauma, didapatkan data 2 responden
prosedur penatalaksanaan pasien oleh mendapatkan response time ≥5 menit
perawat di ruang IGD (Igede, 2012). dikarenakan petugas kesehatan yang
Mentri kesehatan 2009 menetapkan berada di ruang tindakan dan tidak ada

560
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

yang berjaga di ruang triage, 1 responden pasien prioritas II non trauma. Instrumen
menunggu pada saat akan dilakukan penelitian ini yaitu lembar observasi oleh
tindakan karena masih menangani pasien Mentri kesehatan RI (2009) dan
yang lain, Pada keluarga pasien prioritas kuesioner dengan sejumlah pertanyaan
II non trauma2 responden mengatakan tertulis untuk mengetahui kepuasan
tidak puas/mengeluh pelayanan yang keluarga pada pasien prioritas II non
diperoleh tidak sesuai dengan apa yang trauma oleh Syafrudin (2011) dengan
diharapkan karena menurutnya pelayanan modifikasi.
di IGD cukup lama.Tujuan penelitian Dilakukan uji validitas dan
untuk mengetahui hubungan response reliabilitas kepada pasien yang tidak
time dengan kepuasan keluarga pada menjadi responden dengan menggunakan
pasien prioritas II non trauma di IGD uji korelasi pearson product moment
RSUD Bangil Pasuruan. instrumen dikatakan valid jika r hitung >
r tabel taraf nyata 0,05 (ɑ=5%) atau jika
pearson correlation > 0,5 dan sig < 0,05.
METODE PENELITIAN Hasil uji validitas variabel kepuasan
keluarga pada pasien prioritas II non
Desain penelitian menggunakan trauma yaitu kepada 17 responden
survei analitik dengan pendekatan cross dengan 15 pertanyaan semua dikatakan
sectional. Populasi seluruh pasien valid karena nilai signifikan correlation <
prioritas II non trauma di IGD RSUD 0,05. Uji reliabiltas dalam instrumen ini
Bangil berjumlah 573 orang dalam 3 dikatakan memuaskan bila nilai ɑ >
bulan terakhir April s/d Juni 2018,dengan 0,482. Hasil uji reliabilitas membuktikan
kriteria inklusi: pasien yang masuk di variabel kepuasan keluarga dinyatakan
IGD kategori prioritas II, pasien non semua data reliabel karena nilai
trauma, keluarga bersedia menjadi Cronbach’ Alpha If Item Deleted di atas
responden, keluarga klien bisa baca dan 0,482.Pengolahan data yaitu dilakukan
menulis dan keluarga klien dapat menggunakan cara proses editing, coding,
berkomunikasi dengan baik. tabulating, dan scoring. Analisis data
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian menggunakan uji chi-
dalam penelitian ini yaitu random square, apabila nilai p-value< 0,05
sampling dengan jumlah sampel artinya hasil uji statistik H1 diterima.
sebanyak 126 responden. Penelitian
dilakukan di IGD RSUD Bangil pada
tanggal 16 Juli s/d 30 juli 2018. Variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
independen dalam penelitian ini adalah
response time sedangkan untuk variabel Berdasarkan Tabel 1. menunjukan
dependen adalah kepuasan keluarga pada bahwa keluarga pada pasien prioritas II

