Abstrak-Latar Belakang : Pelayanan pasien gawat perumahsakitan. Perlu dipahami bahwa upaya
darurat adalah pelayanan yang memerlukan peningkatan pelayanan kesehatan mutlak memerlukan
pertolongan segera yaitu cepat, tepat dan cermat evaluasi yang dilakukan secara periodic. [2]
untuk mencegah kematian dan kecacatan. Salah satu Salah satu indikator mutu pelayanan berupa
indikator mutu pelayanan berupa respon time atau
waktu tanggap, indikator untuk menilai mutu dan
respon time atau waktu tanggap, hal ini sebagai
efisiensi pelayanan di IGD adalah waktu tanggap indikator proses untuk mencapai indikator hasil yaitu
berdasarkan kategori triase Australia Medical kelangsungan hidup. Pertolongan gawat darurat
Workforce Advisory Committee. memiliki sebuah waktu standar pelayanan yang dikenal
Tujuan : mengetahui gambaran dan faktor- dengan istilah waktu tanggap (respon time) yaitu
faktor yang menghambat waktu tunggu pelayanan maksimal 5 menit. Waktu tanggap pelayanan
pasien di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul. merupakan gabungan dari waktu tanggap saat pasien
Metode : Jenis penelitian ini adalah kualitatif tiba di depan pintu rumah sakit sampai mendapat
dengan pendekatan studi kasus. Penelitian tanggapan atau respon dari petugas instalasi gawat
melibatkan 23 responden dalam wawancara. Metode
Pengambilan sampel responden dengan
darurat dengan waktu pelayanan yaitu waktu yang di
menggunakan tehnik purposive sampling. Ada tiga perlukan pasien sampai selesai. Waktu tanggap
cara memperoleh data dalam penelitian ini yaitu dikatakan tepat waktu atau tidak terlambat apabila
observasi partisipatif, wawancara dan telaah waktu yang diperlukan tidak melebihi waktu rata-rata
dokumen. Analisa data dilakukan dengan 2 cara yaitu standar yang ada. [3] Indikator untuk menilai mutu dan
catatan jam pelayanan diolah dengan menghitung efisiensi pelayanan di IGD adalah waktu tanggap
selisih jam kemudian hasil wawancara diolah dan berdasarkan kategori triase (Australia Medical
dianalisis dengan melihat kesamaan dan perbedaan Workforce Advisory Committee, 1997). [4]
isi materi yang disampaikan responden. Pada tahun 2007, data kunjungan pasien ke
Hasil dan Pembahasan : Rata-rata waktu
tunggu pelayanan adalah 59 detik dengan masing-
Instalasi Gawat Darurat (IGD) di seluruh Indonesia
masing kategori pasien Resuscitation 15 detik, mencapai 4.402.205 (13,3% dari total seluruh
Emergency 58 detik, Urgent 1 menit 11 detik, Semi kunjungan di RSU) dengan jumlah kunjungan 12% dari
Urgent 34 detik, Non Urgent 19 detik. Terdapat 5 kunjungan IGD berasal dari rujukan dengan jumlah
faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan Rumah Sakit Umum 1.033 dari 1.319 Rumah Sakit yang
pasien secara keseluruhan yaitu kesiapan pelayanan ada. [5]
SDM (kuantitas dan kualitas) , alat (kuantitas dan Berdasarkan survei pendahuluan yang
kualitas) dan penunjang laboratorium (kualitas). dilakukan melalui observasi singkat di lokasi pada
tanggal 21 Maret 2015 ditemukan bahwa indikator
Kata kunci : waktu tunggu, IGD, ACHS
kinerja Instalasi Gawat Darurat belum berjalan dengan
baik. Hal Ini diketahui dari pengamatan singkat
I. PENDAHULUAN
terhadap 3 kasus, menunjukkan waktu pelayanan
A. Latar Belakang melewati waktu yang ditentukan, yaitu rata-rata 5,5
menit masih diatas Standar Pelayanan Minimal RS yaitu
Majunya pengetahuan dan teknologi serta ≤ 5 menit. [6]
derasnya arus informasi mengakibatkan sistem nilai Dari data komplain pasien 2 tahun lalu yang
masyarakat berubah, sehingga masyarakat cenderung didapatkan di instalasi gawat darurat RSUD
menuntut pelayanan umum yang lebih bermutu Panembahan Senopati Bantul adalah yang terbesar dari
termasuk pelayanan kesehatan. [1] seluruh instalasi yang lain yaitu sebesar 78,3%, diikuti
Dalam rangka mengantisipasi era global, poliklinik 15,6% dan bangsal 6,1% sedangkan pada
program peningkatan pelayanan kesehatan khususnya tahun 2013 IGD 60,5%, Poliklinik 18,2% dan bangsal
di rumah sakit merupakan langkah terpenting untuk 21,3%. Komplain ini didapatkan berasal dari komplain
peningkatan daya saing dalam usaha sektor langsung ke petugas, SMS center dan surat dari
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum adalah mengetahui gambaran
waktu tunggu pelayanan di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