561
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

non trauma di IGD RSUD Bangil pada pasien prioritas II non trauma di
Pasuruan sebagian berusia 31-40 tahun, IGD RSUD Bangil Pasuruan hampir
yaitu sebanyak 47 orang (37,3%). Jenis setengahnya mengatakan puas yaitu
kelamin sebagian besar adalah sebanyak 65 orang (51,6%).
perempuan sebanyak 69 orang (54,8%). Tabel 2. Kategori response time dan
Hubungan dengan pasien sebagian adalah kepuasan keluarga pasien di
suami/istri yaitu sebanyak 46 orang IGDRSUD Bangil Pasuruan
(36,5%), dan pendidikan terakhir hampir Tahun2018.
setengah nya adalah SD sebanyak 42 Kategori f (%)
orang (33,3%). Response Time
Tabel 1. Karakteristik keluarga pada Cepat 91 72,2
Lambat 35 27,8
pasien prioritas II non trauma di Kepuasan
IGD RSUD Bangil Pasuruan Sangat puas 61 48,4
Tahun 2018. Puas 65 51,6
Karakteristik Total 126 100
f (%)
Responden
Usia Tabel 3. Hubungan responsetime dengan
21-30 tahun 34 27,0
kepuasan keluarga pasienTahun
31-40 tahun 47 37,3
41-50 tahun 21 16,7 2018
51-60 tahun 24 19,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 57 45,2
Perempuan 69 54,8
Hubungan dengan
pasien
Orang tua 14 11,1
Suami/istri 46 36,5 Berdasarkan Tabel 3.
Saudara 31 24,6 menunjukkan bahwa sebagian besar
Anak 35 27,8
responsetime yang dikategorikan cepat
Pendidikan
Tidak sekolah 23 18,3 sebanyak 91 orang (72,2%). Kepuasan
SD 42 33,3 keluarga pasien dengan kategori puas
SMP 18 14,3 sebanyak 65 orang (51,6%), dan hasil
SMA 34 27,0
perhitungan chi squaredidapatkan nilai
Sarjana 9 7,1
Total 126 100 signifikan (Sig.) = 0,016 (p-value ≤ 0,05)
yang berarti data dinyatakan signifikan
Berdasarkan Tabel 2. dan H1 diterima, artinya ada hubungan
menunjukkan bahwa response time di response time dengan kepuasan keluarga
IGD RSUD Bangil sebagian besar pada pasien prioritas II nontrauma di IGD
dikategorikan cepat yaitu sebanyak 91 RSUD Bangil Pasuruan.
orang (72,2%), dan kepuasan keluarga

562
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

Response Time mengakibatkan kamatian dengan waktu


Berdasarkan Tabel 2 diketahui 4-6 menit. Pada kasus non trauma dengan
bahwa response time di IGD RSUD kondisi klien medula spinalis,
Bangil Pasuruan sebagian besar pernapasan, hipoglikemia dan
dikategorikan cepat yaitu: sebanyak 91 kardiovaskuler yang mengakibatkan
responden (72,2%), sedangkan 35 kematian dengan hitungan menit yaitu 4-
responden (27,8%), response time nya 6 menit, maka dari itu klien
lambat dikarenakan berbagai macam membutuhkan waktu yang sangat cepat
faktor seperti, ketersediaan stretcher, alat untuk memberikan pertolongan guna
atauobat-obatan dan beban kerja. Depkes menghindari kematian biologis bila otak
RI, menetapkan response time <5 menit mengalami kekurangan oksigen dalam
dari. penelitian ini tenaga kesehatan yang waktu 8-10 menit sebagai contoh klien
berada diruang IGD melakukan tindakan dengan kondisi henti jantung dan
sesuai dengan standar yang telah ada. obstruksi jalan napas (Musliha, 2010).
Hasil penelitian oleh Pisu (2015) dengan Sistem manajemen yang baik ini
hasil sebanyak 37 responden (61%) mendukung Kepmenkes RI No. 856
merasakan respon time cepat dan Tahun 2009 standar IGD rumah sakit
sebanyak 23 responden (38,3%) merasa mengatakan kecepatan maupun ketepatan
puas dengan pelayanan yang diberikan, dalam memberi pertolongan kepada klien
terdapat hubungan response time dengan yang ada di IGD memerlukan standar
kepuasan pasien. pelayanan sesuai kompetensi, keahlian
Penelitian lain oleh Dahliana maupun kemampuan sehingga bisa
(2015), menunjukan kasus trauma memberikan suatu penanganan pasien
mempunyai response time cepat yaitu 16 gawat dengan waktu tanggap yang cepat
responden (35,6%) dan non trauma 11 dengan pelayanan yang tepat. Hal ini bisa
responden (24,4%), p-value 0,038 dicapai dengan cara meningkatkan
terdapat hubungan antara waktu tanggap sumberdaya manusia, sarana-prasarana
perawat terhadap penanganan pasien jenis dan manajemen IGD rumah sakit yang
kasus trauma lebih cepat dibandingkan ada sesui dengan standar. Dimana pasien
pasien non trauma. dengan keadaan gawat darurat harus
Response time atau waktu tanggap segera ditangani oleh tenaga kesehatan
adalah kecepatan tenaga kesehatan dalam waktu tanggap yang diberikan tidak lebih
memberikan tindakan, dihitung dari dari 5 menit setelah pasien sampai di
pasien tiba sampai dilakukan penanganan IGD, ini merupakan salah satu prinsip
(Suhartati dkk., 2011). Pada kasus non umum (Depkes RI, 2010). Pendapat
trauma sepertihalnya pada klien dengan Moenir (2008), yang memiliki beberapa
kegagalan sistem saraf pusat, pernapasan, faktor penting untuk terwujud dan
hipoglikemia dan kardiovaskuler yang terciptanya pelaksanaan pelayananan

563
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

secara efektif yaitu terdiri dari: faktor bahwa kepuasan kluarga pasien dikatakan
aturan, faktor organisasi, faktor semuanya puas, dengan tindakan yang
kesadaran, faktor pendapatan, faktor diberikan oleh tenaga kesehatan yang
kemampuan maupun keahlian dan terdapat di IGD. Dimana tenaga
keterampilan, serta faktor sarana kesehatan memberikan tindakan sesuai
pelayanan. dengan faktor faktor yang dapat
Waktu tanggap yang di berikan mempengaruhi kepuasan keluarga seperti
oleh tenaga kesehatan dikategorikan kinerja, pelayanan, lokasi yang
cepat yaitu dapat dipengaruhi oleh aturan strategis/layak, fasilitas, komunikasi dan
yang ada di IGD RSUD Bangil Pasuruan, kualitas produk maupun jasa yang
dimana diberlakukannya aturan di RSUD diberikan kepada keluarga pasien.
Bangil Pasuruan untuk melayani pasien Beberapa penelitian sebelum nya yang
dengan kesesuaian dimulai dari sejalan dengan penelitian ini diantara nya
penerimaan pasien dari pertama kali yaitu, penelitian di lakukan oleh
pasien datang sampai memperoleh Retnaningsih (2017) Kepuasan keluarga
pelayanan, pelayanan dibentuk oleh 5 paasien diruang ICU hasil sangat
prinsip service quality yaitu kecepatan, signifikan p-value 0.000 kualitas
ketepatan, keamanan, keramahan petugas pelayanan perawatan sebagian besar 24
dan kenyamanan layanan yang diperoleh, (75%) responden mengatakan baik dan
akan menyebabkan tingkat kepercayaan kepuasan kluarga pasien sebagian besar
keluarga pasien.Sesuai dengan setandar sebanyak 16 (50%) responden mengatak
yang ada dan manajemen keperawatan puas. Penelitian selanjutnya yaitu
untuk meningkatkan mutu rumah sakit dilakukan oleh Balik, M.S.Y (2018) hasil
maupun kualitas pelayanan yang ada di dinyatakan sangat signifikan diman p-
IGD, selain dari 5 prinsip diatas sarana value 0,000 terdapat hubungan
prasarana juga dapat menunjang komunikasi terapeutik perawat dengan
pelayanan yang terdapat di IGD RSUD kepuasan keluarga di SLB Bhakti Luhur
Bangil Pasuruan. Malang. Selanjutnya yaitu oleh Kristiani,
(2015) dengan hasil p-value0,025
Kepuasan Keluarga Pasien terdapat hubungan yang cukup signifikan
Berdasarkan Tabel 2. diketahui antara waiting time dan kepuasan pasien
bahwa kepuasan keluarga pada pasien prioritas 3 di IGD RS Panti Waluya
prioritas II non trauma di IGD RSUD Sawahan Malang
Bangil Pasuruan setengah responden Kepuasan pasien maupun keluarga
dikategorikan puas sebanyak65 tergantung pada kualitas pelayanan suatu
responden (51,6%) dan setengahnya tindakan dikatakan baik jika pelayanan
sangat puas sebanyak 61 responden yang diperoleh memuaskan atau
(48,4%). Kategori tersebut menunjukan mengecewakan semua ini merupakan