2. Tujuan khusus adalah mengetahui faktor-
faktor yang menghambat waktu tunggu
pelayanan pasien di IGD RSUD Panembahan
Gambar 1. Kerangka Konsep
Senopati Bantul
D. Manfaat Penelitian II. METODE PENELITIAN
1. Bagi Peneliti Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
Sebagai ilmu pengalaman berharga dalam pendekatan studi kasus. Cara yang digunakan adalah
menilai kinerja di Instalasi Gawat Darurat observasi, wawancara dengan responden yang telah
RSUD Panembahan Senopati Bantul ditetapkan, dan telaah dokumen. Sebelumnya dilakukan
2. Bagi Rumah Sakit pencatatan waktu untuk menghitung lamanya waktu
Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pelayanan terhadap pasien IGD RSUD Panembahan
pihak manajemen dalam memberikan Senopati Bantul yang akan ditangani oleh petugas IGD
pelayanan gawat darurat yang bermutu dan dengan menggunakan indikator The Australian Council of
berorientasi kepada pasien. Healthcare Standars (ACHS). [7]
Metode Pengambilan sampel dengan
E. Kajian pustaka
menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian
The Australian Council of Healthcare Standar melibatkan 29 responden dalam wawancara antara lain
(ACHS) membagi indikator dalam kategori triase waktu Pejabat struktural Rumah Sakit, Dokter, Perawat,
tunggu relatif gawat darurat dalam skala triase nasional Bidan, Pasien atau keluarganya.
sebagai berikut (ACHS, 2012) : Penelitian ini dilakukan dengan cara
1. Kategori I (resuscitation) yakni tindakan harus observasional dengan menggunakan alat bantu
dilakukan dengan segera (immediately). formulir, yakni dilakukan pengamatan langsung untuk
2. Kategori II (emergency) yakni tindakan harus mengetahui proses pelayanan petugas IGD terhadap
dilakukan dalam waktu 10 menit. pasien. Kemudian melakukan wawancara dengan
3. Kategori III (urgent) yakni tindakan harus responden.
dilakukan dalam 20 menit. Ada tiga cara memperoleh data dalam
4. Kategori IV (semi urgent) yakni tindakan yang penelitian ini yaitu observasi partisipatif, wawancara
harus dilakukan dalam waktu 60 menit. dan telaah dokumen dalam hal ini rekam medik pasien.
5. Kategori V (non-urgent) yakni tindakan harus Analisa data dilakukan dengan 2 cara yaitu pertama
dilakukan dalam waktu 120 menit. catatan jam pelayanan diolah dengan menghitung selisih
jam pada masing-masing tahap sehingga diperoleh
informasi mengenai lamanya waktu pada masing-masing
tahap pelayanan dilanjutkan kedua hasil wawancara
diolah dan dianalisis dengan melihat kesamaan dan
perbedaan isi materi yang disampaikan responden.
Kemudian dilakukan eduksi data, yaitu proses
Gambar 2. Waktu Tanggap Pelayanan IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan Waktu Jaga
Jika kita mengamati gambar 2 waktu tanggap 1 menit 42 detik. Menurut peneliti bahwa pada waktu
pelayanan dibagi berdasarkan waktu pagi, siang, malam, siang hari adalah waktu dimana pendaftaran poli RS
dari keseluruhan sudah baik dan dalam standar ACHS. tutup dan tiba-tiba pasien IGD datang secara
Perbedaan tertinggi sedikit terjadi pada siang hari yaitu bersamaan dengan waktu tidak lama.
Gambar 4. Rata-rata Lama Pasien Berada di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan Kategori Triase
c. Waktu Tunggu Tiap Tahapan Pelayanan Pada tabel 2. yaitu rata-rata waktu tunggu
IGD pelayanan berdasarkan tahapan tindakan menjelaskan
bahwa di IGD terdapat 7 komponen utama yang harus
Prosiding Konferensi Nasional Ke- 4
93 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-1-6
dilakukan oleh petugas medis. Rata-rata tercepat tetap sesuai dengan jaminan kesehatan pasien sehingga
dimiliki oleh waktu tanggap petugas jaga IGD . Perlu pasien menunggu lama di IGD. Gambaran umum waktu
diperhatikan rata-rata terlama berasal dari waktu tunggu pelayanan pasien di IGD dari tiap-tiap tahapan
tunggu pelayanan pasien diantar ke bangsal/pulang yaitu adalah sebagai berikut :
45 menit 40 detik, terutama pada bagaian bangsal
menjelaskan bahwa setelah pasien menerima tindakan
terakhir di IGD, pasien masih harus menunggu untuk
diantar ke bangsal. Hal ini disebabkan faktor
ruangan/bangsal yang penuh atau bangsal yang ada tidak
Tabel 2. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Pasien di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan Tahapan Tindakan