564
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

persepsi keluarga maupun klien dimana haruslah tenaga kesehatan memberikan


mereka memperoleh jasa yang sesuai pelayanan yang optimal agar
dengan kenyataan dalam hal ini termasuk terpenuhinya harapan keluarga maupun
dalam lamanya waktu pelayanan yang pasien.
diberikan (Adhytyo, 2013). Kepusan
dirasakan dan dinilai dari penerima klien Hubungan Response Time dengan
sejak pertama kali datang sampai Kepuasan Keluarga
mendapatkan pelayanan, pelayanan atau Berdasarka Tabel 3. didapatkan
tindakan yang diberikan dengan nilai p-value 0,016, yang berati ada
menggunakan lima prinsip services hubungan anatar responsse time dengan
qualitykecepatan, ketepatan, keamanan, kepuasan kluarga pada pasien prioritas II
keramahan petugas dan kenyamanan non trauma di IGD RSUD Bangil
layanan (Anjaryani, 2009). Pasuruan. Hasil penelitian sejalan
Selain itu juga kepuasan keluarga dilakukan oleh Widodo (2015) dimana di
maupun pasien merupakan salah satu peroleh p-value0,042 yang berarti
aspek terpenting dalam menejemen terdapat hubungan response time perawat
rumah sakit, dimana jasa yang kita dalam memberikan pelayanan dan
berikan sesuai dengan keinginan keluarga kepuasan pelanggan di IGD. Penelitian
maupun pasien. Semua ini akan lain yang dilakukan oleh Rembet (2015)
memberikan dampak positif bagi tenaga menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kesehatan dan juga rumah sakit, pasien antara response time perawat dan tingkat
yang puas dengan pelayanan IGD apabila kepercayaan keluarga pasien pada triage
semua itu sesuai dengan apa yang mereka kuning p-value 0,008. Penelitian Purba
harapkan dan inginkan dari pelayanan (2015) juga membuktikan bahwa terdapat
tersebut. Dari hasil penelitian yang hubungan antara response time dan
diperoleh peneliti pasien mengatakan kepuasan keluarga pasien gawat darurat
puas dan sangat puas dari pelayanan yang p-value 0,017.
mereka dapatkan di IGD, kenapa karena Menurut Nusantara (2005)
mereka mendapatkan tindakan pelayanan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi
sesuai dengan harapan mereka, dimana kepuasan yaitu: faktor demografi, faktor
tenaga kesehatan memberikan pelayanan geografis, dan faktor psikologis, faktor
sesuai standar yang terbaik untuk demografi memfokuskan kepada keadaan
konsumen agar konsumen tidak populasi statistik manusia seperti, jenis
beranggapan bahwa rumah sakit tersebut kelamin, umur, pendidikan, pekarjaan
tidak sesua dengan standar pelayanan dan status perkawinan, cara pembayaran,
yang ada di tambah lagi RSUD Bangil jenis penyakit serta karakteristik lainnya.
merupakan rumah sakit rujukan yang Sedangkan untuk tempat dan lokasi
menyediakan BPJS, maka dari itu penggunaan jasa pelayanan dipengaruhi

565
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

oleh faktor geografis dan untuk faktor dengan baik dan benar akan berdampak
psikologis yaitu harapkan yang sesuai, dan memberikan pengaruh yang besar
manfaat yang diharapkan dan persepsi bagi kepuasan keluarga pasien.
atau pelayanan yang diberikan yaitu
pelayanan dari tim medis kepada klien
yang sesuai standar,yang didalamnya KESIMPULAN
menyangkut rencana kesehatan yaitu
identifikasi masalah, penetapan prioritas 1) Responsetime pasien di IGD RSUD
masalah kesehatan, menetapkan tujuan, Bangil Pasuruan sebagian besar
rencana kerja atau rumusan kegiatan, dikategorikan cepat yaitu ≤5 menit.
menetapkan sasaran, susunan organisasi, 2) Kepuasan keluarg pasien pada pasien
rencana kegiatan, dan evaluasi. Semua itu priotitas 2 di IGD RSUD Bangil
merupakan ketepatan dalam memberikan Pasuruan dikategorikan puas.
pelayanan kesehatan, semua ini adalah 3) Terdapat hubungan response time
tanggug jawab dari kinerja tim medis itu dengan kepuasan keluarga pada
sendiri (Alamsyiah, 2012).Mengenai pasien prioritas II non trauma di IGD
tingkat korelasi yang rendah dapat RSUD Bangil Pasuruan.
disebakan beberapa faktor seperti saat
pasien tiba petugas kesehatan sedang
berada diruang tindakan sehingga pasien DAFTAR PUSTAKA
menunggu hingga petugas kesehatan
datang keruang triage dan mengambilkan Adhytyo, D. R. 2013. Reliabilitas
stretcher, lain halnya dengasn Mempengaruhi Kepuasan Pasien
karakteristik pasien yang tiba padamalam Terhadap Pelayanan Kesehatan di
dan sore hari tidak semua pasien prioritas Salah Satu Puskesmas Kabupaten
II keadaan nya sama keadaan pasien Ngawi. Gaster. Jurnal Ilmu
berbeda-beda sehingga hal utama bukan Kesehatan, 10 (2), 22-
lagi kecepatan yang diinginkan, namun 32.http://www.jurnal.stikes-
keramahan dan kemampuan aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/arti
profesionalisme petugas kesehatan di cle/view/52. Diakses tanggal
IGD dalam memberikan layanan. Faktor 18 September 2018
lain yang tidak dapat dikesampingkan Alamsyiah, Dedi. 2012. Manajemen
yaitu budaya masyarakat mayoritas Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta:
pasien di IGD RSUD Bangil adalah Nuha Medika.
penduduk Madura dengan pendidikan Anjaryani, W. D. 2009. Kepuasan pasien
yang rendah dan pengetahuan mengenai rawat inap terhadap pelayanan
kesehatan sangat minim/terbatas, perawat di RSUD Tugurejo
sehingga jika kita tidak berinteraksi Semarang. Thesis.Universitas

566
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

Diponegoro.http://eprints.undip.ac.i Ilmiah Ilmu Kesehatan, 3(1), 33-


d/23824/1/wike_diah_anjaryani.pdf 38.https://jurnal.unitri.ac.id/index.p
Diakses tanggal 18 September 2018 hp/care/article/view/301.Diakses
Balik, M. S. Y., Hariyanto, T., & tanggal 19 September 2018
Maemunah, N. 2018. Hubungan Kurniasari, R. 2016. Hubungan Antara
Pelaksanaan Komunikasi Level Emergency Severity Index
Terapeutik Perawat Dengan (ESI) dengan Kepuasan Pasien di
Tingkat Kepuasan Keluarga Di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Yayasan SLB Bakti Luhur Sakit Sido Waras. Jurnal
Malang. Nursing News: Jurnal Administrasi Kesehatan
Ilmiah Mahasiswa Indonesia, 4(2), 97-
Keperawatan, 3(1).https://publikasi 106.http://repository.unair.ac.id/id/e
.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/ print/40050. Diakses tanggal
view/800. Diakses tanggal 18 26 September 2018.
September 2018 Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan
Dahliana, N.& Widaryati, W. Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
2015. Waktu Tanggap Perawat Aksara.
pada Penanganan Pasien Trauma Musliha.2010. Keperawatan Gawat
dan Non Trauma di IGD RS PKU Darurat.Yogyakarta: Nuha Medika.
Muhammadiyah Yogyakarta. Pisu, H. D., Rompas, S., & Malara, R.
Skripsi.Stikes'Aisyiyah Yogyakarta. 2015. Hubungan respons time
http://digilib.unisayogya.ac.id/123/. perawat dengan kepuasan pasien di
Diakses tanggal 19 September 2018 Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof.
Hadi, Sutrisno. 2014. Penelitian Dr. RD Kandou Manado. Jurnal
Research. Yogyakarta: BPFE. keperawatan, 3(2).https://ejournal.u
Igede.2012. Hubungan persepsi pasien nsrat.ac.id/index.php/jkp/article/vie
tentang perawat IGD RSUD wates w/10343. Diakses tanggal 18
kulon Progo yogyakarta dengan September 2018
kecemasan pasien di ruang IGD Purba, D. E., Kumaat, L., & Mulyadi, N.
RSUD wates kulon Progo. Program 2015. Hubungan response time
Studi S1 keperawatan. Universitas dengan kepuasan keluarga pasien
Respati Yogyakarta. gawat darurat pada triase merah di
Kristiani, Y., Sutriningsih, A., & IGD Rsup Prof. Dr. RD Kandou
Ardhiyani, V. M. 2015. Hubungan Manado. Jurnal Keperawatan, 3(2).
Waiting Time dengan Kepuasan https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Pasien Prioritas 3 di Instalasi hp/jkp/article/view/7451. Diakses
Gawat Darurat RS Waluya tanggal 18 Septmber 2018
Sawahan Malang. Care: Jurnal

567
Nursing News Hubungan Response Time dengan Kepuasan
Volume 3, Nomor 3, 2018 Keluarga Pada Pasien Prioritas II Nontrauma di
IGD RSUD Bangil Pasuruan

Rembet, M. A., Mulyadi, N., & Malara, Diakses tanggal 26 September


R. 2015. Hubungan Response Time 2018.
Perawatdengan Tingkat
Kepercayaan Keluarga Pasien pada
Triase Kuning (Urgent) Di Instalasi
Gawat Darurat RSU Gmim
Kalooran Amurang. Jurnal
Keperawatan, 3(2).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
hp/jkp/article/view/9597/0. Diakses
tanggal 18 September 2018
Retnaningsih, D., Aini, D. N., & Yulianti,
I. 2017. Kepuasan keluarga pasien
di ruang ICU rumah sakit permata
medika semarang. Jurnal
kesmadaska, 8(1).http://jurnal.stike
skusumahusada.ac.id/index.php/JK/
information/readers.Diakses
tanggal 18 September 2018
Sabarguna, B. S., & Rubaya, A.K. 2011.
Sanitasi Lingkungan dan Bangunan
Pendukung Kepuasan Pasien
Rumah Sakit. Jakarta: Selemba
Medika.
Sutawijaya, R. B. 2009. Gawat Darurat
Panduan Kesehatan Wajib Di
Rumah Anda. Yogyakarta: Aulia
Publishing.
Widodo, E. 2015. Hubungan response
time perawat dalam memberikan
pelayanan dengan kepuasan
pelanggan di IGD RS. Program
StudiS1 keperawatan, Stikes
Kusuma Husada: Skripsi.
surakarta.http://digilib.stikeskusum
ahusada.ac.id/files/disk1/32/01-gdl-
ekowidodon-1561-1-skripsi.-i.pdf.

568

Anda mungkin juga menyukai